Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGUKURAN DAN PENILAIAN DALAM BIMBINGAN DAN


KONSELING

KEPRIBADIAN
Pengertian kepribadian, teori kepribadian, proses perkembangan kepribadian, tipe-
tipe kepribadian, pengertian tes kepribadian, jenis-jenis tes kepribadian dan kegunaan
tes kepribadian

Dosen :

Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd


Prof. Dr. Daharnis, M.Pd., Kons

Oleh Kelompok 7:

LUSI RAMADHANI 22151019


MUHAMMAD RIZKY 22151022

JURUSAN PASCA SARJANA BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang diberikan sebagai syarat
pemenuhan tugas mata kuliah Pengukuran dan penilaian dalam bimbingan dan
konseling dengan judul Pengertian kepribadian, teori kepribadian, proses
perkembangan kepribadian, tipe-tipe kepribadian, pengertian tes kepribadian, jenis-
jenis tes kepribadian dan kegunaan tes kepribadian

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat
menjadi acuan dalam penyusunan makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih.

Harapan dari penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Padang, 15 Oktober 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Kepribadian ................................................................................................. 3
B. Teori Kepribadian ......................................................................................................... 3
C. Proses Perkembangan Kepribadian ............................................................................... 5
D. Tipe-tipe Kepribadian ................................................................................................... 6
E. Pengertian Tes Kepribadian .......................................................................................... 6
F. Jenis-jenis Tes Kepribadian .......................................................................................... 7
G. Kegunaan tes kepribadian ............................................................................................. 9
BAB III
PENUTUP .............................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................... 11
KEPUSTAKAAN ................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kepribadian merupakan.ciri, karakter, atau sifat yang khas dari dalam diri
seseorang yang berasal dari pembentukan yang di dapat dari lingkungan sekitar seperti,
keluarga, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Kepribadian merupakan sesuatu yang
melekat pada diri manusia secara menyeluruh dan mempunyai ciri khas yang berbeda
dari setiap individu. Kepribadian tidak bisa dilepas begitu saja seperti melepas pakaian
dari tubuh kemudian memakainya kembali. Kepribadian terus berkembang dan berubah
meskipun ada.sistem yang mengikat berbagai komponen dari kepribadian, dan
kepribadian merupakan lingkup kerja tubuh dan jiwa yang tak terpisahkan dalam satu
kesatuan.
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, tempramen, ciriciri
khas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Kepribadian menjadi
salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang
dalam kehidupan baik dalam bidang pekerjaan, maupun dalam tindakannya di lingkungan
masyarakat. Kepribadian sangat penting diketahui oleh setiap orang agar setiap individu
mampu mengembangkan kelebihan yang dimilikinya dan memperbaiki kelemahan yang
ada pada diri orang tersebut. Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan dirinya
kemungkinan karena tidak mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya.
Oleh karena itu tes kepribadian sangat penting sekali bagi individu untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya, agar individu mampu
mengembangkan kelebihan yang dimilikinya dan memperbaiki kelemahan yang ada pada
dirinya, dengan hal ini dapat mempermudah sesorang dalam mengembangkan dirinya.
Maka dari itu tujuan penulisan makalah ini akan membahas tentang pengertian
kepribadian, teori kepribadian, proses perkembangan kepribadian, tipe-tipe kepribadian,
tes kepribadian, pengeritan tes kepribadian, jenis-jenis tes kepribadian dan kegunaan tes
kepribadian.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepribadian ?
2. Apa saja teori kepribadian ?
3. Bagaimana proses perkembangan kepribadian ?
4. Apa saja tipe-tipe kepribadian ?
5. Apa pengertian tes kepribadian ?
6. Apa saja jenis-jenis tes kepribadian ?
7. Apa kegunaan tes kepribadian ?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian kepribadian
2. Menjelaskan teori kepribadian
3. Menjelaskan bagaimana proses perkembangan kepribadian
4. Menjelaskan apa saja tipe-tipe kepribadian
5. Menjelaskan pengertian tes kepribadian
6. Menjelaskan apa saja jenis-jenis tes kepribadian
7. Menjelaskan kegunaan dari tes kepribadian

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian atau dalam bahasa Inggrisnya ”Personality” berasal dari
bahasa Yunani Kuno yaitu : prosopon atau persona yang berarti ”topeng” yang biasa
digunakan dalam pertunjukan teater. Para pemain drama dalam pementasan teater selalu
menggunakan topeng dan bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng yang
dipakainya, seolah-olah topeng itu mewakili ciri karakter tertentu. Seperti halnya topeng
dalam pementasan drama konsep awal dari personaliti adalah tingkah laku yang
ditunjukkan kepada lingkungan sosial dan kesan mengenai diri yang diinginkan agar
dapat ditangkap oleh orang lain (Dede Rahmad Hidayat,2011). Menurut Jess, Feist
(2017) kepribadian adalah pola sikap yang relatif permanen dan karakteristik unik yang
memberikan konsistensi dan individualitas pada perilaku seseorang.
Pengertian kepribadian menurut Allport adalah sesuatu yang nyata yang berada
dalam seorang individu yang mengarah pada karakteristik perilaku, sementara bagi Carl
Rogers, kepribadian atau " diri " adalah sesuatu yang terorganisasi, yang berisikan pola
persepsi tentang "aku" (self) atau "aku" yang menjadi pusat pengalaman individual”
Sementara pengertian kepribadian menurut Sigmund Freud kepribadian sebagian besar
terdiri dari ketidaksadaran, tersembunyi, dan tidak diketahui.

B. Teori Kepribadian
1. Teori Sigmund Freud psikoanalisa klasik
Bagi Freud, kehidupan mental terbagi dalam dua tingkatan, alam tidak sadar
(unconscious) dan alam sadar (counscius). Alam tidak sadar terbagi menjadi dua
tingkatan yang berbeda, alam tidak sadar dan alam bawah sadar (preconscious).
a. Alam tidak sadar
Alam tidak sadar menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting
yang tidak kita sadari, tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan
tindakan kita.
b. Alam bawah sadar

3
Alam bawah sadar ini berisi semua elemen yang tidak disadari, tetapi bisa muncul
dalam kesadaran dengan cepat atau agak sulit.
c. Alam sadar
Alam sadar, yang memainkan peran relatif kecil dalam teori psikoanalisis, dapat
defenisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat berada dalam
kesadaran (Jess,Feist,dkk.2017).
2. Adler Psikologi Individual
Psikologi individual atau (individual psychology) yaitu menggambarkan pandangan
optimis akan manusia yang sangat bersandar pada gagasan minat sosial, yaitu
perasaan menyatu dengan semua umat manusia.
3. Jung Psikologi Analitis
Teori ini berasumsi bahwa fenomena yang berhubungan dengan kekuatan ghaib atau
magis (occult) bisa dan memang berpengaruh pada kehidupan semua manusia.
4. Horney Teori Psikoanalisis Sosial
Teori psikoanalisis sosial (psychoanalytic social theory) dari Karen Horney dibentuk
berdasarkan asumsi bahwa kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman masa
kanak-kanak, sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian seseorang
5. Erich Fromm Psikoanalilsa
Psikoanalisa humanistik (humanistic psychoanalysis) berasumsi bahwa terpisahnya
manusia dengan dunia alam menghasilkan perasaan kesendirian dan isolasi, kondisi
yang disebut sebagai kecemasan dasar
6. Erikson Teori Pasca-aliran Freud (Post-Freudian)
Teori pasca aliran Freud (Post-Freudian theory) yang dikemukakan Ericson
mengembangkan perkembangan anak-anak Freud menjadi remaja, masa dewasa, dan
usia lanjut. Ericson menyatakan bahwa tiap tahap, perjuangan psikososial spesifik
memberikan kontribusi pada pembentukan kepribadian.
7. Maslow Teori Holistik Dinamis
Teori holistik dinamis Maslow menganggap bahwa keseluruhan dari seseorang terus
menerus termotivasi oleh satu atau lebih kebutuhan dan bahwa orang mempunyai
potensi tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi.
8. Roger Teori yang berpusat pada pribadi

4
Terapi yang berpusat pada klien (client-centered theraphy) Carl Rogers
mengembangkan teori kepribadian humanistic yang tumbuh dari pengalamannya
sebagai praktisi psikoterapi
9. May Psikologi Eksistensial
May percaya bahwa banyak orang tidak mempunyai cukup keberanian dalam
menghadapi takdir mereka, dan dalam proses melarikan diri dari hal tersebut, mereka
melepaskan kebebasan mereka

C. Proses Perkembangan Kepribadian


Adapun proses perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud ialah
a. Fase oral (0-1 tahun)
Fase oral merupakan dimana segala kenikmatan yang dirasakan oleh bayi
dimasukkan ke dalam mulut.
b. Fase anal (2-3 tahun)
Pada fase ini adanya rasa kepuasan atau kebahagian pada saat sesudah buang air
besar, pada fase ini lebih dikenal dengan istilah toilet training melalui pendekatan
orang tua dengan anak.
c. Fase Falik (3-4 tahun)
Pada fase ini anak mulai mengamati dan menyentuh alat kelaminnya
sendiri, pada fase ini dimana biasa nya anak perempuan merasa tersaingi dengan
ibu nya terhadap ayah nya (kecemburuan) dan anak laki-laki merasa cemburu
dengan ayah nya untuk memperebutkan perhatian dari ibunya, istilah ini lebih
dikenal sebagai kompleks Oedipus (Oedipus complex)
d. Fase laten (4-5 tahun)
Pada fase ini biasanya energi seksual disalurkan keativitas aseksual lain seperti
belajar, melakukan hobi, berhubungan sosial dengan orang lain.
e. Fase Genital (12 tahun)
Pada periode ini seseorang mencapai kematangan fisiknya tetapi tidak
sepenuhnya mengonseptualisasikan adanya kematangan psikologis, sebuah tahap
yang dilalui setelah seseorang melalui perkembangan nya secara ideal
(Jess,Feist,dkk.2017).

5
D. Tipe-tipe Kepribadian
Patyy (1982:155) Tipe kepribadian berdasarkan aspek biologis, Hippocrates membagi
kepribadian menjadi 4 kelompok besar dengan focus pada cairan tubuh yang
mendominasi dan memberikan pengaruh kepada individu tersebut. 4 jenis cairan tubuh),
pembagiannya meliputi: empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis), cairan
lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis).
a. Sanguinis, karakteristiknya cepat, periang, tidak stabil. Disebabkan oleh pengaruh
proses darah.
b. Choleris, karakteristiknya mudah marah. Disebabkan oleh proses empedu kuning.
c. Melankolis, karakteristiknya pesimistis, pemurung. Disebabkan oleh pengaruh proses
empedu hitam.
d. Flegmatis, karakteristiknya lamban, tidak mudah tergerak. Disebabkan oleh pengaruh
proses lendir.

E. Pengertian Tes Kepribadian


Tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi antar
pribadi, dan sikap, yang dibedakan dari kemampuan. Tes kepribadian bukan merupakan
tes kemampuan seperti tes intelegensi. Ada karakteristik yang mendefinisikan perbedaan
antara berbagai jenis individu, dan bahwa perbedaan tersebut dapat diukur secara akurat.
Tes-tes kepribadian melibatkan stimulus terstandardisasi yang ditujukan untuk
memancing dan menganalisa perbedaan reaksi individu. Tes kepribadian menyangkut
banyak unsur seperti nilai, ciri kepribadian, identitas pribadi, selera humor, kehangatan
antar pribadi, gaya perilaku, pandangan terhadap dunia, dan akulturasi yang telah
berlangsung lama dan menetap serta konsisten yang diungkapkan ke berbagai situasi
yang dialami individu.
Tes kepribadian merupakan seperangkat alat tes yang disusun untuk
mendeskripsikan bagaimana kecenderungan seseorang bertingkah laku. Tes kepribadian
merupakan deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukan deskripsi kuantittatif. Alat tes
menggunakan angka-angka hanya untuk membantu menjelaskan kepribadian, karena
kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dideskripsikan. Menurut Cronbach (1970)
tujuan tes kepribadian adalah mengetahui perbedaan diantara setiap kepribadian dan
kepribadian itu sendiri bersifat individual, yang berarti tidak seorang pun yang memiliki

6
kepribadian yang sama diantara satu dengan yang lainnya, dan kepribadian itu sendiri
bukanlah sesuatu yang salah atau benar, bukan pula sesuatu yang baik atau pun buruk.
Sehingga kepribadian adalah apa adanya diri anda yang telah memiliki kepribadian yang
unik, berbeda dari yang lain.

F. Jenis-jenis Tes Kepribadian


Nur’aeni (2012:31-33) Alat tes yang di susun untuk mengungkap kepribadian
secara garis besar dapat di kelompokkan berdasar : teknik pengungkapannya (proyektif
dan non proyektif), bentuk alat (verbal dan non verbal). Tes kepribadian yang
menggunakan teknik proyektif sering disebut tes proyektif.
a. Tes proyektif
Proyeksi merupakan suatu proses pelampiasan dorongan, perasaan dan sentimen
seseorang keluar melalui suatu media sebagai suatu mekanisme pertahanan diri,
proses tersebut terjadi tanpa disadari oleh yang bersangkutan. Adapun tes proyektif
adalah alat ukur kepribadian yang dalam mengungkap kepribadian menggunakan
media atau materi sebagai tempat untuk memproyeksikan dorongan, perasaan ataupun
sentimen seseorang.
Ada dua macam tes proyektif yaitu yang berbentuk verbal dan non verbal. Tes
proyektif verbal yaitu tes proyektif yang materinya maupun reaksi subyek dan
instruksinya menggunakan bahasa, sehingga dalam tes ini dituntut suatu kemampuan
bahasa (contohnya SSCT dan EPPS). Tes proyektif non verbal yaitu tes proyektif
yang memakai bahasa hanya instruksinya (contohnya TAT, Rorschach, Tes Wartegg,
Baum, DAM, HTP).
TAT (Thematic Apperception Test) disusun oleh Henry A. Murray dan pertama
kali diterbitkan pada tahun 1935. Materinya berupa kartu yang bergambar sebanyak
19 kartu dan 1 kartu kosong. Pe laksanaan tes dapat berupa individual maupun
klasikal. Yang di ungkap oleh tes ini adalah inner world seseorang yaitu motif,
kesadaran dan ketidaksadarannya.
Tes Rorschach dikembangkan oleh Hermann Rorschach. Ro menggunakan bercak
tinta untuk alat bantu diagnosis kepribadian secara menyeluruh, diterbitkan pada
tahun 1921. Materi terdiri atas 10 kartu, 5 buah diantaranya berwarna dan lainnya
hitam putih. Langkah yang dilakukan untuk interpretasi adalah melalui skoring.

7
Skoring didasarkan pada pengelompokan jawaban subyek dan dipilah menjadi 3
kategori utama yaitu : lokasi (bagian bercak mana yang digunakan untuk membuat
jawaban), determinan (bagaimana seseorang melihat bercak) dan content (apa isi
jawabannya).
Tes Wartegg merupakan tes yang disusun oleh Ehrig Wartegg, menggunakan
psikologi gestalt. Pengertian kepribadian diartikan dalam segi praktis yaitu bagaimana
kepribadian itu berfungsi atau bekerja dalam diri individu. Ada 4 fungsi dasar
menurut Wartegg yang dimiliki oleh manusia dengan intensitas yang berbeda-beda.
Keempat fungsi dasar tersebut adalah emosi, imajinasi, intelek dan aktivitas.
Tes grafis terdiri dari 3 buah tugas yaitu : gambar orang (DAP), gambar pohon
(Tree test), gambar rumah, pohon dan orang (HTP). Prinsip dari tes ini adalah
menggambarkan sesuatu obyek yang sangat dekat dengan dirinya, namun dibatasi
dengan kaidah yang tidak terlalu mengikat.
b. Tes non proyektif
Pada umumnya alat ukur kepribadian yang tidak menggunakan teknik proyektif
menggunakan bentuk inventory. Pada jenis tes yang berbentuk inventory ini antara
lain.
1. Sixteen PF (Sixteen Personality Factors Questionaire). Disusun oleh Raymont B.
Cattel. 16 PF mempunyai 5 macam bentuk yaitu A, B, C, D, E, tes ini dapat
dikenakan untuk mereka yang telah berusia 16 tahun ke atas. Bentuk A, B, C, D
dirancang untuk mereka yang tingkat pendidikan dan atau ke-mampuan
membacanya rendah.
2. NSQ (Neurotic Scale Questionaire) Disusun oleh Ivan H. Scheier dan R. B. Cattel.
Yang diungkap dalam tes ini adalah kecenderungan neurotik dan tingkat
neurotiknya.
3. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) Disusun untuk mengungkap
karakteristik umum dari abnormalitas/ketidakmampuan psikologis. Inventory ini
terdiri dari 550 pernyataan afi rmative dengan pilihan respon benar, salah atau
tidak dapat mengatakan, untuk individu berusia 16 tahun ke atas. Pernyataan item
meliputi ; kesehatan, simtom psikosomatis, gangguan neurologis. Gangguan
motorik, seksual, religius, po litik, sikap sosial, pendidikan, pekerjaan, ke luarga

8
dan perkawinan serta manifestasi perilaku neurotik atau psikotik seperti obsesif
kompulsif, delusi, halusinasi, fo bia, sadistic dan masochis.
4. CAQ (Clinical Analysis Questionaire) Tes ini layak digunakan untuk usia remaja
sampai dengan dewasa dan akan menggambarkan kondisi klinis seseorang
5. SSCT (Sach Sentence Completion Test) Tes yang dikembangkan oleh David Sach,
item-itemnya ber jumlah 60 berbentuk kalimat belum selesai dan harus
diselesaikan oleh testee dan dari respon testee akan dapat diketahui adanya
hambatan sosial dari individu dengan agens of relationnya yaitu kelompok atau
situasi yang memiliki relasi dengan kehidupan individu

G. Kegunaan tes kepribadian


Wulandari (2014:9) Tes kepribadian dapat berguna untuk screening gangguan
kepribadian, pemeriksaan analitis, pemeriksaan pernikahan dan keluarga, psikologi
kesehatan, psikologi hukum, kompetensi hukum dan kegilaan, seks dan kekerasan, dan
pengasuhan anak jika orang tua bercerai atau meninggal dunia. Adapun fungsinya adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi seleksi Tes psikologi berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih
individu individu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan.. misalnya
tes masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan
hasilh-asil tes psikologis yang dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan
calon-calon pelamar yang dapat diterima dan menolak alon-calon lainnya.
2. Fungsi Klasifikasi Yaitu mengelompokkan individu-individu dalam kelompok
sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah sejenis,
sehingga dapat diberi bantuan yang sesuai dengan masalahnya. Atau
mengelompokkan siswa ke dalam program khusus tertentu.
3. Fungsi deskripsi Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik gambaran
psikopatologis, diagnosis diffrential, deskripsi dan prediksi tingkah laku sehari-hari.
4. Menentukan dan Mengevaluasi suatu treatment Tes psikologi digunakan juga untuk
menentukan dan atau mengavaluasi suatu treatment/tindakan yang telah dilakukan
terhadap seseorang atau sekelompok individu. Ini untuk mengavaluasi sampai tingkat
mana keberhasilan treatment yang sudah diberikan. Evalusi ini sangat membantu
untuk meneruskan tindakan selanjutnya yang akan diambil.

9
5. Menguji suatu hipotesis Tes psikologi juga bisa digunakan menguji sebuah hipotesis
dan asumsi yang ada. Ini dikarenakan, bahwa tes psikologi terbuat/disusun dari
sejumlah penelitian yang ilmiah sebelumnya. Contoh penggunaan tes psikologi untuk
menguji hipotesis ini seperti membandingkan hasil eksperimen yang sudah
didapatkan dengan tes psikologi yang sudah dibakukan. Jadi hasilnya dapat di
membandingkan, ataupun tes psikologi bisa langsung menguji hipotesis dengan
menurunkan indikator indokator dari tes psikologi yang baku

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian adalah pola sikap yang relatif permanen dan karakteristik unik yang
memberikan konsistensi dan individualitas pada perilaku seseorang. Adapun kegunaan
tes kepribadian dapat berguna untuk screening gangguan kepribadian, pemeriksaan
analitis, pemeriksaan pernikahan dan keluarga, psikologi kesehatan, psikologi hukum,
kompetensi hukum dan kegilaan, seks dan kekerasan, dan pengasuhan anak jika orang tua
bercerai atau meninggal dunia

B. Saran
Semoga setelah kita mempelajari materi mengenai pengertian kepribadian, teori
kepribadian, proses perkembangan kepribadian, tipe-tipe kepribadian, pengertian tes
kepribadian, jenis-jenis tes kepribadian dan kegunaan tes kepribadian, kita dapat
memahaminya secara benar.

11
KEPUSTAKAAN
Feist,Jess,dkk.2017.Teori Kepribadian.Jakarta:Salemba Humanika.

Wulandari, P. R. 2014. Modul Perkuliahan Psikologi Kepribadian 1 Alat Ukur Kepribadian.


Yogyakarta: Universitas Mercu Buana

Nur’aeni. 2012. Tes Psikologi Tes Intelegensi dan Tes Bakat. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press

Patty, F. dkk. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Usaha Nasional

Hidayat,Dede Rahmad.2011.Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian Dalam


Konseling.Bogor:Ghalia Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai