Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMIKIRAN PEMBAHARUAN POLITIK ISLAM HASAN AL TURABI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Perkembangan Pemikiran Dalam Islam
Dosen pengampu : Samsul Huda, M.Ag

Disusun Oleh:
Adinda Sella Noerbaiti (402210006)

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SYAIFUDIN (UIN STS) JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-nya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah “ Perkembangan
Pemikiran Modern Dalam Islam ” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pemikiran Modern
Dalam Islam pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam di Universitas Islam Negri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Tak lupa kami berterima kasih kepada Bapak Samsul Huda,
M.Ag. selaku dosen mata kuliah Perkembangan Pemikiran Dalam Islam. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karenanya, diharapkan
saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa mendatang
dan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ilmiah ini menambah wawasan dan
memberi manfaat bagi pembaca.

Jambi, 03 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
A. Latar Belakang.................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................2
A. Biografi Hasan Al Turabi ..................................................................
B. Pemikiran Politik Hasan Al Turabi ....................................................
C. Pembaharuan Politik Hasan Al-Turabi ......................................................
BAB III PENUTUP...........................................................3
Kesimpulan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasan Al-Turabi merupakan seorang pemimpin politik Islamis dan keagamaan

di Sudan. Beliau sering di sebut salah satu tokoh paling berpengaruh dalam politik

Sudan modern beliau merupakan eksponen penting yang sangat di perhitungkan

dalam proses Islamisasi di Sudan. Sudan dengan mayoritas penduduk Muslim di

warnai dengan beberapa pemikiran, namun yang sangat berpengaruh adalah

pemikiran Hasan Al-Turabi, Mahmud Mohammad Taha dan muridnya Abdullahi

Ahmad Al-Na’ai. Hasan Al-Turabi sangat mendukung gagasan Islam progresif, di masa

kepemimpinannya beliau mengizinkan wanita bekerja dan menjadi bagian dari

kehidupan publik. Dalam kepemimpinannya beliau juga tidak mewajibkan wanita

mengenakan niqab atau cadar, tetapi tetap mewajibkan wanita Muslimah untuk

berhijab. Hasan Al-Turabi juga merupakan tokoh organisasi Ikhwanul Muslimin (IM).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemikiran politik Islam Hasan Al-Turabi ?

2. Apa pembaharuan politik Islam Hasan Al-Turabi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pemikiran politik Hasan Al-Turabi

2. Untuk mengetahui pembaharuan politik Hasan Al-Turabi

3. Untuk menambah wawasan mengenai pemikiran pembaharuan Islam


BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Hasan Al- Turabi

Hasan Al-Turabi lahir pada tahun 1932 di Kassala, Sudan Timur. Ia berasal dri

keluarga yang memiliki tradisi panjang dalam pengajaran pendidikan Islam dan

Sufisme. Pada tahun 1955 beliau berhasil menyelesaikan pendidikan S1 nya di

Fakultas Hukum Universitas Khartoum kemudian dilanjutkan dengan menyelesaikan

pendidikan S2 nya di London. Lalu pada tahun 1964 ia memperoleh gelar Ph.D. di

bidang Hukum dan Negara dari Universitas Sorbonne di Paris saat menetap di

Prancis sekitar tahun 1959-1964.1

Hasan Al-Turabi juga merupakan seorang pendidik Universitas tempat

kelahirannya, bahkan ia juga penah menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum tetapi

jabatan tersebut tidak berlangsung lama karena ia di tunjuk untuk menjadi anggota

perlemen dan sekretaris Jendral Islamic Center pada tahun 1964 di bulan Desember.

Tak lama setelah itu kudeta pun terjadi oleh kelompok yang tidak suka pada

pemerintahan pada saat itu, kudeta itu pun berlangsung hingga tahun 1969. Front

Nasional Islam (NIF) yang di pimpin oleh Hasan Al-Turabi pada tahun melakukan

persekutun dengan pemerintahan yang pada saat itu di pimpin oleh Shadiq Al-Mahdi

sehingga memberikan Hasan Al-Turabi beberapa jabatan seperti Jaksa Agung, Deputi

Perdana, juga menjadi mentri Luar Negri.2

B. Pemikiran Politik Hasan Al- Turabi


1
Moh. Hatta, Pemikiran Hukum Islam Hasan Al-Turabi, Vol. 7, No. 01 2015, hal. 189-190
2
Muhammad. Arafat, Revew Buku Pembaharuan Pemikiran Islam, Yogyakarta : 3-4
Agama Islam saat ini membutuhkan pembaharuan yang bukan hanya

berangkat dari spirit emosional, melainkan pembaharuan dengan sarananya yang

berupa pendidikan agama. Kita harus membidik manusia tentang nilai-nilai iman

yang benar yang dapat melahirkan suatu konsep pemikiran baik berupa politik,

ekonomi, dan budaya yang mampu menerapkan hukum-hukum agama.

Pembaharuan agama yang kita butuh kan saat ini melalui tiga tahapan,

yaitu :

a. Kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah yang disinari tradisi khazanah warisan

pengalaman para salafus saleh.

b. Mengintegrasikan ilmu-ilmu agama dengan ilmu rasional, ekonomi, humaniora

dan fisika

c. Mengkaitkan pemikiran dengan realitas 3. Ushul Al-Din, Salafiyah dan

Pembaharuan

Pada dasarnya dalam memahami Al-Quran tidaklah sempurna jika tidak

mengkaji kembali syariat-syariat umat terdahulu melalui kajian lengkap mengenai

As-Sunnah yang menjelaskan Al-Quran dengan ucapan dan amal perbuatan

Rasulullah Saw. 3

Sejatinya yang dimaksud dengan pembaruan bukanlah menghilangkan

atau memusnahkan segala hal yang lama kemudian diganti dengan yang

baru secara keseluruhan. Akan tetapi yang dimaksud dengan pembaharuan

yatiu memasukkan materi yang lama ke dalam bentuk yang baru, maksudnya adalah

kitatetap menggunakan prinsip-prinsip Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai

dasar untuk membuat suatu produk hukum, akan tetapi produk hukum

3
Mas’adah, M.Hi., M.Pd.I., Epistemologi Pembaharuan Usul Fikih Hasan Turabi, (2018). Hlm. 12-13
yang di buat tersebut sesuai dengan realitas kemajuan zaman. Ini dapat kita lihat

berdasarkan fakta sejarah yang mana keadaan agama seakan disyariatkan oleh Allah

senantiasa mengalami pembaharuan yang mana pembaharuan tersebut tetap

menghubungkan antara yang awal dan yang akhir, meskipun risalah dari waktu

ke waktu terus berganti akan tetapi ketika risalah baru datang maka risalah

tersebut datang membawa kabar gembira dan juga membangun diatas dasar-

dasarnya kebenmaran yang hak. Kemudian hingga akhir penyempurnaan risalah

Allah menyempurnakan pengajaran terhadap manusia dengan menjadikan Al-

Qur’an sebagai risalah terakhir dengan syariat-syariat yang lengakap yang mana

akan menuntun manusia selama hidup di dunia.4

C. Pembaharuan Politik Hasan Al-Turabi

Al-Turabi mendukung syariah dan konsep negara Islam, tetapi visinya

bukanlah Wahhabi atau Salafi . Dia menghargai bahwa mayoritas orang Sudan

mengikuti Islam Sufi , yang ingin dia ubah dengan ide-ide baru. Dia tidak

memberikan legitimasi kepada para Sufi, Mahdi , dan cendekiawan Islam, yang dia

lihat tidak mampu mengatasi tantangan kehidupan modern. Salah satu kekuatan

visinya adalah untuk mempertimbangkan tren yang berbeda dalam Islam. Meskipun

basis politik untuk idenya mungkin relatif kecil, dia memiliki pengaruh penting dalam

politik dan agama Sudan. Pandangannya tentang peran perempuan dalam

masyarakat relatif progresif. Al-Turabi sukses besar dalam merekrut pendukung dari

kelas terpelajar dan profesional di daerah perkotaan. Dia sangat mementingkan

konsep syura (konsultasi) dan ibtila (ujian) , pandangannya tentang modernitas, yang

4
Al-Turabi, Hasan, Tajdīd Al-Fikr Al-Islāmī, 1 edisi, Istanbul: Al-Sahel Press, (1993). Hlm. 103
dia yakini harus mengarah pada penyembahan Tuhan yang lebih mendalam. Agama

secara teratur diuji oleh realitas ibtila.5

Ia menentang hukuman mati bagi murtad dari Islam dan menentang fatwa

hukuman mati Ayatollah Khomeini terhadap Salman Rushdie . Dia menyatakan

organisasi Islam terlalu fokus pada perdebatan sejarah yang sempit dan masalah

perilaku tentang apa yang harus dilarang, dengan mengorbankan pembangunan

ekonomi dan sosial. Al-Turabi juga memaparkan visinya untuk hukum Syariah yang

akan diterapkan secara bertahap alih-alih secara paksa dan hanya berlaku untuk

umat Islam, yang akan berbagi kekuasaan dengan umat Kristen dalam sistem

federal.6

Sebaliknya dalam tulisan Natsios pada tahun 2006, Al-Turabi menjadi berita

utama internasional mengeluarkan fatwa yang mengizinkan wanita Muslim menikah

dengan pria non-Muslim, dan mengizinkan konsumsi alkohol dalam situasi tertentu,

yang bertentangan dengan hukum Syariah historis Ia juga menganut hak asasi

manusia dan demokrasi dalam "putaran seratus delapan puluh derajat dari

pandangannya. Seorang kritikus Turabi mengeluh kepada seorang jurnalis Amerika di

Khartoum tentang pembalikan ideologis Turabi, dikatakan di surat kabar harian dan

di pusat diskusi di universitas ini bahwa Turabi membunuh Ustazh Mahmoud (yaitu

ulama liberal Sudan). Mahmud Muhammad Thaha, digantung pada tahun 1985, dan

sekarang dia mencuri idenya.7

5
Shinn, David H. "Partai Kongres Populer" . Sudan : studi negara (edisi ke-5). Washington, (2015) . hlm. 254–
256.
6
Fuller, Graham E. Masa Depan Islam Politik . Palgrave Macmillan. (2004) hlm. 111–112.
7
Packer, George. "The Moderate Martyr: Sebuah visi Islam yang damai secara radikal" . New York. (2006)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan tadi, dapat diketahui bahwa pemikiran Hasan al-Turabi lebih banyak

mengajak manusia saat ini untuk lebih tanggap dan kritis dengan kondisi yang ada.

Disamping itu dalam pandangannya bahwa dalam melakukan pembaharuan kita tidak boleh

meninggalkan keseluruhan yang di masa lalu, karena sejatinya pembaharuan tidaklah

menghilangkan yang lama beserta isinya, melainkan materinya masuk pada bentuk yang

baru. Agama Islam saat ini membutuhkan pembaharuan yang bukan hanya berasal dari

spirit emosional, tetapi pembaharuan dengan sarananya yang berupa pendidikan agama.

Kita harus membidik manusia tentang nilai-nilai iman yang benar yang dapat melahirkan

suatu konsep pemikiran baik berupa politik, ekonomi, dan budaya yang mampu

menerapkan hukum-hukum agama. Pemikiran Hasan al-Turabi lebih banyak mengajak

manusia saat ini untuk lebih tanggap dan kritis dengan kondisi yang ada.

Daftar Pustaka

Moh. Hatta, Pemikiran Hukum Islam Hasan Al-Turabi, Vol. 7, No. 01 2015, hal. 189-190

Muhammad. Arafat, Revew Buku Pembaharuan Pemikiran Islam, Yogyakarta : 3-4

Mas’adah, M.Hi., M.Pd.I., Epistemologi Pembaharuan Usul Fikih Hasan Turabi, (2018). Hlm.
12-13

Al-Turabi, Hasan, Tajdīd Al-Fikr Al-Islāmī, 1 edisi, Istanbul: Al-Sahel Press, (1993). Hlm. 103
Shinn, David H. "Partai Kongres Populer" . Sudan : studi negara (edisi ke-5). Washington,
(2015) . hlm. 254–256.

Fuller, Graham E. Masa Depan Islam Politik . Palgrave Macmillan. (2004) hlm. 111–112.

Packer, George. "The Moderate Martyr: Sebuah visi Islam yang damai secara radikal" . New
York. (2006)

Anda mungkin juga menyukai