Anda di halaman 1dari 18

SELF – CONCEPT (KONSEP DIRI)

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Manajemen SDM Lanjutan

Dosen Pengampu : Bapak Dedeng Abdul Gani A, SE.,M.Si

Oleh :

1. Endah Nurpalah Sari (030221120)

2. Bryan Nur Ramadani (030221098)

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DR. KHEZ MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah,

karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.

Makalah ini merupakan makalah Manajemen SDM Lanjutan yang membahas tentang “Self-

Concept”. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga

materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh para pembacanya.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

dukungan, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkalah penulis mengucapkan

terimaksih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah

SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi keikhlasan dan ketulusan atas

dukungannya.

Sangatlah disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan didalam

penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik

saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Purwakarta, 28 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Definisi Self-Concept ....................................................................................................... 3

2.2 Dimensi self concept ........................................................................................................ 5

2.3 Karakteristik Konsep Diri / Self Concept ......................................................................... 6

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi self concept ............................................................... 8

2.5 Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri .................................................................... 9

2.6 Komponen Konsep Diri / Self Concept .......................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep diri bukan merupakan bawaan atau gen dari orang tua. Konsep diri terbentuk

melalui pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan lingkungan baik itu lingkungan

keluarga, maupun masayarakat. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang membentuk

perilaku individu. Dimana perilaku tersebut yang ditampilkan dari hasil respon dan pandangan

orang lain mengenai individu tersebut.

Konsep diri adalah semua bentuk kepercayaan, perasaan, dan penilaian yang diyakini

individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi proses interaksi sosial dengan lingkungan

sekitar (Pambudi, 2012). Konsep diri juga merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang

dirinya sendiri.Menurut Chaplin (dalam Pardede, 2008) mengemukakan bahwa konsep diri

adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri, penilaian atau penafsiran mengenai diri sendiri

oleh individu yang bersangkutan. Konsep diri memberikan sebuah gambaran yang menentukan

bagaimana seseorang mengolah informasi yang didapatkan. Perilaku yang dilakukan oleh

seseorang sangat dipengaruhi oleh konsep diri yang dimiliki.

Individu yang berperilaku negatif maka biasanya konsep diri yang dimiliki juga negatif,

begitu juga sebaliknya. Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi dengan orang-orang

sekitarnya. Apa yang dipersepsian individu lain mengenai dirinya, tidak terlepas dari struktur,

peran, dan status sosial yang dimiliki seorang individu tersebut (Papalia, 2004). Konsep diri

dimiliki oleh semua orang, mulai dari anak kecil, dewasa , lansia, orang yang berpendidikan

tinggi maupun orang yang memiliki pendidikan rendah, orang kaya, sederhana atau orang

miskin, dan tidak terkecuali anak jalanan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi self concept?

2. Apa itu dimensi self concept?

3. Apa saja karakteristis self concept?

4. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi self concept?

5. Apa pentingnya self concept untuk diri sendiri?

6. Apa saja komponen self concept?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa definisi self concept.

2. Untuk Mengetahui Apa itu dimensi self concept

3. Untuk Mengetahui Apa saja karakteristis self concept.

4. Untuk Mengetahui Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi self concept.

5. Untuk Mengetahui Apa pentingnya self concept untuk diri sendiri.

6. Untuk Mengetahui Apa saja komponen self concept.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Self-Concept

Self concept merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadian. Seperti

dikemukakan oleh Rogers bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri (self)

berisi ide-ide, persepsi-persepsi dan nilai-nilai yang mencakup kesadaran tentang diri sendiri.

Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik

personal, pengalaman, peran, dan status sosial (Desmita, 2012).

Self concept menurut Baron & Byrne (dalam Helmi, 1999) merupakan suatu asumsi-

asumsi atau skema diri mengenai kualitas personal yang meliputi penampilan fisik (tinggi,

pendek, berat, ringan, dsb), trait / kondisi psikis (pemalu dan pencemas) dan kadang-kadang

juga berkaitan dengan tujuan dan motif utama. Self concept dapat dikatakan merupakan

sekumpulan yang dipegang oleh seseorang tentang dirinya. Menurut Soemanto (1998) self

concept (konsep diri) adalah pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, merupakan

salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku.

Sementara itu Seifert & Hoffnung, mendefinisikan self concept sebagai “suatu

pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri”. Sementara itu, Atwater menyebutkan

bahwa self concept adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang

tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.

Selanjutnya Atwater mengidentifikasi self concept atas tiga bentuk. Pertama, body image,

kesadaran tentang tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua, idea

self, yaitu bagaimana cita-cita dan harapan- harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social

self, yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya.

3
Menurut Bruns, self concept adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri

kita sendiri. Sedangkan Pemily mendefinisikan self concept sebagai sistem yang dinamis dan

kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan,

persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut. Sementara itu, Cawagas

menjelaskan bahwa self concept mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya,

karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya,

kegagalannya, dan sebagainya (Desmita, 2012).

Self concept adalah pengetahuan dan gagasan seseorang tentang dirinya serta sikap

terhadap diri dan perilakunya. Self concept dibagi menjadi self concept positif dan konsep diri

negatif. Hurlock (dalam simanjutak, 2009) menyatakan individu dengan konsep diri positif

akan mengembangkan sikap-sikap seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk

melihat dirinya secara realistis. Kemudian individu dapat menilai hubungan dengan orang lain

secara tepat dan akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya, self concept

negatif akan mengambarkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Individu akan merasa ragu

dan kurang percaya diri.

Menurut Bruns (1993) suatu self concept yang positif dapat disamakan dengan evaluasi

diri yang positif, penghargaan diri yang positif, penerimaan diri yang positif; self concept yang

negatif menjadi sinonim dengan evaluasi diri yang negatif, membenci diri, perasaan rendah diri

dan tiadanya perasaan yang menghargai pribadi dan penerimaan diri.

Dari beberapa teori diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa self concept merupakan sikap

kepercayaan dirinya dan keyakinan mengenai kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya

serta karakteristik fisiknya yang terbentuk melalui persepsi dan interpretasi terhadap diri

sendiri dan lingkungannya.

4
2.2 Dimensi self concept

Calhoun dan Acocella dalam (Desmita, 2012) menyebutkan 3 dimensi self concept

utama dari konsep diri, yaitu:

a. Pengetahuan
Dimensi pertama dari self concept adalah apa yang kita ketahui tentang diri

sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberikan gambaran

tentang diri saya. Gambaran diri tersebut pada gilirannya akan membentuk citra

diri. Dimensi pengetahuan (kognitif) dari self concept mencakup segala sesuatu

yang kita pikirkan tentang diri kita sebagai pribadi, seperti “saya pintar”, “saya

cantik”, “saya anak baik”, dan seterusnya.

b. Harapan

Dimensi kedua dari self concept adalah dimensi harapan atau diri yang dicita-

citakan dimasa depan. Pengharapan ini merupakan diri ideal (self ideal) atau diri

yang dicita-citakan. Cita-cita diri (self ideal) terdiri atas dambaan, aspirasi,

harapan, keinginan bagi diri kita, atau menjadi manusia seperti apa yang kita

inginkan.

c. Penilaian

Dimensi ketiga self concept adalah penilaian kita terhadap diri kita sendiri.

Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang hargaatau kewajaran kita

sebagai pribadi. Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Desmita, 2012) setiap

hari kita berperan sebagai penilaian tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita

bertentangan: 1) pengharapan bagidiri kita sendiri (saya dapat menjadi apa), 2)

standar yang kita tetapkanbagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa).

Hasil dari penilaian tersebut membentuk apa yang disebut dengan rasa harga diri,

yaitu seberapa besar kita menyukai diri sendiri.

5
2.3 Karakteristik Konsep Diri / Self Concept

Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya sendiri,

terdapat dua kemungkinan. Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya

negatif. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai self concept positif, akan tetapi tak

menutup kemungkinan bahwa ada pula individu yang mempunyai self concept negatif.

Di bawah ini akan dijabarkan karakteristik self concept.

1. Self Concept Positif

Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki konsep positif

pada dirinya yang memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak

keadaan. Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada

hikmah yang bisa diambil dan bukanlah akhir dari segalanya.

Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini akan lebih optimis,

percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah ada solusinya.

Selain itu, individu yang memiliki self concept positif ini, dapat menerima dirinya

apa adanya, menerima segala risiko dan kelemahannya. Ia juga cenderung memiliki

wawasan yang luas terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan perencanaan realis

yang kemungkinan besar dapat dicapai olehnya. Ia memiliki sikap yang dapat

memposisikan harga dirinya secara tepat.

Adapun karakteristik individu yang memiliki self concept yang positif, antara lain:

• Mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi berbagai masalah.

Dengan kata lain, dirinya percaya bahwa di setiap masalah pasti ada solusinya

• Ia memiliki perasaan setara terhadap individu lain

6
• Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam memperbaiki

dirinya sendiri

• Memiliki kesadaran bahwa individu lain juga mempunyai keinginan, perasaan, dan

sikap yang belum tentu diterima oleh semua anggota masyarakat atau kelompok

sosial tertentu

• Dapat menerima pujian dari individu lain tanpa rasa malu. Dengan kata lain, ia tak

akan hanyut ketika mendapatkan sanjungan dari individu lain

• Tidak merasa terancam dan cemas apabila dirinya dikritik oleh individu lain

• Akan secara lapang menerima informasi negatif terhadap dirinya

Untuk membentuk self concept positif memerlukan usaha lebih, dimana bukan

hanya sekedar teori saja namun bagaimana kita bisa mempraktikkannya dalam kehidupan

sehari-hari dan hal ini bisa Grameds pelajari pada buku Berpikir Positif.

2. Self Concept Negatif

Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu

informasi akan dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh. Contohnya, ia hanya

melihat kelemahan pada dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya.

Hal tersebut yang menjadikan dirinya memiliki keinginan, harapan dan

perencanaan yang tidak realistis sehingga peluang untuk berhasilnya pun tipis. Ia memiliki

sikap yang memposisikan dirinya secara kurang atau bisa dikatakan tidak tepat.

Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis dan merasa

sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih, dirinya merasa kalah

sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan self

concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya

sendiri.
7
Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki self concept yang

negatif, di antaranya.

• Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu lain

• Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari individu lain

• Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain

• Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke persoalan kecil

sekalipun

• Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain

• Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain

Untuk menghilangkan pemikiran konsep negatif ini, Grameds dapat membaca

buku Magnet Berpikir Positif yang dapat membuka pemikiran bahwa tidak semua

kegagalan adalah akhir dari segalanya.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi self concept

Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada perspektif

terhadap dirinya sendiri. Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya

sendiri, seperti merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik atau ganteng,

tidak menarik, tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik terhadap dirinya sendiri

yang malah menyebabkan suatu problem.

Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept seorang individu, di

antaranya.

1. Kegagalan

Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus

menerus akan memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri

8
sehingga berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.

2. Overthinking

Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu

karena dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga

terciptalah self concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus

memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa ada keinginan untuk mencari solusinya.

Sikap seperti ini harus segera dihentikan.

3. Depresi

Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang

individu dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki

potensi lagi untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil peluang atas kegagalan

tersebut. Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga depresi karena terus

memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif atas kegagalan yang ia alami.

2.5 Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri

Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri.

Berikut adalah manfaat yang didapatkan dengan memiliki self concept yang sehat dan positif,

di antaranya:

1. Memaksimalkan Potensi Diri

Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan percaya

bahwa ia dapat melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan

mencari peluang dan solusi, membuka potensi yang dimiliki kepada hal-hal yang belum

pernah dipikirkan sebelumnya.

2. Membantu Dirinya Sendiri dalam Mencapai Tujuan Hidupnya

9
Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang optimis

dan realistis terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu, peluang dirinya untuk

berhasil akan semakin besar sehingga tujuan yang diinginkannya pun akan tercapai.

3. Menghindari Self Sabotaging Behavior

Individu yang memiliki self concept positif mampu menghindari self-sabotaging

behavior. Self-sabotaging behavior sebagai bentuk pemikiran, sikap, ataupun tindakan

yang menahan dirinya untuk meraih apa yang ia mau, misalnya, goals dalam hidupnya.

Memiliki self concept yang positif akan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih

positif, optimis, dan yakin bahwa dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan atau

dituju. Akan tetapi, sebaliknya, apabila self concept pada diri individu itu negatif atau dapat

dikatakan tak sehat, hal itu tak akan membawa dirinya dalam mencapai keinginan dan

tujuannya.

4. Mampu Memengaruhi Fisik dalam Menghadapi Masalah

Memengaruhi perspektif bagaimana individu itu menggunakan fisiknya dalam

menghadapi suatu masalah atau tantangan dalam kehidupannya sehari-hari. Contoh

simpelnya, seorang individu ingin mengikuti suatu perlombaan lari, apabila ia memiliki self

concept bahwa dirinya terlalu gemuk untuk dapat mengikuti perlombaan lari tersebut dan

akan menjadi orang terakhir yang sampai di garis finish, mungkin saja itu akan terjadi.

Akan berbeda bila individu tersebut memiliki self concept positif bahwa dirinya

kuat dan akan memenangkan lomba lari tersebut, bisa saja hasilnya akan sesuai dengan

pemikirannya tersebut. Hal ini menandakan bahwa individu yang memiliki self

concept positif akan mampu memengaruhi fisiknya dalam menghadapi masalah yang ada.

5. Mampu Mengukur Seberapa Jauh Dirinya dalam Menyelesaikan Masalah

10
Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan seberapa jauh

ia dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain,

dirinya mampu menentukan seberapa jauh kemampuan dirinya untuk menyelesaikan

berbagai masalah.

2.6 Komponen Konsep Diri / Self Concept

Secara umum, self concept terdiri atas beberapa komponen. Berikut penjelasannya.

1. Citra Diri (Self Image)

Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah perilaku

individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak disadari.

Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu maupun

sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya (fisik).

2. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu tersebut

semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan cita-citanya.

Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan

dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar dirinya.

Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini seperti

harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.

3. Harga Diri (Self Esteem)

Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang

individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian

perilakunya dengan ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab

adanya perhatian dan penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya.

11
Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang

individu terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya.

Apabila semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di

dirinya, akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut

semakin mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang

dikerjakan, akan semakin tinggi pula rasa harga dirinya.

4. Peran Diri

Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang

diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam

masyarakat atau kelompok sosial tersebut.

5. Identitas Diri

Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari

pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan

dengan individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri

individu sejak masa kanak-kanaknya.

Selain itu, terdapat pula pandangan terkait komponen self concept dari beberapa

literatur, di antaranya.

1. Komponen Kognitif, biasa disebut sebagai komponen citra diri atau self image adalah

komponen yang memiliki keterkaitan langsung dengan pikiran dan cara

menggunakannya. Self image atau citra diri ini meliputi beberapa aspek, seperti aspek

percaya diri, daya tarik secara fisik, aspek rasa percaya diri, tujuan hidup, kedudukan

dan peran sosial, serta aspek kesukaan dari penilaian individu lain terhadap dirinya.

12
2. Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self

esteem. Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki keterkaitan

erat dengan perasaan. Self esteem atau harga diri memiliki beberapa aspek, meliputi

aspek perasaan, penerimaan diri, penyesuaian dirinya, penghargaan, dan pujian.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri. Hal ini

berguna sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka

dari itu, ciptakanlah self concept yang positif agar mampu membentuk kepribadian yang baik

pula.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsa.ac.id/411/5/Bab%202.pdf
https://www.gramedia.com/best-seller/konsep-diri/

15

Anda mungkin juga menyukai