Disusun oleh:
1. Rahadatul Aissy (NIM K3121066)
2. Rian Junawan (NIM K3121067)
3. Sevia Ardhe Saputri (NIM K3121078)
4. Vially Rumbewas (NIM K3116068)
KELAS 1B
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,diharapkan
makalah ini bisa memberikan wawasan dan informasi yang berguna bagi kita semua.
Dalam makalah membahas tentang Konsep Diri. Dimana sangat penting bagi manusia
untuk memahami dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Semoga dengan uraian dan gambaran dalam makalah ini, diharapkan pembaca dapat
memahami konsep diri beserta pengaruhnya dan bisa mengimplementasikan konsep diri yang
positif ke dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Judul................................................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
1.4 Manfaat.........................................................................................................5
BAB II Pembahasan.......................................................................................................6
2.1 Pengertian Konsep Diri / Self Concept........................................................6
2.1.1 Konsep Teori Diri.........................................................................6
2.1.2 Dimensi Konsep Diri....................................................................6
2.2 Pengertian Konsep Diri Menurut Ahli.........................................................8
2.3 Komponen Konsep Diri / Self Concept........................................................9
2.3.1 Citra diri (Self Image)....................................................................9
2.3.2 Ideal Diri.......................................................................................9
2.3.3 Harga Diri (Self Esteem)...............................................................9
2.3.4 Peran Diri.......................................................................................9
2.3.5 Identitas Diri.................................................................................9
2.4 Karakteristik Konsep Diri / Self Concept....................................................10
2.4.1 Self Concept Positif.......................................................................10
2.4.2 Self Concept Negatif......................................................................11
2.5 Faktor Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri / Self Concept...................12
2.5.1 Kegagalan.......................................................................................12
2.5.2 Overthinking...................................................................................12
2.5.3 Depresi............................................................................................12
3
2.7.2 Membantu Dirinya Sendiri dalam Mencapai Tujuan Hidupnya......15
2.7.3 Menghindari Self Sabotaging Behavior............................................15
2.7.4 Mampu Memengaruhi Fisik dalam Menghadapi Masalah..............15
2.7.5 Mampu Mengukur Seberapa Jauh Dirinya dalam Menyelesaikan
Masalah......................................................................................................16
BAB III Penutup................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................17
Daftar Pustaka...................................................................................................................18
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Memahami konsep diri manusia (teori, dimensi)
2. Memahami komponen konsep diri manusia
3. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi konsep diri
4. Memahami pembagian konsep diri
1.4 MANFAAT
1. Menambah wawasan tentang konsep diri
BAB II
5
PEMBAHASAN
a. Pengetahuan Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri
sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambaran tentang diri individu.
Gambaran diri tersebut pada gilirannya akan membentuk citra diri.
6
b. Harapan Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan atau diri yang dicita –
citakan dimasa depan. Ketika individu mempunyai sejumlah pandangan tentang siapa
individu itu sebenarnya, pada saat yang sama individu tersebut juga mempunyai sejumlah
pandangan lain tentang kemungkinan menjadi apa individu tersebut dimasa datang.
c. Penilaian Dimensi ketiga dari konsep diri adalah penilaian individu terhadap dirinya
sendiri. Penilaian diri sendiri merupakan pandangan individu tentang harga atau kewajaran
individu tersebut sebagai pribadi.
Fitts ( 1971 ) dalam Agustiani (2006 : h.139 ) membagi konsep diri dalam beberapa dimensi,
sebagai berikut :
1. Dimensi Internal
Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal (internal frame or reference)
adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap diri sendiri berdasarkan dunia didalam
diri. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk :
a) Diri identitas ( identity self ) bagian dari ini merupakan aspek yang paling
mendasar pada konsep diri yang diberikan terhadap diri sendiri atau individu yang
bersangkutan untuk menggambarkan diri dan membangun identitasnya.
b) Diri perilaku ( behavioral self ) merupakan persepsi individu tentang tingkah laku,
yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh diri individu tersebut.
c) Diri penerimaan / Penilai ( judging self ) berfungsi sebagai pengamat, penentu
standar evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara ( mediator ) antara diri identitas
dan diri pelaku.
2. Dimensi Eksternal
Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya,
nilai – nilai yang dianut, serta hal lain diluar dirinya. Dimensi yang dikemukakan oleh Fitts
adalah dimensi eksternal yang bersifat umum bagi semua orang, dan dibedakan atas lima
bentuk, yaitu :
a) Diri fisik ( physical self ) menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya
secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang mengenai kesehatan diri, penampilan
diri, dan keadaan tubuh.
b) Diri etil – moral ( moral – ethical self ) merupakan persepsi seseorang terhadap
dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika.
c) Diri pribadi ( personal sel ) merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang
keadaan pribadinya.
d) Diri keluarga ( family self ) menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam
kedudukannya sebagai anggota keluarga.
7
e) Diri sosial ( sosial self ) bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi
dirinya dengan orang lain maupun lingkungan disekitarnya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dimensi -dimensi konsep diri
yaitu pengetahuan tentang keadaan diri yang akan memberi gambaran tentang diri individu,
harapan individu tentang pandangan lain tentang kemungkinan apa yang tejadi dimasa
datang, serta penilaian terhadap diri sendiri yang akan membentuk diri individu tersebut.
8
2.3 KOMPONEN KONSEP DIRI
Secara umum, self concept terdiri atas beberapa komponen diantaranya
9
Komponen – komponen Konsep diri menurut Gross, (2013: h.229), konsep diri adalah
sebuah istilah umum yang biasa mengacu pada tiga komponen utama, yaitu:
a. Self – image (citra diri) Mengacu pada cara kita mendeskripsikan diri kita. Salah satu cara
untuk menginvestigasi self image adalah menanyakan pertanyaan “siapa aku?” yang biasanya
menghasilkan dua aktegori utama yaitu peran sosial dan ciri kepribadian.
b. Self – esteem (harga diri) Mengacu pada seberapa jauh individu menyukai dan menyetujui
diri sendiri, self-esteem dapat dapat dianggap sebagai bagaimana individu mengevaluasi self-
image itu sendiri.
c. Ideal Self Jika self-image adalah orang dengan jenis apakah kita, maka ideal self (ego-ideal
atau idealized self-image) adalah jenis orang seperti apakah yang diinginkan dari diri sendiri,
hal ini dapat bervariasi secara extent dan degree.
Pudjijogyanti, (1985, h.2) konsep diri terbentuk atas dua komponen, yaitu :
a. Komponen kognitif
Komponen kognitif merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya.
Gambaran diri tentang keadaan individu yang akan membentuk citra diri. Gambaran
diri ini dapat lebih diperpanjang lagi dengan menguraikan tujuan hidup, kesenangan,
peranan sosial, status sosial, kedudukan sosial, dan sebagainya.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap diri. Penilaian tersebut akan
membentuk penerimaan diri (self – acceptance), serta harga diri (self – esteem)
individu.
10
wawasan yang luas terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan perencanaan realis yang
kemungkinan besar dapat dicapai olehnya. Ia memiliki sikap yang dapat memposisikan harga
dirinya secara tepat.
Adapun karakteristik individu yang memiliki self concept yang positif, antara lain:
Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu lain
Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari individu lain
Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain
Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke persoalan kecil
sekalipun
Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain
Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain
11
Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada perspektif
terhadap dirinya sendiri. Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya
sendiri, seperti merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik atau
ganteng, tidak menarik, tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik terhadap
dirinya sendiri yang malah menyebabkan suatu problem.
Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept seorang individu, di antaranya.
2.5.1 Kegagalan
Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus menerus akan
memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri sehingga
berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.
2.5.2 Overthinking
Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu karena dapat
mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga terciptalah self
concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus memikirkan kegagalan yang
dialaminya, tanpa ada keinginan untuk mencari solusinya. Sikap seperti ini harus segera
dihentikan.
2.5.3 Depresi
Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang individu
dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki potensi lagi untuk
melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil peluang atas kegagalan tersebut. Sampai
akhirnya, individu itu dilanda stres hingga depresi karena terus memikirkan kemungkinan-
kemungkinan negatif atas kegagalan yang ia alami.
Rakhmat, (2005: h.100-110) menyatakan bahwa faktor – faktor yang memengaruhi konsep
diri yaitu :
a. Individu mengenal dirinya sendiri dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana
individu menilai dirinya, akan membentuk konsep dirinya sendiri. Tidak semua orang lain
mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Ada yang paling berpengaruh yaitu orang
– orang yang terdekat dengan kita, seperti orang tua, saudara, atau orang yang tinggal satu
rumah dengan kita.
b. Kelompok Rujukan (Reference Group), dalam pergaulan bermasyarakat, kita pasti menjadi
anggota berbagai kelompok. Ada kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan
berpengaruh terhadap konsep diri kita. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan
perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri – ciri kelompoknya.
c. Nubuat yang Dipenuhi Sendiri, setiap orang bertingkah laku sedapat mengkin sesuai
dengan konsep dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya
disebut nubuat yang dipenuhi sendiri.
12
d. Membuka Diri, dengan membuka diri konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila
konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima
pengalaman – pengalaman dan gagasan – gagasan baru, lebih cenderung menghindari sikap
defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dengan orang lain.
e. Percaya Diri (Self Confidence) Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri
yang negatif timbul dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang
tidak menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan.
f. Selektivitas Konsep diri memengaruhi perilaku individu karena pesan apa individu bersedia
membuka diri, bagaimana mempersepsi pesan itu, dan apa yang diingat. Konsep diri
menyebabkan terpaan selektif (selective exposure), persepsi selektif (selective perseption),
dan ingatan selektif (selective attention).
Menurut Burns, (dalam Widodo, 2006: h.4) konsep diri dipengaruhi oleh faktor– faktor
sebagai berikut :
a. Citra diri Yang berisi tentang kesadaran dan citra tubuh, yang pada mulanya dilengkapi
melalui persepsi inderawi. Hal ini merupakan inti dan dasar dari acuan dan identitas diri yang
terbentuk.
b. Kemampuan bahasa Bahasa timbul untuk membantu proses diferensiasi terhadap orang
lain yang ada disekitar individu, dan juga untuk memudahkan atas umpan balik yang
dilakukan oleh orang – orang terdekat (significant others).
c. Umpan balik dari lingkungan Individu yang citra tubuhnya mendekati ideal masyarakat
atau sesuai dengan yang diinginkan oleh orang lain yang dihormatinya, akan mempunyai rasa
harga diri yang akan tampak melalui penilaian – penilaian yang terefleksikan.
d. Peran Identifikasi dengan peran jenis yang sesuai dengan stereotip masyarakat. Identifikasi
berdasarkan penggolongan seks dan peranan seks yang sesuai dengan pengalaman masing –
masing individu akan berpengaruh terhadap sejauh mana individu memberi label maskulin
atau feminin kepada dirinya sendiri.
e. Pola asuh, perlakuan, dan komunikasi orang tua. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga
diri individu karena ada ketergantungan secara fisik, emosional, dan sosial kepada orang tua
individu(terutama pada masa kanak – kanak), selain karena orang tua juga merupakan sumber
umpan balik bagi individu.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang
memengaruhi konsep diri yaitu, pengalaman ( hal – hal yang berhubungan dengan respon
seseorang dan peran yang dimainkan dalam masyarakat), dan aktualisasi diri yang
berhubungan dengan penilaian terhadap diri sendiri dan orang lain.
13
2.6 PEMBAGIAN KONSEP DIRI
Untuk menunjukkan konsep diri yang konkret sesuai atau terpisah dari perasaan dan
pengalaman organismik, Rogers (dalam Sobur, 2013 : h. 507) mengajukan dua konsep, yaitu:
a. Incongruence
Adapun congruence adalah situasi saat pengalama diri diungkapkan dengan seksama dalam
sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan asli dengan demikian, tendensi aktualisasi diri
dalam pribadi seseorang dapat berkembang tanpa halangan.
Pembagian konsep diri menurut Brooks dan Emmert (dalam Rakhmat, 2005: h. 105) ada dua,
yaitu :
a. Konsep Diri Negatif
1) Peka pada kritik
2) Responsif terhadap pujian
3) Hipekratis
4) Cenderung merasa tidak disenangi orang lain
5) Bersikap terhadap kompetensi seperti terungkap dalam keengganannya untuk
bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi.
b. Konsep Diri Positif
1) Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah
2) Ia merasa setara dengan orang lain
3) Ia menerima pujian tanpa rasa malu
4) Ia menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan
dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
5) Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek – aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
14
Berdasarkan penjelasan diatas maka konsep diri terbagi menjadi dua yaitu konsep diri positif
yang ditandai dengan kesesuaian atau kongruen dan konsep diri negatif yang ditandai dengan
ketidaksesuaian atau inkongruen.
16
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Konsep diri (self concept) adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap diri sendiri.
Konsep diri merupaka inti dari kepribadian seseorang dan sangat berperan dalam menentukan
dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di dalam
lingkungannya. Perkembangan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi perkembangan
konsep dirinya, yang pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya. Seseorang yang
mampu mengembangkan konsep dirinya menjadi konsep diri yang positif akan memiliki
kepribadian positif serta akan mengarahkan pada perilaku yang positif pula. Namun beberapa
diantara Individu, ternyata tidak ammpu mengembagkan konsep diri yang positif, sehingga ia
cenderung memandang dirinya tidak berdaya, lemah, malang, gagal, tidak disukai, tidak
kmpeten dan sebaginya. Hal ini tentu sangat merugikan, bahkan mungkin orang-orang
disekitarnya akan ikut berdampak.
Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri. Hal ini berguna
sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka dari itu,
ciptakanlah self concept yang positif agar mampu membentuk kepribadian yang baik pula.
17
DAFTAR PUSTAKA
18