DISUSUN OLEH :
NIM : 1232111002
APRIL 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “CRITICAL BOOK REVIEW” ini dengan tepat
waktu. Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu ibu Dra, risma M.Pd yang
telah memberikan tugas laporan ini.
Harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca serta untuk kedepannya saya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan
dalam laporan ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
1 April 2024
Penyusun
(siti aulia daulay)
BAB I ……………………………………………………………………………………………………………………
Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………………………
Tujuan ……………..………………………………………………………………………………………………………..
Identitas buku……………………………………………………………………………………………………………
BAB II ……………………………………………………………………………………………………………………
Pembahasan ……………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR
C. Manfaat CBR
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB I PENDAHULUAN
Mempelajari konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berisi tentang hakikat dan
karakteristik konsep dasar IPS, sejarah perkembangan IPS, ruang lingkup dan cakupan
konsep yang mendasar pada kajian konsep dasar IPS. Dengan mempelajari materi konsep
dasar IPS ini diharapkan mampu membantu memahami konsep-konsep yang mendasar pada
kajian IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang
secara kritis dan kreatif.
IPS sebagai satu kesatuan sistem dalam kurikulum pendidikan sangat erat kaitannya
dengan kurikulum ilmu sejarah, Geografi dan Civics. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, IPS telah dijadikan sebagai istilah resmi dalam kurikulum pendidikan, khususnya di
Amerika Serikat.
Tujuan Pendidikan IPS ialah mendidik siswa menjadi warga negara yang baik, warga
masyarakat yang konstruktif dan produktif yaitu warga negarayang memahami dirinya sendiri
dan masyarakatnya, mampu merasa sebagai warga negara, berpikir sebagai warga negara,
bertindak sebagai warga negara, dan jika mungkin juga mampu hidup sebagaimana layaknya
warga negara.
Untuk mencapai tujuan tadi, Pendidikan IPS tidak memberikan pengetahuan yang
rinci dan lengkap dari setiap bidang ilmu, melainkan sejauh materi-materi tersebut memiliki
signifikan kuat padadiri siswa dan komunitasnya, serta bisa meningkatkan hasrat mereka
untuk lebih jauh mengerti dirinya dan lingkungannya. Materi-materi dari tangan pertama atau
yang diangkat dari lingkungan setempat, utamanya yang memahamkan siswa tentang relasi
mutualistik dari kekuatan-kekuatan dan peristiwa-peristiwa sekitar yang bisa diamati dan
dicermati dalam aktivitas keseharian di sekolah sangat disarankan, dari pada materi-materi
yang terdapat di dalam buku-buku teks. Kecuali yang memuat kondisi-kondisi dan
pengalaman-pengalaman aktual, atau topik-topik keseharian seperti sanitasi, kesehatan,
perumahan, makanan alami, pekerja siswa, rekreasi, dan pendidikan sosial.
B. Ilmu-Ilmu Sosial
Sosiologi ialah salah satu cabang dari ilmu sosial yang mempelajari tentang pola-pola
hubungan antara manusia dan manusia, baik seara individu, maupun seara kelompok yang
berakibat pada lahirnya pola-pola sosial, di antaranya: nilai-nilai, norma-norma, dan
kebiasaan yang dianut oleh manusia di dalam kelompok tersebut
Ruang lingkup sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa sub disiplin ilmu
sosiologi, seperti sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi perkotaan, sosiologi medis,
sosiologi wanita, sosiologi militer, sosiologi keluarga, sosiologi pendidikan, dan sosiologi
seni. Berikut penjelasan ruang lingkup sosiologi tersebut.
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia dan upaya-
upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia guna mencapai kemakmuran.
Ruang lingkup dalam bidang ekonomi dikenal menjadi dua yaitu bersifat mikro dan
bersifat makro.
2. Mikroekonomi
Mikroekonomi ialah studi mengenai unit-unit pengambilan keputusan
individual dalam perekonomian, seperti rumah tangga, pekerja, dan
perusahaan yang secara umum dikenal dengan sebutan mikroekonomi.
Sebagai contoh, ekonomi mikro meneliti determinasi harga terhadap beras,
harga relatif beras dan baja, atau employment dalam industri baja sementara
makro ekonomi berurusan dengan determinasi tingkat employment dalam
suatu perekonomian khusus, atau dengan tingkat harga dari seluruh komoditas.
Kendati demikian, perbedaan antara dua bidang analisis ekonomi ini berguna
untuk berbagai tujuan. Terdapat enam topik yang sering dipresentasikan dalam
mikro ekonomi yaitu teori perilaku konsumen, teori pertukaran, teori produksi
dan biaya teori perusahaan, teori distribusi, dan teori ekonomi kesejahteraan.
Seacara bahasa Geografi berasal dari kata Geo dan Graphein yang berarti bumi dan
tulisan, untuk itu ilmu geografi membahas tentang ilmu yang mempelajari bumi. Menurut
pengertian yang dikemukakan oleh Eratosthenes, geographika berarti tulisan tentang bumi.
Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi
saja, melainkan juga meliputi segala gejala dan proses alamnya, maupun gejala dan proses
kehidupannya. Oleh karena itu, dalam hal gejala dan proses kehidupan melibatkan kehidupan
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia sebagai penghuni bumi tersebut.
b. Objek Studi Geografi
1. Objek Material (fenomena geosfer)
Atmosfer atau udara yang menyelubungi bumi
Litosfer atau kulit bumi
Hidrosfer (air)
Biosfer (hewan dan tumbuhan)
Anthrosfer (manusia)
2. Objek Formal (cara pandang, cara berfikir, atau analisis terhadap segi
materialnya)
Analisis keruangan
Analisis Ekologi atau kelingkungan
Analisis kompleks wilayah (kewilayahan)
History yang bersumber dari bahasa Yunani kuno historia yang berarti belajar dengan
cara bertanya-tanya. Kata historia diartikan sebagai telaahan mengenai gejala-gejala
(terutama hal ihwal manusia) dalam urutan kronologis. Setelah menelusuri arti sejarah yang
dikaitkan dengan arti syajarah dan dihubungkan dengan kata history, bersumber dari kata
historia dapat disimpulkan bahwa sejarah ialah cerita atau kejadian yang benar-benar telah
terjadi pada masa lampau.
BAB V HUBUNGAN ANTARA ILMU SOSIAL DAN IPS (SUMBER DAN MATERI IPS)
Secara konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat diuraikan sebagai
berikut :
Geografi yang mengungkapkan kesuburan tanah, jenis dan penyebaran tanah jenis
mata pencaharian penduduk, jenis dan penyebaran sumber daya, transportasi-komunikasi,
iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan, pemukiman, tenaga air, globe, peta dan lain-lain
harus menjadi sumber dari materi IPS. Menelaah sesuatu gejala dan masalah sosial dengan
tidak dihubungkan dengan aspek serta ruang geografisnya, tidak akan dapat mengungkapkan
gejala dan masalah itu lebih jauh. Metode dan pendekatan geografi sangat membantu untuk
lebih mengerti gejala dan masalah yang sedang dipelajari.
Mata pelajaran ekonomi yang merupakan usaha memenuhi kebutuhan materi dari
sumber daya dengan modal yang terbatas, produksi bahan kebutuhan, pengangkutannya,
distribusinya dan lain-lain kegiatan usaha saling memenuhi kebutuhan antara berbagai
kelompok manusia diantara berbagai daerah menjadi sumber dan materi IPS. Ilmu ekonomi
dan mata pelajaran ekonomi mendidik para siswa dapat memanfaatkan sumber daya dan
tenaga yang terbatas, untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses produksi dengan
distribusinya yang menggunakan berbagai cara menjadi materi yang berharga bagi
pengajaran IPS. Perdagangan, pengangguran, kelaparan dan lain-lain ialah peristiwa-
peristiwa ekonomi sehari-hari yang dapat dijadikan sumber dan materi pelajaran IPS untuk
mengembangkan pengertian anak didik kepada hubungan dasar sistem ekonomi dengan cara
hidup manusia yang selanjutnya juga dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk
menciptakan kehidupan ekonomi yang wajar bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
Ada tiga istilah yang termasuk bidang pengetahuan sosial, yaitu: Ilmu Sosial (Sosial Science),
Studi Sosial (Social Studies), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
baik secara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu, ilmu sosial adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat.
Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis,
melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Studi
Sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran
bagi siswa sejak pendidikan dasar dan dapat berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan
kepada disiplin-disiplin ilmu sosial. Studi sosial merupakan suatu bidang pengkajian tentang
gejala ndan masalah sosial yang terjadi pada masyarakat.
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi,
antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan
sebagainya.
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Dalam hal ini ada 4 paradigma pembelajaran IPS yang menjadi tradisi pembelajaran IPS
antara lain :
A. Materi IPS
1. Materi Substansi
Substansi ilmu-ilmu sosial terdiri dari pandangan, tema, topik, fenomena, fakta,
peristiwa, prosedur, konsep, generalisasi dan teori.
2. Materi Proses
Proses adalah berbagai prosedur, cara kerja, metode kerja tertentu dalam materi
kurikulum pendidikan ilmu-ilmu sosial yang harus dilaksanakan siswa di dalam kelas, dalam
ruang tertentu, atau bahkan di luarlingkungan sekolah. Proses sangat berguna untuk
mengembangkan wawasan, keterampilan, dan berbagai kemampuan berpikir. Dengan
kemampuan, wawasan, keterampilan berpikir dan pelaksanaan teknis, apayang dipelajari
siswa bukan hanya sekedar mengetahui dan memahami saja tetapi melatih siswa bekerja
berdasarkan apa yang dikemukakan dalam materi tersebut.
1. Dalam setiap disiplin ilmu ketiga unsur itu ada, tidak ada disiplin ilmu yang
bebas dari ketiga unsur tadi.
2. Berhubungan dengan pendidikan IPS sebagai wahana untuk menarik perhatian
generasi muda sehingga mereka mau belajar dan melanjutan pendidikannya di
jejang yang lebih tinggi dalam ilmu-ilmu sosial.
3. IPS memiliki tugas mengembangkan kepribadian siswayang utuh dan sesuai
dengan tuntutan masyarakat, sehingga nilai dan moral yang adadi masyarakat
menjadi bagian dari diri siswa. Sikap, nilai dan moral yang dapat
dikembangkan IPS yaitu:
a. Pengetahuan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku dalam masyarakat
seperti:
Religiusitas
Penghormatan terhadap keteladanan
Prestasi
Sifat kepedulian sosial
Menghormati orang tua
Kepedulian terhadap tetangga
b. Toleransi
c. Kerjasama/ gotong royong
d. Hak azasi manusia
A. Dimensi IPS
1. Dimensi Pengetahuan
2. Dimensi Keterampilan
3. Dimensi Nilai dan Sikap
B. Struktur IPS
1. Fakta
2. Konsep
3. Generalisasi
4. Teori
Suatu keterampilan tidak akan bisa dipelajari secara cepat. Sebagian besar
keterampilan dapat dikaji secara baik dengan jalan induktif. Setelah melalui beberapa
penjelasan, anak didik dapat memahami tentang apa yang harus mereka kerjakan dan
bagaimana cara kerja mereka. Cara ini hanya akan terwujud apabila mereka mampu
meningkatkan tingkat kesadarannya terhadap permasalahan yang diberikan oleh gurunya.
Di samping itu keterampilan juga dapat dikaji dengan jalan deduktif. Sebagai misal,
guru menunjukkan bahwa air di dalam peta diberi warna biru. Pada kesempatan lain anak
didik akan dapat melihatnya dengan benar sepanjang pemberian warna tersebut sesuai dengan
apa yang telah diinformasikan kepadanya.
National Council for the Social Studies mengemukakanbeberapa gejala atau fenomena proses
globalisasi sebagai berikut:
Pendidikan nilai diibaratkan sebagai suatu pupuk, peserta didik diibaratkan tanah dan
beberapa bidang studi diibaratakan sebagai bermacam tanaman. Setiap siswa menerima
berbagai mata pelajaran di sekolah, jika setiap mata pelajaran tersebut tidak memiliki ruh.
Pendidikan nilai dalam arti tidak diintegrasikan kepada pendidikan nilai, maka penyampaian
mata pelajaran tersebut akan hampa dan tak berarti, demikian juga siswa yang menerima
berbagai pelajaran tersebut tidak tumbuh menjadi siswa yang utuh (ada sesuatu yang hilang
dalam diri siswa. Dalam proses pembelajaran siswa menerima berbagai mata pelajaran yang
bermuatan pendidikan nilai, maka setiap ilmu yang telah mereka dapatkan melalui berbagai
mata pelajaran ditambah pendidikan nilai akan mengokohkan akar-akar setiap siswa. Dari
proses pendidikan nilai inilah lahir siswa-siswi yang berfikir sholeh dan beramal cerdas,
cerdas intelektual, spritual, emosional dan sosial.
Nilai, norma, moral tidak dapat dipisahkan dan saling terkait satu samalain, ketiganya
saling berhubungan dan mempengaruhi kehidupan manusia. Untuk mewujudkan ketiga hal
diatas diperlukan pendidikan sejak anak berusia muda. Sekarang ini sedang digalakkan
pendidkan karakter untuk membangun moral bangsa, dan hal itu sudah menjadi salah satu
tujuan pendidikan khususnya di Indonesia.
Dengan pendidikan nilai, norma, dan moral kita berharap manusia akan menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusian serta menghargai kemampuan dan karya orang lain lebih
bertanggungjawab, adil, santun, penuh toleran dalam bersikap dan bertindak sehingga dapat
mengembangkan diri dalam bidangnya.
1. Observasi
2. Bertanya
3. Mencoba/ Mengumpulkan informasi
4. Menalar
5. Networking/ Komunikasi
KESIMPULAN
CBR merupakan metode pemecahan masalah dengan menggunakan kasus-kasus yang
serupa di masa lalu dan CBR juga merupakan metode yang penting dan bermanfaat untuk
menyelesaikan masalah dalam berbagai bidang. CBR menawarkan banyak keuntungan,
seperti efisiensi, kualitas solusi, daya adaptasi, kolaborasi, dan pengurangan biaya.
SARAN
2.untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus bias menggunakan sumber belajar
dan media serta model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dengan
memperhatikan karakteristik dan minat peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Diktat : konsep dasar ips, oleh Tim Dosen PGSD Fip Unimed
Kuswanto,2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk kelas II sd. pusat perbukuan departemen
pendidikan nasional. jakarta