MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Manajemen SDM Lanjutan
Oleh :
MANAJEMEN
PURWAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Makalah ini merupakan makalah Manajemen SDM Lanjutan yang membahas tentang “Self-
Concept”. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga
materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh para pembacanya.
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkalah penulis mengucapkan
terimaksih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah
SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi keikhlasan dan ketulusan atas
dukungannya.
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik
saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep diri bukan merupakan bawaan atau gen dari orang tua. Konsep diri terbentuk
keluarga, maupun masayarakat. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang membentuk
perilaku individu. Dimana perilaku tersebut yang ditampilkan dari hasil respon dan pandangan
Konsep diri adalah semua bentuk kepercayaan, perasaan, dan penilaian yang diyakini
individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi proses interaksi sosial dengan lingkungan
sekitar (Pambudi, 2012). Konsep diri juga merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang
dirinya sendiri.Menurut Chaplin (dalam Pardede, 2008) mengemukakan bahwa konsep diri
adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri, penilaian atau penafsiran mengenai diri sendiri
oleh individu yang bersangkutan. Konsep diri memberikan sebuah gambaran yang menentukan
bagaimana seseorang mengolah informasi yang didapatkan. Perilaku yang dilakukan oleh
Individu yang berperilaku negatif maka biasanya konsep diri yang dimiliki juga negatif,
begitu juga sebaliknya. Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi dengan orang-orang
sekitarnya. Apa yang dipersepsian individu lain mengenai dirinya, tidak terlepas dari struktur,
peran, dan status sosial yang dimiliki seorang individu tersebut (Papalia, 2004). Konsep diri
dimiliki oleh semua orang, mulai dari anak kecil, dewasa , lansia, orang yang berpendidikan
tinggi maupun orang yang memiliki pendidikan rendah, orang kaya, sederhana atau orang
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
dikemukakan oleh Rogers bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri (self)
berisi ide-ide, persepsi-persepsi dan nilai-nilai yang mencakup kesadaran tentang diri sendiri.
Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik
Self concept menurut Baron & Byrne (dalam Helmi, 1999) merupakan suatu asumsi-
asumsi atau skema diri mengenai kualitas personal yang meliputi penampilan fisik (tinggi,
pendek, berat, ringan, dsb), trait / kondisi psikis (pemalu dan pencemas) dan kadang-kadang
juga berkaitan dengan tujuan dan motif utama. Self concept dapat dikatakan merupakan
sekumpulan yang dipegang oleh seseorang tentang dirinya. Menurut Soemanto (1998) self
concept (konsep diri) adalah pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, merupakan
Sementara itu Seifert & Hoffnung, mendefinisikan self concept sebagai “suatu
pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri”. Sementara itu, Atwater menyebutkan
bahwa self concept adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang
tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.
Selanjutnya Atwater mengidentifikasi self concept atas tiga bentuk. Pertama, body image,
kesadaran tentang tubuhnya, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Kedua, idea
self, yaitu bagaimana cita-cita dan harapan- harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga, social
3
Menurut Bruns, self concept adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri
kita sendiri. Sedangkan Pemily mendefinisikan self concept sebagai sistem yang dinamis dan
kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan,
persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut. Sementara itu, Cawagas
menjelaskan bahwa self concept mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya,
Self concept adalah pengetahuan dan gagasan seseorang tentang dirinya serta sikap
terhadap diri dan perilakunya. Self concept dibagi menjadi self concept positif dan konsep diri
negatif. Hurlock (dalam simanjutak, 2009) menyatakan individu dengan konsep diri positif
akan mengembangkan sikap-sikap seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk
melihat dirinya secara realistis. Kemudian individu dapat menilai hubungan dengan orang lain
secara tepat dan akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. Sebaliknya, self concept
negatif akan mengambarkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Individu akan merasa ragu
Menurut Bruns (1993) suatu self concept yang positif dapat disamakan dengan evaluasi
diri yang positif, penghargaan diri yang positif, penerimaan diri yang positif; self concept yang
negatif menjadi sinonim dengan evaluasi diri yang negatif, membenci diri, perasaan rendah diri
Dari beberapa teori diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa self concept merupakan sikap
kepercayaan dirinya dan keyakinan mengenai kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya
serta karakteristik fisiknya yang terbentuk melalui persepsi dan interpretasi terhadap diri
4
2.2 Dimensi self concept
Calhoun dan Acocella dalam (Desmita, 2012) menyebutkan 3 dimensi self concept
a. Pengetahuan
Dimensi pertama dari self concept adalah apa yang kita ketahui tentang diri
sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberikan gambaran
tentang diri saya. Gambaran diri tersebut pada gilirannya akan membentuk citra
diri. Dimensi pengetahuan (kognitif) dari self concept mencakup segala sesuatu
yang kita pikirkan tentang diri kita sebagai pribadi, seperti “saya pintar”, “saya
b. Harapan
Dimensi kedua dari self concept adalah dimensi harapan atau diri yang dicita-
citakan dimasa depan. Pengharapan ini merupakan diri ideal (self ideal) atau diri
yang dicita-citakan. Cita-cita diri (self ideal) terdiri atas dambaan, aspirasi,
harapan, keinginan bagi diri kita, atau menjadi manusia seperti apa yang kita
inginkan.
c. Penilaian
Dimensi ketiga self concept adalah penilaian kita terhadap diri kita sendiri.
Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang hargaatau kewajaran kita
sebagai pribadi. Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Desmita, 2012) setiap
hari kita berperan sebagai penilaian tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita
standar yang kita tetapkanbagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa).
Hasil dari penilaian tersebut membentuk apa yang disebut dengan rasa harga diri,
5
2.3 Karakteristik Konsep Diri / Self Concept
Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya sendiri,
terdapat dua kemungkinan. Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya
negatif. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai self concept positif, akan tetapi tak
menutup kemungkinan bahwa ada pula individu yang mempunyai self concept negatif.
Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki konsep positif
pada dirinya yang memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak
keadaan. Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada
Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini akan lebih optimis,
percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah ada solusinya.
Selain itu, individu yang memiliki self concept positif ini, dapat menerima dirinya
apa adanya, menerima segala risiko dan kelemahannya. Ia juga cenderung memiliki
wawasan yang luas terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan perencanaan realis
yang kemungkinan besar dapat dicapai olehnya. Ia memiliki sikap yang dapat
Adapun karakteristik individu yang memiliki self concept yang positif, antara lain:
Dengan kata lain, dirinya percaya bahwa di setiap masalah pasti ada solusinya
6
• Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam memperbaiki
dirinya sendiri
• Memiliki kesadaran bahwa individu lain juga mempunyai keinginan, perasaan, dan
sikap yang belum tentu diterima oleh semua anggota masyarakat atau kelompok
sosial tertentu
• Dapat menerima pujian dari individu lain tanpa rasa malu. Dengan kata lain, ia tak
• Tidak merasa terancam dan cemas apabila dirinya dikritik oleh individu lain
Untuk membentuk self concept positif memerlukan usaha lebih, dimana bukan
hanya sekedar teori saja namun bagaimana kita bisa mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan hal ini bisa Grameds pelajari pada buku Berpikir Positif.
Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu
informasi akan dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh. Contohnya, ia hanya
melihat kelemahan pada dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya.
perencanaan yang tidak realistis sehingga peluang untuk berhasilnya pun tipis. Ia memiliki
sikap yang memposisikan dirinya secara kurang atau bisa dikatakan tidak tepat.
Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis dan merasa
sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih, dirinya merasa kalah
sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan self
concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya
sendiri.
7
Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki self concept yang
negatif, di antaranya.
• Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu lain
• Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari individu lain
• Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain
• Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke persoalan kecil
sekalipun
• Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain
buku Magnet Berpikir Positif yang dapat membuka pemikiran bahwa tidak semua
Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada perspektif
terhadap dirinya sendiri. Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya
sendiri, seperti merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik atau ganteng,
tidak menarik, tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik terhadap dirinya sendiri
Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept seorang individu, di
antaranya.
1. Kegagalan
Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus
menerus akan memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri
8
sehingga berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.
2. Overthinking
Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu
karena dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga
terciptalah self concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus
memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa ada keinginan untuk mencari solusinya.
3. Depresi
potensi lagi untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil peluang atas kegagalan
tersebut. Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga depresi karena terus
Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri.
Berikut adalah manfaat yang didapatkan dengan memiliki self concept yang sehat dan positif,
di antaranya:
Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan percaya
bahwa ia dapat melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan
mencari peluang dan solusi, membuka potensi yang dimiliki kepada hal-hal yang belum
9
Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang optimis
dan realistis terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu, peluang dirinya untuk
berhasil akan semakin besar sehingga tujuan yang diinginkannya pun akan tercapai.
yang menahan dirinya untuk meraih apa yang ia mau, misalnya, goals dalam hidupnya.
Memiliki self concept yang positif akan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih
positif, optimis, dan yakin bahwa dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan atau
dituju. Akan tetapi, sebaliknya, apabila self concept pada diri individu itu negatif atau dapat
dikatakan tak sehat, hal itu tak akan membawa dirinya dalam mencapai keinginan dan
tujuannya.
simpelnya, seorang individu ingin mengikuti suatu perlombaan lari, apabila ia memiliki self
concept bahwa dirinya terlalu gemuk untuk dapat mengikuti perlombaan lari tersebut dan
akan menjadi orang terakhir yang sampai di garis finish, mungkin saja itu akan terjadi.
Akan berbeda bila individu tersebut memiliki self concept positif bahwa dirinya
kuat dan akan memenangkan lomba lari tersebut, bisa saja hasilnya akan sesuai dengan
pemikirannya tersebut. Hal ini menandakan bahwa individu yang memiliki self
concept positif akan mampu memengaruhi fisiknya dalam menghadapi masalah yang ada.
10
Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan seberapa jauh
ia dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain,
berbagai masalah.
Secara umum, self concept terdiri atas beberapa komponen. Berikut penjelasannya.
Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah perilaku
individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak disadari.
Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu maupun
sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya (fisik).
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu tersebut
semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan cita-citanya.
Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan
Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini seperti
harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang
individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian
perilakunya dengan ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab
11
Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang
individu terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya.
Apabila semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di
dirinya, akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut
semakin mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang
4. Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang
diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari
pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan
dengan individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri
Selain itu, terdapat pula pandangan terkait komponen self concept dari beberapa
literatur, di antaranya.
1. Komponen Kognitif, biasa disebut sebagai komponen citra diri atau self image adalah
menggunakannya. Self image atau citra diri ini meliputi beberapa aspek, seperti aspek
percaya diri, daya tarik secara fisik, aspek rasa percaya diri, tujuan hidup, kedudukan
dan peran sosial, serta aspek kesukaan dari penilaian individu lain terhadap dirinya.
12
2. Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self
esteem. Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki keterkaitan
erat dengan perasaan. Self esteem atau harga diri memiliki beberapa aspek, meliputi
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri. Hal ini
berguna sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka
dari itu, ciptakanlah self concept yang positif agar mampu membentuk kepribadian yang baik
pula.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsa.ac.id/411/5/Bab%202.pdf
https://www.gramedia.com/best-seller/konsep-diri/
15