PERSONALITY DEVELOPMENT
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Itsna Amalia Aida Fitria 223210045
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas pemenuhan mata kuliah “NURSING CHARACTER
BUILDING”yang berjudul “PERSONALITY DEVELOPMENT
’’
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pembimbing kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
ii
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ..............................................................................................................6
2. Saran .......................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
4 Untuk mengeahui konsep diri negatif dan positif
5 Untuk mengeahui perubahan konsep diri
6 Untuk mengeahui penerapan konsep diri
ii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengeterian konsep diri
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan
mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah
sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang
yangmempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup
berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan
bersikap kepada orang lain. Perilaku seseoran dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor
yang menentukan, dengan demikian „konsep diri‟ seseorang bukan suatu yang langsung jadi,
melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah „kesadaran dan pemahaman terhadap
dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa
kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup
sehari-hari yang disadari.
2.2 Tujuan
Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai berkembang
sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation). dan perasaan (feelings) yang datang
ii
dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi,
atau ditolak membentuk konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan
datang.Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil
interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam
pembentukan konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua setelah
orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang juga berperan dalam
pembentukan konsep diri.Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui
belajar. Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses
belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum yang muncul yaitu,
mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak konsisten. Konsep diri
mencakup 3 aspek, yaitu :
1. Pengetahuan :
Pengetahuan Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :
Identitas formal
Kualitas pribadi
Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain
Ekspresi verbalnya „saya adalah …………….. „
2. Harapan :
Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
Karakteristik pribadi
Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang
Ekspresi verbalnya „saya seharusnya dapat menjadi …………..‟.
3. Penilaian diri :
Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara „saya saat ini’ dengan harapan
tentang „diri saya yang akan datang „. Hasil perbandingan ini menjadi gambaran atas
penghargaan diri sendiri :
ii
Semakin besar perbedaan antara „saya saat ini’ dengan „saya seharusnya menjadi apa‟,
berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya
Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik, yaitu ; konsep diri
negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep
dirinya mengarah kemana.Konsep diri ( - ) Konsep diri ( + )
a. Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa
dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.
b. Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu
tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya,
sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap „betul‟.
c. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada aspek-
aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.
Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula, dimana seseorang
merasa sebagai pribadi yang „baik‟. Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang
pengetahuan tentang diri sendiri, harapanharapan yang tidakrealistik dan terlalu tinggi, dan
rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri.
ii
b. Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila
ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
c. Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya
yang dianggap merugikan.
Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya,
mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.
Perubahan konsep diri :Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi
tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif. Dalam konsep diri memuat perkiraan
mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya.
Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya
sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan.
Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda.
Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :
ii
c. Tenggang rasa
d. Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya
Contoh :
ii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri,
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu
kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan
sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang
perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki
keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa
menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
3.2 Saran
konsep diri sangat penting bagi kita. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus memiliki
konsep diri yang positif agar memudahkan kita dalam berkomunikasi dan berkontribusi untum
memudahkan menjalin kerja sama di lingkungan masyarakat.
ii
DAFTAR PUSAKA
Conny Semiawan, 1987, Konsep Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan Manajemen, Jakarta.
John Robert Powers, 1977, Pelatihan Program Pengembangan Pribadi, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Kantor Menteri Negara UPW, 1993, Modul Latihan Manajemen dan Kepemimpinan Wanita-Unit I,
Jakarta
ii