Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Fase-fase Perkembangan
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Pembelajaran Psikologi Perkembangan Anak MI
Dosen Pengampu:
Ni’mah Lailatul Mas’adah M.Pd.

Disusun Oleh :
Feri taufiqurrahman :2020100260483
Wahdania rohmatul laili :2020100260469
Nurfitriah ningsih : 2020100260482

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN
WONOREJO-LUMAJANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah serta kenikmatan –Nya pada kita semua. Sholawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan


kami tentang mata kuliah Pembelajaran Pembelajaran Psikologi Perkembangan Anak MI
yakni berjudul “Fase-fase Perkembangan” dalam penyusunan makalah ini kami lakukan
dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan sumber yang kami peroleh. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Untuk itu kami
mengharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan bpk dosen guna
untuk meningkatkan pengetahuan kami.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat dan mohon maaf atas kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Lumajang,11,Februari

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ....................................................................................... II
DAFTAR ISI...................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ......................................... 2
B. Aspek-aspek perkembangan peserta didik ....................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran Dan Kritik ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup.
Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis dimulai
dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang
terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman. Studi mengenai perkembangan seseorang
tidak lagi seperti dahulu yang berhenti pada waktu seseorang mencapai kedewasaannya,
melainkan berlangsung terus menerus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati.
Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian
fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian. Hal ini pula menyebabkan
mengapa perlakuan terhadap anak pada masa dini ini harus sedemikian rupa sehingga dapat
mengarah kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang
akan datang. Dalam proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yaitu,
pendidikan, pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya kita setiap hari banyak
menemui orang-orang, yang satu baik dan aktif, yang satu terbilang nakal. Oleh karena itu
perlu kita ketahui faktor–faktor apa saja yang dominan pengaruhnya dalam perkembangan
peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

2. Aspek-aspek perkembangan peserta didik

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

3. Untuk Mengetahui Aspek-aspek perkembangan peserta didik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

Kajian medik dan psikologi perkembangan menunjukkan bahwa disamping


dipengaruhi oleh faktor bawaan, kualitas individu juga sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain, seperti faktor lingkungan yang tidak lepas dari pengaruh faktor psikososial. Baik
faktor bawaan atau sering juga disebut faktor keturunan dan faktor lingkungan. Kedua
faktor ini berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain, sehingga menyebabkan
perbedaan yang disebut dengan istilah individual differences.
Berdasarkan hal ini, masing-masing individu memiliki keunikan atau kekhasan sendiri
baik dalam setiap gejala jiwa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang
terlihat dalam kemampuan berfikir, merasakan sesuatu, serta sikap dan perilakunya sehari-
hari. Dalam melihat dan menyikapi perbedaan tersebut, hendaknya pendidik menyadari
bahwa tidak semua individu dapat diperlakukan dengan cara yang selalu sama. Masing-
masing individu memiliki kekhasan sendiri, sehingga pendekatan yang sifatnya personal
maupun institusional tentu berbeda.
Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan
individu adalah sebagai berikut:
A. Faktor Internal
1. Faktor Genetika (hereditas)
Gen adalaah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tingga tubuh, warna
kulit, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme mahluk hidup,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Hereditas merupakan “totalitas karakeristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak, atau segala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen. Meskipun peranan gen
sangat penting, factor genetis bukan satu-satunya factor yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan karena juga dipengaruhi oleh factor lainnya.
2. Faktor Fisiologis

2
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Factor fisiologis yang mempengaruhi perkembangan peserta didik diantaranya
adalah:
a. Tubuh dan warna kulit.
Tubuh merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang tidak
bisa disamakan dengan yang lainnya, begitupun dengan warna kulit seseorang. Hal ini akan
sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang sesuai dengan tahap
perkembangannya.
b. Faktor Gizi atau Asupan Makanan
Kesehatan individu sangat tergantung pada pemberian gizi yang baik dan berimbang.
Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam merangsang tumbuh kembang individu
dan merangsang perkembangan otak dan sistem syarafnya yang merupakan bagian paling
penting dalam menentukan tumbuh dan kembang individu.
c. Cacat dan penyakit
Kondisi individu yang cacat atau mempunyai penyakit tertentu, tentu saja akan
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pengaruh yang diberikan tidak hanya pengaruh
pada fisik saja, melainkan juga secara psikologis. Cacat atau penyakit banyak disebabkan
oleh beberapa hal yaitu : Pengaruh genetik, Ibu yang kurang gizi pada saat mengandung,
Obat-obatan dan alkohol,Radiasi,Penyakit yang diderita Ibu selama kehamilan,Keadaan
Emosi pada Ibu saat hamil.
3. Faktor Psikologis.
Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan. Kondisi fisik yang tidak sempurna
atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya. Begitupun
dengan ketidakmampuan intelektual yang diulas sebelumnya dapat disebabkan karena
kerusakan sistem syaraf , kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.
Dalam hal kejiwaan, kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu berbeda.
Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan
masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan
berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan
berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan
keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial anak.
Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses perkembangan siswa,
hormone, intelegensi, motivasi, sikap, dan bakat.
3
a. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormone memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh. Hormone akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada mahluk hidup beragam jenisnya.
b. Kecerdasan/inteligensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan
demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-
organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan
organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai
pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.
c. Seks
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas yang nyata
kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-
lakilebih besar dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan
lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan
pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun
lebih awal dan pisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak lakilaki. Hal ini jelas
pada anak umur 9 sampai 12 tahun
d. Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa inginn melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh
untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa
jadi juga telah menjadi kebutuhannya.
e. Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses
belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang,
4
peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif 1. Sikap siswa dalam belajar
dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran,
atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam
belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung
jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas, seorang guru akan berusaha
memberikan yang terbaik bagi siswanya berusaha mengembangkan kepribadian sebagai
seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan
pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat
mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa
bidang studi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.
f. Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses perkembangan adalah bakat. Secara
umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang 2. Berkaitan dengan belajar,
mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk
belajar 3. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu
komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai
dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan hal – hal yang datang atau ada di luar diri siswa/peserta
didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa
tersebut dengan lingkungan. faktor eksternal yang memengaruhi perkembangan dapat
digolongkan menjadi 7 macam yaitu: faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif,
religious dan lingkungan.
a. Faktor Biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan
keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa
pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.
b. Faktor Physis

1
(Sutirna, 2003)
2
(Sutirna, 2013)
3
Slavin (Sutirna,2013)
5
Faktor ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau kebersihan

lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian 4 .

Semua kondisi di atas sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses

kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang tidak aman karena adanya pertikaian

dapat menyebabkan tekanan tersendiri bagi individu dan proses imitasi atau peniruan

perilaku kekerasan yang dapat berpengaruh dalam pola perilaku individu. Sementara itu

kondisi yang jelek pada faktor cuaca, kurangnya sanitasi atau kebersihan lingkungan,

keadaan rumah yang tidak menunjang hidup sehat, serta keadaan geografis yang sulit,

misalnya karena di daerah terpencil yang jauh dari informasi, sulit dijangkau, serta rawan

akan bencana alam, selain dapat mempengaruhi tekanan psikis juga mempengaruhi faktor

kesehatan karena pengobatan yang sulit didapatkan. Semua ini jelas membawa dampak

masing–masing terhadap perkembangan anak–anak yang lahir dan dibesarkan disana.

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan

dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan

intelektual dan emosional.

c. Faktor Ekonomis/Status Sosial Ekonomi


Dalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti
memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk membeli
peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh
kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat
akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak
langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan
norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan
banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status

4
(Soetjiningsih, 1998)
6
sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial
keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak
tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya.
Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Faktor Cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang
masing–masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini
jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak–anak.
e. Faktor Edukatif
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan anak manusia terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian
ilmu yang normatif, yang memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat
dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan
bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan
kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan
kepadapeserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat,
tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan
antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Faktor pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang
lain.
f. Faktor Religious
Sebagai contoh seorang anak yang hidup dilingkungan yang kental dengan suasana
religius, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang tidak berada dalam lingkungan
religi yang kental, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih–lebih yang memang tidak
beragama sama sekali, ini adalah persoalan perkembangan pula, menyangkut proses
terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang
mempengaruhinya karena pondasi agama merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan peserta
didik.
g. Faktor Lingkungan
 Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa
akan memengaruhi perkembangan anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengang-
7
guran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang
kebetulan belum dimilikinya.
 Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan
perkembangan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak
rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis
akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
 Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses perkembangan belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para
pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh
anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan
tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya. 5

B. Aspek-aspek perkembangan peserta didik

 ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF


Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang
berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan
dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Dalam Dictionary
Of Psychology karya Drever, dijelaskan bahwa “kognisi adalah istilah umum yang mencakup
segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian dan
penalaran”. Salah satu tokoh yang penting yang mengkaji dan meneliti perkembangan
kognitif anak adalah Jean Piaget. Jean Piaget meneliti dan menulis subjek perkembangan
kognitif ini dari tahun 1927 sampai 1980.
 ASPEK PERKEMBANGAN FISIK
Secara umum, fisik berarti bentuk (postur) atau perawakan. Jadi Pertumbuhan fisik
adalah pertumbuhan struktur tubuh manusia yang terjadi sejak dalam kandungan hingga ia
dewasa atau mencapai tingkat kematangan pertumbuhannya. Proses perubahannnya adalah
menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan menjadi tebal/lebar (pertumbuhan horizontal)
dalam suatu proporsi bentuk tubuh. Pertumbuhan sebelum lahir dimulai sejak terjadinya

5
https://www.academia.edu/22605333/faktor_faktor_yang_Mempengaruhi_Perkembangan_Peserta_Didik
8
pembuahan (fertilisasi) antara sel telur dengan sel sperma yang kemudian berkembang
menjadi embrio. Pertumbuhan fisik sebelum lahir akan dilanjutkan dengan pertumbuhan fisik
setelah kelahiran yang akan menyempurnakan struktur dan fungsi dari dimensi fisik peserta
didik.
 ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK
Perkembangan motorik sangat berkaitan erat dengan perkembangan fisik anak.
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik yang
sempurna sangat menopang dalam melaksanakan tugas perkembangan anak pada umumnya,
terlebih lagi bagi kalangan tertentu yang menggunakan kecerdasan motorik sebagai
tumpuannya, seperti olahragawan dan profesional. Psikomotorik dan motorik memiliki
definisi yang berbeda. Secara umum, motorik adalah gerak sedangkan psikomotorik adalah
kemampuan gerak. Dalam psikologi, kata motor diartikan sebagai istilah yang menunjukkan
pada hal, keadaan, yang melibatkan otot-otot juga gerakan-gerakannya, demikian pula
kelenjar-kelenjar juga sekresinya. Motor dapat pula dipahami sebagai segala keadaan yang
meningkatkan atau menghasilkan stimulasi atau rangsangan terhadap kegiatan organ-organ
fisik.6

6
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2016/05/19/aspek-perkembangan-peserta-didik/
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam selama hidupnya.
Perkembangan adalah proses pertambahan fungsi fisik dan psikis dari seseorang secara
kualitatif dan kuantitatif secara maju menuju kesempuranaan. Dalam perkembangannya,
tidak dapat langsung menuju ke dalam kesempurnaan. Fase perkembangan adalah suatu
momen dimana perkembangan manusia menyesuaikan dengan lingkungan disekitarnya
dan kebutuhan hidupnya. Aristoteles mengungkapkan bahwa ada 3 fase perkembangan
manusia. Kohnstamm berpendapat bahwa ada 5 fase perkembangan manusia. Charlotte
Buhler mengungkapkan ada 5 fase perkembangan manusia. Hackel mengatakan bahwa
ada 4 fase perkembangan berdasarkan teori rekapitulasi. Oswald Kroh mengungkapkan
ada 3 fase perkembangan. John Amos mengatakan ada 4 fase perkembangan. Jean Piaget
berpendapat ada 4 fase perkembangan. Sedangkan William Stern hampir sependapat
dengan Hackel, akan tetapi Stern mengatakan bahwa pendidikan manusia dimulai ketika
ia bisa mandiri dan bisa menjadi seperti angan-angannya. Al-Quran menyebutkan ada 2
fase perkembangan dengan setiap fase ada fase-fase tersendiri juga.

B. Saran
Mungkin dari makalah kami ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
kami butuh saran dan kritik dari pembaca sekalian karena dengan kekurangan dari
hasil saran dan kritik dari pembaca bisa menjadi acuan kami dalam menyusun dan
menyelesaikan isi dari makalah kami serta menambah wawasan buat kami semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

(Sutirna, 2003)
(Sutirna, 2013)
Slavin (Sutirna,2013)
(Soetjiningsih, 1998)
https://www.academia.edu/22605333/faktor_faktor_yang_Mempengaruhi_Perkembangan
_Peserta_Didik
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2016/05/19/aspek-perkembangan-peserta-didik/

11

Anda mungkin juga menyukai