Anda di halaman 1dari 11

Tugas

kelompok 2
Psikologi olahraga
(kepribadian)

Dosen pengampu
Prof. Dr. Tjung Hauw Sin, M.Pd.,
Kons Eval Edmizal,S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH:

AZRIL BALESTA
NIM. 22087009
BENIQNO AMISYA
NIM. 22087104

PROGRAM STUDI S1 PEND. KEPELATIHAN


OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan berjudul “bakat” untuk meningkatkan wawasan dan pendalaman tentang psikologi.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Psikologi dari Bapak Eval Edmizal,S.Pd,
M.Pd, pada bidang studi Psikologi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambahwawasan kepada pembaca tentang makalah bakat guna untuk bisa mendalami tentang
Psikologi.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Bapak Eval Edmizal,S.Pd, M.Pd, selaku
guru mata pelajaran Psikologi Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami
berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca
temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Padang 13 februari 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
A. Kepribadian........................................................................................................
B. Type Kepribadian................................................................................................
C. Teori Kepribadian...............................................................................................
D. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian.......................................................
E. Cara Meningkatkan Kepribadian......................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................


A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Latar belakang kepribadian merujuk pada pengalaman hidup,lingkungan sosial,dan


factor genetic yang memengaruhi perkembangan dan krakteristik seseorang.hal ini meliputi
pengaruh keluarga,teman sebaya,Pendidikan,budaya,agama,dan pengalam hidup yang telah
dialami individu.dalam pisikologi,latar belakang kepribadian dianggap penting untuk
memahami bagaimana seseorang bertindak,berpikir,dan merseponlingkungan sekitarnya.

B.Rumusan Masalah
Rumusan maslah kepribadian dapat berbeda beda tergantung pada perspektif dan
focus penelitian.namun,beberapa contoh rumusan masalah kepribadian yang umum adalah:
Kepribadian seseorang?
Bagaimana kepribadian berperan dalam hubungan interpersonal dan interaksi sosial?
Bagaimana factor kepribadian dapat mempengaruhi Kesehatan mental dan fisik?
Bagaimana kepribadian terbentuk dan berubah seiring waktu dan pengalaman hidup?
Bagaimana cara mengukur dan memahami berbagai aspek dari kepribadian manusia
Seperti kecenderungan,nilai,dan sikap?

C.Tujuan

Ada berapa tujuan mempelajari kepribadian,antara lain:


Memahami diri sendiri:mempelajari kepribadian dapat membantu seseorang memahami
Kekuatan dan kelemahan dirinya,serta mengetahui bagaimana cara mengatasi tantangan dan
mengoptimalkan potensi diri.
Meningkatkan hubungan interpersonal:memahami kepribadian orang lain dapat membantu
seseorang membangun hubungan yang lebih baik dan harmonis dengan orang
lain.misalnya,dengan menyesuaikan gaya komunikasi dan perilaku dengan kepribadian orang
lain.
Meningkatkan Kesehatan mental:memahami kepribadian dapat membantu sesorang
mengidentifikasi dan mengatasi masalah emosional dan mental yang dialaminya,seperti
kecemasan,depresi,dan sters.
Menjadi pemimpin yang lebih baik:memahami kepribadian orang lain dapat membantu
seorang pemimpin memotivasi dan menginspirasi anggota timnya,serta membantu keputusan
yang lebih baik.
Pengembangan karir:memahami kepribadian dapat membantu sesorang memilih karir yang
sesuai dengan minat,bakat,dan nilai nilai pribadinya,serta mengembangkan kemampuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir tersebu
BAB II
PEMBAHASAN

A.Kepribadian

Kepribadian atau personality berasal dari kata personal. Kata tersebut merujuk pada
kedok atau topeng,yaitu sebuah penutup muka yang kerap digunakan oleh pemain drama
panggung. Dimana hal tersebut menggambarkan sebuah perilaku,kepribadian dan watak
seseorang. Secara umum, kepribadian merujuk pada bagaimana mereka tampil dan
memberikan kesan bagi orang lain.jadi dapat kita simpulkan bahwa defenisi kepribadian
secara umum itu lemah. Sebab, mereka hanya menilai perilaku seseorang bisa diamati saja
dan tidak menganggap bahwa mungkin ciri ciri tersebut akan berubah seiringnya waktu.
Selain itu defenisi tersebut juga tergolong lemah karena sifatnya yang evaluatif atau menilai
bagaimanpun, pada dasarnya kepribadian sesorang tidak bisa dinilai “baik” atau
“buruk”sebab hal itu bersifat netral.

Menurut Agus Sujanto dkk (2004), mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang


merupakan suatu totalitas psikifisik yang cukup kompleks,dari tiap individu sehingga akan
tampak dalam tingkah laku mereka yang unik.

Kemudian kepribadian menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim,
mengatakan bahwa kepribadian merupakan tingkah laku dan sifat khas seseorang yang bisa
membedakannya dengan idndividu lain. Selain itu, mereka juga menuliskan bahwa
personality adalah sebuah integrasi dari karakteristik yang terstruktur,minat,pola tingkah
laku, kemampuan dan juga potensi yang dimiliki oleh seseorang. Itu artinya kepribadian
adalah semua hal dari diri sesorang yang diketahui oleh orang lain.

Sementara itu, Allport menganggap personality sebagai susunan dari system


psikofisik yang bersifat dinamis dalam diri seseorang. Hal itulah yang menentukan
penyesuaian seseorang terhadap lingkungannya. System psikofisik yang dimaksud meliputi
sikap,kebiasaan, keyakinan, nilai, keadaan emosional, persaan dan juga motif yang sifatnya
psikologis. Namun memiliki dasar fisik dalam saraf,kelenjar dan juga keadaan seseorang.

B.Tipe Kepribadian

Tipe kepribadian menurut Hippocrates dan Galenus, menurut kedua ahli tersebut tipe
kepribadian manusia dibagi menjadi empat macam antara lain:

1.Sanguinis
Tipe kepribadian yang satu ini ditandai dengan adanya sifat yang hangat,
bersemangat, lincah, meluap-luap, dan individu yang menyenangkan. Seseorang yang
memiliki kepribadian ini lebih mudah terpengaruh dan mudah dimasuki oleh pikiran serta
perasan yang meledak-ledak. Tipe kepribadian sanguinis ini adalah orang yang sangat ramah
terhadap orang lain. Sehingga mereka dianggap sebagai orang yang cukup esktrovert.

2.Koleris
Orang yang memiliki keprinbadian ini biasanya akan lebih hangat, aktif, pasif, serba
cepat, berkeinginan keras, dan cukup independent.mereka akan cenderung lebih tegas dan
memiliki pendirian yang keras. Selain itu,mereka juga mudah dalam membuat keputusan bagi
dirinya sendiri dan orang lain. Mereka tidak memerlukan Gerakan dari luar. Malahan, orang
yang memiliki kepribadian koleris akan mempengaruhi lingkungannya dengan pendapat dan
gagasannya,tujuan, rencana, dan juga ambisnya yang tidak pernah habis.

3.Melankolis
Orang yang memiliki kepribadian melankolis akan cenderung lebih suka berkorban,
tipe perfeksionis,analisis dan memiliki sifat emosi yang cukup sensitive. Seseorang melakolis
akan sangat menikmati keindahan karya seni dan taka da seorangpun yang bisa menandingi
mereka akan tetapi, jika mereka sedang murung maka akan menjadi seseorang yang sangat
antagonis.

4.Phlegmatis
Yaitu seseorang yang hidupnya cukup terlihat tenang,gampangan dan tidak pernah
merasa terganggu dengan orang lain. Oleh larena itu, mereka hamper tidak pernah marah.
Mereka adalah orang orang yang memiliki sifat mudah bergaul dan paling menyenangkan.
Bagi mereka yang memiliki kepribadian ini,hidup adalah sebuah kegembiraan dan mereka
akan cenderung menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Mereka tampak begitu
tenang dan cukup pendiam. Jadi, mereka jarang terhasut apapun yang ada disekitarnya.

C.Teori Kepribadian

1.Teori Kepribadian Freud


Teori kepribadian ini dikemukakan oleh Sigmund Freud dalam suatu teori
psikioanilisis kepribadian psychoanalytic theory of yang kemudian dianggap sebagai
landasan dari psikologi modern. Teori kepribadian freud menyatakan bahwa kebutuhan yang
tidak disadari atau unconscious needs dan dorongan dari dalam diri manusia atau drive dalam
bentuk dorongan seks dan kebutuhan biologis lainnya.

2.Teori Kepribadian Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)


Para pakar yang juga masih rekan Sigmund Freud turut mengembangkan teori
kepribadian yang dikenal dengan teori social psikologi atau teori neo-freud. Teori ini berbeda
dengan teori yang Freud kembangkan dengan dua perbedaan utama, yakni pada lingkungan
sosial yang akan mempengaruhi dalam bentuk kepribadian seseorang,bukan lagi dari isnting
atau bawah sadar manusia,dan bentuk motivasi perilaku yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan seseorang tersebut.
Teori kepribadian Neo-Freud adalah kombinasi dari kajian ilmu sosial dan psikologi.
Teori ini kemudian mengutamakan dan menekankan bahwa manusia akan berupaya untuk
memenuhi apa yang dibutuhkan dalam lingkungan masyarakat. Kemudian komponen
masyarakat akan membantu seseorang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan tujuannya
dalam lingkungan tersebut. Teori Neo-Freud menjelaskan bahwa hubungan sosial adalah
factor yang paling dominan dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian seseorang.
Berdasarkan Teori ini model kepribadian manusia terdiri atas tiga kategori sperti berikut
ini:
 Complaint
 Aggressive
 Detached

3.Teori Ciri (Trait Theory)


Teori ciri menjelaskan tentang bahwa manusia diklasifikasi ke dalam karakteristik
atau sifat dan ciri dirinya yang paling menonjol. Ciri atau trait adalah karakteristik seseorang
dalam kajian psikologi yang bersifat khusus. Defenisi trait adalah setiap cara yang
membedakan seseorang relative abadi dimana setiap individu tersebut memiliki perbedaan
dari individu yang lain.
Pengertian lain dari teori ini adalah menunjukan sebuah sifat atau ciri berupa
karakteristik dimana suatu individu akan berbeda dengan yang lain dalam bentuk yang relatif
permanen dan konsisten. Dari kedua fungsi tersebut bisa disimpulkan bahwa ciri atau trait
merupakan sifat atau karakteristik yang membedakan seseorang dan bersifat permanen dan
konsisten dalam diri individu tersebut.

4.Teori Ciri (Trait Theory)


Teori konsep diri menunjukan bahwa manusia memiliki pandangan atau konsepsi atas
dirinya masing-masing, yakni berupa penilaian terhadap dirinya senidiri. Berdasarkan
pendapat Mowen bahwa teori diri adalah bentuk totalitas dalam pikiran dan perasaan individu
yang bisa menjadi referensi dirinya sebagai objek.
Konsep diri juga bisa didefenisikan sebagai bentuk citra diri atau persepsi tentang diri
yang berkaitan dengan kepribadian diri. Teori konsep diri dalam kepribadian memandang
bahwa setiap individu memiliki bentuk konsep tentang dirinya. Hal ini menunjukan bahwa
konsep diri ini didasari oleh siapa dirinya yang sebenarnya atau actual self dan bentuk konsep
tentang memandang dirinya imgim seperti siapa, yakni bagaimana dirinya yang ideal atau
ideal self.

D.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian.


Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya
adalah faktor hereditas ( genetika) dan lingkungan. Faktor hereditas mempengaruhi
kepribadian misalnya : bentuk tubuh, cairann tubuh, dan sifat-sifat yang diwariskan dari
orang tua. Sedangkan faktor lingkungan antara lain lngkungan rumah, sekolah, masyarakat,
di samping itu meskipun kepribadian seseorang itu relative konstan, kenyataanya sering
sering ditemukan perubahanperubahan itu terjadi dipengaruhi oleh factor gangguan fisik dan
lingkungan.
Keluarga dipandang sebagai penentu yang paling utama dalam pembentukan
kepribadian anak. Alasannya adalah keluarga merupakan kelompok social pertama yang
menjadi pusat identifikasi anak, dan anak banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga.
Disamping itu keluarga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan insani
(manusiawi), terutama bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia.
Perlakuan orang tua yang penuh kasih saying dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan
yang diberikan kepada anak, baik nilai agama maupun nilai social budaya merupakan factor
yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan warga masyarakat yang sehat
dan produktif.
Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian, yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan (environment). Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang dapat dikelompokkan dalam dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seorang anak sendiri. Faktor
internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah
faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu
sifat yang dimiliki kedua orang tuanya. Oleh karena itu, kita sering mendengar istilah “buah
jatuh tak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya, jika seorang ayah memiliki sifat mudah marah,
maka tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga menurun kepada anaknya.
Adapun yang termasuk faktor dalam atau faktor pembawaan adalah segala sesuatu
yang telah dibawah oleh anak sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat
ketubuhan. Kejiwaan yang berwujud fikiran, perasaan, kemauan, fantasi, ingatan dan
sebagainya, yang dibawa sejak lahir ikut menentukan pribadi seseorang. Keadaan jasmanipun
demikinan pula. Panjang pendeknya leher, besar kecilnya tengkorak kepala, susunan urat
syaraf, otot-otot, susunan dan keadaan tulang-tulang juga mempengaruhi pribadi manusia.

2.Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar pribadi manusia10 . Faktor
ekternal biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari
lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari
berbagai media audiovisual seperti TV, VCD dan media cetak seperti Koran, majalah, dan
lain sebagainya.
Faktor pembentuk kepribadian seseorang setelah faktor keturunan adalah faktor
lingkungan. Di mana lingkungan merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi atau
merubah kepribadian seseorang, seseorang yang berada di lingkungan yang baik pasti ia akan
cenderung berbuat baik, bila dibandingkan dengan seseorang yang berada di lingkungan yang
buruk. Misal saja, ada seseorang yang berada di lingkungan yang banyak orang mabuk, maka
bisa-bisa seseorang tersebut ikut-ikutan untuk mabuk. Faktor lingkungan menjadi sangat
dominan dalah memengaruhi kepribadian seseorang. Faktor geograifs yang dimaksud adalah
keadaan lingkungan fisik (iklim, topograif, sumber daya alam) dan lingkungan sosialnya.
Keadaan lingkungan fisik atau lingkungan sosial tertentu memengaruhi kepribadian individu
atau kelompok karena manusia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

D.Cara Meningkatkan Kualitas Kepribadian

Meskipun menjadi orang yang dianggap baik oleh semua orang adalah hal yang
mustahil, karena sebagai manusia kita juga punya kekurangan. Setidaknya sudah berusaha
untuk terus menjadi orang baik yang memberi manfaat sekaligus tidak merugikan orang
sekitar. Berikut adalah beberapa tips menjadi pribadi yang baik mulai dari hal-hal kecil yang
sederhana dan dijamin mudah untuk dicoba:

1.Mencoba Untuk Lebih Ramah


Tips pertama adalah mencoba untuk lebih ramah dari sebelumnya kepada siapa saja.
Keramahan bisa diwujudkan dengan banyak hal, paling mudah adalah dengan membiasakan
diri tersenyum kepada siapa saja. Menebarkan senyuman akan membantu menenangkan
orang sekitar sekaligus memberi energi positif.
Jika tersenyum tampak sulit untuk dilakukan, maka bisa mencoba dengan ucapan.
Misalnya lebih sering memulai suatu perkataan dengan kata tolong, terima kasih, selamat
pagi, dan sebagainya. Memulai percakapan dengan kata tolong akan terasa lebih enak
didengar. Begitu pula dengan menyapa duluan ketika berpapasan.
2.Mencoba Lebih Peduli Pada Orang Sekitar
Hidup itu memang tidak seringan bulu, berat sekali. Pada beberapa kondsis kamu
mungkin akan menghadapi situasi yang lebih berat dari hari-hari sebelumnya. Namun hal ini
patut disyukuri, karena secara normal memang seperti ini perjalanan hidup setiap umat
manusia.
Supaya terasa ringan maka kamu perlu menerapkan tips menjadi pribadi yang baik
berikutnya. Yakni mencoba untuk lebih peduli dengan orang sekitar, supaya orang sekitar
juga peduli terhadap kehadiran kamu. Misalnya mengajak bicara orang yang dijumpai tanpa
memasang wajah dingin dan ketus.
Selain itu bisakan untuk memberikan bantuan atau pertolongan tanpa diminta.
Misalnya ketika melihat teman sekantor butuh bantuan untuk membawa dokumen yang
cukup banyak. Maka bantu segera untuk membawakan beberapa dokumen tersebut, dijamin
kepedulian ini akan berbuah manis di kemudian hari.
3.Belajar Bersyukur
Supaya menjadi pribadi yang lebih baik kamu juga perlu memperbanyak untuk
bersyukur. Hargai setiap hal yang berhasil didapatkan, tidak perlu iri dan repot memikirkan
pencapaian orang lain. Sebab pencapaian orang lain tentu berbeda dengan pencapaian diri
sendiri.
4.Menikmati Semua Proses Dalam Hidup
perjalanan hidup ibarat perjalanan air dari sumber mata air di pegunungan sampai ke
laut. Perjalanan ini naik turun dan melewati area-area yang terjal dan kadang sangat mulus.
Hidup juga seperti ini, dan apapun proses yang tengah diperjuangkan untuk dilalui maka
nikmati saja. Tidak ada yang abadi di dunia, bahkan penderita dan ujian hidup.
BAB II
PENUTUP

A.Kesimpulan
Jadi, bisa disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu perpaduan yang utuh antara
sikap, sifat, pola pikir, emosi, serta juga nilai-nilai yang mempengaruhi individu tersebut agar
berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya.

B.Saran
Di mana lingkungan merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi atau
merubah kepribadian seseorang, seseorang yang berada di lingkungan yang baik pasti ia akan
cenderung berbuat baik, bila dibandingkan dengan seseorang yang berada di lingkungan yang
buruk.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, h.33.


Hamim Rosyidi, Psikologi Sosial, (Surabaya; Jaudar Press, 2012), h.112
https://www.gramedia.com/best-seller/tipe-kepribadian-manusia/
https://www.gramedia.com/literasi/teori-kepribadian/
Samsyu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, h.20. 9
Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak.., (Jakarta; Bumi Aksara, 2006), h.19.

Anda mungkin juga menyukai