Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI

“MENJADI DIRI SENDIRI”

DOSEN PENGAMPU :

BU MUMPUNI DN , SST., M.Si

DISUSUN OLEH :

ALIFTA MAULINA (222402023)

ALVINA DWI ZHAFIRAH (222402019)

SYEILA AMI FATHIHAH (222402022)

STIKES PEMKAB JOMBANG

TINGKAT I

DIII KEPERAWATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kampi panjatkan kehadirat Allah swt,yang berkat rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun tema dari makalah yang
kami sampaikan adalah “Menjadi Diri Sendiri”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah Psikologi yang telah memberikan tugas terhadap kami.Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang turut membantu dalam membantu
pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
sesungguhnya.Oleh karena itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Jombang ,12 Oktober 2022


DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................I

KATA PENGANTAR........................................................................................................II

DAFTAR ISI.......................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5

1.3 Tujuan..........................................................................................................................5

1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1 Ciri Pemahaman Diri...................................................................................................6

2.2 Faktor Pemahaman Diri...............................................................................................7

2.3 Aspek Pemahaman Diri...............................................................................................7

2.4 Teknik dan Strategi......................................................................................................8

BAB III PENUTUP............................................................................................................10

3.1 SIMPULAN................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menjadi diri sendiri sangatlah penting bagi kita semua. Namun, menjadi diri sendiri
tanpa intropeksi diri sama saja perbuatan yang sia-sia. Hal ini berarti belum paham mengenai
diri kita sendiri. Seseorang biasanya mengikuti kata hatinya untuk menjadi dirinya sendiri,
namun apa bila kata hatinya adalah buruk,maka orang itu akan mengikuti kearah yang buruk.
Berbeda ketika kata hatinyaadalah baik, maka orang itu akan mengikuti kearah yang baik
juga.Pemahaman pribadi adalah upaya dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan yang
ada pada diri sendiri.

Dalam mencari kelebihan dan kekurangan tersebut, seseorang pasti memerlukan


orang lain untuk mengetahui hal-hal yang terdapat pada dirinya untuk mengetahui penilaian
tentang dirinya dari orang laindan juga untuk membentuk perilaku serta karakter pada
dirinya.Pengaruh orang lain dalam kepribadian kita sangatlah banyak dilihat dari sisi yang
baik maupun yang buruk, dari itu kita harus bisa menyeleksi manayang baik untuk
kepribadian diri kita sehingga dapat membentuk kepribadian yang lebih baik lagi.Dilihat dari
kasus disekitar kita seperti perubahan seseorang dari yang positif menjadi negative atau
sebaliknya, dari perubahan kecil menjadi perubahan besar. Seperti seseorang yang semula
tidak merokok menjadi seorang perokok,seseorang yang tidak suka bermain game menjadi
pecandu game. Hal itudisebabkan oleh beberapa faktor seperti Faktor fisik, lingkungan sosial
budaya,dan diri sendiri.Berdasarkan hal tersebut saya akan membahas mengenai
perubahankepribadian individu beserta faktor yang mempengaruhi.

Pemahaman Diri adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. “Who am I ?” artinya siapa saya?.
Pertanyaan itu sangatlah sederhana, tetapi mungkin memerlukan jawaban yang mendalam,
karena banyak aspek yang harus diungkap. Aspek-aspek tersebut baik yang menyangkut
kelebihan maupun kekurangannya, yang meliputi aspek : fisik, psikis, minat, bakat, cita-cita,
kebutuhan-kebutuhan pokok serta gaya hidup yang diinginkan.Manusia diciptakan oleh Allah
swt sebagai makhluk yang paling sempurna juga sebagai makhluk yang unik. Dikatakan
sebagai makhluk paling sempurna karena manusia diberikan akal dan pikiran yang dinamis
untuk selalu berkembang, berinovasi sekuat tenaga. Sedangkan makhluk hidup lainnya
seperti hewan, tumbuhan secara kodrati seperti rutinitas dalam hidupnya yaitu
makan,minum,beranak.siklus mereka hanya begitu saja.

Manusia dikatakan sebagai makhluk yang unik karena antara yang satu dengan
lainnya berbeda. Bahkan bayi kembar berapun jumlahnya, mereka mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda. Itulah kebesaran Allah swt sebagai sang Khaliq. Oleh karena itu kegiatan
memahami diri merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap insan dalam mencapai
kesuksesan hidup.Semakin banyak individu mampu mengenali dirinya, maka ia semakin
dalam untuk menyenangi dirinya sendiri. Ia juga dapat memahami perasaannya dan juga
memahami berbagai alasan pentingnya sesuatu bagi dirinya. Kegiatan memahami diri adalah
berusaha mencermati diri secara keseluruhan, bukan hanya sekedar kemampuan dan ketidak
mampuan dalam melakukan sesuatu.
1.2 RUMUSAN MASALAH

a) Bagaimana ciri ciri seseorang yang memahami dirinya?


b) Apa sajakah faktor faktor yang mempengaruhi pemahaman diri?
c) Apa Aspek-aspek pemahaman diri?
d) Bagaimana Teknik dan Strategi Pemahaman diri?

1.3 Tujuan

a) Mengetahui ciri ciri seseorang yang memahami dirinya


b) Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemahaman diri
c) Mengetahui aspek aspek pemahaman diri
d) Mengetahui teknik dan strategi pemahaman diri

1.4 Manfaat Penulisan

A.Bagi Penulis

Memenuhi salah satu tugas kelompok sebagai mahasiswa dalam mata kuliah Psikologi dan
menambah wawasan terkait Menjadi diri sendiri(be your self).

B.Bagi Pembaca

Dapat mengetahui dan menambah wawasan mengenai pemahaman diri sangat penting dan
menjadi diri sendiri(be your self) sangat diutamakan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Seseorang yang Memahami Dirinya


          Menurut Bastaman menjelaskan dalam diri seseorang yang memahami diri terjadi
meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk
melakukan perubahan kearah kondisi yang lebih baik.

Menurut Almond mereka yang memahami diri yaitu;


(1). Orang yang percaya bahwa hidupnya bermakna , secara positif pasti meyakini konsep-
konsep tertentu, seperti humanistik, religiusitas,yang berhubungan dengan makna kehidupan,
(2). Konsep meaning yang mereka yakini, memunculkan kekonsistensian mereka untuk
mencapai arah dan tujuan hidup mereka
(3). Dalam proses mencapai tujuan hidup yang mereka buat, dalam diri seseorang , akan
muncul perasaan signifikan pada diri mereka sendiri dan rasa bangga terhadap kehidupan
mereka.

Dijelaskan juga bahwa percaya diri terkait dengan :


(1) self-concept yaitu bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan,
(2). Self-esteem: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda
(3). Self- efficacy: sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk
bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed).
(4).Self-confidence; sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas
kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk
berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.

Dari uraian-uraian diatas menyimpulkan bahwa seseorang yang memahami diri memiliki ciri-
ciri sebagai berikut;

a.   Percaya diri
Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. 
Ciri individu yang percaya diri sebagai berikut:
1) Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan segala sesuatu
2) Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
3) Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi
4) Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi
5) Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya
6) Memiliki kecerdasan yang cukup
7) Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup
8) Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya
ketrampilan berbahasa asing
9) Memiliki kemampuan bersosialisasi
10)Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
11)Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam
menghadapi berbagai cobaan hidup;
12)     Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah
b. Befikir positif, dengan ciri sebagai berikut:
1)      melihat masalah sebagai tantangan
2)      menikmati hidupnya
3)      pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
4)      mengenyahkan pikiran negatif segeraa setelah melintas di pikiran
5)      mensyukuri apa yang dimilikinya, bukan berkeluh kesah.
6)      tidak mendengarkan gosip dan isu yang tidak tentu
7)      Tidak banyak “excuse”, langsung action.
8)      Menggunakan bahasa positif, optimis.
9)      Menggunakan bahasa tubuh yang positif
10)  peduli pada citra diri sendiri         
  
c. Memiliki kebiasaan yang efektif, dengan ciri sebagai berikut:
1)      Menjadi proaktif
2)      Merujuk pada tujuan akhir
3)      Mendahulukan yang utama
4)      Berpikir dan bertindak menang-menang
5)      Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti
6)      Mewujudkan sinergi
7)      Melakukan evaluasi  

2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Diri


Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan
kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang turut
mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup. Kepribadian yang
terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup
adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri.

Faktor eksternal (lingkungan) yang mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan
keluarga, teman sebaya, dan sekolah.Menurut Hurlock masa remaja dikatakan sebagai masa
transisi karena belum mempunyai pegangan, sementara kepribadianya masih menglami suatu
perkembangan, remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisiknya. Remaja
masih labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Remaja sebagai bagian dari
generasi penerus yang menjadi tonggak sebagai individu yang bermakna pada hari kemudian
diharapkan juga memiliki pemahaman tentang diri yang benar, hal tersebut sangat diperlukan
bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya, sehingga di peroleh suatu gambaran yang
jelas tentang dirinya dan supaya sremaja bias menjalankan apa yang sudah didapatkannya.

2.3 Aspek Aspek Pemahaman Diri

A.Aspek Fisik
Individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya.
Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu
menyikapi hidup ini dengan benar.
                           
B.   Aspek Psikis
Berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana
emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga
mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain
 C.   Aspek Minat.
Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk
dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka
prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga
sebaliknya.                                 
D.   Aspek Bakat.
Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat
menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu
mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila
ditunjang dengan sarana dan prasarana.
 E.   Aspek Cita-cita.
Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada yang menyebut
“Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan,Individu harus
memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang yang dicita citakan.
 F.   Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok
Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti
apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini.Oleh karena itu individu perlu
menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.
 G.   Aspek Gaya Hidup
Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan
lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja
atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami
dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam
menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras,
pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.

2.4 Teknik Dan Strategi Pemahaman Diri

a. Teknik Tes

  Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, pada umumnya tes yang digunakan untuk
memperoleh data klien adalah tes inteligensi, tes bakat, tes kepribadian (minat,
kecenderungan kepribadian), dan tes prestasi belajar. Hasil tes akan mempunyai makna
sebagai informasi bagi klien jika tes tersebut dianalisis dan dinterpretasi, dalam arti tidak
hanya berhenti pada penyajian skor yang diperoleh seorang klien.

b.      Teknik Non Tes


 Konselor pada umumnya memahami dan terampil menggunakan teknik non tes
dalam melakukan pelayanan bimbingan dan konseling. Teknik non tes dimaksud antara lain
observasi, kuesioner, wawancara, inventori (DCM, AUM, ITP), dan sosiometri. Konselor
sejak kuliah sudah berlatih secara intensif menyusun dan menggunakan teknik non tes untuk
memahami individu dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling. Hal tersebut
berlanjut sampai mereka bekerja di lapangan.
Adapun strategi dalam pemahaman diri sebagai berikut :

1.   Memahami karakteristik fisik


Pentingnya faktor fisik tersebut dipahami terkait erat dengan berbagai variabel diri
yang dapat berpengaruh pada perkembangan seseorang, lebih-lebih pada perkembangan karir
masa depannya. Berkaitan dengan karir masa depan, hampir semua bidang pekerjaan
mensyaratkan adanya kriteria faktor fisik tertentu.
2.   Memahami kamampuan dasar umum (IQ)
Kemampuan dasar umum atau IQ (Intelligence Quotion) adalah kemampuan
seseorang untuk memecahkan masalah dengan cepat. Jika kreativitas merupakan kemampuan
memecahkan masalah secara divergent, yakni dengan menggunakan kemampuan berpikir
dari berbagai arah, kecerdasan dalam arti intelligence merupakan kemampuan memecahkan
masalah secara konvergent, yakni kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan
berpikir memusat dan mendalam.
 3.  Memahami kemampuan dasar khusus (bakat)
Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Perbedaan itu terletak pada
jenis bakat, yang satu berbakat musik, yang lain berbakat mengoperasikan angka-angka, dan
yang lain lagi berbakat teknik. Selain itu, perbedaannya terletak pula pada derajat atau tingkat
pemilikan bakat tertentu.Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang berpotensi untuk
dikembangkan atau dilatih . Ia menegaskan juga bahwa bakat merupakan kemampuan
yang inherent (telah ada dan menyatu) dalam diri seseorang sejak lahir dan terkait dengan
struktur otak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa menjadi diri sendiri (be your self) sangat penting
terutama seseorang harus mampu memahami dirinya sendiri dengan melihat ciri ciri,faktor
yang mempengaruhi,teknik dan juga strategi.Di sisi lain menjadi siri sendiri merupakan
pondasi diri terkuat dimana kita bisa percaya diri dan menhargai diri kita dan bangga
terhadap diri sendiri atas apa yang telah dilalui suka maupun duka dimana kita hebat bisa
tangguh untuk melewatinya.
DAFTAR PUSTAKA

Dzikran Ahmad 2018,Jadilah Diri Sendiri,Gemilang,Jakarta.

Azizah,Ima.(2012).Mengenal Diri Sendiri.

Abdurrohman,Yusuf.(2013).Pemahaman Diri Apa Adanya.

Anda mungkin juga menyukai