DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan berkatNyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Belajar dan fase
serta aspek perkembangan dalam belajar ” pada mata kuliah Psikologi Pendidikan ini
dengan tepat waktu. Adapun tugas ini yaitu tugas yang diselesaikan secara
berkelompok.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. ROSDIANA, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah membimbing kami dalam
pelajaran Psikologi Pendidikan . Kami juga berterimakasih karena Ibu telah
mempercayakan kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Dengan membuat
makalah ini, kami menjadi lebih tahu apa itu “Belajar dan fase serta aspek
perkembangan dalam belajar“ secara mendalam.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, untuk setiap kritik saran maupun kritik yang membangun kami akan
terima.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga tugas ini bermanfaat baik
bagi penulis maupun pembaca.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5
A. Definisi Perkembangan..........................................................................................5
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan………………………………5
C. Proses perkembangan.............................................................................................7
D. Tugas dan fase perkembangan……………………………………………………7
E. Hukum perkembangan............................................................................................9
F. Perkembangan fisik psikologi siswa……………………………………………..11
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya perkembangan psikologi Pendidikan adalah proses pembentukan peserta
didik. Agar pembentukan tersebut efektif dan berhasil maka pendidik harus memiliki kualifikasi
atau kecakapan dalam Psikologi Pendidikan. Konsep dasar psikologi dalam pendidikan pada
umumnya merupakan sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis dalam
pendidikan yang kemudian di rumuskan dalam bentuk konsep, teori dan metode sebagai solusi dari
masalah-masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dan faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan ?
2. Bagaimana tugas dan fase perkembangan psikologi ?
3. Bagaimana proses perkembangan secara fisik seorang siswa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Definisi dan faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi perkembangan.
2. Untuk Bagaimana tugas dan fase perkembangan psikologi Mempelajari Hubungan mengenai Fungsi
Otak dalam proses belajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan secara fisik seorang siswa.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perkembangan
Menurut Monks dkk, suatu proses ke arah yang lebih sempurna pada tingkat integrasi yang lebih
tinggi, dan tidak dapat terulang lagi. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Muhibbin
Syah yang mendefinisikan perkembangan sebagai proses perubahan mengacu pada kualitas fungsi
organ-organ jasmaniah. Artinya perkembangan itu menekankan pada penyempurnaan fungsi
psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik. Perkembangan akan terus berlanjut terus hingga
manusia mengakhiri hayatnya. Perkembangan tidak terbatas pada pengertian perubahan secara fisik,
melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan secara terus menerus dari fungsi-
fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan, melalui
pertumbuhan dan belajar.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan suatu proses
perubahan dari yang belum sempurna ke arah lebih sempurna yang mengacu pada kualitas fungsi–
fungsi jasmaniah dan rohaniah yang akan terus berlanjut hingga akhir hayat. Menurut David G.
Myers, psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan
perkembangan struktut jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia sejak terbentuknya manusia
melalui pembuahan hingga menjelang mati. Lerner merumuskan psikologi perkembangan sebagai
pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologi sepanjang hidup.
Misalnya memelajari bagaimana proses perkembangan dalam berfikir sejak anak-anak sampai
dewasa, bagaiman kepribadian dapat berubah dan lain sebgainya.
5
dapat diumpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung
dalam diri anak. Setiap individu memiliki bermacam-macam bakat sebagai pembawanya,
seperti bakat musik, seni, akal yang tajam dan sebagainya. Bakat akan berkembang apabila
didukung oeleh pendidikan dan lingkungan yang memadai, sebab bakat hanya berarti
kemungkinan, bukan berarti keharusan.
2) Sifat-sifat keturunan Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai dari orangtua atau nenek
moyang dapat berupa fisik dan mental. Mengenai fisik misalnya bentuk muka (hidung),
bentuk badan, suatu penyakit. Sedangkan mengenai mental misalnya sifat pemalas, sifat
pemarah, pendiam, dan sebagainya.
Meskipun demikian, sifat-sifat keturunan dapat dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan yang ada
disekitarnya. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan antara lain mencakup:
1) Posisi dalam keluarga Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat
mempengaruhi perkembangan. Perkembangan anak kedua, ketiga dan seterusnya pada
umumya itu lebih cepat dari pada anak pertama.
2) Makanan Makanan yang bergizi memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan, terutama pada masa kanak-kanak.
3) Budaya Faktor budaya sangat besar pengaruhnya, sehingga dapat mempengaruhi sifat
kepribadian dan kedewasaan seseorang. Hal yang termasuk dalam faktor budaya di sini
selain budaya masyarakat termasuk juga pendidikan, agama dan sebagainya.
4) Ekonomi Latar belakang ekonomi juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Orang tua
yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya
dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya.
Mereka menderita kekurangan-kekurangan secara ekonomis, sehingga menghambat
pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwa anakanaknya. Bahkan tidak jarang tekanan
ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang pada gilirannya menimbulkan konflik
antara ibu dan bapak, orang tua dan anaknya, sehingga melahirkan rasa rendah diri pada
anak.
Berikut merupakan faktor umum (unsur-unsur yang dapat digolongkan kedalam keduan penggolongan
di atas, yaitu faktor internal dan eksternal);
1) Intelegensi Intelegensi merupakan kapasitas kognitif yang dimiliki seseorang. Bagaimana
individu mampu berfikir dan memecahkan masalah merupakan wujud dari intelegensi ini.
Intelegensi atau bisa disebut sebagai tingkat kecerdsan termasuk faktor penting, dimana
intelegensi sangat menentukan tingkat kecepatan perkembangan keprbadian.
2) Kematangan seks Kematangan seks juga dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan, anak yang
sangat cerdas mencapai kematangan seks kira-kira satu atau dua tahun lebih dahulu
dibanding dengan anak yang kurang cerdas, dan bagi anak-anak yang kurang kecerdasannya
seperti idiot dan imbicil, kematangan ini sangat lambat atau sama sekali tidak datang.
3) Seks/ jenis kelamin Pada waktu lahir, anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan, tetapi
anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat pula dalam mencapai
kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan umumnya lebih cepat mencapai
kematangan seks kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak lebih
cepat besar dari pada anak laki-laki. Begitu juga dalam perkembangan mental, anak
perempuan lebih cepat mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki.
6
C. Proses Perkembangan
Secara umum, proses dapat diartikan sebagai rentetan perubahan yang terjadi dalam
perkembangan sesuatu. Adapun maksud kata proses perkembangan siswa ialah tahapan-tahapan
perubahan yang di alami seorang siswa, baik yang bersifat jasmani maupun bersifat rohani. Proses
perkambangan meliputi :
1) Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif
dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills).
2) Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi
intelektual atau proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak.
3) Perkembangan sosial dan moral (social and moral development), yakni proses
perkambangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam
berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok.
8
E. Hukum perkembangan
Proses Perkembangan yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik dan turun, yang
berjalan dengan kelajuan cepat atau lambat, semuanya itu menunjukkan betapa perkembangan
mengikuti patokan-patoakan atau tunduk pada hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan “hukum
perkembangan”. Hukum perkembangan itu banyak sekali, di antaranya:
1. Hukum Konvergensi
Pandangan pendidikan tradisional di masa lalu berpendapat bahwa hasil pendidikan yang dicapai
anak selalu dihubung-hubungkan dengan status pendidikan orang tuanya. Menurut kenyataan yang
ada sekarang ternyara pendapat lama itu tidak sesuai dengan keadaan. Pandangan lama itu dikuasai
oleh aliran nativisme yang dipelopori oleh Skoper Hauer yang berpendapat bahwa manusia adalah
hasil bentukan dari pembawaannya. Sejak anak lahir membawa bakat kesanggupan (potensi) untuk
dikembangkan sendiri, dalam hal ini pendidikan yang menganut paham nativisme ini disebut aliran
pesimis. Hukum kovergensi ini menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaan dan
lingkungan. Tokoh yang berpendapat demikian adalah william Stern yang menyatakan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersma kedua unsur pembawaan dan
lingkungan.
2. Hukum Kesatuan
Organis Menurut hukum ini yang dimaksud dengan hukum kesatuan organis adalahbahwa
berkembangnyafungsi fisik maupun mental psikologis pada dari manusia itu tidak berkembang lepas
satu sama lainnya tetapi merupakan suatu kesatuan. Tiap-tiap anak itu terdiri dari organ-organ atau
anggota tubuh, yang merupakan satu kesatuan, diantara organ-organ tersebut fungsi dan
bentuknyatidak dapat dipisahkan berdiri integral. Contoh perkembangan kaki yangsemakin besar
dan panjang pasti diiringi perkembangan otak, kepala, tangan, dan lain-lain.
6. Hukum Rekapitulasi
Pengertian rekapitulasi merupakan pengulangan ringkasan dari kehidupansuatu bangsa yang
berlangsung secara lambat selama berabad-abad. Jikadihubungkan dengan psikologi dapat diartikan
bahwa rekapitulasi ini berarti perkembangan anak mengalami ulangan ringkas dari sejarah
kehidupan umatmanusia. Hukum rekpaitulasi dapat dibagi dalam beberapa masa.
a) Masa memburu dan menyamun Masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 8 tahun.
Tandatandanyaanak senang bermain kejar-kejaran, perang-peragan, memanah,
danmenangkap binatang.
b) Masa menggembala Masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 10 tahun. Tandatandanya
anak senang memelihara binatang seperti ayam, kambing, kelinci, burung, dan sebagainya.
c) Masa becocok tanam Masa ini diawali ketika anak berusia sekitar 12 tahun.
Tandatandanyaanak senang berkebun, menyirami bunga, dan lain-lain.
d) Masa berdagang Dialami ketika anak berusia sekitar 14 tahun. Tanda-tandanya anaksenang
bertukar menukar perangko dengan temannya, berkirim fotodengan sahabat pena, beramin
jual-jualan, dan sebagainya.
8. Hukum Predistinasi
10
Predistinasi berarti nasib atau takdir. Pada setiap umat ada kepercayaan terhadap nasib atau
takdir yang telah ditetapkan Tuhan baginya. Meskipun mungkin saja terdapat perbedaan penafsiran
mengenai hukum takdir ini sesuai dengan paham agama dan kepercayaan masing-masing, tetapi
pada umumnya semua umat beragama mengakui bahwa segala yang terjadi atas diri manusia, baik
secara kelompok maupun perseorangan, tidak terlepas dari kodrat dan iradat Tuhan, yang harus
diterima manusia sebgai nasib baginya. Berdasarkan hukum ini berarti betapapun sempurnanya
pembawaan, bakat dan sifat-sifat keturunan, betapapun baiknya lingkungan dan pemeliharaan anak,
serta betapapun lengkapnya sarana dan sumber penghidupan, tetapi proses dan jalan perkembangan
itu tidak akan berlangsung sebagaimana yang dikehendaki manusia seandainya nasib tidak
membawanya demikian atau jika tidak ada izin Allah. Jadi perkembangan itu juga sangat bergantung
pada apa yang telah ditakdirkan-Nya.
11
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Manusia selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam selamahidupnya.
Perkembangan adalah proses pertambahan fungsi fisik dan psikisdari seseorang secara kualitatif dan
kuantitatif secara maju menujukesempuranaan. Dalam perkembangannya, tidak dapat langsung menuju
kedalam kesempurnaan.Fase perkembangan adalah suatu momen dimana perkembangan
manusiamenyesuaikan dengan lingkungan disekitarnya dan kebutuhan hidupnya.Aristoteles
mengungkapkan bahwa ada 3 fase perkembangan manusia.Kohnstamm berpendapat bahwa ada 5 fase
perkembangan manusia. CharlotteBuhler mengungkapkan ada 5 fase perkembangan manusia.
Hackelmengatakan bahwa ada 4 fase perkembangan berdasarkan teori rekapitulasi.Oswald Kroh
mengungkapkan ada 3 fase perkembangan.
Dengan adanya pedoman psikologi perkembangan, maka orang tua juga akan bisa memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak. Harapannya, materi psikologi anak ini mampu memberi berbagai
model pelayanan kepada anak dari segi psikologisnya hingga usia si anak beranjak dewasa. Selain itu,
anak tersebut juga diharapkan mampu menjalani berbagai tugas mengenai perkembangan dengan baik,
salah satunya perkembangan psikologis berdasarkan berbagai tahapannya. Anak juga diharapkan
mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pola yang baik sehingga tujuan perkembangan tersebut
dapat dijadikan acuan dan tumpuan mengenai gagasan-gagasannya dapat diolah dan diterapkan dengan
sebaik mungkin.
B. Saran
Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa
perubahan yang sering disebut dengan masa pubertas. Dimasa inilah peserta didik itu mulai gencar
mencaritahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Di masa ini pula
sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak hendaknya dikurangi.
Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang
untuk melakukan sesuatu yang bisa disebut tidak pantas. Mereka akan mulai mengetehui masalah-
masalah yang ada dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasihat sekaligus
pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil
suatu keputusan.
12
DAFTAR PUSTAKA
iv