MAKALAH
NASAKH MANSUKH DALAM AL-QURAN
OLEH
KHAIRUL HAPIZIN.S.PD.I
NIM: 1420410145
PENDAHULUAN
Nasakh dan mansukh adalah salah satuan dari rangkaian
hukum-hukum yang termaktub dalam syariat islam, walupun dalam
kalngan ulama benyak terjadi perdebatan pada posisi hapus
menghapus dan batal membatalkan baik berbentuk tekstuaal
maupun dalam konterks hukumnya pula. Perbedaan pendapat para
ulama dalam menetapkan ada atau tidaknya ayat
mansukh(dihapus) dalam al-quran, antara lain disebabkan adanya
ayat-ayat yang nampak kontradiksi bila dilihat dari zhahirnya,
sebagian ulama berpendapat bahwa diantara ayat-ayat tersebut,
ada yang tidak dapat dikompromikan. Oleh karena itu, mereka
manerima teori nasikh (menghapus) dalam al-Quran sebaliknya,
bagi para ulama yang terdapat bahwa ayat-ayat tersebut dapat
dikompromikan keseluruhannya, tidak mengakui teori penghapusan
itu.
Ulama-ulama klasik yang menerima penghapusan dalam alQuran tersebut ternyata tidak sepakat dalam menentukan ayat
yang menghapus (nasakh) dan ayat yang dihapus (mansukh); dalam
beberapa laporan yang sampai kepada kita, disebut bahwa terdapat
kecendrungan dikalangan ulama klasik untuk menekankan jumlah
ayat yang dihapus hingga mencapai bilangan yang mengerikan.
ayat tentang jihad, misalnya telah dikatakan membatalkan sekitar
113 ayat yang mengandung perintah untuk bersifat sabar, pemaaf,
dan toleran dalam keadaan tertekan. As-Suyuti kemudian mereduksi
Ayat mana sajakah yang kami nasakhkan atau kami jadikan
(manusia) lupa kepadanya pasti kami datangkan yang lebih baik
dari pada itu atau yang sama dengan itu. (al-baqarah.2:106)
Dan bila kami (Tuhan) mengubah suatu ayat (perkabaran) sebagai
pengganti ayat (pengkabaran) yang lain, dan Allah maha
mengetahui akan apa yang ia turunkan, mereka berkata, engkau
itu hanya membuat but saja bahkan kebanyakan mereka tiada
mengetahui.(an-nahl.16:101).
Dan setelah amarah musa mereda, diambil kembali lauhlauh(taurat) itu, didalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang takut sama Tuhannya.(al-araaf.7;154)
)
Artinya : seandainya Al-Quran ini datang bukan dari Allah,
niscaya mereka menemukan didalam ikhtilaf ( kontradiksi) yang
banyak (QS.4:82)
Ayat tersebut di yakini kebenarannya oleh setiap muslim.
Namun para ulama berbeda pendapat tentang cara menghadapi
ayat-ayat yang sepintas lalu menunjukkan yang kontradiksi. Dari
sinilah, antara lain, timbulnya pembahasan tentang nasikh mansukh2.
1
TAKHSHISH
1. Satuan yang terdapat
dalam takhshish
mansukh
3. Nasikh hanya terjadi
dengan dalil yang datang
kemudia
4. Nasikh menghapuskan
mendahulinya.
4. Takhshish tidak
menghapuskan hukum
umm sama sekali. Hukum
dikhususkan.
5. Setelah terjadi takhshish,
sisa satuan yang terdapat
dalam umm tetap terikat
oleh dalil umm
Ibid hal-186