Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu : Muhammad Rozikan, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Atika Susanti (23070170029)


2. Mazazah Ngismatul Matsna (23070180002)
3. Nisrina Hanifah (23070180011)
4. Wahyu Siti Munawwaroh (23070180026)

TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji syukur terucap dari lubuk hati atas rahmat dan nikmat yang
telah Allah SWT berikan kepada kita dalam melakukan penyusunan makalah
“Tugas Perkembangan Anak dan Remaja”.

Sholawat serta salam kita haturkan kepada Muhammad SAW yang


menginspirasi ketauladanan beliau dalam beramal dan berbagi ilmu dengan
sesama. Aamiin. Dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam pembuatan makalah ini
2. Bapak Muhammad Rozikan, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bimbingan
Konseling yang telang membimbing kami dalam pembuatan makalah
3. Kedua orang tua yang selalu mendukung pembuatan makalah ini, baik secara
materi maupun non materi
4. Rekan kelompok 5 yang sudah bekerja sama dengan baik

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Boyolali, 27 April 2020

Kelompok 5

2
3
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ................................................................................ 1

KATA PENGANTAR................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 4

A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 6

A. Perkembangan Masa Anak-anak .......................................................... 6


B. Tugas Perkembangan Anak.................................................................. 13
C. Perkembangan Masa Remaja................................................................ 14
D. Tugas Perkembangan Remaja............................................................... 18
BAB III PENUTUP................................................................................. 20
1. Kesimpulan........................................................................................... 20
2. Saran..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 22

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari


karakteristik setiap fase-fase perkembangan. Setiap individu memiliki periode
perkembangan dan pertumbuhan menuju ke arah otonomi (kemandirian).
Untuk mencapai perkembangan tersebut, setiap individu harus melewati
tugas- tugas perkembangan pada setiap fase perkembangannya. Keberhasilan
individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya akan
menimbulkan kebahagiaan dan membawa kearah keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada fase selanjutnya. Dalam
mengembangkan tugas-tugas perkembangan, sekolah mempunyai peranan
yang berarti bagi perkembangan kepribadian anak. Sekolah mempunyai
tanggung jawab penting dalam membantu para siswa untuk mencapai tugas
perkembangannya.

Dalam hal ini, perkembangan anak dan remaja bisa dilihat dari
berbagai aspek yaitu fisik, kognitif, emosional, psikologis dan lain-lain. Setiap
individu baik anak maupun remaja harus bisa menyikapi dengan baik proses
perkembangan, tentunya dengan perhatian orangtua dirumah dan guru di
sekolah. Seorang anak dan remaja harus memahami tugas-tugas
perkembangannya dengan baik agar tidak terjadi masalah yang berakibat
merusak dan menghambat masa perkembangan mereka. Berdasarkan ilustrasi
tersebut maka dalam makalah ini kami akan memaparkan mengenai tugas
perkembangan anak dan remaja.

5
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian anak dan remaja?


2. Bagaimana ciri-ciri dan tahapan perkembangan anak dan remaja?
3. Bagaimana tugas perkembangan anak dan remaja?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian anak dan remaja


2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan tahapan perkembangan anak dan remaja
3. Untuk mengetahui tugas perkembangan anak dan remaja

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Masa Anak-Anak


1. Pengertian Anak-Anak
Menurut Elizabeth Hurlock, ahli psikologi perkembangan, masa
kanak-kanak yaitu dimulai dari setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang
secara seksual. Kira-kira tiga belas tahun untuk perempuan dan empat
belas tahun untuk laki-laki. Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua
periode. Yaitu periode dua sampai enam tahun dan periode enam tahun
sampai anak matang secara seksual.1
Menurut KBBI, kanak-kanak yaitu periode anak pada masa
prasekolah.2 Menurut urutan waktu perkembangannya, masa kanak-kanak
yaitu masa diantara masa bayi dan masa remaja. Jadi, masa kana-kanak
yaitu masa diantara bayi hingga remaja yang pada perkembangannya
sudah melewati masa ketergantungan terhadap orang tua akan tetapi secara
seksual belum matang.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting untuk
membentuk kepribadian dan karakter. Dalam masa ini, manusia akan
banyak belajar tentang kehidupan sebagai modal hidup kelak. Faktor
lingkungan akan sangat berpengaruh pada perkembangan manusia di
masa ini.

2. Ciri-ciri perkembangan anak


a. Ciri-ciri Perkembangan Masa Anak-Anak Awal
Pada masa perkembangan awal, anak biasanya banyak meniru,
bermain sandiwara atau khayalan, dari kebiasannya yang akan
memberikan ketrampilan dan pengalaman terhadap anak tersebut. Ada

1
Wolfgang bock, Anak Terluka Anak Ajaib, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm. 30.
2
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 629.

7
yang menyebutkan bahwa masa anak-anak awal dimulai adalah
sebagai penutup masa bayi. Akan tetapi setiap anak mempunyai masa
anak-anak awal yang berbeda, hal tersebut dikarenakan setiap anak
mempunyai perkembangan yang berbeda, dimana perkembangan-
perkembangan pada masa ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu
perkembangan fisik, perkembangan psikososial, dan perkembangan
kognitif.
b. Ciri-ciri Perkembangan Masa Anak-Anak Akhir
Label yang digunakan oleh orangtua anak-anak akhir adalah
usia yang dianggap cukup menyulitkan karena anak tidak mau
menuruti perintah dan anak juga banyak dipengaruhi oleh teman
sebaya dan anggota keluarga lain. Di dalam keluarga yang terdiri dari
anak laki-laki dan perempuan saling mengejek dan sering terjadi
perkelahian dan serangan fisik..
Para ahli psikologi menganggap pada masa ini adalah usia
kelompok suatu masa di mana perhatian pertama anak akan tertuju
pada keinginan diterima oleh teman-teman sebanyanya sebagai
anggota kelompok, terutama kelompok yang bergengsi dalam
pandangan teman-temannya. Para ahli ini menemukan pada masa
tersebur merupakan masaa kreatif, masa dalam renang kehidupanyang
akan menentukan apakah nak-anak akan menjadi konformis atau
pencipta karya baru dan original.

3. Tahap Perkembangan
Adapun tahap perkembangan awal masa kanak-kanak adalah sebagai
berikut:3
a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh,
baik menyangkut ukuran berat dan tinggi, memungkinkan anak dapat

3
Latifah Nur Ahyani dan Dwi Astuti, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja,
(Kudus: Universitas Muria Kudus, 2018), hlm. 52.

8
lebih mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap
lingkungannya dengan tanpa bantuan orang tuanya.
Perbandingan tubuh. Perbandingan tubuh sangat berubah dan
penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tetapi dagu
tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan pada bagian-
bagian tubuh berangsur berkurang dan tubuh cenderung berbentuk
kerucut, dengan perut yang rata (tidak buncit), dada yang lebih bidang
dan bahu lebih luas dan lebih persegi. Lengan dan kaki lebih panjang
dan lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
Postur tubuh. Ada yang posturnya gemuk lembek
(endomorfik), ada yang kuat berotot (mesomorfik) dan ada lagi yang
relatif kurus (ektomorfik). Kebiasaan fisiologis. Nafsu makan anak
sering diwarnai dengan perkembangan minat terhadap makanan yang
disukai dan yang tidak disukai. Jumlah tidur yang dibutuhkan sehari-
hari berbeda, tergantung pada berbagai faktor tertentu, misal
banyaknya latihan di siang hari dan macam kegiatan yang dilakukan.
Pada usia 3 atau 4 tahun anak sudah harus dapat mengendalikan
kantung kemih meski belum sempurna, sehingga sekalipun merasa
lelah dan mengalami ketegangan emosi, anak-anak akan tetap tidak
mengompol.
b. Perkembangan Motorik
Ketrampilan motorik kasar meningkat secara dramatis selama
masa awal anak anak. Anak anak menjadi lebih berani ketika
keterampilan motorik kasar mereka meningkat. Kehidupan anak anak
sangat aktif, lebih aktif daripada titik lain mana pun pada siklus
kehidupan. Ketrampilan motorik halus juga meningkat secara
substansial selama masa awal anak anak.
c. Perkembangan Kognitif
Pada masa ini, anak mulai memperhatikan hal-hal kecil yang
tadinya tidak diperhatikan. Dengan demikian, anak-anak tidak lagi
bingung kalau menghadapi benda-benda, situasi atau orang-orang yang
memilki unsur-unsur yang sama. Piaget menamakan tahap berpikir

9
praoperasional, suatu tahap yang berlangsung dari usia 2 atau 3 tahun
sampai 7 atau 8 tahun. Piaget membagi perkembangan kognitif tahap
praoperasi dalam dua bagian:
1) Umur 2-4 tahun dicirikan oleh perkembangan pemikiran
simbolis.
2) Umur 4-7 tahun, dicirikan oleh perkembangan intuitif.
Pada tahap inilah konsep yang dibentuk stabil, penalaran mental
muncul, egosentrismr mulai kuat dan kemudian lemah, serta keyakinan
terhadap hal yang magis terbentuk. Pemikiran praoperasional juga
mencagkup peralihan penggunaan simbol yang primitif kepada yang lebih
canggih.4
d. Perkembangan Bahasa
Awal masa kanak-kanak umunya merupakan saat
berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam belajar
berbicara, yaitu menambah kosa kata, menguasai pengucapan kata-kata
dan menggabungkan kata-kata menjadi kalimat.Pada mulanya,
pembicaraan anak-anak bersifat egosentris dalam arti ia terutama
bicara tentang dirinya sendiri, berkisar pada minat, keluarga dan
miliknya. Menjelang akhir awal masa kanak-kanak mulailah
pembicaraan yang bersifat sosial dan anak berbicara tentang orang lain
di samping dirinya sendiri.
e. Perkembangan Emosi
Emosi yang umum pada pada awal masa kanak-kanak adalah:
 Amarah, penyebabnya adalah pertengkaran mengenai
permainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang
hebat dari anak lain.
 Takut, pada mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah
panik, kemudian berlari, menghindar dan bersembunyi,
menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.

4
Sri Wahyuni, Pengantar Psikologi Perkembangan Anak, (Medan: UIN Sumatera Utara,
2020), hlm. 96.

10
 Cemburu, anak menjadi cemburu jika ia mengira bahwa minat
dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain, misalnya
adiknya yang baru lahir.
 Ingin tahu, reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan
sensorimotorik, kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial
dan hukuman ia bereaksi dengan bertanya.
 Gembira, ia mengungkapkan kegembiraannya dengan
tersenyum dan tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat atau
memeluk benda atau orang yang membuatnya bahagia.
 Sedih, anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis
atau kehilangan selera makan, maupun kegiatan lain yang biasa
ia lakukan. Anak biasanya merasa sedih jika ia kehilangan
seseorang atau sesuatu yang dianggap berarti bagi dirinya.
f. Perkembangan Sosial
Jika di lingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis,
saling memperhatikan, saling membantu dalam menyelesaikan tugas
keluarga, terjalin komunikasi antar anggota keluarga dan konsisten
dalam melaksanakan aturan. Pola perilaku sosial pada anak antara lain:
meniru, persaingan, kerja sama, simpati (kadang-kadang timbul
sebelum usia 3 tahun), empati (mengerti perasaan dan emosi orang lain
dan membayangkan dirinya pada kondisi orang lain). Sedangkan
perilaku tidak sosial antara lain: negativisme (melawan otoritas orang
dewasa, perlawanan fisik berubah menjadi perlawaanan verbal dan
pura-pura tidak mendengar atau tidak mengerti), agresif (dari bentuk
serangan fisik berubah menjadi serangan verbal atau
memaki/menyalahkan orang lain), perilaku berkuasa, mementingkan
diri sendiri, merusak.
g. Perkembangan Moral
Awal masa kanak-kanak ditandai dengan apa yang oleh Piaget
disebut “moralitas dengan paksaan”. Dalam tahap ini, anak secara
otomatis mengikuti peraturan tanpa berpikir ataupun menilai, ia
menganggap orang dewasa yang berkuasa sebagai mahakuasa. Anak

11
sebaiknya cenderung dilatih untuk berdisiplin. Disiplin merupakan
cara masyarakat mengajarkan kepada anak-anak berperilaku moral
sesuai yang diterima kelompoknya. Tujuannya adalah memberitahukan
kepada anak tentang perilaku mana yang baik dan mana yang buruk
dan mendorongnya untuk berperilaku sesuai dengan standar yang ada.
Sedangkan tahap perkembangan masa kanak-kanak akhir adalah:
a) Perkembangan Fisik
Mekipun kepala masih besar dibandingkan dengan bagian tubuh
lainnya, beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang
dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan
merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih
berbentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher lebih
panjang, dada melebar, lengan dan tungkai memanjang, tangan dan
kaki dengan lambat tumbuh membesar.
b) Perkembangan Motorik
Pada usia ini koordinasi psiko motoric semain baik, permainan
berkelompok, teratur, disiplin, kegiatan bermain merupaan kegiatan
setelah belajar, menujukkan minat pada hal-hal tertentu, sifat ingin
tahu, suka mencoba-coba, menyelidiki, aktif, dapat memisahkan
persepsi dengan tindaan yang menggunaan logika, dapat memahami
peraturan.5
c) Perkembangan kognitif
Menurut pieget, tahap perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak
akhir adalah :6
 Tahap operasional konkrit (8-11 tahun)
Pada tahap operasional konkrit anak sudah cukup matang
untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya
untuk objek fisik yang ada saat ini. Dalam tahap ini ana telah
hilanh kecenderungan terhadap animism dan articalisme.

5
“Tinjauan Tentang Anak, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini,IQ,EQ dan
Konsep Ruang Bagi Anak”.Diakses melalui e-journal.uajy.ac.id. pada senin, 27 April 2020 15:26
WIB.
6
Ujang, Rohman. “Perkembangan Fisik dan Kognitif Pada Masa Kanak-Kanak”.
Vol.6.No.11.2010.hlm.42-51.

12
Egosentrinnya berkurang dan kemampuan dalam tugas
konservasi menjadi lebih baik. Anak-anak akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas logika apabila tida ada
objek fisik dihadapan mereka.
 Tahap formal operasional (11-12 tahun dan seterusnya)
Tahap ini merupakan kemampuan untuk
mempertimbangkan ide-ide yang tida didasarkan pada realita,
anak sudah mampu berfikir abstrak. Pada periode ini ana
menggunaan operasi-operasi konkritnya untuk membentuk
operasi yang lebih kompleks. Kemajuan yang dialami anak
tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau peristiwa
konkrit, ia sudah mampu untuk berpikir abstrak. Tahapan-
tahapan pieget selalu dialami anak-anak. Proses berpikir
merupakan fungsi kritis dalam kehidupan yang memungkinkan
anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
d) Perkembangan Bahasa
Dalam suatu sumber dijalaskan perkembangan bahasa yang
dialami oleh anak-anak isia akhir adalah sebagai berikut: 7
 Pemfungsian terhadap operasional, berfikir fleksibel dan hati-
hati
 Mulai melihat dengan sudut pandang orang lain
 Menujukkan kemampuan mengutarakan ide dalam kata-kata
 Membentuk persahabatan yang khusus
 Pengalaman terhadap kepandaian versus perasaan rendah diri
 Peneriman salah benar
 Memiliki ketertarikan kuat terhadap aktifitas social
 Meningkatkan minat pada kelompok, mencari karib dalam
kelompok
 Mengadopsi model ke orang lain daripada orang tua
 Menujukkan minat pada aktifitas khusus

7
Burhan, Nurgiyanto. Cakraawala Pendidikan”Tahapan Perkembangan Anak dan
Pemilihan Bacaan Sastra Anak”.Vol.XXIV.No.2.2005.hlm.197-222.

13
 Mempunyai ciri keadilan dan kepedulian terhadap orang lain
 Penerimaan pemahamn aturan berdaasarkan jenis kelamin

B. Tugas-Tugas Perkembangan Anak


Tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak awal adalah sebagai
berikut: .8
a. Belajar berbicara, contohnya dengan belajar menyebut kata ibu, bapak,
atau benda-benda yang ada di sekelilingnya.
b. Belajar membedakan jenis kelamin.
c. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan orang-orang
yang ada di dekatnya.
d. Belajar bagaimana caranya untuk membedakan antara hal-hal yang
bim dan buruk da mengembangkan kata hati.
e. Belajar membanguj konsep-konsep pengertian sederhana mengenai
kenyataan sosil dan alam
Tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir yaitu: 9
a) Memahami ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan umum.
b) Membentuk sikap yang sehat tentang diri sendiri sebagai makhluk
yang sedang tumbuh.
c) Belajar beradaptasi dengan teman-eman sebayanya.
d) Belajar memulai mengembangkan peran sosial pria tau wanita yang
tepat.
e) Mengembangkan kemampuan/skill yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
f) Mengembangkan pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari.
g) Mengembangkan pengertian moral, hati nurani, tata dan tingkatan
nilai.

8
Murni, Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial pada Masa Kanak-kanak Awal 2-
6 Tahun, Vol. 3 No. 1, 2017, hlm. 21-22.
9
Sri Wahyuni, Pengantar Psikologi Perkembangan Anak, 111-112.

14
h) Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial, lembaga dan
organisasi.
i) Mencapai suatu kebebasan pribadi.

C. Perkembangan Masa Remaja


1. Pengertian Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin adolescene berarti to grow
atau to grow maturity. Banyak tokoh yang memberikan definisi remaja,
seperti DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan
antara masa kanak kanak dan dewasa. Papalia dan Olds tidak
memberikan pengertian remaja secara eksplisit melainkan secara
implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence). Menurut Papalia
dan Olds, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12
atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua
puluh tahun. Sedangkan Anna Freud,berpendapat bahwa pada masa remaja
terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang
berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi
perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, di
mana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi
masa depan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batasan
mengenai siapa remaja secara konseptual. Dikemukakannya oleh WHO
ada tiga kriteria yang digunakan; biologis, psikologis, dan sosial ekonomi,
yakni: 10
1) Individu yang berkembang saat pertama kali ia menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual

10
Khamim Zarkasih Putro , 2017. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Jurnal
Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. Volume 17. Diakses dalam ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/aplikasia.

15
2) Individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa
3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang lebih mandiri.

2. Ciri-Ciri Masa Remaja


Gunarsa & Gunarsadan Mappiare menjelaskan ciri-ciri remaja
sebagai berikut :
a) Masa remaja awal. Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama, dengan ciri-ciri: (1) tidak stabil keadaannya, lebih
emosional, (2) mempunyai banyak masalah, (3) masa yang kritis,
(4) mulai tertarik pada lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang
percaya diri, dan (6) suka mengembangkan pikiran baru, gelisah, suka
berkhayal dan suka menyendiri.
b) Masa remaja madya (pertengahan). Biasanya duduk di bangku Sekolah
Menengah Atas dengan ciri-ciri: (1) sangat membutuhkan teman, (2)
cenderung bersifat narsistik/kecintaan pada diri sendiri, (3) berada
dalam kondisi keresahan dan kebingungan, karena pertentangan yang
terjadi dalam diri, (4) berkenginan besar mencoba segala hal yang
belum diketahuinya, dan (5) keinginan menjelajah ke alam sekitar
yang lebih luas.
c) Masa remaja akhir. Ditandai dengan ciri-ciri: (1) aspek-aspek
psikis dan fisiknya mulai stabil, (2) meningkatnya berfikir realistis,
memiliki sikap pandang yang sudah baik, (3) lebih matang dalam cara
menghadapi masalah, (4) ketenangan emosional bertambah, lebih
mampu menguasai perasaan, (5) sudah terbentuk identitas seksual
yang tidak akan berubah lagi, dan (6) lebih banyak perhatian terhadap
lamabang-lambang kematangan.

16
3. Tahap Perkembangan Remaja
Beberapa tahap perkembangan remaja adalah: 11
a. Perkembangan Fisik
Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada
wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara
seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis
remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh
produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini
adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga
dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder : rambut
wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut
tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada
wanita.
b. Perkembangan Kognitif
Kekuatan pemikiran remaja yang sedang berkembang
membuka cakrawala kognitif dan cakrawala sosial yang baru.
Pemikiran mereka semakin abstrak, logis, dan idealistis; lebih mampu
menguji pemikiran diri sendiri, pemikiran orang lain dan apa yang
orang lain dan apa yang oranglain pikirkan tentang mereka.
c. Perkembangan Seksual
Perkembangan awal kemasakan seksual secara biologis dapat
terjadi pada usia 10 tahun hingga 14 tahun. Hal tersebut diiringin
perubahan yang terjadi terkait hormonal maupun secara fisik. Selain
itu proses perubahan hormonal pada remaja juga mengakibatkan
meningkatnya interaksi sosial remaja dengan lawan jenis, serta lebih
merani memunculkan ekspresi psikoseksual pada lawan jenisnya.
d. Perkembangan Emosi
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan
belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan
pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan
bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif.
11
Latifah Nur Ahyani dan Dwi Astuti, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja,...hlm.
88-98.

17
Menurut Sarwono (2006) ada 3 tahap perkembangan remaja
dalam proses penyesuaian diri menuju dewasa:12

 Remaja Awal (Early Adolescence)

Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun masih


terheran–heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada
tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-
perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat
tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis, ia sudah berfantasi
erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan
berkurangnya kendali terhadap “ego”.
 Remaja Madya (Middle Adolescence)
Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat
membutuhkan kawan-kawan. Ia senag kalau banyak teman yang
menyukainya. Ada kecenderungan “narastic”, yaitu mencintai diri
sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi
kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis,
idealis atau meterialis, dan sebagainya. Remaja pria harus
membebaskan diri dari Oedipoes Complex (perasaan cinta pada ibu
sendiri pada masa kanak-kanak) dengan mempererat hubungan
dengan kawan-kawan dari lawan jenis.
 Remaja Akhir (Late Adolescence)
Tahap ini (16-19 tahun) adalah masa konsolidasi menuju
periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal dibawah
ini.

1. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.

12
Joko, Benyar. ”Tahapan Perkembangan Remaja”.diakses melalui
http://digilib.unimus.ac.idjtptunimus-gdl-jikobenyar-5776-babii.pdf pada selasa 28 April 2020
09:00 WIB

18
2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-
orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

4. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri


sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri
sendiri dengan orang lain.
5. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private
self) dan masyarakat umum (the public).

D. Tugas Perkembangan Remaja


Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst
sebagaimana dikutip Gunarsa sebagai berikut:13
a. Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan
dapat melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan merasa
puas terhadap keadaan tersebut.
b. Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman
sejenis maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
c. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang
dewasa lainnya.
d. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang
kehidupan bermasyarakat.
e. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam
bidang ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
f. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kesanggupannya.
g. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan normanorma dan nilai-nilai yang
berlaku.
h. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.

13
Khamim Zarkasih Putro , 2017. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Jurnal
Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. Volume 17. Diakses dalam ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/aplikasia.

19
i. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai
dengan pandangan ilmiah.
Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik,
remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
perkembangan untuk fase-fase berikutnya. Untuk dapat melaksanakan
tugas-tugas tersebut dengan baik, remaja masih sangat membutuhkan
bimbingan dan pengarahan supaya dapat mengambil langkah yang
tepat.

BAB III
PENUTUP

20
A. Kesimpulan
Menurut Elizabeth Hurlock, ahli psikologi perkembangan, masa
kanak-kanak yaitu dimulai dari setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang
secara seksual. Tahap perkembangan awal masa kanak-kanak adalah
perkembangan fisik, kognitif, motorik, sosial, moral dan bahasa. Tugas-
tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir yaitu:
a. Memahami ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan umum.
b. Membentuk sikap yang sehat tentang diri sendiri sebagai makhluk
yang sedang tumbuh.
c. Belajar beradaptasi dengan teman-eman sebayanya.
d. Belajar memulai mengembangkan peran sosial pria tau wanita yang
tepat.
Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia
akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun. tahap perkembangan
remaja adalah perkembangan fisik, kognitif, seksual dan emosi. Tugas-
tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagaimana
dikutip Gunarsa sebagai berikut:
a. Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya
dan dapat melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif
dan merasa puas terhadap keadaan tersebut.
b. Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman
sejenis maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-
masing.
c. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang
dewasa lainnya.

B. Saran

21
Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, anak dan remaja
harus menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik.
Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik,
remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
perkembangan untuk fase-fase berikutnya. Khususnya untuk tugas
perkembangan anak, disana ada peran utama dari keluarga yang
menentukan apakah seorang anak bisa memahami tugas perkembanganya
dengan baik.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ahyani, Latifah N. dan Dwi Astuti.2018. Psikologi Perkembangan Anak Dan


Remaja. Kudus: Universitas Muria Kudus

Bock, Wolfgang. 2006.Anak Terluka Anak Ajaib.Yogyakarta: Kanisius.

Murni. 2017.Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial pada Masa Kanak-


kanak Awal 2-6 Tahun.Vol.3.No.1

Nurgiyanto, Burhan. 2005.Cakraawala Pendidikan”Tahapan Perkembangan Anak


dan Pemilihan Bacaan Sastra Anak”.Vol.XXIV.No.2.

Khamim Zarkasih Putro, 2017. Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa
Remaja. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama.
Vol.17.No.1.ISSN 1411-8777. ONLINE: ejournal.uin-
suka.ac.id/pusat/aplikasia.

Rohman, Ujang. 2010.“Perkembangan Fisik dan Kognitif Pada Masa Kanak-


Kanak”. Vol.6.No.11.

Tim Penyusun. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Pusat Bahasa.


Wahyuni, Sri.2020.Pengantar Psikologi Perkembangan Anak.Medan: UIN
Sumatera Utara.

Benyar, Joko. ”Tahapan Perkembangan Remaja”.online:


digilib.unimus.ac.idjtptunimus-gdl-jikobenyar-5776-babii.pdf pada selasa
28 April 2020 09:00 WIB.

“Tinjauan Tentang Anak, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia


Dini,IQ,EQ dan Konsep Ruang Bagi Anak”. Online: e-journal.uajy.ac.id.
pada senin, 27 April 2020 15:26 WIB.

Anda mungkin juga menyukai