Anda di halaman 1dari 16

KONSELING KARIR

(Pemilihan Karir Teori Work Adjusment Theory)

Dosen Pembina : Rizki Adiyatma, M.Pd

Tugas Kelompok

Oleh :

Atika Sari
Mutazza Taska
Sara Ardila

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023


KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pemilihan Karir Teori Trait And Factor” ini tepat pada waktunya.

Adapun  tujuan  dari  penulisan  dari  makalah  ini  adalah untuk


memenuhi  tugas bapak Rizki Adiyatma, M. Pd sebagai dosen pengampu di
mata kuliah Konseling Karir. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pemilihan Karir Work Adjusment Theory bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen pengampu


mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 31 Januari  2023

                                                                                                   Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. KONSEP DASAR...............................................................................2
B. TEORI PENYESUAIAN KERJA, VARIABEL DAN
PENGUKURANNYA.........................................................................5
C. APLIKASI TEORI PENYESUAIAN.........................................6
D. PENGARUH PERKEMBANGAN.............................................7
E. MEMILIH KARIR......................................................................9
F. PELAKSANAAN PEMILIHAN KERJA...................................9
G. KERJA ATAU KARIR...............................................................10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya setiap individu akan mengalami perubahan dilingkungan,


khususnya dilingkungan kerja. Adanya perubahan dilingkungan kerja
seringkali membuat pegawai harus selalu dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja yang ada, termasuk sistem kerja dan peraturan-peraturan
yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Dasar?
2. Bagaimana Teori Penyesuaian Kerja, Variabel Dan Pengukurannya?
3. Bagaimana Aplikasi Teori Penyesuaian Kerja?
4. Apa Pengaruh Perkembangan?
5. Bagaimana Memilih Karir?
6. Bagaimana Pelaksanaan Pemilihan Kerja?
7. Apa Kerja Atau Karir?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR

Theory of Work Adjustment (TWA; Dawis dan Lofquist, 1984)


tumbuh dan berkembang di University of Minnesota. Teori ini muncul setelah
ada penelitian terkait dengan rehabilitas kejuruan klien untuk bekerja sekitar
tahun 1960-an dan 1970-an. Penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam
beberapa buletin pada University of Minnesota, dan juga pada beberapa
artikel dan buku. Sejak pada pertengahan tahun 1970-an penelitian ini masuk
dalam ranah penelitian psikologi. Mulai pada saat itu pula penelitian ini telah
menjadi luas untuk diteliti dan dikembangkan.Adapun sejumlah besar variabel
yang menjadi pusat perhatian untuk diteliti, seperti kepuasan kerja, sikap
kerja, penilaian kinerja, riwayat pekerjaan, pendidikan dan pengalaman
pelatihan, bakat, kebutuhan, minat, serta sifat.

Theory of work adjustment (TWA) tumbuh dari tradisi psikologi


individu.Psikologi perbedaan individu adalah tentang variabiitas
manusia.Variabilitas manusia tersebut menggambarkan individualitas
manusia. Individualitas seperti itu dapat mengakibatkan konsekuensi yang
berbeda dalam situasi yang sama. Dalam mempelajari fenomena ini, psikologi
perbedaan individu berfokus pada variabel-variabel yang stabil dari waktu ke
waktu.

Theory of work adjustment diawali dengan tiga asumsi dasar yaitu


sebagai berikut:

1. Sebagai living organisme


2. Memiliki kemampuan yang memungkinkan untuk memenuhi
persyaratan.
3. Banyak perilaku dalam berinteraksi

2
3

Theory of Work Adjustment didasarkan pada hubungan antara individu


dengan lingkungan kerjanya. Hubungan tersebut dimulai ketika individu
memperlihatkan kemampuan atau keahlian yang memungkinkan untuk
memberikan tanggapan terhadap kebutuhan kerja dari suatu lingkungan kerja.
Dari lain pihak, lingkungan kerja menyediakan pendorong atau penghargaan
tertentu seperti gaji, status, hubungan pribadi, dan lain-lain dalam
hubungannya dengan kebutuhan individu.Jika individu memenuhi persyaratan
kerja, maka karyawan akan dianggap sebagai pekerja-pekerja yang
memuaskan dan diperkenankan untuk tetap bekerja di dalam badan usaha. Di
lain pihak, jika kebutuhan kerja memenuhi kebutuhan individu atau memenuhi
kebutuhan kerja, pekerja dianggap sebagai pekerja-pekerja yang puas.

Individu berharap untuk dievaluasi oleh penyelia sebagai pekerja yang


memuaskan ketika kemampuan dan keahlian individu memenuhi persyaratan
kerja. Apabila pendorong-pendorong dari pekerjaan memenuhi kebutuhan
kerja dari individu, mereka diharapkan untuk jadi pekerja yang puas. Seorang
karyawan yang puas dan memuaskan diharapkan untuk melaksanakan
pekerjaannya. Jika kemampuan dan persyaratan kerja tidak seimbang, maka
pengunduran diri, tingkat pergantian, pemecatan dan penurunan jabatan dapat
terjadi. Model Theory of Work Adjustment mengukur 20 dimensi yang
menjelaskan 20 kebutuhan elemen atau kondisi penguat spesifik yang penting
dalam menciptakan kepuasan kerja. Dimensi-dimensi tersebut dijelaskan
sebagai berikut:

1. Ability Utilization adalah pemanfaatan kecakapan yang dimiliki oleh


karyawan.
2. Achievement adalah prestasi yang dicapai selama bekerja.
3. Activity adalah segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan dalam
bekerja.
4. Advancement adalah kemajuan atau perkembangan yang dicapai
selama bekerja.
4

5. Authority adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan


pekerjaan.
6. Company Policies and Practices adalah kebijakan yang dilakukan adil
bagi karyawan.
7. Compensation adalah segala macam bentuk kompensasi yang
diberikan kepada para karyawan.
8. Co-workers adalah rekan sekerja yang terlibat langsung dalam
pekerjaan.
9. Creativity adalah kreatifitas yang dapat dilakukan dalam melakukan
pekerjaan
10. Independence adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam
bekerja.
11. Moral values adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam
melakukan pekerjaannya seperti rasa bersalah atau terpaksa.
12. Recognition adalah pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan.
13. Responsibility, tanggung jawab yang diemban dan dimiliki.
14. Security, rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap lingkungan
kerjanya.
15. Social Service adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan
kerjanya.
16. Social Status adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan
akibat dari pekerjaan.
17. Supervision-Human Relations adalah dukungan yang diberikan oleh
badan usaha terhadap pekerjanya.
18. Supervision-Technical adalah bimbingan dan bantuan teknis yang
diberikan atasan kepada karyawan.
19. Variety adalah variasi yang dapat dilakukan karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
20. Working Conditions, keadaan tempat kerja dimana karyawan
melakukan pekerjaannya.
5

Hipotesis pokok dart Theory of Work Adjustment adalah bahwa


kepuasan kerja merupakan fungsi dari hubungan antara sistem pendorong dari
lingkungan kerja dengan kebutuhan individu.

B. TEORI PENYESUAIAN KERJA, VARIABEL DAN


PENGUKURANNYA
1. Kepuasan

Dalam theory of work adjustment, kepuasan diperlakukan sebagai


variabel keadaan, yang didefinisikan sebagai suatu respon afektif untuk
evaluasi kognitif korenspondensi. Dalam theory of work adjustment,
kepuasan sebanarnya adalah variabel kepuasan sebagai pekerja atau
karyawan, dan dengan performa dalam melaksanakan tugas pekerjaan dan
perilaku sebagai anggota organsiasi kerja.

Kepuasan adalah instrument nilai yang harus diselesaikan oleh


pimpinan. Ini terdiri dari 28 item yang dibagi dalam faktor sakala
berdasarkan: kinerja, kesesuaian, penyesuaian personal, dan dapat
diandalkan. Skor kelima, skala kepuasan, adalah jumlah dari semua item
skor.Sebagai variabel kepuasan, kepuasan dianggap sebagai variabel
keadaan.

2. Kebutuhan dan Nilai

Theory of work adjustment bahwa kepuasan adalah fungsi dari


korespondensi. Enam faktor yang dijuluki sebagai “nilai-nilai”, yaitu;
pencapaian, altruisme, otonomi, kenyamanan, keamanan, dan status.Nilai
dalam theori of work adjustment dianggap ciri variabel.Bahkan lebih dari
kebutuhan.

3. Keterampilan dan Kemampuan

Keterampilan dasar terdiri dari beberapa kelompok: sensoris dan


keterampilan perseptual, kognitif dan keterampilan afektif, dan
6

keterampilan motorik dan fisik. Keterampilan yang lebih tinggi melibatkan


berbagai kombinasi keterampilan dasar.Berikutnya adalah faktor
kelompok yang biasanya merujuk kepada konten (misalnya kemampuan
verbal, kemampuan numerical, dan kemampuan spasial).

Berikut ini adalah faktor kemampuan khusus (misalnya, pemahaman


bacaan, kosa kata, dan pengetahuan tentag tata bahasa), itu semua akan
diukur dengan beberapa tes keterampilan.

4. Keterampilan dan Persyaratan Kemampuan

Pekerjaan biasanya didefinisikan sebagai tugas-tugas yag perlu


dilakukan. Karena kinerja memerlukan keterampilan, pekerjaan dapat
juga digambarkan dalam bentuk keahlian yang dibuthkan untuk
melakukan pekerjaan.Dengan demikian perlu adanya seperangkat tes
untuk memprediksikan keterampilan yang dimilikin oleh pekerja. Dampak
Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja:

i. Produktifitas atau kinerja (Unjuk Kerja)


ii. Ketidakhadiran dan Turn Over

C. APLIKASI TEORI PENYESUAIAN KERJA

Teori memiliki penggunaan heuristik, karena itu, akan membantu jika


teori itu dibingkai sedemikian cara yang membuatnya mudah. Dalam hal ini,
TWA memiliki keuntungan dalam simetri dari konstruksi: orang dan
lingkungan, korespondensi dan kepuasan, kebutuhan dan kemampuan, respon
dan penguatan, kepuasan dan kepuasan, kebutuhan dan keterampilan, nilai dan
kemampuan, struktur dan gaya, pemeliharaan dan penyesuaian, kecepatan dan
irama, fleksibilitas dan ketekunan, keaktifannya dan reaktif, kepemilikan dan
penghentian. Selain itu, konstruksi pasangan ini diselenggarakan oleh dua
prinsip:
7

1. Koresponden membuat untuk kepuasan,


2. Kepuasan perilaku penyesuaian.

Teori penyesuaian kerja heuristik dapat digunakan untuk mengatur


fakta-fakta, bantuan konseptualisasi, dan menyarankan pendekatan untuk
intervensi.Dengan TWA sebagai alat konstruksi konseptual dasar, kita dapat
mengatasi berbagai masalah, sebagai ilustrasi dalam diskusi tentang
pengembangan karir, pilihan karir, dan konseling karier.

D. PENGARUH PERKEMBANGAN

Pendidikan secara harfiah berarti “membawa keluar.”Apa yang akan


“dibawa keluar?” Dari pertama kali, sekolah telah berfokus pada
mengeluarkan kemampuan, untuk mengembangkan keterampilan dan
kemampuan. TWA berpendapat bahwa fokus pada persyaratan adalah sama
pentingnya dengan yang di atas kemampuan. Anak-anak harus belajar tentang
kebutuhan dan nilai-nilai mereka jauh lebih eksplisit, pada tingkat yang sama
bahwa mereka belajar tentang keterampilan dan kemampuan mereka. Belajar
adalah acquisition (kemahiran).

Oleh karena itu, TWA mengusulkan kebutuhan dan nilai-nilai yang


harus diperoleh dengan cara yang sama dengan memperoleh keterampilan dan
kemampuan. Dan dalam belajar seperti itu, kita harus memperhatikan
perbedaan individu, dengan hormat yang tepat bagi anak dan keluarga anak.
Jika guru adalah untuk memfasilitasi pengetahuan diri pada anak-anak,
mereka harus terlebih dulu menjadi expert (ahli) untuk menilai kebutuhan,
nilai, keterampilan, dan kemampuan on the fly, yaitu berdasarkan informasi
yang biasa tersedia di kelas sehari-hari, tetapi pengamatan sehari-hari dapat
bermanfaat dan tidak terlalu mengganggu jika guru terampil dalam
menggunakan mereka dalam penilaian.
8

Selanjutnya, guru dan konselor harus tahu cara mengajar setiap anak
bagaimana menilai diri sendiri, yang pada gilirannya tergantung pada
mengetahui tanggapan anak capa-bilities dan penguatan persyaratan.Tapi
belajar tentang kebutuhan, keterampilan, nilai, dan kemampuan bisa
menimbulkan masalah dan bahkan traumatis bagi anak yang membandingkan
diri dengan anak-anak lain. Salah satu kemungkinan adalah mengajar anak-
anak awal tentang perbedaan-perbedaan individual dan semua implikasi dan
sekitar TWA pesan bahwa selain perbedaan-perbedaan individual ada
perbedaan lingkungan dan lingkungan optimal berbeda untuk setiap anak yang
mungkin membantu anak-anak menjadi lebih sadar dan menghormati mereka
sendiri dan orang lain.

Selain memiliki keterampilan yang tepat, guru, dan konselor harus


menyadari kebutuhan mereka sendiri dan nilai-nilai, yaitu, mereka
membutuhkan penguatan sendiri.Mereka harus tahu bagaimana menilai
korespondensi yang dengan berbagai perbedaan, yang di lingkungan sekolah
masing-masing termasuk murid dan orang tua mereka.Pengetahuan seperti itu
dapat membantu mereka memahami perbedaan efektivitas mereka dengan
ferent béda anak.

Anak-anak harus belajar tidak hanya mengenai kebutuhan mereka /


nilai-nilai dan keterampilan / kemampuan, tetapi juga penyesuaian gaya
mereka. Mereka harus belajar juga, bukan hanya tentang persyaratan dan
memperkuat keterampilan dan kemampuan tetapi juga tentang gaya
penyesuaian lingkungan. Memperoleh pengetahuan seperti itu tidak perlu
mencakup semuanya sekaligus. Guru dan pembimbing yang terampil dapat
menggunakan contoh-contoh spesifik untuk mengajar.

Jika resep sebelumnya dikejar, tiga tolak ukur dapat digunakan untuk
bagan kemajuan berikutnya: kepuasan anak dan kepemilikan. Penting untuk
memastikan apakah seorang anak bahagia atau tidak bahagia di sekolah.
Penilaian ini harus sama pentingnya dengan penilaian kebiasaan kepuasan
anak memenuhi persyaratan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
9

E. MEMILIH KARIR

Memilih karier dengan bijaksana adalah langkah pertama menuju


penyesuaian dalam pekerjaan. TWA menjelaskan bahwa untuk memilih
karier di mana seorang individu dapat merasa puas dan memuaskan. TWA
prediktor penguatan kapabilitas nilai dan kemampuan persyaratan
korenspondensi dapat digunakan untuk mempersempit dunia kerja kepada
sejumlah pekerjaan dikelola untuk dipertimbangkan. Dengan demikian,
pengetahuan mengenai kebutuhan individu, nilai-nilai, keterampilan,
kemampuan, dan karakteristik dapat membantu dalam mencapai keputusan
yang bijaksana, tetapi juga membutuhkan pengetahuan tentang pekerjaan
dalam istilah-istilah yang saling melengkapi: reinforcers, keterampilan dan
kemampuan persyaratan, dan karakteristik gaya.

F. PELAKSANAAN PEMILIHAN KERJA


Ada tiga langkah untuk menerapkan pilihan karier, yaitu;
1. Mempersiapkan karir,
2. Mencari posisi awal,
3. Bekerja menaiki tangga karir.

TWA dapat berguna dalam tiga langkah. Dalam persiapan karir


konvensional, perhatian difokuskan pada keterampilan yang diperlukan dan
pada penguasaan keterampilan.Ini mungkin bagian terpenting dari penyiapan
karier.Sebagai contoh, untuk pertama kali upah, menerima kompensasi secara
teratur adalah mantan perience baru, dan beberapa pekerja mungkin tidak tahu
bagaimana menangani pengalaman ini dengan bijaksana. Bekerja dalam
sebuah tim atau bekerja di bawah pengawasan yang ketat adalah contoh-
contoh lain reinforcement kondisi yang mungkin perlu dihadiri dalam
persiapan karir.

Penggunaan lain TWA konstruksi adalah potensial mempertimbangkan


jalur karir dalam organisasi kerja ketika memutuskan tentang posisi pertama.
10

Bekerja menaiki tangga karir, orang biasanya berfokus pada apa yang
menggantikan struktur inforcer ulang terikat untuk menjadi dan, mungkin,
termotivasi oleh antisipasi. TWA juga mengingatkan mereka untuk
mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keterampilan dan
karakteristik gaya dan untuk mempersiapkan ini. Sebagai contoh, orang-orang
profesional yang pindah ke posisi manajerial yang sering kali gagal untuk
mempersiapkan persyaratan keahlian (misalnya, keterampilan, keterampilan
membuat keputusan) dan gaya persyaratan (misalnya, cepat, irama tak
menentu, fleksibilitas tinggi) dari posisi manajerial baru. Sekali lagi, TWA
dapat menyarankan berbagai hal untuk dipertimbangkan untuk orang menaiki
tangga karir.

G. KERJA ATAU KARIR

TWA tidak menyediakan cara untuk melihat hal-hal secara rasional,


untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif, dan untuk menghasilkan
pendekatan yang mungkin untuk memecahkan masalah. Meskipun TWA itu
tidak menyebut secara eksplisit, satu masalah yang harus diselesaikan kembali
bila ada ketidakpuasan adalah pertanyaan tentang persepsi versus
kenyataan.TWA konsepsi kepuasan menjelaskan bahwa persepsi memainkan
peranan dalam kepuasan / ketidakpuasan.

Dengan demikian, penting bagi pekerja yang tidak puas untuk menguji
kenyataan dalam banyak cara. Salah satu cara yang lebih baik untuk
melakukan ini adalah untuk mencari pekerjaan atau konseling karier oleh
konselor karier yang kompeten, lebih dalam pandangan TWA dan
berpengalaman dalam TWA.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Theory of work adjustment (TWA) tumbuh dari tradisi psikologi
individu.Psikologi perbedaan individu adalah tentang variabiitas
manusia.Variabilitas manusia tersebut menggambarkan individualitas
manusia. Individualitas seperti itu dapat mengakibatkan konsekuensi yang
berbeda dalam situasi yang sama. Dalam mempelajari fenomena ini,
psikologi perbedaan individu berfokus pada variabel-variabel yang stabil
dari waktu ke waktu.
2. Teori Penyesuaian Kerja, Variabel Dan Pengukurannya:
a. Kepuasan
b. Kebutuhan Dan Nilai
c. Keterampilan Dan Kemampuan
d. Keterampilan Dan Persyaratan Kemampuan
3. Teori memiliki penggunaan heuristik, karena itu, akan membantu jika teori
itu dibingkai sedemikian cara yang membuatnya mudah. Dalam hal ini,
TWA memiliki keuntungan dalam simetri dari konstruksi: orang dan
lingkungan, korespondensi dan kepuasan, kebutuhan dan kemampuan,
respon dan penguatan, kepuasan dan kepuasan, kebutuhan dan
keterampilan, nilai dan kemampuan, struktur dan gaya, pemeliharaan dan
penyesuaian, kecepatan dan irama, fleksibilitas dan ketekunan,
keaktifannya dan reaktif, kepemilikan dan penghentian.
4. Dari pertama kali, sekolah telah berfokus pada mengeluarkan kemampuan,
untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan. TWA berpendapat
bahwa fokus pada persyaratan adalah sama pentingnya dengan yang di
atas kemampuan. Anak-anak harus belajar tentang kebutuhan dan nilai-
nilai mereka jauh lebih eksplisit, pada tingkat yang sama bahwa mereka
belajar tentang keterampilan dan kemampuan mereka. Belajar adalah
acquisition (kemahiran).

11
12

5. Memilih karier dengan bijaksana adalah langkah pertama menuju


penyesuaian dalam pekerjaan. TWA menjelaskan bahwa untuk memilih
karier di mana seorang individu dapat merasa puas dan memuaskan. TWA
prediktor penguatan kapabilitas nilai dan kemampuan persyaratan
korenspondensi dapat digunakan untuk mempersempit dunia kerja kepada
sejumlah pekerjaan dikelola untuk dipertimbangkan. Dengan demikian,
pengetahuan mengenai kebutuhan individu, nilai-nilai, keterampilan,
kemampuan, dan karakteristik dapat membantu dalam mencapai
keputusan yang bijaksana, tetapi juga membutuhkan pengetahuan tentang
pekerjaan dalam istilah-istilah yang saling melengkapi: reinforcers,
keterampilan dan kemampuan persyaratan, dan karakteristik gaya.
6. Pelaksanaan Pemilihan Kerja:
a. Mempersiapkan Karir,
b. Mencari Posisi Awal,
c. Bekerja Menaiki Tangga Karir.
7. TWA tidak menyediakan cara untuk melihat hal-hal secara rasional, untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif, dan untuk menghasilkan
pendekatan yang mungkin untuk memecahkan masalah. Meskipun TWA
itu tidak menyebut secara eksplisit, satu masalah yang harus diselesaikan
kembali bila ada ketidakpuasan adalah pertanyaan tentang persepsi versus
kenyataan.TWA konsepsi kepuasan menjelaskan bahwa persepsi
memainkan peranan dalam kepuasan / ketidakpuasan.
KEPUSTAKAAN

Fauzan, Lutfi. 2004. Pendekatan-Pendekatan Konseling Individual. Malang :


Elang Ma.

Gibson & Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Slamet Riyadi. 2010. Model-model Konseling. Semarang: Universitas Negeri


Semarang

Steven  D. Brown and Robert W. Lent. 2005, Career Development and


Counseling; Putting Theory and Research to Work, (SECTION ONE
MAJOR THEORIES OF CAREER DEVELOPMENT, CHOICE, AND
ADJUSTMENT; The Minnesota Theory of Work Adjustment 3 René V.
Dawis) Published by John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
Published simultaneously in Canada

13

Anda mungkin juga menyukai