“PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN”
Disusun oleh:
Kelompok 11
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Nindya Ayu Pristanti, S.Pd, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang telah memberikan dan
mengarahkan bimbingannya kepada penulis tentang bagaimana penulisan laporan hasil mini riset
yang baik dan benar.Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua,
serta para teman-teman sekalian yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, atas dukungan dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil laporan mini riset ini tepat sesuai waktu
yang telah ditentukan.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki hasil laporan mini
riset ini.
Akhir kata kami berharap semoga mini riset tentang Perkembangan Kepribadian ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover …….……………………………………………………....................……,………..i
Kata Pengantar …………………………………………………………................……...ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………................. iii
BAB I Pendahuluan…….…..…………………………………………..…........................ 1
BAB V Penutup…………………………………………………………………………….. 5
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………… 6
LAMPIRAN………………………………………………………………………………… 7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu pendidikan semakin berkembang dengan teknologi yang begitu canggih
menjadikan semua aspek di dalam hidup kita semakin berkembang dan menjadikan
pelajar lebih mengerti akan hakekat pendidikan untuk manusia indonesia seutuhnya.
Tak banyak orang yang menjadi pintar tapi hilang dari hakikat manusia karena itulah
pendidikan formal sangatlah wajib diikuti karena selain ilmu pendidikan formal
mengajarkan bagaimana untuk bersikap sesuai dengan akhlak yang seharusnya dimiliki
oleh seorang manusia.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Tidak didukungnya perkembangan kepribadian anak yang baik oleh lingkungan
sekitar ia tinggal.
2. Kurangnya peran guru dalam membimbing perkembangan kepribadian para peserta
didik di tempat ia mengajar.
3. Masih banyaknya terdapat siswa yang bersikap anti sosial di lingkungan sekolah.
I.3 Rumusan Masalah
1. Perkembangan Kepribadian anak secara umum
2. Peran guru dalam mendukung perkembangan kepribadian anak
Mengetahui bagaimana sesungguhnya peran guru maupun para pihak terkait di SMAN 2
Medan dalam mendukung perkembangan kepribadian siswanya.
Mengubah cara pola pikir calon pendidik tentang bagaimana ia menghadapi para peserta
didik yang memiliki jenis-jenis kepribadian tertentu.Dan bagaimana caranya ia menerapkan
pembelajaran yang baik dan nyaman bagi para peserta didik.
BAB II
Landasan Teori
A.Perkembangan
Masalah perkembangan sering kali tidak dapat dilepaskan dari
m a s a l a h pertumbuhan. Keduanya memang memiliki kesamaan dan ada hubungannya.
Suatu pertumbuhan pada akhirnya akan ‘selesai” semua organisme mencapai fisik murni,
namun perkembangan berlangsung terus menerus sepanjang hayat.
Dengan demikian, maka perkembangan adalah merupakan suatu proses
terjadinya perubahan"perubahan psikologis (sifat- sifat khas) secara terus menerus
menuju ke suatu arah yaitu organisasi atau struktur tingkah laku pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi melalui proses belajar.
B. Kepribadian
Pentahapan seperti yang dikemukakan oleh Freud di atas kurang begitu menjelaskan
secara menyeluruh mengenai pertumbuhan dan perkembangan fisiologis, hal ini
barangkali disebabkan karena titik tinjau Freud tentang perkembangan pribadi lebih
terjurus pada sudut pandang seksualitas. Berikut ini dikemukakan tahap-tahap
perkembangan fisiologis yang cukup terperinci sesuai dengan hasil penelitian Gesell dan
Amatruda yang dilaporkan dalam buku: “Developmental Diagnosis” New York Hoeber
Medical Division, Harper & Row, Publisher. Inc.
Gesell dan Amatruda mengemukakan tahap-tahap sikunsial daripada perkembangan
fisiologis manusia dari awal prenatal (konsepsi) sampai umur 5 tahun sebagai berikut:
a. Tahap Konsepsi; (dalam seminggu sesudah pembuahan). Dalam tahap ini sperma
memasuki ovum dan dalam proses pertumbuhannya terjadi pula pengorganisasian sel-sel
“germinal”.
b. Tahap Embrionik; (1minggu sesudah konsepsi sampai umur 8 minggu). Dalam tahap
ini setelah ovum dimasuki oleh saraf dari ibu, terjadilah pertumbuhan sistem saraf. Dalam
proses pertumbuhan sistem saraf ini terjadi pula pembentukan fungsi preneural.
c. Tahap Fetal; (umur 2 bulan sampai dengan 2,5 bulan). Dalam tahap ini terjadi
pembentukan fungsi informasi dan komunikasi dengan sensitivitas oral.
d. Tahap Perluasan Fetal; (umur 2,5 bulan sampai dengan 3,5 bulan). Dalam tahap ini
terjadi perluasan pembentukan fungsi fital dengan berkembangnya sistem saraf dan
jaringan otak di kepala.
e. Tahap Perkembangan Reflek-Reflek; (umur 3,5 bulan sampai dengan 4 bulan
kandungan). Dalam tahap ini fungsi reflek mulai berkembang.
f. Tahap Perkembangan Alat Pernafasan; (umur 4 bulan sampai dengan 4,5 bulan).
Dalam tahap ini terjadi perkembangan fungsi pernafasan pada bayi prenatal.
g. Tahap Perkembangan Fungsi Tangan; (umur 4,5 bulan sampai dengan 5 bulan). Dalam
tahap ini, tangan dan jari-jarinya mulai dapat bergerak-gerak.
h. Tahap Perkembangan Fungsi Leher; (umur 5 bulan sampai 6 bulan). Dalam tahap ini
terjadi percepatan gerakan dan reflek pada leher.
i. Tahap Perkembangan Fungsi Otonomik; (umur 6 bulan sampai lahir). Dengan semakin
lengkapnya pertumbuhan materil tubuh bayi, maka dalam tahap ini berkembanglah fungsi
sistem otonomik dengan pengendalian psikokimiawi.
FASE KELAHIRAN
j. Tahap Kelahiran; (umur 9 bulan sampai dengan 10 bulan). Dalam tahap ini terjadi
perkembangan pesat pada fungsi-fungsi vegetatif.
k. Tahap Perkembangan Fungsi Penglihatan; (umur 1 bulan dan berlangsung sampai
umur 4 bulan). Bayi dapat melihat benda-benda di alam sekitarnya.
l. Tahap Keseimbangan Kepala; (umur 4 bulan sampai dengan 7 bulan). Dalam tahap ini
gerakan-gerakan kepala semakin seimbang.
m. Tahap Perkembangan Fungsi Tangan; (umur 7 bulan sampai dengan 10 bulan). Dalam
tahap ini gerakan-gerakan tangan anak semakin terarah dan semakin kuat, sehingga anak
cakap memegang dan menangkap sesuatu dengan tangannya.
n. Tahap Perkembangan Fungsi Otot dan Anggota Badan; (umur 10 bulan sampai dengan
1 tahun). Dalam tahap ini anak mengalami perkembangan berangsur-angsur dalam hal
duduk, merayap, merangkak dan merambat.
o. Tahap Perkembangan Fungsi Kaki; (umur 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun). Dalam
tahap ini anak mulai dapat berdiri dan belajar berjalan.
p. Tahap Perkembangan Fungsi Verbal; (umur 1,5 tahun sampai 2 tahun). Dalam tahap
ini anak mulai dapat menirukan dan mengucapkan kata-kata, dan kemudian memunculkan
pertanyaan-pertanyaan singkat.
q. Tahap Perkembangan Toilet; (umur 2 tahun sampai 3 tahun). Dalam tahap ini anak
sudah mulai dapat belajar kencing dan buang air besar tanpa bantuan orang lain.
r. Tahap Perkembangan Fungsi Bicara; (umur 3 tahun sampai 4 tahun). Dalam tahap ini
anak mulai berbicara secara jelas dan berarti. Kalimat-kalimat yang diucapkan anak
semakin baik.
s. Tahap Belajar Matematik; (umur 4 tahun sampai 5 tahun).dalam tahap ini anak mulai
dapat belajar matematik sederhana misalnya menyebutkan bilangan, menghitung urutan
bilangan, dan penguasaan jumlah kecil dari benda-benda.
t. Tahap Sosialitas; (umur 5 sampai menjelang umur 7 tahun). Dalam tahap ini anak
mulai dapat belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya. Dalam umur ini anak siap
mengikuti pendidikan kanak-kanak.
Perkembangan pribadi yang dikemukakan Gesell dan Amatruda di atas terbatas
selama masa sejak konsepsi sampai anak berumur 5 tahun. Untuk tahap-tahap
perkembangan berikutnya, dapatlah dikemukakan sebagai berikut:
u. Tahap Intelektual; (umur 7 tahun sampai 12 tahun). Dalam tahap ini fungsi-fungsi
ingatan imajinasi dan pikiran pada anak mulai berkembang. Anak mulai mampu mengenal
sesuatu secara objektif. Anak juga mulai mampu berpikir kritis.
v. Tahap Pubertas; (umur 12 sampai 17 tahun). Dalam tahap ini, pertumbuhan dan
perkembangan fungsi kelenjar indoktrin terjadi secara pesat. Perkembangan fungsi
kelenjar-kelenjar indoktrin terutama kelenjar sel-sel germinal sangat mempengaruhi
perkembangan tingkah laku manusia.
w. Tahap Pematangan Fisiologis; (17 tahun sampai 20 tahun). Dalam tahap ini,
pertumbuhan fisik anak menuju kea rah kematangan fisiologisnya. Semua fungsi
jasmaniahnya berkembang menjadi seimbang. Keseimbangan fungsi fsiologis
memungkinkan pribadi manusia berkembang secara positif sehingga manusia semakin
mampu bertingkah laku sesuai dengan tuntutan sosial, moral serta intelektual.
Para pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa aspek kepribadian manusia ada tiga yaitu
kejasmanian, aspek kejiwaan dan aspek keharmonisan yang luhur.
1. Aspek Kejasmanian, Meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan ketahuan dari
luar :
a. Yang dikerjakan oleh lisan, seperti membaca Al-Qur'an, mempelajari ilmu yang
bermanfaat dan mengerjakannya.
b. Yang dikerjakan oleh anggota tubuh lain, seperti berbakti kepada orang tua, memenuhi
kebutuhan, sholat, puasa, menetapkan suatu berdasarkan musyawarah, memenuhi
peraturan, menghormati orang lain dan sebaginya.
2. Aspek kejiwaan, Meliputi aspek-aspek yang tidak dapat dilihat dan tidak ketahuan dari
luar. Seperti mencintai Allah SWT dan Rosul, mencintai dan memberi karena Allah SWT,
ikhlas dalam beramal, sabar tidak sombong, pemaaf, tidak mendendam, tawadhu' dan lain-
lain.
3. Aspek kerohanian yang luhur, Meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu
filsafat hidup dan kepercayaan, meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap di dalam
kepribadian yang mengarah dan memberi corak sebuah kehidupan individu.
Andi Mappiare mengatakan bahwa kepribadian terbentuk dari tiga faktor yaitu
pembawaan (hereditas), lingkungan dan citra diri (self concept).
a. Pembawaan (hereditas) Pembawaan ialah segala sesuatu yang telah dibawa oleh
anak sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat keturunan. Anak
merupakan warisan dari sifat-sifat pembawaan orang tuanya yang merupakan potensi
tertentu.
Pertumbuhan Fisik Seorang anak yang kuat dan sehat lebih beruntung
dibanding dengan anak yang kecil dan ringkih, ia lebih banyak mengikuti
aktivitas-aktivitas sesuai dengan tahap perkembangannya. Kegiatan-kegiatan
tersebut memberikan pengalaman baginya yang merupakan modal dasar bagi
perkembangannya.
Kemampuan mental dan bakat khusus Seorang anak yang pandai pada umur
yang muda sudah dapat mengenal hubungan antara dirinya dan benda-benda
lingkungannya, maka ia juga akan cepat mengerti bentuk penyesuaian yang
tepat yang seimbang dengan masa kematangan dan tuntutan yang dihadapinya.
b. Lingkungan Faktor lingkungan yang ikut mempengaruhi terbentuknya kepribadian
terdiri dari lingkungan bersifat sosial dan lingkungan fisik. Yang dimaksud
lingkungan sosial ialah lingkungan yang terdiri dari sekelompok individu (group)
interaksi antara individu tersebut menimbulkan proses sosial dan proses ini
mempunyai pengaruh yang penting dalam perkembangan pribadi seseorang,
Rumah, Rumah adalah lingkungan pertama yang berperan dalam
pembentukan kepribadian. Bebrapa sifat lingkungan rumah yang
memungkinkan anak membentuk sifat-sifat kepribadian adalah kesediaan
orang tua menerima anak sebagai anggota keluarga, adanya sikap demokratis,
keadaan ekonomis yang serasi, penyesuaian yang baik antara ayah dan ibu
dalam pernikahan dan penerimaan sosial para tetangga terhadap keluarga.
Sekolah, Sekolah adalah tempat dimana anak dapat belajar dan menimba
ilmu. Lingkungan sekolah yang bersih, rapi akan membantu anak belajar
dengan tenang dan nyaman. Disamping itu hubungan antara siswa dengan
guru, dan hubungan antara siswa dengan lingkungan sekolah lainnya perlu
dijaga karena hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian
anak.
Teman sebaya. Baik di sekolah maupun di luar sekolah kepribadian anak
banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya. Dalam lingkungan sekolah anak
belajar bermain dengan anak lain, belajar bekerjasama dengan anak lain.
c. Citra diri (self concept) Faktor yang tidak kalah penting dalam memahami
perkembangan kepribadian anak ialah self concept (citra diri) yaitu kehidupan
kejiwaan yang terdiri atas perasaan, sikap pandang, penilaian, dan anggapan yang
semuanya akan terpengaruh dalam keputusan tindakan sehari-hari. Seseorang dengan
citra dirinya menilai dirinya sendiri dan menilai lingkungan sosial.
5. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Kepribadian Anak
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak, karena dari
merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari
pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Hirschi dan Selvin (1967) sebagaimana dikutip oleh Dadang Hawari menujukkan
bahwa kepribadian orang tua sangat mempengaruhi perkembangan jiwa anak. bila salah
seorang atau kedua oang tua mempunyai kelainan kepribadian orang tua mempunyai
kelainan kepribadian, maka presentase kenakalan anak akan jauh lebih tinggi daripada
kalau kedua orang tua tidak mempunyai kelainan kepribadian.
Begitu banyak tipe kepribadian menurut para ilmuwan. Berikut ini adalah tipe-tipe
kepibadian menurut salah satu ahli.
Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) menyatakan tipe kepribadian dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Kepribadian Ekstrovert: Dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati
kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian
dalam aktivitas sosial.
2. Kepribadian Introvert: Dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai
kontrol diri yang baik.
3. Neurosis: Dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang- kadang
disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.
BAB III
Metode Penelitian
Perkembangan Kepribadian
1. Kepribadian Introvert
Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah membantu mengembangkan
kepribadian introvert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Membuat program memanggil narasumber alumni
dengan materi membantu mengembangkan √
kepribadian siswa
2. Memberikan amanat upacara dengan materi Tips
mengembangkan kepribadian introvert √
2. Kepribadian Ekstrovert
Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah membantu mengembangkan
kepribadian ekstrovert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Menyetujui kegiatan pengembangan kepribadian oleh
psikolog √
2. Memberikan amanat upacara dengan materi Tips
mengembangkan kepribadian ekstrovert √
Perkembangan Kepribadian
1. Kepribadian Introvert
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian introvert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berbicara empat mata √
2. Memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang
tertentu saja √
3. Memberi kesempatan untuk belajar mandiri
√
4. Memberi kesempatan untuk belajar konseptual
√
2. Kepribadian Ekstrovert
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian ekstrovert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
mengemukakan apa yang mau disampaikan
2. Memberikan pemahaman cara pengendalian diri √
3. Kepribadian Koleris
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian koleris siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Belajar dengan membiarkan siswa melakukan dengan √
caranya sendiri.
2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa √
3. Memberi kesempatan siswa menjadi tutor teman √
sebaya
4. Belajar langsung pada pokok masalah √
5. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang koleris yang kuat
4. Kepribadian Sanguinis
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian sanguinis siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Melakukan pembelajaran dengan cara yang √
menyenangkan
2. Belajar dengan suasana santai √
3. Belajar sambil bermain √
4. Memberi kesempatan untuk berekreasi √
5. Menggunakan media dalam belajar √
6. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang sanguinis yang
populer
5. Kepribadian Melankolis
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian melankolis siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Melakukan gaya belajar ekstakta √
2. Mengajar secara sistematis √
3. Menjawab pertanyaan dengan informasi yang bermutu √
4. Memberikan fakta dan angka-angka dalam belajar √
5. Memberi tugas latihan √
6. Menjelaskan tujuan akhir pembelajaran √
7. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang melankolis yang
sempurna
6. Kepribadian Plegmatis
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian plegmatis siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memberikan cara yang mudah dalam mengajar √
2. Memberikan durasi waktu yang lebih lama dalam √
mengerjakan tugas
3. Melakukan pembelajaran remedial √
4. Memberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu √
yang menyenangkan
5. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang plegmatis yang
damai
Perkembangan Kepribadian
1. Kepribadian Introvert
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian introvert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
berbicara empat mata
2. Memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang √
tertentu saja
3. Memberi kesempatan untuk belajar mandiri √
4. Memberi kesempatan untuk belajar konseptual √
2. Kepribadian Ekstrovert
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian ekstrovert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk √
mengemukakan apa yang mau disampaikan
2. Memberikan pemahaman cara pengendalian diri √
3. Kepribadian Koleris
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian koleris siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Belajar dengan membiarkan siswa melakukan dengan √
caranya sendiri.
2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa √
3. Memberi kesempatan siswa menjadi tutor teman √
sebaya
4. Belajar langsung pada pokok masalah √
5. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang koleris yang kuat
4. Kepribadian Sanguinis
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian sanguinis siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Melakukan pembelajaran dengan cara yang √
menyenangkan
2. Belajar dengan suasana santai √
3. Belajar sambil bermain √
4. Memberi kesempatan untuk berekreasi √
5. Menggunakan media dalam belajar √
6. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang sanguinis yang
populer
5. Kepribadian Melankolis
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian melankolis siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Melakukan gaya belajar ekstakta √
2. Mengajar secara sistematis √
3. Menjawab pertanyaan dengan informasi yang bermutu √
4. Memberikan fakta dan angka-angka dalam belajar √
5. Memberi tugas latihan √
6. Menjelaskan tujuan akhir pembelajaran √
7. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang melankolis yang
sempurna
6. Kepribadian Plegmatis
Upaya yang dilakukan Guru Bidangstudi membantu mengembangkan
kepribadian plegmatis siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memberikan cara yang mudah dalam mengajar √
2. Memberikan durasi waktu yang lebih lama dalam √
mengerjakan tugas
3. Melakukan pembelajaran remedial √
4. Memberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu √
yang menyenangkan
5. Menyarankan siswa untuk mengembangkan √
kepribadiannya dengan memanfaatkan internet
sehingga tumbuh menjadi seorang plegmatis yang
damai
Perkembangan Kepribadian
1. Kepribadian Introvert
Upaya yang dilakukan Wali Kelas membantu mengembangkan
kepribadian introvert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Mendiskusikan dampak negatif dari suka menyendiri . .
2. Kepribadian Ekstrovert
Upaya yang dilakukan Wali Kelas membantu mengembangkan
kepribadian ekstrovert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Mendiskusikan dampak negatif dari hubungan sosial √
yang berlebihan
2. Menjadi role model √
Perkembangan Kepribadian
1. Kepribadian Introvert
Upaya yang dilakukan PKS III membantu mengembangkan
kepribadian introvert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Memilih pengurus OSIS dengan mempertimbangkan √
kepribadian siswa
2. Menyikapi secara positif kepribadian siswa introvert √
2. Kepribadian Ekstrovert
Upaya yang dilakukan PKS III membantu mengembangkan
kepribadian ekstrovert siswa usia sekolah menengah.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Mengusulkan untuk memanggil narasumber seperti √
psikolog
2. Menyikapi secara positif kepribadian ekstrovert siswa √
3. Selama berada di sekolah membina hubungan sosial √
siswa dengan ekstra
B. Pembahasan
Dari angket yang sudah diisi oleh 5 narasumber, didapatkan kesimpulan antara lain ;
Kepala sekolah cukup berperan dalam mendukung perkembangan kepribadian siswa yang
Introvert dan Ekstrovert.Terlihat dari jawabannya pada kolom pernyataan, ia sudah/pernah
melakukan upaya-upaya yang terdapat pada kolom pernyataan untuk membantu pengembangan
kepribadian para peserta didiknya.
Dua orang guru bidang studi memiliki kesamaan dalam perannya membantu perkembangan
kepribadian siswa introvert, yaitu pada pernyataan “memberi kesempatan untuk berinteraksi
dengan orang tertentu saja”. Kedua guru bidang studi tidak mengizinkan peserta didiknya
bersikap anti sosial dan mengecualikan orang lain dalam berinteraksi.
Wali kelas lebih memilih menjawab kedua kolom dalam pernyataan “mendiskusikan dampak
negatif dari suka menyendiri” ia berpendapat bahwa ia tidak suka mengganggu privasi siswa
namun, ia juga menjelaskan kepada para siswanya bahwa sikap suka menyendiri itu kurang baik.
PKS III dalam memilih kepengurusan OSIS dengan mempertimbangkan juga kepribadian
siswa.Ia lebih memilih siswa yang tidak pendiam/introvert agar siswa yang memiliki kepribadian
introvert tidak mengalami tekanan dalam kesehariannya di sekolah.Selain itu PKS III juga lebih
suka atau mendukung kepribadian siswa ekstrovert daripada siswa introvert.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang kelompok 11 lakukan di SMAN 2 MEDAN,
didapatkan kesimpulan bahwa para pihak terkait di ruang lingkup SMAN 2 Medan sudah
cukup baik dalam membantu perkembangan kepribadian peserta didiknya.Selain
memfasilitasi siswa dengan memanggil psikolog, para pihak terkait juga mampu
menyikapi perbedaan sifat/kepribadian para peserta didik secara baik.Hal ini akan
berdampak positif bagi para peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran di
SMAN 2 Medan, para peserta didik akan mampu tumbuh sesuai passionnya di bidang
masing-masing.
B. Saran
1. Diharapkan untuk lebih memperhatikan para siswa yang memiliki kepribadian
introvert, hal ini sangat penting karena siswa yang memiliki kepribadian introvert cukup
sulit dalam mengemukakan pendapatnya di kelas.
2. Bagi Kepala Sekolah agar mampu membina para bawahannya untuk memfasilitasi para
siswa dalam berekspresi.
3. Kepada para calon pendidik, diharapkan mampu menerapkan cara pembelajaran yang
baik dan nyaman serta mampu membantu perkembangan kepribadian siswanya.
Daftar Pustaka
Abin ,Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung. Pt. Remaja Rosda Karya..
Prayitno Dan Erman Anti. 1995. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konselin. Jakarta :
P2LPTK Depdikbud. Prayitno. 2003. Panduan Bimbingan Dan Konselin. Jakarta :
Depdikbud Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Drs. Sumadi suryabrata, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada: 2006). Muhibbin Syah,
Psikologi Belajar, (Jakarta, PT Raja Grapindo Persada).
LAMPIRAN