Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DIRI

Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Disusun oleh kelompok kelompok 4 / MPI D :

1. Nilna Hawalatal Janah (206200126)


2. Nisa Arrahmah (206200127)
3. Putri Rivayanti Maynurjanah (206200134)

Dosen Pengampu :

Yulia Rahmatika Aziza M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita
kejalan yang diridhoi-Nya.

Dengan pertolongan dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyususnan


makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang berjudul
“Konsep Diri”. Tentunya dalam proses penyususnan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Yulia Rahmatika Aziza M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

2. Semua pihak yang ikut serta dalam membantu terselesaikannya makalah ini.

Masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, baik dalam penulisan
maupun dalam kajian bahasannya. Dalam hal ini penulis sangat mengharapkan masukan
dan saran dari pembaca untuk perbaikan selanjutnya.

Ponorogo, 19 Maret 2022

Penyusun

Kelompok 4 / MPI D

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4

B. Rumusan Masalah..........................................................................................4

C. Tujuan............................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................5

A. Pengertian Konsep Diri................................................................................5

B. Jenis Konsep Diri.........................................................................................6

C. Tujuan Konsep Diri......................................................................................8

D. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi...................................................9

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri.......................................13

BAB III...........................................................................................................................16

KESIMPULAN...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan kita akan berhungan dan berantraksin langsung dengan murid-
murid, tentunya setiap murid memiliki kepribadian serta cara belajar yang berbeda untuk sebab
itu maka dalam lembaga pendidikan kita sebagai pengajar wajib mempelajari Psikologi
Pendidikan yakni ilmu yang memahami pengarajaran dan pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan, ilmu psikologi ini sangatlah penting dimilki oleh seorang guru atau pendidik untuk
membantunya memahami perilaku belajar siswa, untuk menemukan solusi dari masalah yang
sedang dihadapi, dan menjelaskan apakah siswa dalam keadaan belajar yang baik.

Dalam ilmu Psikologi Pendidikan terdapat banyak materi, salah satunya Konsep Diri yang
nantinya kita akan membahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Konsep Diri?
2. Apa saja Jenis Konsep Diri?
3. Apa Tujuan Konsep Diri?
4. Bagaimana Pengaruh Konsep Diri terhadap Prestasi?
5. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Konsep Diri.
2. Untuk mengetahui Jenis-jenis Konsep Diri.
3. Untuk mengetahui Tujuan dari Konsep Diri.
4. Untuk mengetahui Pengaruh dari Konsep Diri terhadap Prestasi.
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri. Presepsi diri bisa bersifat
psikologi, sosial dan fisik. Konsep ini bukan hanya gambaran diri meliputi apa yang dipikirkan
dan apa yang dirasakan tentang diri.

Terdapat banyak pendapat mengenai pengertian konsep diri antara lain menurut: (1)
Hurlock konsep diri ialah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Konsep ini merupakan
bayangan cermin, ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan orang lain, apa kiranya
reaksi orang terhadapnya. (2) Menurut Agustiani yang menyatakan konsep diri merupakan
gambaran yang dimiliki seorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengelaman-
pengalaman yang diperoleh dari interaski dengan lingkungan, konsep ini merupakan faktor
berkembang terus dari pengalaman. Sehingga konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap
mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan
aku. Untuk menunjukkan apakah konsep diri yang konkret sesuai atau terpisah dari perasaan
dan pengalaman organismik.

Bersarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah pandangan
kita mengenai siapa, apa serta bagaimana diri kita sendiri. Pandangan tersebut mulai dari
identitas diri, cita-cita diri, harga diri, ideal diri gambaran diri serta peran diri kita yang
diperoleh melalui interaksi diri sendiri maupun dengan orang lain. 1

Menurut Rogers, konsep diri menggambarkan persepsi individu tentang dirinya sendiri dan
hubungannya dengan obyek atau orang lain dilingkungannya, sedangkan Mead mendefinisikan
diri sebagai perasaan, pandangan, dan penilaian individu mengenai dirinya yang didapat dari
hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Konsep diri dapat mempengaruhi pembentukan

1
Sakinatun Najwa, “Hubungan Konsep Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA Al-Rifaie Gondanglegi
Malang,” Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, no. 1 (2014): 104, http://etheses.uin-
malang.ac.id/629/6/10410181 Bab 2.pdf.

5
lingkungan orang tersebut, karena konsep diri akan membantu kita untuk bisa mengekpresikan
diri kita yang berada di lingkungan, yang akan berinteraksi langsung dengan masyarakat. 2

B. Jenis Konsep Diri


Ada dua jenis konsep diri antara lain konsep diri positif dan konsep diri negatif. 3
1. Konsep Diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan
banyak situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir
dari segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir
ada yang bisa dipecahkan.
Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:
a. Menganggap orang lain sama dengan dirinya
b. Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
c. Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
d. Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku yang
belum tentu diterima semua anggota masyarakat
e. Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri
2. Konsep Diri Negatif
Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung lebih pesimistik dan sulit
melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum mencoba.
Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang lain atau diri
sendiri.
Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah:
a. Merasa pesimis setiap kali menghadapi persaingan
b. Sangat sensitif terhadap kritikan
c. Responsi terhadap pujian
d. Cenderung bersikap hiperkritis
e. Punya perasaan tidak disenangi oleh orang lain.

2
Superadmin, “Mengenal Konsep Diri,” last modified 2020, accessed March 20, 2022,
https://lpka.umy.ac.id/mengenal-konsep-diri/.
3
Tahar Rachman, “Konsep Diri,” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (2018): 10–27.

6
Adapun ciri-ciri konsep diri positif dan negatif yang dijelaskan William D. Brooksdan
Philip Emmert, sebagai berikut:4

1. Ciri-ciri konsep diri positif: a) Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah
Orang ini mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk
mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap
masalah pasti ada jalan keluarnya.b) Merasa setara dengan orang lain Ia selalu
merendah diri, tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai
orang lain. c) Menerima pujian tanpa rasa malu Ia menerima pujian tanpa rasa malu
tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak
membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain. d) Menyadari bahwa setiap
orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak
seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga
akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh
masyarakat. e) Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspekaspek
kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk
mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu
untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya.
2. Ciri-ciri konsep diri negatif: a) Peka terhadap kritik Orang ini sangat tidak tahan
kritik yang diterimanya dan mudah marah atau naik pitam, hal ini berarti dilihat
dari faktor yang mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat mengendalikan
emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang salah. Bagi orang seperti ini
koreksi sering dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam
berkomunikasi orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung menghindari
dialog yang terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai
logika yang keliru. b) Responsif sekali terhadap pujian, walaupun ia mungkin
berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya
pada waktu menerima pujian. Buat orang seperti ini, segala macam embelembel
yang menjunjung harga dirinya menjadi pusat perhatian. Bersamaan dengan

4
Health Sciences, “Konsep Diri” 4, no. 1 (2016): 1–23.

7
kesenangannya terhadap pujian, merekapun hiperkritis terhadap orang lain. c)
Cenderung bersikap hiperkritis,ia selalu mengeluh, mencela atau meremehkan
apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan
penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain. d) Cenderung merasa tidak
disenangi oleh orang lain,ia merasa tidak diperhatikan, karena itulah ia bereaksi
pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan
keakraban persahabatan, berarti individu tersebut merasa rendah diri atau bahkan
berperilakuyang tidak disenangi, misalkan membenci, mencela atau bahkan yang
melibatkan fisik yaitu mengajak berkelahi (bermusuhan). e) Bersikap psimis
terhadap kompetisi, hal ini terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan
orang lain dalam membuat prestasi. Ia akan menganggaptidak akan berdaya
melawan persaingan yang merugikan dirinya.
Ciri – ciri konsep diri positif dan negatif dari pendapat William B Brooks dan Philip
Emmert tersebut maka dapat diidentifikasikan tandatanda seorang individu yang memiliki
konsep diri negatif dan konsep diri positif. Individu yang memiliki konsep diri positif
adalah individu yang mempunyai keyakinan akan kemampuannya mengatasi masalah,
merasa setara dengan orang lain, mampu menerima pujian karena layak menerimanya,
menyadari bahwa setiap orang memiliki bermacam perasaan, harapan, serta perilaku yang
tidak disetujui dalam masyarakat, sehingga memiliki kemampuan merubah diri untuk lebih
baik lagi dalam kualitas hidupnya. Sedangkan individu yang konsep dirinya negatif yaitu
individu yang peka terhadap kritik, responsifterhadap pujian, krisis berlebihan, cenderung
merasa tidak disenangi orang lain, serta bersikap pesimis terhadap tantangan dan persaigan.
Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep diri adalah cara
pandang atau penilaian individu terhadap diri sendiri, baik yang bersifat fisik, sosial
maupun psikologis, yang didapat dari hasil interaksi dengan orang lain serta
pengalamanpengalaman yang dilalui selama hidupnya.
C. Tujuan Konsep Diri
Tujuan Konsep diri memiliki peranan penting dalam menentukan perilaku individu
dalam memandang dirinya. Manfaat dari mengetahui konsep diri adalah individu bersikap
optimis, percaya diri, senantiasa berfikir dan persikap serta berperilaku positif. Dengan
mengetahui konsep diri, individu diharapkan belajar untuk memandang bahwa kegagalan

8
bukanlah akhir dari segalanya, dengan kegagalan kita bisa memperbaiki diri untuk menjadi
lebih baik kedepannya dan dapat meraih sesuatu yang kita inginkan. Selain itu, dengan
mengenal konsep diri individu bisa melakukan perubahan positif guna mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.
D. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi

Menurut Ainon dan Abdullah (2006), menjelaskan bahwa konsep diri adalah gabungan
segala kepercayaan diri juga meliputi persepsi lingkungan. Masing-masing individu akan
mereaksi atas ucapan dan cara pandang orang lain pada dirinya. Pada orang-orang tertentu
yang bersifat sensitif, cara pandang dan pernyataan lingkungan akan berpengaruh pada
konsep diri, dijelaskan juga bahwa konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan
pendirian yang diketahui individu tentang dirinya. Pernyataan ini secara nyata
menggambarkan bahwa keberadaan lingkungan memiliki peran penting dalam
pengembangan konsep diri. 5

Cita-cita yang dibangun siswa merupakan tujuan hidup yang ingin dicapai, untuk dapat
meraih cita-cita siswa harus mampu menempatkan diri sesuai dengan karakteristik dari
cita- cita yang diharapkan. Siswa dengan cita-cita menjadi dokter akan menyesuaikan
konsep dirinya sesuai dengan profesi seorang dokter. Konsep diri merupakan kemampuan
melihat diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Untuk mampu mengukur
seberapa jauh kesanggupan dan kemampuan meraih cita-cita, setiap individu harus mampu
melihat dan mengukur potensinya

Konsep diri (self concept) merupakan hal yang sering dibahas serta dianggap besar
pengaruhnya terhadap tingkah laku seseorang. Hal tersebut dikarenakan konsep diri adalah
persepsi atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Penilaian tersebut merupakan
keyakinan seseorang mengenai dirinya yang meliputi gambaran mengenai fisiknya, psikis,
sosial danprestasinya. Selain itu, konsep diri juga terbentuk berdasarkan pemikiran,
perasaan dan pengalaman emosional, individu mengenai dirinya sendiri.

Konsep diri yang dipunyai seseorang akan turut menentukan bagaimana ia menerima,
merasakan dan merespon lingkungannya. Seseorang yang berpikir bahwa dirinya kurang

5
Nur Alamsyah, “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMAN 102 Jakarta” (2016).

9
baik maka ia menganggap remeh dirinya serta selalu membayangkan kegagalan di setiap
usaha yang akan dilakukan, selanjutnya ia akan enggan untuk mencoba mengatasi kesulitan
yang dihadapi. Tingkah laku tersebut menunjukkan keyakinannya bahwa orang tersebut
tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu usaha dengan sebaik mungkin.
Keyakinan tersebut mencerminkan sikap dan pandangan negatif terhadap dirinya sendiri.
Pandangan negatif terhadap dirinya menyebabkan individu mengharapkan tingkat
keberhasilan yang akan dicapai hanya pada taraf yang rendah. Patokan rendah tersebut
menyebabkan orang yang bersangkutan tidak mempunyai motivasi untuk mencapai
prestasi yang gemilang. Sebaliknya, seseorang yang menganggap dirinya positif perbuatan
akan dilakukan sungguh-sungguh, ia akan mau mencoba mengatasi kesulitan yang
dihadapi,sehingga akan bertambah kemungkinannya untuk sukses. Jadi, seseorang yang
mempunyai konsep diri yang tinggi akan menunjukkan tingkah laku yang berbeda dengan
orang yang mempunyai konsep diri yang rendah. Orang yang mempunyai konsep diri yang
tinggi akan menunjukkan tingkat aspirasi yang tinggi, optimis, percaya diri, realistis,
mandiri, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik

Syah mengemukakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak khususnya faktor
psikologis terdiri atas minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kepercayaan diri (self
confidance), konsep diri (self concept), efikasi diri (self efficacy) dan kemampuan-
kemampuan kognitif yang merupakan faktor utama mempengaruhi proses dan hasil belajar
peserta didik6 konsep diri (self-concept) tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri
sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi,
bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri
menjadi manusia sebagaimana kita harapkan. 7 Lebih lanjut, Marsh menjelaskan bahwa
konsep diri pada siswa mengacu pada persepsi dan perasaan siswa terhadap dirinya
berhubungan dengan bidang akademik, secara umum mempunyai tiga aspek utama yaitu

6
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan, h. 25
7
Jalalludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h. 105

10
kepercayaan diri, penerimaan diri, dan penghargaan diri. Dari beberapa apek tersebut maka
dapat dijelaskan secara lebih terinci, terutama dikaitkan dengan keadaan para pelajar. 8

Prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri atas biologis dan mental sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
siswa terbagi menjadi dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu faktor yang
menjadi dianggap sangat penting adalah mengenai faktor yang berasal dari diri pribadi
siswa itu sendiri yaitu konsep diri. Konsep diri merupakan gambaran campuran dari apa
yang kita pikirkan, orang lain berpendapat mengenai diri, dan seperti apa diri yang
diinginkan.

Fungsi Prestasi Belajar Menurut pendapat Zainal Arifin fungsi dari prestasi belajar
untuk siswa antara lain:

1. Prestasi belajar berfungsi sebagai indicator kualitas serta kuantitas pengetahuan


yang sudah di kuasai atau dipahami

2. Tambahan informasi dalam bidang kependidikan

3. Prestasi sebagai pemuas rasa ingin tahu 4) Prestasi belajar berfungsi sebagai suatu
indicator baik internal ataupun eksternal dalam lembaga pendidikan

4. Prestasi dapat menjadi tolak ukur daya serap kecerdasan siswa

Sarlito membagi konsep diri menjadi beberapa bagian, yakni general-esteem, konsep
diri akademis dan konsep diri non akademis. Dimana konsep diri akademis dan non
akademis dibagi menjadi beberapa bagian lagi Konsep diri secara umum dibagi ke dalam
4 jenis konsep diri, yakni:

 Konsep diri akademis (Academic self concept), yang terdiri dari konsep diri mengenai
kemampuan berbahasa inggris, sejarah, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.
Konsep diri akademik merupakan cara pandang siswa terhadap diri sendiri dalam ranah
akademisnya. Konsep diri yang positif pada murid tidak langsung muncul dengan

8
Tahar Rachman, “PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PGMI
ANGKATAN 2014-2015 DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR SKRIPSI,” Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (2018): 10–27.

11
instan tetapi dibentuk suatu adaptasi lingkungan dimana dia tinggal, semuanya berjalan
sesuai pertumbuhan dan perkembangan siswa, dengan kata lain lingkungan memiliki
peran yang penting bagi pembentukan konsep diri9

 Konsep diri sosial (social self-concept), yang terdiri dari konsep diri teman sebaya
(peers) dan konsep diri terhadap orang berpengaruh (significant others).

 Konsep diri emosional (emotional self-concept).

 Konsep diri fisik (physical self-concept), yang terdiri dari konsep diri kemampuan fisik
dan konsep diri mengenai penampilan diri10

Konsep diri anak tidak hanya terbentuk dari lingkungan keluarganya saja, akan tetapi
seorang anak akan mengembangkan konsep dirinya melalui pergaulan yang lebih luas
dengan teman-teman dan orang lain dalam lingkungan yang lebih luas, sehingga individu
akan mengalami proses belajar dalam memahami dan mengembangkan konsep dirinya.
Seperti yang dijelaskan oleh James F. Calhoun, bahwa konsep diri merupakan hasil belajar
yang berlangsung setiap hari dan hal ini biasanya tanpa kita sadari. Pergaulan yang lebih
luas dengan orang lain dan kebiasaan anak yang sering berkumpul dalam kelompok teman
sebayanya akan menimbulkan berbagai pandangan-pandangan yang lebih luas pula dalam
memandang dan memahami diri sendiri dan orang lain yang pada akhirnya akan
berpengaruh dalam pembentukan konsep diri sekunder pada individu.

Konsep diri berkembang pada masa remaja, yakni rentangan 13-17 tahun.Bila individu
mempunyai konsep diri yang rendah atau negatif, individu akan menjadi kurang percaya
diri, mudah putus asa, dan kurang berorientasi pada prestasi, sehingga akan mempengaruhi
prestasi akademiknya di sekolah. Dapat dikatakan untuk meraih suatu prestasi
diperlukannya konsep diri yang positif, karena dengan adanya konsep diri yang positif
maka seseorang akan memiliki antusias, kepercayaan diri untuk meraih suatu prestasi11.
Lain halnya jika seseorang memiliki konsep diri yang negative maka tidak memiliki rasa

9
Ramitha Arahma Maulidya, “PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IX SMPN 4 KOTA
PASURUAN” (2021): 6.
10
Sarlito, W. Sarwono. Psikologi Umum (Edisi Revisi), (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h. 85.
11
R.B. Burns, Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. (Terjemahan Eddy). (Jakarta:
Arcan,1979) hal 355

12
antusias untuk meraih prestasi yang diinginkannya. Dengan adanya rasa percaya diri maka
siswa akan merasa bahwa dirinya mampu menghadapi segala hal dan mampu mengerjakan
segala tugas yang diberikan oleh guru. Tentunya hal tersebut juga diimbangi dengan rajin
belajar, jika siswa tersebut antusias maka akan banyak hal yang ingin dia ketaui dan ingin
dia pelajari lebih lanjut karena rasa ingin tahunya yang sangat tinggi.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

1. Pola Asuh Keluarga, pola asuh merupakan sikap orangtua dalam berinteraksi dengan
anak- anaknya yang meliputi cara orangtua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun
hukuman, cara orangtua menunjukkan otoritasnya, dan cara orangtua memberikan
perhatiannya serta tanggapan terhadap anaknya (Aat Sriati). Tipe-Tipe Pola Asuh
Orang Tua Proses sosialisasi sangat dipengaruhi oleh pola asuh dalam keluarga, di
antaranya sebagai berikut:

a. Pola Asuh Permisif, pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang cuek
terhadap anak. Jadi apa pun yang mau dilakukan anak diperbolehkan. Biasanya pola
pengasuhan anak oleh orangtua semacam ini diakibatkan oleh orangtua yang terlalu
sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk
mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi
atau harta saja dan terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa.

b. Pola Asuh Otoriter, pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat
pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang
saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak. Orang
tua akan emosi dan marah jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang
diinginkan oleh orang tuanya.

c. Pola Asuh Demokratis, menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri,


mampu mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu
menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, dan kooperatif
terhadap orang lain.

13
2. Pengalaman, pengalaman merupakan suatu bentuk emosi, perasaan, tindakan, dan
kejadian yang pernah dialami individu yang dirasakan bermakna dan meninggalkan
kesan dalam hidup seseorang.
a. Kegagalan : Konsep diri juga berkaitan dengan pengalaman mencapai berhasil atau
gagalnya seseorang. Seringkali, kegagalan yang terus menerus dialam eseorang
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan negatif kepada diri sendiri dan berakhir
dengan kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan dirinya.
b. Depresi : Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang
cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya, termasuk
menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara
negative
c. Keberhasilan: Konsep diri bisa didapatkan ketika seseorang mendapatkan
keberhasilan atas apa yang telah dialaminya. Keberhasilan
seringkali mempengaruhi konsep diri dan adaptasi pribadi seseorang. Selain itu,
kehidupan sosialnya juga, dan ini berarti mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
konsep dirinya. Seringkali keberhasilan merupakan produk utama untuk
mendapatkan kebanggaan. Biasanya ada perasaan bangga dan juga puas.
Kecerdasan/intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini
sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu
menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. 12
3. Lingkungan, manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan. Lingkungan tidak
dapat dipisahkan dari manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke
waktu, dari dilahir sampai meninggalnya, sehingga antara manusia dan lingkungan
terdapat hubungan timbal balik dimana lingkungan mempengaruhi manusia untuk
sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Lingkungan pada dasarnya dapat
diartikan segala hal mempengaruhi hidup manusia atau lingkungan adalah segala
sesuatu yang di sekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku secara
langsung maupun tidak langsung Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah bisa
hidup seorang diri. Dimanapun berada manusia senantiasa memerlukan kerjasama

12
Nasution. S. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h 33

14
dengan orang lain. Manusia membentuk pengelompokan sosial diantara sesama dalam
upayanya mempetahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam suatu
kehidupan sosial, manusia juga memerlukan organisasi, yaitu seperti keluarga,
kelompok, masyarakat, dll. Perilaku remaja sangat rentan terhadap pengaruh
lingkungan. Di satu pihak, remaja mempunyai keinginan kuat untuk mengadakan
interaksi sosial dalam upaya mendapatkan kepercayaan dari lingkungan; sedangkan di
lain pihak ia mulai memikirkan kehidupan secara mandiri serta terlepas dari
pengawasan orang tua dan tempat mengenyam pendidikan. Seseorang yang pernah
mengalami kejadian-kejadian, yang bersifat memaksa pada dirinya, mau tidak mau
harus mengikuti atau menuruti apa yang diinginkan oleh lingkungan tempatnya berada.
Seringkali, karena belum mempunyai pendirian dan kepribadian kuat; maka biasanya
seseorang menuruti apa yang diinginkan oleh lingkungan dan harus melakukannya 13.

4. Sosial Ekonomi, sosial ekonomi merupakan suatu yang mendasari perbuatan seseorang
untuk memenuhi dorongan sosial yang memerlukan dukungan finansial yang
berpengaruh pada kebutuhan hidup sehari-hari (Aat Sriati, 2008). Status sosial
seseorang mempengaruhi bagaimana penerimaan orang lain terhadap dirinya.
Penerimaan lingkungan dapat mempengaruhi konsep diri seseorang. Penerimaan
lingkungan terhadap seseorang cenderung didasarkan pada status sosial ekonominya.
Maka dapat dikatakan individu yang status sosialnya tinggi akan mempunyai konsep
diri yang lebih positif dibandingkan individu yang status sosialnya rendah.

5. Reaksi Orang Lain, ketika anda menjalankan kehidupan sehari-hari orang akan
memandang individu sesuai dengan pola perilaku yang ditunjukkan mereka sendiri.
Harry Stack Sullivan (Jalaludin Rakhmat, 1996: 101) telah menjelaskan dengan jelas
bahwa jika anda ingin diterima, dihormati dan juga disenangi maka anda harus ikut
menghormati, menerima dan juga membuat orang lain merasa diterima oleh kita.
Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan diri sendiri maka anda tidak bisa
menyalahkan diri sendiri saja. Itulah konsep diri yang tepat dan benar.

13
Liska Alfaaizin, Fakultas Ilmu Kesehatan, and U I N Alauddin Makassar, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsep Diri Mahasiswa” (2010).

15
BAB III

KESIMPULAN

Pengertian konsep diri adalah pandangan dan oerasaan tentang diri sendiri, dimana bisa
mengetahui dari pandangan mengenai siapa, apa serta bagaimana diri kita sendiri. Pandangan
tersebut mulai dari identitas diri, cita-cita diri, harga diri, ideal diri gambaran diri serta peran
diri kita yang diperoleh melalui interaksi diri sendiri maupun dengan orang lain.

Konsep diri terbagi menjadi dua konsep antara lain konsep diri positif dan konsep diri
negative.

Konsep diri bertujuan untuk menentukan perilaku individu dalam memandang dirinya
sendiri

Pengaruh konsep diri terhadap prestasi yakni untuk membangun semangat dalam belajar
karena jika sesorang memahami konsep dirinya sendiri maka akan mudah untuk mempelajari
sesuatu, sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan suatu prestasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yakni ada 5 faktor antara lain: 1. Pola asuh
keluarga 2. Pengalaman 3. Lingkungan 4. Sosial ekonomi 5. Reaksi orang lain.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Nur. “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMAN 102
Jakarta” (2016).

Alfaaizin, Liska, Fakultas Ilmu Kesehatan, and U I N Alauddin Makassar. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsep Diri Mahasiswa” (2010).

Maulidya, Ramitha Arahma. “PENGARUH KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI


TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IX SMPN 4 KOTA
PASURUAN” (2021): 6.

Najwa, Sakinatun. “Hubungan Konsep Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA Al-
Rifaie Gondanglegi Malang.” Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, no. 1
(2014): 104. http://etheses.uin-malang.ac.id/629/6/10410181 Bab 2.pdf.

Rachman, Tahar. “Konsep Diri.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
(2018): 10–27.

. “PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN


PGMI ANGKATAN 2014-2015 DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN
ALAUDDIN MAKASSAR SKRIPSI.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952. (2018): 10–27.

Sciences, Health. “Konsep Diri” 4, no. 1 (2016): 1–23.

Superadmin. “Mengenal Konsep Diri.” Last modified 2020. Accessed March 20, 2022.
https://lpka.umy.ac.id/mengenal-konsep-diri/.

17

Anda mungkin juga menyukai