Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Masa Kanak-Kanak Awal

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu:
Nurhayati, M.Pd.

Disusun Oleh:

Irfan Adib Muharram 2021110007

Jauhari Istiqamah 2021110008

Siti Noorhidayah 2021110026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
SYEKH MUHAMMAD NAFIS
TABALONG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masa
Kanak-Kanak Awal” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kita ke jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat
bagi seluruh alam.
Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan Peserta Didik yang diampu oleh Ibu Nurhayati, M.Pd. selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayati, M.Pd. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Segala upaya telah kami lakukan
untuk menyempurnakan makalah ini, bukan tidak mungkin dalam penulisan
makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang.

Tanjung, 15 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Masa Kanak-Kanak Awal..............................................................3
B. Perkembangan Fisik.......................................................................4
C. Perkembangan Kognitif.................................................................6
D. Perkembangan Psikososial.............................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................11
B. Saran..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Kanak-kanak ialah masa pembentukan karakter paling credible, pada tahap ini
juga anak mudah sekali diajarkan sesuatu hal yang bahkan sering dianggap sulit.
Anak-anak senang sekali mencoba sekalipun ia tidak bisa karena pada dasarnya
anak-anak merasa tertantang. Dalam bermain pun anak-anak pun dipancing oleh
kemampuan motoriknya, sehingga memunculkan kreativitas luar biasa.1
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia
2 hingga 6 tahun. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat
badan maupun tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih
aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi
terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan kognitif, anak
dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar
dan mengingat. Pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik berjalan
dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-anak masih
sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud masa kanak-kanak awal?
2. Apa yang dimaksud perkembangan fisik?
3. Apa yang dimaksud perkembangan kognitif?
4. Apa yang dimaksud perkembangan psikososial?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui masa kanak-kanak awal.
2. Mengetahui perkembangan fisik masa kanak-kanak awal.

1
Akhmad Alfiyan, Dkk, Periodisasi Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal, (Sidoarjo:
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2020), Hlm. 1.
2
Murni, “Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial Pada Masa Kanak-Kanak Awal
2-6 Tahun”, Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak, 3(1), 2017, Hlm. 19.

1
3. Mengetahui perkembangan kognitif masa kanak-kanak awal.
4. Mengetahui perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masa Kanak-Kanak Awal


Pada masa anak-anak awal, anak-anak banyak meniru, banyak bermain
sandiwara ataupun khayalan, dari kebiasaannya itu akan memberikan
keterampilan dan pengalaman-pengalaman terhadap si anak. Ada yang
mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai sebagai masa penutup bayi.
Masa anak-anak awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk sekolah dasar. 3
Adapun ciri-ciri pada masa anak-anak awal ialah:
1. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit.
2. Usia mainan.
3. Usia prasekolah.
4. Usia belajar kelompok.
5. Usia menjelajah dan banyak bertanya.
6. Usia meniru dan kreatif.4
Sedangkan tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi :
1. Belajar berbicara, misalnya dengan belajar menyebut kata ayah, ibu atau
benda-benda sederhana disekitarnya
2. Belajar membedakan jenis kelamin
3. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan orang-orang
terdekatnyad.
4. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dan yang buruk dan
mengembangkan kata hati.
5. Membentuk konsep-konsep pengertian sederhana tentang kenyataan sosial
dan alam.
Namun antara anak yang satu dengan anak yang lainnya memiliki masa anak-
anak awal yang berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan tiap anak memiliki

3
Ibid. Hlm. 20.
4
Ibid. Hlm. 21.

3
perkembangan yang berbeda, yang mana perkembangan-perkembangan pada
masa ini dipengaruh oleh beberapa faktor diantaranya perkembangan fisik,
perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.5

B. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada
tubuh seseorang. Perubahan yang paling jelas terlihat adalah perubahan pada
bentuk dan ukuran tubuh seseorang masa kanak kanak adalah masa terpanjang
dalam rentang kehidupan, saat dimana individu sangat bergantung kepada orang
lain dan masa ini dimulai setelah masa bayi yang penuh dengan ketergantungan
yakni kira-kira usia nol sampai dua tahun, selanjutnya akan memasuki masa awal
anak anak (2- 6 tahun) dan masa akhir anak-anak usia 6 sampai 12 tahun. Dengan
demikian awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi dan diganti
dengan kemandirian.6
Pada masa kanak kanak awal, pertumbuhan fisiknya tidak secepat masa bayi
atau sebelumnya, tetapi ada banyak kemampuan fisik yang makin berkembang
baik pada masa ini terutama dari segi kualitasnya. Ada kemajuan dalam
perkembangan otot, sistem saraf, dan koordinasi mokriknya sehingga anak dapat
melakukan berbagai kegiatan yang lebih tinggi tingkatannya, yang selanjutnya
akan meningkatkan kemampuan kognitif, sosial, dan emosinya.
Perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak dibagi menjadi beberapa
aspek yaitu:
1. Tinggi
Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata 3inci. Pada usia 6 tahun
tinggi anak rata-rata 46,6 inci.
2. Berat
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 3-5 pond. Pada usia 6
tahun berat anak harus kurang lebih 7 kali berat pada waktu lahir. Anak
perempuan rata-rata beratnya 48,5 pond dan anak laki-laki 49 pond.
5
Ibid. Hlm. 22.
6
Wiwit Eka Winarsih, “Perkembangan Fisik Anak, Problem dan Penanganannya”,
Atthiflah: Journal Of Early Childhood Islamic Education, 8(1). 2021, Hlm.56.

4
3. Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh sangat berubah dan “penampilan bayi tidak tampak
lagi”. Wajah tetap kecil tetapi dagu tampak lebih jelas dan leher lebih
memanjang. Gumpalan pada bagian-bagian tubuh berangsuransur berkurang
dan tubuh cnderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata (tidak buncit),
dada yang lebih bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih persegi. Lengan
dan kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
4. Postur Tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalamawal
kanak-kanak. Ada yang posturnya gemuk dan lembek atau endomorfik ada
yang kuat berotot atau mesomorfik, dan ada lagi yang relatif kurus atau
etomorfik.
5. Tulang dan Otot
Pengerasan otot brfariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum
perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat,
sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.
6. Lemak
Anak-anak cenderung bertumbuh endomorfik lebih banyak jaringan
lemaknya dari pada jaringan otot dan yang bertumbuh ektomorfik mempunyai
otot-otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak.
7. Gigi
Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal Masa kanak-kanak,
empat gigi bayi yang terakhir geraham belakang muncul. Selama setengah
tahun berakhir gigi bayi mulay tangal digantikan oleh gigi tetap yang mula-
mula lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi sari tengah.
Bila masa awal kanak- kanak berakhir, pada umumnya bayi memilikisatu atau
dua gigi tetap didepan dan beberapa celah dimana gigi tetap akan muncul.7

7
Syamsur Rizal, "Perkembangan Fisik Anak Usia Dasar." Pandawa, 3(3). 2021, Hlm.
368-369.

5
C. Perkembangan kognitif
Pada usia ini, cara berpikir anak ditandai dengan kreativitas, bebas dan penuh
imaginasi/daya khayal, hal ini tampak pada gambar-gambar yang dibuat, misal
menggambar langit dengan warna hijau, pohon warna ungu, dan mobil berjalan di
atas awan. Perkembangan kognitif dapat ditinjau melalui beberapa teori.
Berdasarkan tahap perkembangan kognitif Piaget, maka pada masa kanak-
kanak awal ini ada pada tahap pra-operasional. Disebut tahap pra-operasional
karena pada masa ini anak belum siap untuk terlibat dalam operation atau
manipulasi mental yang mensyaratkan pemiluran logis.
Menurut Piaget, pada tahap ini pemikiran anak makin kompleks dan mampu
menggunakan pemikiran simbolis. Pada berpikir simbolis, anak mengembangkan
kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada.
Kemampuan untuk berpikir simbolis semacam itu disebut fungsi simbolis. Anak-
anak prasekolah menunjukkan fungsi simbolis melalui imitasi tertunda (deffered
imi-tation), bermain sandiwara (pretend play), dan kemampuan menggu nakan
sistem simbol (kata) untuk komunikasi. Tahap pra-operational dimulai dengan
penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi (tertunda/tidak
langsung), dan bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukkan bahwa
anak sudah mampu melakukan tingkah laku simbolis. Anak tidak lagi bereaksi
begitu saja terhadap stimulus-stimulus, melainkan sudah tampak adanya suatu
aktivitas internal.8
Piaget membagi perkembangan kognitif tahap pra-operasional ini menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Umur 2-4 tahun, dicirikan oleh perkembangan pemikiran simbolis, yaitu
berupa gambaran dan bahasa ucapan.
2. Umur 4-7 tahun, dicirikan oleh pemikiran intuitif.9

8
Christina Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan dengan Kanak-
Kanak Akhir, (Salatiga: Kencana, 2012), Hlm. 141.
9
Ibid. Hlm. 142.

6
Jadi pendapat piaget ditahap perkembangan kognitif masa kanak-kanak awal
ini berada di tahap pra-oprasional yang mana pemikiran anak makin kompleks
dan mampu menggunakan pemikiran simbolis.
Adapun menurut Robert V. dan Cavanaugh dari Teori Garner menjelaskan 9
kecerdasan yang harus dimiliki anak kaitannya dengan perkembangan kognitif
anak yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence) yang dapat berkembang bila
dirangsang melalui berbicara, mendengar, membaca, menulis, Berdiskusi, dan
bercerita.
2. Kecerdasan Logika Matematika (Logico- Matematical Intelligence) yang
dapat dirangsang melalui kegiatan menghitung, membedakan bentuk,
menganalisis data dan bermain dengan Benda-benda.
3. Kecerdasan Visual-Spasiai (Visual- Spasial Intelligence) yaitu kemampuan
dalam memahami ruang yang dapat dirangsang melalui bermam balok-balok
dan bentuk-bentuk geometri, melengkapi puzzle, menggambar, melukis,
menonton film maupun bermain dengan daya Khayal (imajinasi).
4. Kecerdasan Musikal (Musical /Rhythmic Intelligence) yang dapat dirangsang
melalui irama, nada, birama, berbagai bunyi dan bertepuk tangan.
5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily/Kinesthetic Intelligence) yang dapat dirangsang
melalui gerakan, tarian, oiahraga, dan terutama gerakan tubuh.
6. Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence) yaitu mencintai keindahan
alam, yang dapat dirangsang melalui. Pengamatan lingkungan, bercocok
tanam, memelihara binatang, termasuk mengamati fenomena alam seperti
hujan, angin, banjir, siang-malam, panas-dingin, bulan-matahari.
7. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence) yaitu kemampuan untuk
melakukan hubungan antar manusia (berkawan) yang dapat dirangsang
melalui bermain bersama teman. Bekerjasama, bermain memecahkan masalah
peran, dan serta Menyelesaikan konflik.
8. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence) yaitu kemampuan
memahami diri sendiri yang dapat dirangsang melalui pengembangan konsep

7
diri, harga diri, mengenal diri sendiri, percaya diri, termasuk kontrol diri dan
disiplin.
9. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence) yaitu kemampuan mengenal dan
mencintai ciptaan tuhan, yang dirangsang melalui penanaman nilai-nilai moral
dan agama.10

D. Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial merupakan perubahan dan kestabilan dalam emosi,
kepribadian, keseharian sosial dalam menjalin suatu hubungan dan juga
berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Perkembangan psikososial
perkembangan sepanjang hayat yang telah dimulai dari masa bayi hingga dewasa
nanti. Namun meskipun begitu proses perkembangan psikososial pada anak usia
dini dimulai dengan perubahan emosi dan sosial pada anak. Oleh karena itu
membutuhkan stimulus yang terarah untuk merangsang perkembangan psikososial
anak agar dapat berkembang secara optimal.11
Adapun perkembangan psikososial yang terjadi pada masa ini meliputi
beberapa hal yaitu :
1. Perkembangan Emosi
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat
ketidak seimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus” dalam arti bahwa ia
mudah terbawa ledakan-ledakan, emosional sehingga sulit dibimbing dan
diarahkan. Hal ini tampak mencolok pada anak-anak usia 2,5 sampai 3,5 tahun
dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku pada
hampir seluruh periode masa anak-anak awal.
Jadi emosi yang meninggi pada masa kanak-kanak awal itu ditandai dengan
meledaknya amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan rasa iri hati yang
tinggi. Pada masa-masa ini anak-anak sulit untuk dibimbing dan diarahkan,

10
Ujang Rohman, “Perkembangan fisik dan kognitif pada masa kanak-kanak”, Buana
Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya , 6 (11), 2020 Hlm.
49.
11
Oktaviani Puspita, Elan Elan, dan Sima Mulyadi. "Perkembangan Psikososial Anak
Usia Dini Yang Mengalami Keterlambatan Dalam Berbicara." Jurnal Paud Agapedia 6.(2), 2022,
Hlm. 216-217.

8
mereka cenderung akan marah, memberontak dan tersinggung jika diperingati,
hal ini disebabkan anak-anak keluar dari fokus mereka.
Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis.
Biasanya para orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan beberapa hal
saja, padahal sang anak merasa ia mampu melakukan lebih banyak lagi,
sehingga pada akhrinya anak pun akan menolak larangan orang tua dan anak
cenderung akan memberontak. Anak pun akan meledak amarahnya jika ia
tidak bisa melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosialisasi pada awal masa anak-anak awal ditandai dengan
meningkatnya intensitas hubungan dengan teman-teman sebayanya, dan
perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun. Pada fase ini juga anak-anak
tidak hanya senang bermain tetapi juga lebih banyak berbicara. Hubungan atau
kontak sosial lebih baik dari pada hubungan sosial yang kurang baik.
Di sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya juga berperan penting
terhadap perkembangan sosial anak, karena lewat teman sebaya anak bisa
belajar dan mendapat informasi tentang dunia anak di luar keluarga. Pada
masa ini anak mulai mengeal dunia di luar keluarga yaitu dengan bermain
bersama teman sebaya. Anak-anak juga akan mulai membandingkan antara
dirinya dengan teman-teman sebayanya.
3. Perkembangan Permainan
Permainan memiliki peran yang tidak kalah penting dalam perkembangan
pada awal masa anak-anak, permainan dapat berpengaruh terhadap
perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan juga perkembangan
emosional pada anak-anak. Berbagai macam permainan akan melatih anak-
anak dalam segala hal, termasuk dalam memecahkan masalah yang dihadapi
anak-anak.
Dalam hal minat bermain anak-anak mengikuti suatu pola yang
dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh
lingkungan dimana ia dibesarkan. Ada bermacam-macam variasi dalam pola
ini. Misalnya anak yang sangat cerdas lebih menyukai permainan sandiwara,

9
kegiatan-kegiatan kreatif dan buku-buku yang dapat memberikan informasi
dari pada yang bersifat hiburan
4. Perkembangan Moral
Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam tingkat
yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak
belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip-
prinsip abstrak tentang benar dan salah. Awal masa anak-anak ditandai dengan
apa yang oleh Piaget disebut “moralitas melalui paksaan”. Dalam tahap
perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan-
peraturan tanpa berpikir atau menilai.
Pada masa ini anak-anak belum bisa membedakan hal-hal yang benar untuk
dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Mereka hanya mengikuti
peraturan yang telah ada, tanpa ia mengetahui guna ataupun fungsi dan juga
tanpa menilai apakah peraturan tersebut benar atau salah.12

12
Murni, Op. Cit., hlm. 27-30.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia
2 hingga 6 tahun. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat
badan maupun tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih
aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi
terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya.
Perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak dibagi mnjadi beberapa
aspek yaitu: tinggi, berat, perbandingan tubuh,Postur tubuh, tulang dan otot,
lemak dan gigi. Piaget membagi perkembangan kognitif tahap pra-operasional ini
menjadi dua bagian, yaitu: Umur 2-4 tahun, dicirikan oleh perkembangan
pemikiran simbolis, yaitu berupa gambaran dan bahasa ucapan. Umur 4-7 tahun,
dicirikan oleh pemikiran intuitif. Perkembangan psikososial yang terjadi pada
masa ini meliputi beberapa hal yaitu : Perkembangan Emosi, perkembangan
sosial, perkembangan permainan, dan perkembangan moral.

B. Saran
Pada masa kanak-kanak awal ini seorang anak belajar dan penasaran tentang
sesuatu yang ada di sekitarnya. Dan pertumbuhan fisik, kognitif, dan
psikososialnya sangat berkembang cepat. Maka disini peran orang tua dibutuhkan
supaya anak-anak bisa didik dan di perhatikan orang tuanya mulai dari gizi yang
dibutuhkan anak sampai pola asuh yang tepat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alfiyan, Akhmad, Dkk. (2020). Periodisasi Perkembangan Masa Kanak-Kanak


Awal. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Eka Winarsih, Wiwit. (2021). “Perkembangan Fisik Anak, Problem dan


Penanganannya”. Atthiflah: Journal Of Early Childhood Islamic
Education. 8(1).

Hari Soetjiningsih, Christina. (2021). Perkembangan Anak Sejak Pembuahan


dengan Kanak-Kanak Akhir. Salatiga: Kencana.

Murni. (2017). “Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial Pada Masa


Kanak-Kanak Awal 2-6 Tahun”. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak. 3(1).

Puspita, Oktaviani. Elan Elan, dan Sima Mulyadi. (2022). "Perkembangan


Psikososial Anak Usia Dini Yang Mengalami Keterlambatan Dalam
Berbicara." Jurnal Paud Agapedia. 6(2).

Rizal, Syamsur. (2021) "Perkembangan Fisik Anak Usia Dasar." Pandawa. 3(3).

Rohman, Ujang. (2020). “Perkembangan fisik dan kognitif pada masa kanak-
kanak”. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Unipa Surabaya. 6 (11).

Anda mungkin juga menyukai