PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Disusun oleh :
Kelas : R3B
NPM : 202001500169
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena telah memberikan kesempatan pada saya untuk
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Psikologi Kepribadian di
Universitas Indraprasta. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku guru mata kuliah. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni saya.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................. 4
D. Manfaat................................................................................................................ 5
E. Metode Penulisan................................................................................................ 5
B. Ciri-ciri Kepribadian........................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan psikologi kepribadian dan teori kepribadian?
2. Bagaimana pendekatan teori kepribadian psikoanalisa menurut Sigmund Freud?
3. Bagaimana pendekatan teori kepribadian behaviorisme menurut B.F. Skinner?
4. Bagaimana pendekatan teori kepribadian humanistik menurut Abraham Maslow?
C. Tujuan
Penulisan ini memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai baik penulis maupun pembaca.
Tujuan tersebut antara lain :
4
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian dari psikologi kepribadian dan teori
kepribadian.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan teori kepribadian psikoanalisa
menurut Sigmund Freud.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan teori kepribadian behaviorisme
menurut B.F. Skinner
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan teori kepribadian humanistik
menurut Abraham Maslow.
D. Manfaat
Manfaat di susunya makalah ini yaitu :
Sebagai Mahasiswa:
1) Sebagai bahan tambahan pembelajaran,
2) Untuk menambah pengetahuan tentang kepribadian
Sebagai Dosen :
1) Untuk mengetahui bagaimana kepribadian seorang Dosen
2) Untuk menambah pengetahuan tentang kepribadian
E. Metode Penulisan
Makalah ini di susun menggunakan metode pustaka di mana data-data di peroleh dari
internet.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kepribadian
2. Definisi-definisi Kepribadian
6
“Personality is the dynamic organization within the individual of
those psychophysical systems that determine his unique
7
Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan
lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus-
menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik. Kepribadian bersifat dinami
s, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-
pola yang bersifat tetap. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai oleh individu.
B. Ciri-Ciri Kepribadian
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan
kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf,
2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
a. Kepribadian yang sehat
-Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang
kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
-Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan
yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan
kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
-Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang
diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau
mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan
hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap
optimistik.
-Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk
mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
-Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma
yang berlaku di lingkungannya.
-Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi
frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
-Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan
kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan
dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian
(wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
-Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki
8
kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam
berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka
terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain
dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
-Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap
bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
-Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar
dari keyakinan agama yang dianutnya.
-Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor
achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).
b. Kepribadian yang tidak sehat
-Mudah marah (tersinggung)
-Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
-Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
-Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap
binatang
- Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati
atau dihukum
- Kebiasaan berbohong
- Hiperaktif
- Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
- Senang mengkritik/mencemooh orang lain
- Sulit tidur
- Kurang memiliki rasa tanggung jawab
- Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat
organis)
- Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
- Pesimis dalam menghadapi kehidupan
- Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
11
b. Faktor lingkungan fisik (geografis)
Meliputi iklim dan bentuk muka bumi atau topografi setempat, serta sumber-sumber alam,
Faktor lingkungan fisik (geografis) ini mempengaruhi lahirnya budaya yang berbeda pada
masing-masing masyarakat.
c. Faktor lingkungan social
1) Faktor keluarga, dimulai sejak bayi yaitu berhubungan dengan orangtua dan saudaranya
2) Lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Suatu warna yang harus ditegaskan dapat
saja dianggap tidak perlu oleh anggota masyarakat lainnya.
d. Faktor kebudayaan yang berbeda-beda
Perbedaan kebudayan yang berbeda-beda .Perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat
dapat mempengaruhi kepribadian seseorang misalnya kebudayaan di daerah pantai,
pegunungang, kebudayaan petani, kebudayaan kota.
4. Kebudayaan dan Pengaruhnya terhadap kepribadian
Ciri-ciri dan unsur-unsur kepribadian seseorang individu dewasa sebenarnya sudah
tertanam ke dalam jiwa seseorang anak sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak melalui
proses sosialisasi.
12
BAB III
MANAJEMEN WAKTU
Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan pengendalian secara sadar terhadap
waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan produktivitas. Cara ini juga melibatkan tindakan menyeimbangkan berbagai
tuntutan terhadap seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan, kehidupan sosial, keluarga,
hobi, minat pribadi dan komitmen dengan keterbatasan waktu.
Menggunakan waktu dengan efektif memberi seseorang kelebihan juga pilihan untuk
mengelola kegiatan menurut keputusan dan kebijaksanaan mereka sendiri. Manajemen waktu
biasanya selalu didukung oleh berbagai keterampilan, alat serta teknik yang digunakan untuk
mengatur waktu ketika menyelesaikan tugas, proyek dan tujuan tertentu sesuai dengan
tanggal deadline (tempoh waktu).
Mulanya manajemen waktu disebut hanya sebatas kegiatan bisnis atau kerja, tetapi
istilah ini kemudian diperluas dengan memasukkan kegiatan- kegiatan pribadi. Sistem
manajemen waktu adalah kombinasi dari proses, alat, teknik dan metode yang dirancang
sedemikian rupa. Manajemen waktu telah menjadi kebutuhan dasar setiap pengembangan
proyek sebagai penentu waktu dan ruang lingkup penyelesaian proyek tersebut. Selain itu
penting juga untuk memahami bahwa perbedaan teknis dan struktural dalam manajemen
waktu ada karena variasi dalam konsep budaya penggunaan waktu.
Kemampuan seseorang dalam mengatur waktunya secara efektif akan sangat berperan
penting dalam segala hal karena penggunaan waktu yang baik akan membawa pada
peningkatan efisiensi serta produktivitas yang sesuai target dengan lebih sedikit stres ataupun
beban yang tidak penting. Berikut ini adalah manfaat dalam manajemen waktu yang benar.
Sebuah manajemen waktu yang baik akan mampu membawa fokus dan perhatian Anda pada
target pencapaian. Anda tidak lagi kebingungan dalam menentukan prioritas jika Anda
mempunyai manajemen waktu yang tersusun baik.
13
Pekerjaan yang selesai tepat waktu dan sesuai tentu akan menambah rasa puas secara pribadi
dan memberi Anda lebih banyak kelebihan waktu serta peluang untuk mengeksplorasi
peluang- peluang lain yang ada.
Dengan tercapainya target pekerjaan dan ketepatan waktu dapat mengurangi beban kerja,
stress juga tekanan. Disamping itu Anda juga berpeluang untuk merevisi pekerjaan yang
Anda rasa kurang memadai dengan lebih cermat tanpa khawatir.
Target yang diinginkan akan lebih cepat terealisasi dan sasaran yang hendak dituju menjadi
jelas serta terselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
Peorganisasian
Tetap teratur dapat membantu Anda mempertahankan gambaran yang jelas tentang apa saja
yang perlu Anda selesaikan dan kapan. Menjadi terorganisir dengan baik bisa berarti
mempertahankan penggunaan kalender jadwal yang konsisten, dengan begini Anda dapat
14
menemukan dokumen-dokumen yang diperlukan dengan mudah, memiliki lingkungan yang
rapi dan membuat catatan yang terperinci dan serta menjadi rajin juga disiplin.
Prioritas
Menilai setiap tanggung jawab Anda dan membuat jadwal prioritasnya adalah kunci untuk
menjadi manajer waktu yang baik. Ada banyak cara untuk memprioritaskan apa yang perlu
Anda capai. Anda mungkin memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaan yang cepat, mudah
dan sederhana kemudian diikuti oleh pekerjaan yang lebih lama dan menuntut ketelitian
yang lebih tinggi. Atau Anda dapat memprioritaskan tugas Anda mulai dengan yang paling
memakan waktu dan kombinasi keduanya.
Menentukan tujuan
Menetapkan tujuan adalah langkah pertama untuk menjadi manajer waktu yang baik.
Penetapan tujuan memungkinkan Anda untuk memahami tujuan akhir Anda dengan jelas dan
apa yang harus Anda prioritaskan untuk mencapainya.
Komunikasi
Perencanaan
Bagian mendasar dari sebuah manajemen waktu adalah perencanaan yang matang. Jadikan
efisiensi dalam merencanakan hari Anda, rapat dan bagaimana Anda akan mencapai hal-hal
akan membantu Anda tetap pada jadwal Anda.
Menjadi pengatur waktu yang baik berarti hanya menyelesaikan pekerjaan yang akan
membantu Anda dan perusahaan Anda mencapai tujuan. Meskipun keterampilan ini paling
sering dilakukan oleh manajer, Anda juga dapat berlatih tugas pendelegasian tugas jika Anda
mengelola proyek. Latih batasan, kemampuan dan pengaturan waktu Anda dengan tidak
15
memaksakan pembagian tugas yang melebihi kapasitas Anda agar semua yang terlibat
didalamnya berhasil mencapai tujuan yang sama.
Mengendalikan stress
Ketika mempraktikkan manajemen waktu yang baik, Anda juga harus memperhatikan
kesehatan mental Anda. Menangani stres dengan cara yang positif dapat membantu Anda
tetap termotivasi dan berkinerja baik saat menjalani jadwal Anda. Banyak cara yang bisa
Anda lakukan untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuh Anda karena tubuh dan pikiran
yang sehat akan membantu Anda dalam mengerjakan pekerjaan Anda. Meluangkan waktu
untuk mengembangkan masing-masing keterampilan ini akan membantu Anda mengatur
pekerjaan sehari-hari Anda baik bagi Anda yang sedang menjalankan pekerjaan, mencari
pekerjaan atau mencoba mengembangkan potensi juga kompetensi baru.
16
BIODATA SUBJEK
Agama Islam
Status Mahasiswi
Umur 20 Tahun
Hobbi Berenang
Riska memiliki perilaku yang dilakukan kehidupannya
sehari-hari ialah kurangnya memanage waktu dengan
Perilaku
baik, karena selalu menunda pekerjaan sehingga
pekerjaan tersebut terhambat.
Riska memiliki kepribadian yang sangat ceria, aktif, dan
pelawak. Dengan ia memiliki kepribadian pelawak, bisa
Kepribadian membuat orang lain bahagia dan disukai teman-
temannya. Riska cenderung memiliki kepribadian yang
sangat tidak bisa mengatur waktunya dengan baik.
Riska menggunakan bahasa gaul dikehidupan sehari-hari
apabila jika berbicara dengan temannya. Jika dengan
Bahasa
orang yang lebih tua dan orang baru dikenalnya
menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami.
17
Riska memiliki kebiasaannya sehari-hari yaitu menonton
Kebiasaan film. Jika saya amati riska sedang menonton film, ia lupa
bahwa ada pekerjaan yang harus ia selesaikan.
18
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang
kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport
(Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang
kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia
menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut
pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem
psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider
(1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang
bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam
diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara
pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
B. SARAN
Demi kesumpurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat menbangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesumpurnaan penulisan ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-manajemen-waktu-
pengertian-manfaat-serta-fungsinya/amp/
https://flash-share.blogspot.com/2014/10/makalah-kepribadian-lengkap.html
https://www.google.co.id/amp/s/www.gramedia.com/literasi/manajemen-waktu/amp/
20