Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Diana (2012000128)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEMESTER VI
X
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Komunikasi Empatik AUD” ini tepat pada waktunya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................1
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. KESIMPULAN...................................................................................12
B. SARAN...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Komunikasi Empatik?
2. Bagaimana Komunikasi Empatik Dalam Pola Pengasuhan Anak?
3. Apa Prinsip-Prinsip Komunikasi Empatik Pola Pengasuhan Anak?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi
2. Untuk Mengetahui Komunikasi Empatik Dalam Pola Pengasuhan Anak
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Komunikasi Empatik Pola Pengasuhan
Anak
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Onong Uchjana effendy,Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek(Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet-
ix, 1995), hal. 9.
2
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet-xv, 2000), hal. 8
2
3
3
Idi Subandy Ibrahim, Sirnanya Komunikasi Empatik, Krisis Budaya Komunikasi dalam
Masyarakat Kontemporer (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hal. 24.
5
Komunikasi harus terjalin dengan baik antara orang tua dan anak
maupun guru terhadap siswa. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
komunikator. Orang tua ataupun guru harus memiliki kredibilitas. Kredibilitas
akan mempengaruhi kepercayaan dan mendorong terjadinya internalisasi
dalam diri komunikan. Internalisasi terjadi bila anak atau siswa yang
menerima pengaruh dan melakukan timbal balik atau respon terhadap
komunikan atau komunikator.
dan perlu dalam pelaksanaan pengasuhan anak atau populer dengan istilah
parenting
dan referensi, maka akan ditemukan berbagai definisi dari hasil riset maupun
pendapat para ahli.
6
Etikawati, A. I., Siregar, J. R., Jatnika, R., & Widjaja, H. (2019). Pengembangan Instrumen
Pengasuhan Berbasis Nilai Budaya Jawa. Jurnal Ilmu Keluarga
8
Pada upaya ini, orang tua dituntut sebisa mungkin untuk tidak egois
dengan cara memaksakan kehendaknya kepada anak. Karena pada dasarnya,
setiap anak berhak menentukan sikap dan pilihannya masing-masing, maka
tugas orang tua pada posisi ini ialah mengarahkan agar anak selalu dalam alur
(on the track) yang positif, produktif dan progresif. Berdasarkan tugas
tersebut, maka secara empiris orang tua harus dapat menghargai setiap
pendapat dan pilihan anaknya. Orang tua jangan memaksakan kehendaknya
secara berlebihan, terlebih lagi jika kehendak tersebut bertentangan dengan
pilihan anak.
7
Rustina. (2014). Keluarga Dalam Kajian Sosiologi. Jurnal Musawa IAIN Palu, 6 (2), hal.287–
322.
10
sehingga alur komunikasi yang terjadi antara orang tua dengan anak
akan terlaksana secara efektif.8
4. Menghargai Anak. Prinisip ini merupakan tahpaan terakhir pada
penerapan komunikasi empatik dalam pola pengasuhan anak.
Setelah memperhatikan, mendengarkan, dan memahami anak, orang
tua harus bisa menghargai pendapat dan pilihan anak. Pada dasarnya
setiap anak mempunyai pendapat dan berhak menentukan
pilihannya sendiri, oleh karena itu orang tua dituntut untuk tidak
egois dan jangan terlalu memaksakan kehendak. Pada tahap ini,
orang tua harus bisa menghargai setiap pendapat, pemikiran dan
pilihan anak, selama berada pada konteks yang positif dan
produktif. Tugas orang tua pada tahap ini ialah mendukung dan
mengarahkan setiap pilihan anak yang positif dan produktif. Oleh
karena itu, hendaknya orang tua menghargai pilihan dan keputusan
anak demi masa depan anak yang lebih baik.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Komunikasi empatik berarti mendengarkan dengan mata, telinga, dan hati
Anda untuk memahami, berintuisi, dan merasa. Mendengarkan di sini
adalah mendengarkan untuk mengerti, bukan untuk menjawab dan
mendengarkan isi pembicaraan dan bukan siapa yang berbicara. Respon
yang tepat juga menjadi kunci komunikasi empatik, maka berikanlah
respon seperti baru pertama kali mendengarkan topik pembicaraan.
2. Pada upaya ini, orang tua dituntut sebisa mungkin untuk tidak egois
dengan cara memaksakan kehendaknya kepada anak. Karena pada
dasarnya, setiap anak berhak menentukan sikap dan pilihannya masing-
masing, maka tugas orang tua pada posisi ini ialah mengarahkan agar anak
selalu dalam alur (on the track) yang positif, produktif dan progresif.
3. Prinsip-Prinsip Komunikasi Empatik Pola Pengasuhan Anak
a. Memperhatikan Anak
b. Mendengarkan Anak
c. Memahami Anak
d. Menghargai Anak
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13