Anda di halaman 1dari 11

MAKALA KONSEP DIRI

DISUSUN OLEH:
INDAH SATIAS FITRI

NIM : 2200252041

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. ALDO YULIANO MP, S. Kep, MM

DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2022- 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah KONSEP DIRI dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak bisa untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini tidak
hanya diambil dari satu sumber saja, melainkan dari berbagai sumber.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada dosen
pembimbing dalam menyusun makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat
terima kasih.
DAFTAR ISI

BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................
BAB II..........................................................................................................................................
PEMBAHASAN..........................................................................................................................
A.KONSEP DIRI.........................................................................................................................
2.1. Pengertian Konsep Diri.........................................................................................................
2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri.............................................................................
2.3. Komponen Konsep Diri........................................................................................................
2.4. Pengetahuan,Keterampilan Sikap Yang Harus Dimiliki Konselor dan Pentingnya
Pemahaman Diri...........................................................................................................................
2.5. Berfikir Kreatif......................................................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................
A.Kesimpulan...............................................................................................................................
B.Saran.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep diri merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu self schema. Istilah
dalam psikologi memiliki dua arti yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri
dan sesuatu keselurhan proses psikologi yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri .
Calhoun & Acocella mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran diri seseorang.
Sedangkan Burns mendefinsikan bahwa konsep diri sebagai kesan terhadap diri sendiri secara
keseluruhan yang mencakup pendapatnya terhadap diri sendiri, terhadap gambaran diri di
mata orang lain dan pendapatnya tentang hal-hal yang dicapai. Mereka menjelaskan
bahwa konsep diri adalah gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan
diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan penilaian terhadap diri sendiri-sendiri.
Harlock mengungkapkan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang
mengenai dirinya sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis,
sosial, emosional, aspirasi dan prestasi yang mereka capai. Konsep diri adalah pandangan
individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan
orang lain kepada individu.
Kartini Kartono dalam kamus psikologinya menuliskan bahwa konsep diri
merupakan keseluruhan yang dirasa dan diyakini benar oleh seseorang mengenai
dirinya sendiri sebagai individu, ego dan hal-hal yang dilibatkan di dalamnya. Konsep diri
menurut Rakhmat tidak hanya merupakan gambaran deskriptif semata, akan tetapi juga
merupakan penilaian seorang individu mengenai dirinya sendiri, sehingga konsep diri
merupakan sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan oleh seorang individu. Ia mengemukakan
dua komponen dari konsep diri yaitu komponen kognitif (self image) dan komponen
afektif (self esteem).
Komponen kognitif (self image) merupakan pengetahuan individu tentang dirinya yang
mencakup pengetahuan “who am I”, dimana hal ini akan memberikan gambaran
sebagai pencitraan diri. Adapun komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap
dirinya yang akan membentuk bagaimana penerimaan diri dan harga diri individu yang
bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.KONSEP DIRI
2.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep Diri adalah gambaran mengenai diri sendiri yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilalian seseorang terhadap dirinya sendiri. Dan menurut psikologi Definisi
dari konsep diri adalah suatu model internal yang menggunakan penilaian diri dalam
rangka menentukan skema diri seseorang. Definisi dari konsep diri adalah suatu model
internal yang menggunakan penilaian diri dalam rangka menentukan skema diri seseorang.
Perkembangan konsep diri terjadi sepanjang rentang kehidupan serta tahapan – tahapan
perkembangan psikologis.
Perkembangan konsep diri merupakan kulminasi dari berbagai factor yang dialami
oleh siswa, baik factor yang bersifat internal maupun factor eksternal. Ketika siswa
berinteraksi dengan factor -faktor tersebut, mereka mengamati, menyerap, mengintegrasikan
serta menginternalisasikan ke dalam diri mereka. Nilai – nilai yang yang diperoleh dari
proses internalisasi mereka Yakini dan dan dijadikan konsep diri.
Menurut tokoh ahli :
Untuk memahami pengertian self concept secara mendalam, berikut akan
diberikan pengertian dari beberapa ahli di bawah ini.
1. Robert Bruce Burns Robert Bruce Burns berpendapat bahwa self concept adalah
relasi antara sikap dan keyakinan mengenai diri individu itu sendiri.

2. Budi Anna Keliat Budi Anna Keliat mengatakan bahwa self concept atau konsep diri
adalah cara pandang individu dalam memandang dirinya, baik secara utuh,
fisikal, intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial.

3. Patricia Potter Anne Perry Potter and Perry memandang bahwa self concept atau
konsep diri adalah gambaran subjektif dari diri individu dan perpaduan yang
kompleks, mulai dari perasaan, persepsi sadar dan bawah sadar, hingga sikap. Self
concept atau konsep diri memberi individu kerangka rujukan yang memengaruhi
self management akan situasi dan hubungan individu dengan orang lain.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada perspektif
terhadap dirinya sendiri. Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya
sendiri, seperti merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik atau
ganteng, tidak menarik, tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik terhadap
dirinya sendiri yang malah menyebabkan suatu problem.
Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept seorang individu, di
antaranya.
1. Kegagalan Sadar atau tak sadar,
kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus menerus akan
memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri sehingga
berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.

2. Overthinking
Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu
karena dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri
sehingga terciptalah self concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus
menerus memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa ada keinginan untuk
mencari solusinya. Sikap seperti ini harus segera dihentikan.

3. Depresi
Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya.
Seorang individu dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya
tidak memiliki potensi lagi untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil
peluang atas kegagalan tersebut. Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga
depresi karena terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif atas
kegagalan yang ia alami.

Menurut Pudjijogyanti (Yulius Beny Prawoto, 2010: 23-26) mengemukakan


beberapafactor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri sebagai berikut.
1. Peranan citra fisik
Tanggapan mengenai keadaan fisik seseorang biasanya didasari oleh
adanyakeadaan fisik yang dianggap ideal oleh orang tersebut atau pandangan
masyarakat umum.Seseorang akan berusaha untuk menacapai standard di mana ia
dapat dikatakanmempunyai keadaan fisik ideal agar mendapat tanggapan positif dari
orang lain.Kegagalan atau keberhasilan mencapai standar keadaan fisik ideal sangat
mempengaruhi pembentukan citra fisik seseorang.

2. Peranan jenis kelamin


Peranan jenis kelamin salah satunya ditentukan oleh perbedaan biologis
antaralaki-laki dan perempuan.Masih banyak masyarakat yang menganggap peranan
perempuan hanya sebatas urusan keluarga.Hal ini menyebabkan perempuan
masihmenemui kendala dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang
dimiliki.Sementara di sisi lain, laki-lak mempunyai kesempatan yang lebih besar
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

3. Peranan perilaku orang tua


Lingkungan pertama dan utama yang mempengaruhi perilaku seseorang
adalahlingkungan keluarga. Dengan kata lain, keluarga merupakan tempat pertama
dalam pembentukan konsep diri seseorang. Salah satu hal yang terkait dengan peranan
orang tuadalam pembentukan konsep diri adalah cara orang tua dalam memenuhi
kebutuhan fisik dan psikologis anak.4.Peranan factor socialInteraksi seseorang dengan
orang lain dan lingkungan sekitarnya merupakan salahsatu hal yang membentuk
konsep diri orang tersebut. Struktur, peran, dan status socialseseorang menjadi
landasan bagi orang lain dalam memandang orang tersebut.

3.2. Komponen Konsep Diri


Secara umum, self concept terdiri atas beberapa komponen. Berikut penjelasannya.
1. Citra Diri (Self Image)
Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah
perilaku individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak
disadari. Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu
maupun sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya
(fisik).

2. Ideal Diri (Self Esteem)


Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu
tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan
cita-citanya. Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada
masa anak-anak dan dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar
dirinya. Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini
seperti harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme
dirinya.

3. Harga diri
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang
individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian
perilakunya dengan ideal dirinya.
Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan
penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya. Self esteem atau harga diri ini
dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang individu terhadap dirinya terkait yang
diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya. Apabila semakin luas
ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di dirinya, akan
semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut semakin
mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang
dikerjakan, akan semakin tinggi pula rasa harga dirinya.
4. Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan
yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran
individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.

5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan
dari pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki
perbedaan dengan individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan
berkembang pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya.

Menurut beberapa literatur, di antaranya.


• Komponen Kognitif, biasa disebut sebagai komponen citra diri atau self image
adalah komponen yang memiliki keterkaitan langsung dengan pikiran dan cara
menggunakannya. Self image atau citra diri ini meliputi beberapa aspek, seperti
aspek percaya diri, daya tarik secara fisik, aspek rasa percaya diri, tujuan hidup,
kedudukan dan peran sosial, serta aspek kesukaan dari penilaian individu lain
terhadap dirinya.

• Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self esteem.
Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki keterkaitan
erat dengan perasaan. Self esteem atau harga diri memiliki beberapa aspek, meliputi
aspek perasaan, penerimaan diri, penyesuaian dirinya, penghargaan, dan pujian.

2.3 Karakteristik Konselor dan Kepribadian Konselor


Secara umum tugas konselor adalah menjadi fasilitator bagi klien yang
berbekal pemahaman dasar dan teknik konseling, sampai klien dapat
menemukan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Carl Rogers, pelopor
konseling humanistik, memaparkan tiga karakteristik yang perlu dimiliki oleh
seorang konselor, yaitu:
1. Kongruensi (congruence)
Dapat diartikan sebagai “menunjukkan diri sendiri” sebagaimana
adanya dan yang sesungguhnya, berpenampilan secara terus terang, ada
kesesuaian antara apa yang dikomunikasikan secara verbal dengan yang
non verbal.
2. Penghargaan positif tanpa syarat (Unconditional positive regard)
Konselor yang menunjukkan sikap menghargai secara positif tanpa
syarat artinya tidak mengharapkan simpati dari apa yang dilakukannya.
Selain itu juga konselor bersikap toleran atau menyetujui tentang apa
yang dilakukan dan diungkapkan oleh orang lain.
3. Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan untuk memahami cara pandang dan
perasaan orang lain. Empati tidak berarti memahami orang lain secara
objektif, tetapi sebaliknya berusaha memahami pikiran dan perasaan
orang lain dengan cara orang lain tersebut berpikir dan merasakan atau
melihat dirinya sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan juga sebagai makhluk
sosial,hendaknya kita perlu mengetahui tentang diri kita sendiri, siapa diri kita,
bagaimana dirikita, apa harapan diri kita untuk masa depan, dan lain sebagainnya. Tentu
kita harusmengenal diri kita, dengan mengenal diri kita maka kita akan memahami
bagaimanakarakter diri kita, konsep diri kita, dan penyesuaian diri kita. Sehingga kita
sebgaai makhluk sosial tidak merasa minder, resah, takut, dan lain-lain untuk menjalani
kehidupan di duniaini. Saat kita mampu mengenali diri, konsep diri, dan penyesuaian diri
kita, maka kita akanmerasa lebih tenang, dan lebih berpengalaman dalam menjalani hidup
ini tanpa ada rasacemas, ragu, takut, terhadap dunia yang kita jalani ini.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca
makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupansehari - hari. Sehingga dapat mengetahui tentang
apa itu Konsep Diri dan Penyesuaian Diridalam ilmu keperawatan. Dalam makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan , Oleh karenaitu memohon koreksinya agar kedepan
makalah kami lebih baik dan bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA

Retno, Devita. “Citra diri dalam psikologi gambaran secara singkat”.


dosenpsikologi.com/citra-diri-dalam-psikologi. Diakses pada tanggal 15 maret 2022.
Hariyanto. “Peranan Konsep Diri Dalam Menentukan Perilaku”.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/. Diakses pada tanggal 15 maret 2022.
Talitha Tasya. 2021. “Pengertian konsep diri, komponen,dan karakteristik self concept”.
From gramedia.com/best-seller/konsep-diri/. Diakses pada tanggal 14 maret 2022.
repository.upi.edu/7622/2/d_bp_049805_chapter1.pdf . Maulani Gilang. 2021.
“Pengembangan dan konsep diri dalam dunia psikologi”. From,
https://www.qubisa.com/article/pengembangan-dan-konsep-diri-dalam-dunia-psikologi.
Diakses pada 14 maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai