Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN INDIVIDU”

DOSEN PENGAMPU: Dr. Irsan R, M.pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

1. Anestasya Amanda BR Sitepu (1232411010)


2. Riani Tazkia Hadi (1233111098)
3. Rizki fadilah (1232411012)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
makalah ini adalah “perkembangan kepribadian individu”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Harapan dan tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah semoga informasi
yang terkandung dalam makalah ini dapat berguna dan menambah ilmu pengetahuan bagi
pembacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata – kata
yang kurang berkenan. Akhir kata atas perhatian dan dukungan nya penulis mengucapkan
terima kasih.

Medan, November 2023

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Perkembangan Individu......................................................................................3

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian.................................................................4

C. Proses Pembentukan Kepribadian Individu..........................................................................9

D. Tipe Tipe Kepribadian........................................................................................................10

E. Konsep Kepribadian Introvert Dan Ekstrovert...................................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................................13

B. Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepribadian (personality) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang
membedakannya dengan orang lain. Integrasi karakteristik dari struktur, pola tingkah
laku, minat, pendirian, kemampuan, dan potensi yang dimiliki seseorang (sjarkawi,2008).
Kepribadian bukan merupakan sesuatu yang statis karena kepribadian memiliki sifat sifat
dinamis yang disebut dinamika kepribadian. Dinamika kepribadian ini berkembang pesat
pada diri anak anak ( masa kanak kanak) karena pada dasarnya mereka masih memiliki
kepribadian yang belum matang yaitu masa pembentukan kepribadian.

Oleh karena kepribadian memiliki sifat dinamis sehinggaa pada diri seseorang
mengalami masalah kepribadian. Masalah kepribadian dapat berupa gangguan dalam
pencapaian hubungan harmonis dengan orang lain atau dengan lingkungannya. Beberapa
permasalahan kepribadian sering terjadi misalnya: sifat pemalu, dengki, angkuh,
sombong, kasar, melawan aturan dan lainnya. Sebagai sesuatu yang memilii sifat
kedinamisan, maka karakter kepribadian seseorang dapat berubah dan berkembang
sampai batas kematangan tertentu. Perkembangan sejalan dengan perkembangan
kemampuan cara berfikir seseorang. Perekembangan kemampuan cara berfikir
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seseorang yang mengkristas sebagai pengalaman dan
hasil belajar. Hasil belajar dan pengalaman inilah yang memberikan warna pada
kehidupan seseorang nantinya (jenny,2006).

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud perkembangan kepribadian individu?


b. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian individu?
c. Bagaimana proses pembentukan kepribadian individu?
d. Apa saja tipe kepribadian individu?
e. Bagaimana konsep kebribadian introvert dan ekstrovert?

1
C. Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian perkembangan individu


b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi individu
c. Untuk memngetahui proses pembentukan kepribadian individu
d. Untuk mengetahui tipe kepribadian individu
e. Untuk mengetahui kepribadian introvert dan ekstrovert

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Individu

Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir


berdasarkan pemikiran kajian atau temu-temuan (hasil praktik penanganan khusus)
para ahli. Objek kajian kepribadian adalah “human behavior” perilaku manusia yang
pembahasannya terkait dengan Apa mengapa dan bagaimana perilaku tersebut.

Kepribadian atau physce adalah mencangkup keseluruhan pikiran perasaan dan


tingkah laku kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian pembimbing orang untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal
kehidupan, kepribadian adalah kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan ketika
mengembangkan kepribadian orang harus berusaha mempertahankan kesatuan dan
Harmoni antar semua elemen kepribadian. Beberapa ahli telah mencoba
mendefinisikan apa yang dimaksud dengan kepribadian. Di antara beberapa ahli
psikologi tersebut antara lain:
- George Kelly menyatakan bahwa kepribadian adalah cara individu dalam
mengartikan pengalaman pengalaman hidupnya.
- Gordon allport menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisik individu yang mennetukan tingkah laku dan
pemikiran individu secara khas.
- Sigmund freud menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu struktur yang
terdiri dari tiga sistem yakni id, ego dan super ego sedangkan tingkah laku lain
merupakan hasil konflik dan rekonsiliasi ketiga unsure dalam sistem kepribadian
tersebut.
- Menurut browner kepribadian adalah corak tingkah laku sosial, corak ketakutan
dorongan dan keinginan, gerak gerik, oponi dan sikap seseorang. Perilaku ada
yang bersifat tampak dan ada pula yang tidak tampak.

3
- Menurut murray kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan oleh teoritis yang
bukan semata mata deksripsi tingkah laku orang. Karena rumusan itu berdasarkan
pada tingkah laku yang dapat diobservasi dan faktor yang dapat disimpulkan dari
observasi.
Berdasarkan Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian
adalah cara unik setiap individu Dalam berinteraksi dengan lingkungannya
berdasarkan kognitif, emosional, dorongan dan kebutuhan sosialnya yang
diwujudkan dalam bentuk pola-pola perilaku yang tampak maupun yang tidak
tampak. Kepribadian juga sebagaimana disampaikan eysenck, bahwa tipe
kepribadian adalah suatu ciri dari individu yang dapat menggambarkan perilaku
pemikiran, dan emosi serta dapat diamati yang menjadi ciri seseorang dalam
menghadapi dunianya.

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Faktor yang mempengaruhi perubahan dan dinamika kepribadian seseorang


dipengaruhi oleh banyak faktor. Ian merupakan karakteristik yang relatif stabil.
perubahan dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan tetapi merupakan hasil
pengamatan pengalaman tekanan dari lingkungan sosial budaya rentang usia dan
faktor-faktor dari individu:
a. Pengalaman awal : sigmun freud menekankan tentang pentingnya
pengalaman awal ( masa kanak kanak) dalam pengembangan kepribdian.
b. Pengaruh budaya : dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk
mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standart yang ditentukan
oleh budaya nya.
c. Kondisi fisik : kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap kepribadian seseorang.
d. Daya tarik : orang yang dinilai lingkungan nya menarik biasanya
memiliki lebih banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada
orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik
menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.

4
e. Inteligensi : perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat
menjadikan dia sombong, dan anak yang kurang pandai kadang merasa bodoh.
f. Emosi : ledakan emosi tanpa sebab yang tinggi dinilai sebagai
orang yang tidak matang
g. Nama : walaupun hanya sekedar nama tetapi memiliki sedikit
pengaruh terhadap konsep diri, namun pengaruh itu akan terasa apabila anak
menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam
hidupnya.
h. Keberhasilan dan kegagalan : akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan
dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep
diri.
i. Penerimaan sosial : anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat
mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaiannya.
j. Pengaruh keluarga : pengaruh keluarga sangat berpengaruh bagi kepribadian
anak, sebab waktu terbanyak anak adalah keluarga di dalam keluarga itulah
letaknya sendi sendi dasar kepribadian.
k. Perubahan fisik : perubahan keprubadian dapat disebabkan oleh adanya
perubahan kematangan fisik yang mngarah pada perbaikan kepribadian.

Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian,yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan
(environment) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seorang anak sendiri. Faktor
internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya
adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari Salah
satu sifat yang dimiliki kedua orang tuanya.

5
Adapun yang termasuk faktor dalam atau faktor pembawaan adalah segala sesuatu yang
telah dibawa oleh anak sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat
kebutuhan. Kejiwaan yang berwujud pikiran, perasaan, kemauan, Fantasi, ingatan dan
sebagainya, yang dibawa sejak lahir ikut menentukan pribadi seseorang. Keadaan jasmani
pun demikian pula. Panjang pendeknya leher, besar kecilnya tengkorak kepala, susunan urat
saraf, otot-otot, susunan dan keadaan tulang-tulang juga mempengaruhi pribadi manusia.

Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak secara langsung, karena yang
dipengaruhi gen secara langsung adalah (1) kualitas sistem saraf. (2) keseimbangan biokimia
tubuh, (3) dan struktur tubuh. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam
keterkaitannya dengan kepribadian adalah (1) sebagai sumber bahan mentah kepribadian
seperti fisik, intelegensi, dan tempramen. (2) Membatasi perkembangan kepribadian
meskipun lingkungannya sangat baik atau kondusif perkembangan kepribadian itu tidak bisa
melebihi kapasitas atau potensi hereditas dan mempengaruhi keunikan kepribadian.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar pribadi manusia. Faktor eksternal
biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari
lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman, Tetangga, sampai dengan pengaruh dari
berbagai media audio visual seperti TV, VCD, dan media cetak seperti Koran, majalah,
dan sebagainya.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya adalah lingkungan
keluarga, lingkungan kebudayaan lingkungan sekolah.

6
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil. Dari keluarga inilah
anak mengalamai interaksi sosial yang pertama dan utama. Oleh karena itu,
pakar keilmuan pendidikan memberikan istilah keluarga merupakan tempat
pendidikan pertama dan orang tua pertama ibu merupakan pendidik utama dan
pertama. Menurut lavine, kepribadian orang tua berperan besar dalam
pembentukan kepribadian si anak. Sebab hal itu juga berpengaruh terhadap
cara orang tua dalam mendidik dan membesarkan anaknya.
Lingkungan keluarga tempat seorang anak tumbuh dan berkembang kan
sangat berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak. Terutama dari cara
para orang tua membesarkan dan mendidik anaknya. Perlakuan orang tua
yang penuh kasih sayang dari pendidikan nilai-nilai kehidupan, baik nilai
agama maupun nilai sosial budaya yang diberikan kepada anak merupakan
faktor kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan warga
masyarakat yang sehat dan produktif. Suasana keluarga sangat penting bagi
perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis, maka perkembangan
kepribadian anak tersebut cenderung positif dan sehat.

b. Lingkungan kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing anak
atau orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak
itu dibesarkan kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku dan
kepribadian seseorang terutama unsur-unsur kebudayaan secara langsung
memenuhi individu. Kebudayaan dapat menjadi pedoman hidup manusia dan
alat memenuhi kebutuhan kebutuhannya. Oleh karena itu, unsur-unsur
kebudayaan yang berkembang di masyarakat dipelajari oleh individu agar
menjadi bagian dari dirinya dan ia dapat bertahan hidup. Proses mempelajari
udah dimulai dari kecil sehingga terbentuklah kepribadian-kepribadian yang
berbeda antar individu maupun kelompok kebudayaan satu dengan lainnya.

7
c. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang juga berfungsi untuk
menanamkan dasar-dasar pengembangan pengetahuan dan sikap yang telah
dibina dalam keluarga pada masa kanak-kanak.Lingkungan sekolah dapat
mempengaruhi perkembangan kepribadian anak faktor-faktor yang dipandang
berpengaruh itu antara lain:
1. Iklim emosional kelas
Kelas yang iklim emosional nya sehat ( guru bersikap ramah, dan peduli
terhadap siswanya dan belaku pada siswa) memberikan dampak positif
bagi perkembangan psikis anak, merasa nyaman, bahagia, mau bekerja
sama, termotivasi untuk belajar, dan menaati peraturan.
2. Sikap dan perilaku guru
Sikap-sikap dan perilaku guru ini tercermin dalam hubungannya dengan
siswa. sikap dan perilaku guru secara langsung mempengaruhi “self
concept” siswa. Melalui sikap-sikapnya terhadap tugas akademik
kedisiplinan dalam menaati peraturan sekolah dan perhatiannya terhadap
siswa. Langsung pengaruh guru ini terkait dengan upayanya membantu
siswa dalam mengembangkan kemampuan penyesuaian diri sosialnya.
3. Disiplin ( tata tertib)
Tata tertib ini ditunjukan untuk menentukan sikap dan tingkah laku
siswa. Disiplin yang otoriter cenderung mengembangkan sifat sifat pribadi
siswa yang tegang, cemas, antagoistik.
4. Prestasi belajar
Perolehan prestasi belajar atau peringkat kelas dapat memengaruhi
peningkatan harga diri, dan sikap percaya diri.
5. Penerimaan teman sebaya
Siswa yang diterima oleh teman teman nya dia akan mengembangkan
sikap positif terhadap dirinya dan juga orang lain.

8
C. Proses Pembentukan Kepribadian Individu

Menurut Ahmad D. Marimba pembentukan kepribadian merupakan suatu proses


yang terdiri dari tiga taraf, yaitu:
a. Pembiasaan
Pembiasaan merupakan latihan yang dilakukan secara terus-menerus tentang
suatu hal supaya menjadi biasa titik pembiasaan hendaknya ditanamkan
kepada anak-anak sejak kecil, sebab Pada masa itu merupakan masa yang
paling peka bagi pembentukan kebiasaan, pembiasaan yang ditanamkan
kepada anak-anak, itu harus disesuaikan dengan perkembangan jiwanya.
Misalnya, membiasakan anak berdoa sebelum dan sesudah makan,
mengucapkan salam ketika masuk rumah berdoa sebelum dan sesudah tidur,
dan lain sebagainya.
b. Pembentukan minat dan sikap
Dalam taraf ini, pembentukan lebih dititikberatkan pada perkembangan akal
(pikiran, minat, dan sikap atau pendirian). Menurut Ahmad D marimba,
bahwa pembentukan pada tarif ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
a.) Formil
Pembentukan secara formal, dilaksanakan dengan latihan secara
berpikir, penanaman minat yang kuat, dan sikap (pendirian) yang
tepat titik Tujuannya adalah untuk membentuk cara berpikir yang baik
sehingga dapat mengambilkan kesimpulan yang logis membentuk
minat yang kuat serta terbentuknya sikap (pendirian) yang tepat.
b.) Materil
Pembentukan materil sebenarnya telah dimulai sejak masa kanak-
kanak yaitu sejak pembentukan taraf pertama. Namun Barulah pada
taraf kedua ini masa intelek dan masa sosial. Anak-anak yang telah
cukup besar dan mampu menyaring mana yang berguna untuk dirinya
dan mana yang tidak. pada taraf ini seseorang anak mulai dilatih
untuk berpikir kritis.

9
c.) Intensil
Pembentukan intensif yaitu pengarahan pemberian arah, dan tujuan
yang jelas bagi pendidikan Islam, yaitu terbentuknya kepribadian
muslim. Pembentukan intensif ini lebih progresif lagi yaitu nilai-nilai
yang mengarahkan sudah harus dilaksanakan dalam kehidupan.
c. Pembentukan kerohanian yang luhur
Pada taraf ini, pembentukan di titik beratkan pada aspek kerohanian, Yaitu
dapat memilih, memutuskan, dan berbuat dasar kesadaran sendiri dengan
penuh rasa tanggung jawab, kecenderungan ke arah berdiri sendiri yang
diusahakan pada taraf yang lalu. misalnya peralihan dari disiplin luar ke arah
disiplin diri sendiri dari menerima teladan ke arah mencari teladan.

D. Tipe Tipe Kepribadian

a. Tipe sanguin
Seorang anak yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain: memiliki
banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, dapat membuat
lingkungannya gembira dan senang titik akan tetapi, tipe ini juga memiliki
kelemahan antara lain: cenderung impulsif, bertindak sesuai emosi atau
keinginannya. siswa tipe ini sangat Mudah terpengaruh dengan lingkungan dan
rangsangan dari luar dirinya.

b. Tipe flagmatis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri antara lain: cenderung tenang Gejolak
emosinya tidak tampak titik siswa yang bertipe ini cenderung dapat menguasai
dirinya dengan cukup baik dan cukup interesttif Mereka seorang pengamat yang
kuat, penonton yang tajam dan pengkritik yang berbobot. namun, tipe ini juga
memiliki kelemahan yaitu: ada kecenderungan untuk mengambil mudahnya dan
tidak mau susah, dan Mereka cenderung egois.

10
c. Tipe melankolis
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri antara lain: terobsesi karyanya
yang paling bagus atau sempurna, mengerti estetika keindahan hidup,
perasaannya sangat kuat, dan sangat sensitif. kelemahan dari tipe kepribadian ini
adalah sangat mudah dikuasai oleh perasaan dan cenderung dikuasai perasaan
yang Murung. Orang yang bertipe ini tidak mudah untuk senang atau tertawa
terbahak-bahak.

d. Tipe koleris
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri: cenderung berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, mempunyai disiplin kerja yang tinggi, mampu menjalankan
tugas dengan penuh tanggung jawab. kelemahan tipe ini yaitu: kurang mampu
merasakan perasaan orang lain kurang mampu mengembangkan rasa kasihan pada
orang yang sedang susah, dan perasaannya kurang peka.

e. Tipe asertif
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri: mampu menyatakan pendapat,
ide, dan gagasan secara tegas kritis tetapi perasaannya halus sehingga tidak
menyakiti perasaan orang lain. Perilaku mereka adalah berjuang mempertahankan
hak sendiri, tetapi tidak sampai mengabaikan atau mengancam hak orang lain.
melibatkan perasaan dan kepercayaan orang lain sebagai bagian dari interaksi
dengan mereka titik tipe asertif ini merupakan tipe yang ideal maka tidak
ditemukan kelemahannya.

E. Konsep Kepribadian Introvert Dan Ekstrovert

Eysnck Memiliki konsep tentang kepribadian ekstrovert dan introvert yang lebih
populer dibandingkan yang lainnya menyatakan bahwa ekstrovert ditandai terutama
oleh keakraban dan impulsif tetapi boleh juga kelucuan, keceriaan optimis, kecakapan
yang tepat, dan terhit lainnya menunjukkan orang-orang yang dihargai karena
hubungan mereka dengan orang lain.

11
Eysnck mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki tipe kecenderungan
ekstrovert akan memiliki karakteristik sebagai berikut: mereka tergolong orang yang
ramah, suka bergaul, menyukai pesta, memilih banyak teman, selalu membutuhkan
orang lain untuk diajak bicara, dan menyukai segala bentuk kerjasama. Mereka tidak
jarang selalu mengambil kesempatan yang datang pada mereka tidak jarang
menonjolkan diri, dan seringkali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu masuk
individu yang meledak-ledak titik individu ekstrovert menyukai lelucon, mereka
cakep tanggap dan menjawab pertanyaan yang ditunjukkan kepadanya serta
menyukai perubahan titik mereka individu yang periang dan tidak terlalu
memusingkan suatu masalah, optimis dan ceria. mereka lebih suka melakukan
kegiatan daripada berdiam diri, cenderung agresif, mudah hilang kesabaran, kadang-
kadang kurang dapat mengontrol perasaannya dengan baik dan kadang-kadang juga
tidak bisa dipercaya.
Sedangkan tipe kepribadian introvert ditandai dengan Tray yang bertolak belakang
dengan ekstrovert. Trai tersebut seperti tenang pasif, tidak ramah, hati-hati, pendiam,
bijaksana, pesimis, damai, tenang dan terkendali.
Sebaliknya seseorang yang memiliki kecenderungan introvert akan memiliki
karakteristik antara lain: mereka tidak banyak bicara, malu-malu, suka membaca
dibanding bergaul dengan orang lain. Mereka cenderung menjaga jarak kecuali
dengan teman dekat mereka titik memiliki rencana sebelum melakukan sesuatu serta
tidak percaya faktor kebetulan. mereka juga tidak menyukai suasana keramaian,
selalu memikirkan masalah sehari-hari secara serius serta menyukai keteraturan
dalam hidup. Individu introvert dapat mengontrol perasaan mereka dengan baik
jarang berperilaku agresif, tidak mudah hilang kesabaran titik mereka bisa dipercaya,
sedikit pesimistis dan menetapkan standar etis yang tinggi dalam hidup
Menurut eysnck, Perbedaan umum antara ekstrovert dan introvert bukan pada
perilaku melainkan faktor biologis dan genetika secara alami. eysnck percaya bahwa
penyebab utama perbedaan antara ekstrovert dan introvert adalah salah satu tingkat
kortikoma sebuah kondisi fisiologis yang sebagian besar didapat dari proses
pewarisan genetika dalam proses belajar.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan psikologis manusia diawali dari sejak lahir hingga umur dewasa, yang
membentuk sifat-sifat yang bersifat menetap. faktor-faktor di atas itu yang
mempengaruhi setiap individu sehingga memiliki karakteristik atau kepribadian yang
berbeda-beda titik secara tidak langsung Lingkungan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian itu tersebut yang dimulai dari usia balita, remaja, dewasa
bahkan pada usia lanjut.
Selama proses belajar berlangsung pengembangan kepribadian peserta didik pun ikut
berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor bawaan. Termasuk sifat-
sifat yang diturunkan kepada anaknya, pengalaman awal dalam lingkungan keluarga
ketika anak masih kecil pengalaman kehidupan selanjutnya dapat memperkuat konsep
diri dan dasar kepribadian yang sudah ada. Begitu banyak tipe dan karakteristik dari
kepribadian dan tiap individu.

B. Saran

Semoga perkembangan kepribadian siswa dapat dipahami agar proses pembelajaran


berjalan dengan lancar dan penulis berharap semoga Makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

(Agus,2011) Agus, K. mohamad. (2011). Profil kepribadian siswa berprestasi unggul


dan ashor berdasarkan program studi sekolah menengah ke atas. 16- 17

Chairilsyah, D. (2012). Pembentukan kepribadian positif. Educhild, 1(1), 1- 7

Nuryanto, Iis lathifah. (2013). Program bimbingan pribadi untuk mengembangkan identitas diri
mahasiswa. 1-20

14

Anda mungkin juga menyukai