Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN DAN KONSEP-KONSEP YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KEPRIBADIAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu: Anas Rohman, M. Pd.

Kelompok: 4
Alimud Din 20106O12107 (B2.4)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT dan sholawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya serta pertolongan dan perlindungan-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah mata kuliah
Psikologi Kepribadian dengan judul “PENGERTIAN DAN KONSEP-KONSEP
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPRIBADIAN”
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk
itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberikan saran, masukan, serta kritik yang membangun demi
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan,
pembelajaran dan memperluas wawasan kepada para pembaca tentang
“PENGERTIAN DAN KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPRIBADIAN” .

Semarang, 25 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

KATA PENGANTAR....................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian......................................................................... 3
B. Konsep-Konsep Berhubungan dengan Kepribadian............................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Kritik/Saran........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk sosial,
kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan. Adakalanya senang,
tentram, dan gembira. Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia
juga mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya. Semua itu
karena selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial karena kita
diciptakan bukan perseorangan. Secara otomatis kontak sosial akan selalu terjalin
dalam setiap putaran kehidupan. Ini menunjukan bahwa manusia mengalami
dinamika kehidupan. Kepribadian pada hakikatnya merupakan gambaran sikap dan
perilaku manusi secara umum yang tercermin dari ucapan dan perbuatannya.
Kepribadian itu berbeda dengan karakter, karena pengertian kepribadian dibebaskan
dari nilai.
Meskipun demikian baik kepribadian maupun karakter berwujud tingkah laku
yang ditujukan ke lingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun,
mengarahkan serta dan mengorganisasikan aktivirtas individu. Kepribadian meliputi
segala corak perilaku dan corak yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang
atau lebih bisa` di lihat dari luar, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan
diri terhadap rangsangan sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu
kes`atuan fungsional yang khas bagi individu. Wujud tingkah laku yang ditujukan
kelingkungan tersebut tentu terus berkembang dan adanya komponen-konponen atau
faktor-faktor yang mempengaruhinya yang saling berinteraksi sehingga membentuk
suatu kepribadian. Penting kiranya mempelajari kepribadian, oleh karena itu makalah
kami ini akan menjalaskan bagaimna kepribadian, konsep yang berhubungan
dengannya sampai adanya upaya untuk mengetahui kepribadian. Sehingga tercipta
kehidupan yang sesuai dengan tatanan maupun tuntutan masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kepribadian ?
2. Bagaimana Konsep-Konsep Berhubungan dengan Kepribadian ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Kepribadian
2. Memaparkan Konsep-Konsep Berhubungan dengan Kepribadian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian dalam bahsa inggris dinyatakan dengan personality. Istilah
ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona yang berarti topeng dan personare yang
artinya menembus.istilah topeng berkenaan dengan salah satu atribut yang digunakan
oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani Kuno. Dengan topeng yang
dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan yang diucapkan, karakter dari tokoh
yang diperankan tersebut dapat menembus keluar dalam arti dapat dipahami oleh para
penonton. Kata kepribadian dalam kehidupan sehari-hari di gunakan untuk
menggambarkan: (1) identitas diri, contoh: “Saya seorang yang terbuka” atau “Saya
seorang pendiam”, (2) kesan umum seseorang tentang diri anda atau orang lain,
contoh “Dia agresif” atau “Dia jujur”, dan fungsi-fungsi kepribadian sehat atau
bermasalah, contoh: “Dia baik” atau “Dia mendendam.”
Untuk memperoleh pemahaman tentang kepribadian ini, berikut di
kemukakan beberapa pengertian dari para ahli: Hall dan Lindzey mengemukakan
bahwa secara populer, kepribadian dapat di artikan sebagai: (1) keterampilan atau
kecakapan sosial (social skill), dan (2) kesan yang paling menonjol, yang di
tunjukkan seseorang kepada orang lain. Selain itu Woodworth juga mengemukakan
bahwa kepribadian merupakan “Kualitan tingkah laku total individu”. Sementara
Dashiell mengartikannya sebagai “Gambaran total tentang tingkah laku individu yang
terorganisasi”. Derlega, Winstead dan Jones (2005) mengartikannya sebagai “Sistem
yang relative stabil mengenai karakteristik individu yang bersifat internal, yang
berkontribusi terhadap pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang konsisten.”1
David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya yang berjudul
Elements of Psikologi mendefinisikan sebagai berikut, “Personality is the integration
of all of an individual’s characteristic into a unique organization that determines,
1
Sumadi Suryabrata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010),
hlm.240.

3
and is modified by, his attemps at adaption to his continually changing
environtment.” Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu
kedalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh
usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus
menerus). Sedangkan Adolf Heuken SJ. Menyatakan sebagai berikut: “Kepribadian
adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang,
baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini
telah ditata dalam caranya yang khas dibawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini
terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana
dikehendakinya.”
Berdasarkan definisi dari, beberapa ahli dapat disimpulkan pokok-pokok
pengertian kepribadian sebagai berikut: pertama, kepribadian merupakan kesatuan
yang kompleks, yang terdiri atas aspek psikis, seperti intelegensi, sifat, sikap, minat,
cita-cita, dan sebagainya serta aspek fisik, seperti bentuk tubuh, kesehatan jasmani,
dan sebagainya. Kedua, kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksidengan
lingkungannya yang mengalami perubahansecara terus-menerus, dan terwujudlah
pola tingkah laku yang khas atau unik. Ketiga, kepribadian bersifat dinamis, artinya
selalu mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang
bersifat tetap. Keempat, kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai oleh individu.2

B. Konsep-Konsep Berhubungan dengan Kepribadian


Konsep-konsep kepribadian sebenarnya merupakan aspek-aspek atau
komponenkomponen kepribadian karena pembicaraan mengenai kepribadian
senantiasa mencakup apa saja yang ada di dalamnya, seperti karakter, sifat-sifat, dan
lainnya. Interaksi antara berbagai aspek tersebut kemudian terwujud sebagai
kepribadian. Ada beberapa konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian

2
Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Bumi Perkasa, 2001). hlm. 71

4
bahkan kadang-kadang disamakan dengan kepribadian. Konsep-konsep yang
berhubungan dengan kepribadian diantaranya:
1) Character (Watak) ialah kepribadian yang dipengaruhi oleh motivasi yang
menggerakkan kemauan sehingga orang tersebut bertindak. Yang dimaksudkan
bahwa kepribadian seseorang menunjukkan tindakan akibat kemauan yang teguh dan
kukuh maka ia dinamakan seseorang yang berwatak atau sebaliknya.3
Menurut Sumadi (1985) dikutip dari Sunaryo (2004), watak adalah
keseluruhan atau totalitas kemungkinan-kemungkinan bereaksi secara emosional dan
volisional seseorang yang terbentuk selama hidupnya oleh unsur-unsur dari dalam
(dasar, keturunan, dan faktor-faktor endogen) dan unsur-unsur dari luar (pendidikan
dan pengalaman, serta faktor-faktor eksogen). Secara arti normatif kata watak
dipergunakan apabila orang bermaksud mengenakan norma-norma kepada orang
yang sedang dibicarakan. Misalnya ungkapan “Ia orang yang pandai, tetapi sayang
tidak berwatak dan Ia orang yang terdidik, tetapi tak punya watak”. Orang berwatak
apabila sikap, tingkah laku, dan perbuatannya dipandang dari segi norma-norma
sosial adalah baik dan sebaliknya.
Secara arti deskriptif watak menurut Allport (1937) bahwa “Character is
personality evaluated, and personality is character devaluated”. Menurutnya
kepribadian dan watak adalah satu dan sama, tetapi dipandang dari segi yang
berlainan. Apabila orang akan mengenakan norma-norma, yang berarti mengadakan
penilaian lebih tepat dipergunakan istilah “watak”. Apabila tidak mengadakan
penilaian sehingga menggambarkan apa adanya, dipakai istilah “kepribadian”.
2)Temperament (Tabiat) adalah kepribadian yang lebih bergantung pada
keadaan badaniah, atau kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologis
atau fisiologis. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tabiat adalah konstitusi
kejiwaan. Temperament memiliki aspek yang meliputi: Motalitas (kegestian atau
kelincahan)

3
Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM, 2005), hlm. 24.

5
ditentukan oleh otot, tulang dan saraf perifer. Contoh: Orang bekerja dan bereaksi
dengan lincah dan gesit. Vitalitas (daya hidup) lebih ditentukan keadaan hormonal
dan saraf otonom. Contoh: Orang dengan vitalitas tinggi: baru bangun pagi sudah
penuh gairah hidup dan memiliki berbagai rencana. Orang yang mudah bosan, kurang
kreativ, dan kurang inovatif. Emosionalitas (daya rasa) lebih ditentukan keadaan
neurohormonial dan saraf pusat. Contoh: Bila ada sesuatu yang menakutkan, ada
orang yang bereaksi segera dan spontan secara emosional.
3)Traits (Sifat) ini berfungsi untuk menguntegrasikan kebiasaan, sikap dan
ketrampilan kepada pola-pola pikir, merasa dan bertindak. Traits dapat diartikan
sebagai aspek atau dimensi kepribadian yang terkait dengan karakteristik respon atau
reaksi seseorang yang relatif konsisten (ajeg) dalam rangka menyesuaikan dirinya
secara khas. Diartikan juga kecenderungan yang dipelajari untuk mereaksi rangsangan
dari lingkungan. Deskripsi di atas menggambarkan bahwa traits merupakan
kecenderungan-kecenderungan yang dipelajari untuk mengevaluasi situasi dan
mereaksi situasi dengan cara-cara tertentu.
Setiap traits mempunyai tiga karakteristik (a) uniquencess, kekhasan dalam
berperilaku), (b) likeableness, traits itu ada yang disenagi dan ada yang tidak
disenangi, sebab traits itu berkontribusi kepada keharmonisan atau ketidak
harmonisan, kepuasan atau ketidak kepuasan orang orang yang mempunyai traits
tersebut. traits yang disengai seperti jujur, murah hati dan bertanggung jawab.
Sementara yang tidak disenangi seperti egois, tidak sopan dan kejam/bengis. Sikap
sesorang terhadap traits ini merupakan hasil belajar dari lingkungan sosialnya; dan (c)
consistency, artinya seseorang itu diharap dapat berperilaku atau bertindak secara
ajeg.
4) konsep yang keempat dari kepribadian adalah tipe. Perbedaan antara sifat
dan tipe menurut Allport adalah: Individu dapat memiliki sesuatu sifat, tetapi tidak
dapat memiliki suatu tipe, tipe adalah konstruksi ideal si pengamat dengan
mengabaikan sifat-sifat khas individualnya, tipe menunjukkan perbedaan buatan,
sedangkan sifat refleksi sebenarnya dari individu.

6
5)Sementara yang terakhir adalan Habit (Kebiasaan). Kebiasaan adalah
bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang mengandung unsur afektif perasaan.4

4
Syamsu Yusuf, Teori kepribadian, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 10.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata kepribadian dalam kehidupan sehari-hari di gunakan untuk
menggambarkan: (1) identitas diri, contoh: “Saya seorang yang terbuka” atau “Saya
seorang pendiam”, (2) kesan umum seseorang tentang diri anda atau orang lain,
contoh “Dia agresif” atau “Dia jujur”, dan fungsi-fungsi kepribadian sehat atau
bermasalah, contoh: “Dia baik” atau “Dia mendendam.”
Konsep-konsep yang berhubungan dengan kepribadian adalah: character
(karakter), temperament (temperamen), traits (sifat-sifat), type (attribute) dan habit
(kebiasaan). Konsep-konsep diatas merupakan aspek atau komponen kepribadian
karena pembicaraan mengenai kepribadian senantiasa mencakup apa saja yang ada di
dalamnya, seperti karakter, sifat-sifat dan seterusnya. Interaksi antara berbagai aspek
tersebut kemudian terwujud sebagai kepribadian.
B. Kritik/Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum bisa dikatakan sempurna
sebagaimana menurut kaidah-kaidah penulisan maupun menurut pembahasan isinya.
Penulis akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian, agar kedepannya menjadi pembelajaran dan evaluasi
buat penyempurnaan dan hasil makalah yang lebih sempurna dan baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sumadi Suryabrata. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada


Agus Sujanto. 2001. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Perkasa.
Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM.
Syamsu Yusuf. 2012. Teori kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai