Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FAKTOR PERKEMBANGAN BAWAAN DAN LINGKUNGAN


FISIK ANAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Diagnostik Permasalahan Anak

Dosen Pengampu :

Vivi Yumarni, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

Ajeng Sri Mulia 2012000119

Semester VI PIAUD

Kelompok 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF
JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas rahmat dan
pertolongan-Nya akhirnya Saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Vivi Yumarni, M.Pd.I. pada mata
kuliah “Diagnostik Permasalahan Anak”. Makalah ini dibuat bertujuan juga untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis tentang “Faktor
Perkembangan Bawaan dan Lingkungan Fisik Anak”.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
bahasa, penyusunan, maupun penulisannya karena pengalaman dan pengetahuan
Saya yang masih terbatas. Untuk itu, Saya mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif dari para pembaca demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi di
masa mendatang.

Jambi, 31 Januari 2023

Penulis,

Ajeng Sri Mulia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
....................................................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................3

A. Faktor Perkembangan Bawaan...............................................................3

B. Lingkungan Fisik Anak..........................................................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................8

B. Saran........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini kita sebagai orangtua masih menganggap anak sebagai harta yang

tak ternilai harganya. Karena selain sebagai tempat bergantung di hari tua, anak

juga menjadi asset yang tak ternilai harganya untuk mengangkat derajat orangtua,

penyambung cita-cita, menjadi sumber topangan ekonomi ketika orangtua tidak

mampu lagi bekerja serta menjadi sumber kebahagiaan bagi pasangan suami isteri.

Tentu saja anak yang dimaksud adalah anak yang berkualitas, yakni anak yang

tidak saja sehat, cerdas dan trampil, tetapi juga berbudi pekerti luhur serta

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menjadikan anak yang berkualitas, sudah barang tentu bukan hal yang

mudah. Banyak hal yang harus dilakukan, tetapi juga banyak pula yang harus

dipahami dan dimengerti. Salah satunya adalah mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan, agar

kita tidak salah langkah dalam mendidik anak serta tidak memaksakan kehendak

pada anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Ada dua

faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yakni faktor bawaan

dan faktor lingkungan. Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) merupakan

faktor pertama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor kedua yaitu

lingkungan fisik anak yang disebut faktor eksogen. peranan lingkungan cukup

besar dalam perkembangan individu. Lingkungan tumbuh kembang anak dapat

berupa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan kelompok

1
2

teman sebaya. Dalam makalah ini nantinya akan dibahas mengenai faktor bawaan

(endogen) dan faktor lingkungan (eksogen).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana faktor perkembangan bawaan dapat mempengaruhi
perkembangan anak usia dini ?
2. Bagaimana lingkungan fisik dapat mempengaruhi perkembangan anak usia
dini ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui faktor perkembangan bawaan yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak usia dini.
2. Untuk mengetahui bagaimana lingkungan fisik dapat mempengaruhi
perkembangan anak usia dini.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Faktor Perkembangan Bawaan

Mengapa pemerolehan perkembangan setiap anak bervariasi di setiap

tahapannya? Jawabannya karena perkembangan bersifat kompleks dan terdapat

banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor ini dianggap sebagai variabel

pendukung yang akan menentukan kualitas perkembangan. Beberapa anak dapat

mencapai potensi terbaik karena kualitas variabel pendukungnya bagus. Terkait

variabel atau faktor mana yang paling penting, tidak ada jawaban pasti, karena

derajat pengaruh yang diberikan setiap faktor berbeda untuk masing-masing anak.

Para ahli meyakini bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak dapat

diukur secara tepat. Pastinya, memaksimalkan kualitas setiap faktor akan

menyebabkan perkembangan anak lebih baik.1

Pada hakikatnya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi

perkembangan anak yaitu faktor genetik atau herediter dan faktor lingkungan.

Faktor genetik disebut sebagai faktor bawaan atau faktor internal. Menurut Rona

& Chinn, faktor genetik merupakan landasan dalam mencapai hasil akhir dari

proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai faktor bawaan yang telah

ada sejak dalam kandungan, faktor genetik terdiri dari jenis kelamin, bawaan, dan

ras atau suku bangsa. Perempuan lebih cepat dewasa dibanding laki-laki, otomatis

progres perkembangan anak perempuan juga lebih baik dibanding anak laki-laki.2

1
Rifda Eliyasni, dkk., Perkembangan Belajar Peserta Didik, (Malang: Literasi Nusantara, 2020),
hlm. 10-11.
2
Ibid, hlm. 11.

3
4

Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak lahir.

Baik yang berkaitan dengan faktor biologis maupun sosial psikologis.

Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seorang

(individu) merupakan hasil dari perpaduan antara faktor biologis sebagaimana

unsur bawaan dan pengaruh lingkungan. Menurut Rahmat, faktor bawaan

merupakan faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik oleh orang

tua. Karakteristik yang berkaitan dengan faktor perkembangan secara biologis

akan lebih cenderung tetap dibandingkan dengan faktor perkembangan oleh

pengaruh lingkungan. Sebab faktor bioologis merupakan karakteristik yang

diturunkan oleh orang tua terhadap anaknya dengan faktor genetiknya dan

kebiasaan orang tuanya, sedangkan faktor perkembangan oleh pengaruh

lingkungan ini tidak konstan.3

Genetik (genetic) atau faktor bawaan/keturunan memengaruhi perkembangan

inteligensi (kecerdasan berpikir), genetik inilah menjadi penentu sifat-sifat unik

yang akan wariskan dari kedua orangtua kepada anak, seperti warna kulit, warna

rambut, dsb. Demikian pula halnya dengan tingkat kemampuan IQ seseorang.

Masing-masing orang tua memiliki kemampuan IQ berbeda, lalu kemampuan IQ

mana yang akan diturunkan kepada anaknya, genetik ayahnya atau ibunya. Dalam

hal ini ada istilah gen dominan dan gen resesif. Genetik dikatakan dominan

apabila genetik tersebut memiliki kekuatan untuk menekan efek genetik yang lain,

sedangkan genetik resesif bilamana pengaruhnya dikalahkan oleh genetik yang

lain. Berdasarkan teori tersebut dapat dikemukakan bahwa tingkat kemampuan

3
Yudo Dwiyono, Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2021), hlm.
19.
5

mental (IQ) anak itu dipengaruhi oleh gen mana yang dominan apakah gen ayah

atau ibunya. Sementara faktor keturunan/ genetik memberi kontribusi pada IQ di

samping faktor lingkungan, namun kebanyakan peneliti sepakat bahwa faktor

lingkungan dapat mengubah skor IQ seseorang, namun masih dalam taraf

klasifikasi yang sama.4

B. Lingkungan Fisik Anak

Dalam perjalanannya, faktor lingkungan lebih banyak berkontribusi terhadap

perkembangan anak. Hal ini dikarenakan durasi anak berinteraksi dengan

lingkungan lebih lama. Maka dari itu lingkungan memberikan pengaruh lebih

besar, sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan

memainkan peran penting dalam mewakili rangsangan fisik dan psikis yang

diterima anak. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak

meliputi lingkungan fisik dan kondisi geografis tempat anak tinggal, serta

lingkungan sosial dan hubungannya dengan keluarga dan teman sebaya.5 faktor

eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu seperti faktor

lingkungan. Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk

mendukung pengembangan minat dan bakat. Faktor lingkungan dapat terdiri dari

lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial.6

4
Mudjiran, Psikologi Pendidikan: Penerapan Prinsip-prinsip Psikologi dalam Pembelajaran Edisi
Pertama, (Jakarta: Kencana, 2021), hlm. 51.
5
Ibid, hlm. 11-12.
6
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), hlm. 165.
6

Faktor lingkungan yang dapat memengaruhi perkembangan intelligensi (IQ)

antara lain faktor gizi, Faktor pembentukan faktor kebebasan psikologis yang

dialami anak dalam kehidupannya.

1. Faktor Gizi

Gizi berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, pengaruh

ini terjadi sejak anak masih dalam kandungan ibunya, karena pertumbuhan

tersebut telah terjadi sejak embrio yang masih ada dalam kandungan

ibunya. Gizi memengaruhi pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia

(termasuk sel-sel otak). Jika seorang anak kekurangan mengonsumsi

makanan yang bergizi maka pertumbuhan dan perkembangannya bisa

mengalami ketidaksempurnaan.

2. Faktor Pembentukan

Pembentukan ini terjadi melalui proses belajar (learning) yang akan

memberikan kontribusi dalam perilaku seseorang. Anak yang diberikan

permainan olah pikir akan memengaruhi perkembangannya. Permainan

olah pikir itu misalnya permainan yang bisa dibongkar pasang,

dimodifikasi menjadi bentuk lain seperti permainan robot, balok yang bisa

disusun menjadi berbagai macam bentuk. Tatkala anak bermain ia akan

menggunakan pikirannya sedemikian rupa, yang mengakibatkan

kemampuan berpikirnya menjadi berkembang, bahkan juga dapat

mengembangkan potensi kreativitas anak.

3. Faktor Kebebasan Psikologis


7

Makna kebebasan psikologis ini anak terhindar dari tekanan-tekanan psikis

yang menimbulkan rasa takut, cemas, khawatir untuk berbuat sesuatu.7

7
Mudjiran, op. cit, hlm. 51-52.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada dua faktor

utama yang dapat mempengaruhi perkembangan pada anak usia dini yaitu:

1. Faktor bawaan (genetik), yaitu faktor yang diturunkan atau diwarisi oleh

ayah bundanya yang dapat memengaruhi fisik, sosial-emosional, kognitif,

dan sebagainya.

2. Faktor lingkungan (eksternal), faktor dari luar dalam diri anak seperti

lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial.

B. Saran

Semoga isi makalah ini dapat sedikit memberi pengetahuan baru bagi

pembaca sekalian tentang dua faktor yang dapat memengaruhi perkembangan

anak usia dini. Sebagai orang tua seharusnya lebih aware tentang ilmu ini karena

menyangkut perkembangan buah hati tercinta.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyono, Yudo. 2021. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Deepublish


Publisher.
Eliyasni, Rifda dkk. 2020. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Malang:
Literasi Nusantara.
Mudjiran. 2021. Psikologi Pendidikan: Penerapan Prinsip-prinsip Psikologi
dalam Pembelajaran Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
Rahmat, Pupu Saeful. 2018. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai