Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
PENGEMBANGAN DIRI

Disusun Oleh:
1. Agil Syahputra Orkinata (V1820005)
2. Bela Puspita (V1820013)
3. Cheilla Sugata Meidiana (V1820015)
4. Fayza Fhiandra Sembiring (V1820028)
5. Ferizal Amirul Hakim (V1820030)
6. Iin Nur Hidhahizah (V1820041)

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Makalah Kewirausahaan ini
dapat penulis selesaikan. Makalah Kewirausahaan ini merupakan tugas yang
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan menambah wawasan mengenai mata
kuliah Kewirausahaan. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah
Kewirausahaan ini berjalan atas dukungan dari segala pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada seluruh pihak yang
telah membantu. Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
yang penulis miliki sehingga ada kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir
kata semoga tugas ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Surakarta, 04 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 3
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
2.1 CIRI-CIRI PENGENALAN DIRI ............................................................ 4
2.2 PENGANTAR PENGEMBANGAN DIRI............................................... 5
2.3 CIRI-CIRI PENGEMBANGAN DIRI ..................................................... 7
2.4 CIRI-CIRI PENGEMBANGAN BERPIKIR POSITIF ............................ 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 12
3.2 SARAN ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengenalan diri merupakan suatu daya upaya seseorang untuk melihat
kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri sendiri untuk dapat merespon
dengan tepat tuntutan yang muncul dari dalam maupun luar diri. Mengenal
diri berarti memahami aspek-aspek yang ada pada dirinya, berupa fisik dan
psikis, sosial, dan moral. Pengenalan diri yang baik akan melahirkan konsep
diri yang baik dan positif. Konsep diri yang baik dan positif ini akan
menghasilkan harga diri yang kuat dan kepercayaan diri yang tinggi.
Dengan kepercayaan diri yang tinggi seseorang dengan mudah menjalani
hidupnya dan meraih apa yang dicita-citakannya. Bahkan ketika
menghadapi kendala pun, ia akan tetap optimis karena keyakinan diri
tersebut (Tirtawinata., 2013).
Pengembangan diri merupakan suatu upaya seseorang dalam
meningkatkan daya saing hidup. Pengembangan diri akan mengarahkan
manusia untuk menciptakan peradaban. Proses lahirnya sebuah peradaban
didasari oleh nilai budaya yang tinggi. Pencipta budaya adalah para
intelektual yang didasari oleh pengembangan ilmu dengan benar. untuk
menjelaskan pembahasan tentang pengembangan diri, dalam filsafat ilmu
harus memahami konsep diri. Konsep diri merupakan suatu konsep yang
dimiliki oleh seorang individu tentang dirinya sendiri untuk melihat pribadi
secara utuh, menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual serta
menjadi pedoman seseorang dalam bertindak. Selain demikian konsep diri
menjadi faktor yang mendorong seseorang dalam memutuskan suatu
keputusan, dimana dalam diri seseorang memiliki kebutuhan, dan kepuasaan
yang dimilikinya, sehingga hal ini membentuk perilaku konsumtif individu
(Aminullah dan Marzuki, 2020).
Membentuk konsep diri diawali oleh sifat pengetahuan manusia dalam
kehidupannya. Adapun sifat manusia dalam kehidupan ada empat macam
yaitu dia tahu bahwa dirinya tahu, dia tahu bahwa dirinya tidak tahu, dia

1
tidak tahu bahwa dirinya tahu dan dia tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.
Dari empat sifat tersebut dituntut untuk bisa menilai dirinya sendiri berada
pada posisi yang mana, sehingga dapat membentuk sikap rendah diri pada
orang yang berilmu.6 Sifat rendah diri merupakan suatu keharusan bagi
orang yang berilmu untuk mengembangkan diri. Disisi lain juga disebutkan
“orang yang berilmu laksana padi semakin berisi semakin merunduk,” hal
ini bermaksud orang yang berilmu dalama melakukan pengembangan diri
harus bisa mengendalikan diri dengan cara merendah diri dan tidak menjadi
sombong (Aminullah dan Marzuki, 2020).
Berfikir positif adalah sumber kekuatan dan sumber kebebasan.
Disebut sumber kekuatan karena ia membantu anda memikirkan solusi
sampai mendapatkannya. Dengan begitu anda bertambah mahir, percaya,
dan kuat. Disebut sumber kebebasan karena dengannya anda akan terbebas
dari penderitaan dan kumpulan pikiran negative serta pengaruh dari fisik.
Berfikir positif akan menjadikan individu lebih optimis menghadapi hidup
dan memudahkan individu untuk beraktivitas dengan baik. Individu yang
tidak mampu berfikir positif akan merasakan kesulitan dalam hidup, karena
keyakinan dan konsep yang salah dan negatif mengenai hidupnya dan
lingkungannya. Karena itu individu yang berfikir positif cenderung lebih
optimis dalam menjalani hidup, adapun individu yang tidak berfikir positif
akan sulit dalam menjalani hidup dan tentunya ini akan berdampak pada
permasalahan mental bahkan fisik. Maka orang yang optimis cenderu ng
menunjukkan kepuasan hidup yang lebih baik (Kurniawan., 2019).
Berfikir positif juga dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor
optimisme yaitu seseorang merasa yakin atas apa yang dilakukan dan selalu
melihat sisi terang dari segala sesuatu. Faktor kreativitas yaitu kemampuan
individu untuk mengembangkan diri dan menciptakan segala sesuatu yang
berbeda dari orang lain. Faktor percaya diri yaitu suatu sikap atau perasaan
yakin atas kemampuannya diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan
tidak terlalu cemas dalam tindakan. Berfikir positif mencakup tiga aspek
yaitu mencari solusi atas masalah yang dihadapi, bebas dari penderitaan dan

2
pernyataan yang tidak menilai, bebas dari simtom-simtom negatif/pikiran
negative (Kurniawan., 2019).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat disimpulkan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pengenalan diri?
2. Bagaimana pengantar pengembangan diri?
3. Bagaimana pengembangan berfikir positif?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan
beberapa rumusan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui konsep pengenalan diri
2. Mengetahui pengantar pengembangan diri
3. Mengetahui pengembangan berfikir positif

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 CIRI-CIRI PENGENALAN DIRI


Menurut John Robert Powers, konsep diri merupakan ‘suatu
kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa
aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa
perananku, dan apa keinginanku’. Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup
sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin
mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya. Faktor yang penting dalam
pembentukan konsep diri adalah melalui belajar. Karena konsep diri
merupakan produk dari belajar, permasalahan yang timbul selama proses
belajar akan mengganggu perkembangan konsep diri. Permasalahan umum
yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik
yang tidak konsisten.
Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu :
1) Pengetahuan, konsep ini berupa pengenalan terkait apa yang kita
ketahui tentang diri kita, mencakup:
- Identitas formal
- Kualitas pribadi
- Perbandingan antara kita dengan orang lain
2) Harapan diri, merupakan idealisme mengenai diri seseorang serta
karakteristik pribadinya sehingga akan membentuk jati diri pada
orang tersebut
3) Penilaian diri, merupakan suatu proses perbandingan atau
pengukuran antara “saya saat ini” dengan harapan tentang “diri
saya yang akan datang”. Hasil dari perbandingan ini menjadi
gambaran atas penghargaan diri sendiri, yang mana semakin besar
perbedaan antara kedua perbandingan tersebut berarti semakin
rendah penghargaan terhadap dirinya. Namun ketika seseorang
semakin merasa dapat mencapai standar atau harapannya, ia akan

4
merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi
penghargaan terhadap diri sendiri.
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah orang tersebut
mengetahui dirinya, maka akan terbentuknya sikap dan perilaku dalam
menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang
mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan
hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang
terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang
dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang menentukan,
dengan demikian konsep pengenalan diri seseorang bukan suatu yang
langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan,
pengalaman serta pengaruh lingkungan.
Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan:
1. Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali
dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya.
2. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup
menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri
adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan
hakhak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak
orang lain.

2.2 PENGANTAR PENGEMBANGAN DIRI


Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjadi pondasi dalam
meraih apa yang kita inginkan, salah satunya melalui pengembangan diri,
seorang psikolog asal New York bernama Abraham Maslow mengatakan
bahwa pengembangan diri merupakan suatu usaha individu untuk
memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi merupakan
kebutuhan puncak/tertinggi diantara kebutuhan-kebutuhan manusia.
Pengembangan diri sangat diperlukan karena di dalam setiap elemen
kehidupan pasti harus selalu berkembang, bahkan dalam hal sederhana

5
seperti membuat kue pun harus menunggu adonan kue mengembang baru
dapat diolah menjadi sebuah kue yang sangat nikmat.
Hal-hal penting terkait pengembangan diri :
1. Self Awareness/Kesadaran Diri, setiap manusia dibekali dengan
berbagai macam kelebihan. Kesadaran diri ini sangat penting bagi
seseorang untuk menjalankan kehidupan nya sehingga dapat
meraih tujuan yang diinginkan.
2. Self Knowledge/Pengetahuan Diri, pengetahuan diri sudah kita
dapatkan dari saat kita masih di sekolah, sebagai contoh pada
waktu sekolah kita mendapatkan ilmu yang belum pernah kita
dapatkan dimana pun, kita dapat belajar berhitung, kita dapat
belajar berbagai bahasa, bahkan kita dapat belajar bermain segala
jenis alat musik yang kita suka,semua itu adalah untuk
meningkatkan pengetahuan diri kita.
Setelah lepas masa sekolah pengetahuan diri ini lantas tidak
berhenti begitu saja, dalam lingkungan sehari-hari pun kita dapat
meningkatkan pengetahuan diri kita. semakin luas wawasan atau
pengetahuan diri kita maka akan semakin terbuka lebar jalan
menuju impian yang kita tuju.
3. Identity/Identitas, identitas diperlukan untuk mengetahui apa
tujuan yang ingin saya capai, identitas diri dapat bertumbuh dari
kesadaran diri dan pengetahuan diri, jika kita sadar akan diri kita
dan jika kita mengetahui segala hal di dalam diri kita, maka
identitas kita akan semakin dikenal. Identitas juga sangat penting
bagi pengembangan diri, anda ingin diketahui sebagai apa, anda
ingin dikenal sebagai apa, dan lain sebagainya semua tergantung
identitas anda.
4. Potential/Potensi , potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan,
baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang
dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau
dipergunakan secara maksimal. Setiap manusia pasti memiliki
potensi, potensi dalam bidang apapun. Ada yang memiliki potensi

6
di bidang musik, ada yang di bidang menari, ada yang dibidang
menyanyi. segera asah potensi diri anda dan yakinkan diri anda
bahwa anda bisa melakukan segala potensi yang ada.
5. Human Capital/Modal Manusia, manusia diciptakan juga dengan
berbagai modal..Hal yang paling sederhana dari modal manusia
adalah setiap individu diberikan modal akal budi yang sangat
baik, diberikan modal untuk memiliki mata, telinga, hidung,
mulut, tangan dan lain sebagainya yang ada di tubuh. Gunakan
setiap modal yang ada dan kembangkan lah segala modal
dimiliki, jika modal tersebut sudah digunakan dan dikembangkan
maka selanjutnya cari modal modal lain nya untuk membantu
anda meraih cita cita atau tujuan.
6. Quality of Life/Kualitas Hidup, kualitas hidup ditentukan dari
berbagai hal, sebagai contoh bagaimana cara berpikir, bagaimana
cara bersikap, bagaimana cara berbicara , semua ini sangat
mempengaruhi kualitas hidup. Jika ingin mengubah kualitas
hidup kemarin menjadi lebih baik, maka ubah semua cara berpikir
dan attitude menjadi semua yg positif.
7. Dreams / Mimpi, sedari kecil kita selalu diberikan pertanyaan
oleh orang tua kita atau bahkan dari siapapun yg bertemu kita, apa
mimpi mu atau apa cita cita mu? sebagian dari kita mungkin ada
yg menjawab saya ingin jadi dokter, saya ingin jadi pilot, saya
ingin jadi polisi atau bahkan saya ingin jadi presiden. Semua itu
tidak lah salah karena setiap orang berhak untuk bermimpi.

2.3 CIRI-CIRI PENGEMBANGAN DIRI


Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa
kegiatan kita dalam bersosial masyarakat serta menghadapi dalam sikap dan
perilaku yang berbeda-beda. Penerapan konsep diri tergantung kepada diri
sendiri, berupa : 1) Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya, 2)
Pandai mengendalikan diri, 3) Tenggang rasa, 4) Berusaha jujur terhadap
diri sendiri serta menyadari peranannya.

7
Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti:
a) Saat kita mengambil keputusan tanpa mempelajari dan
mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat
keputusan yang diambil kurang tepat. Dengan kata lain orang
yang mempunyai konsep diri positif akan mengambil keputusan
tanpa emosional.
b) Orang yang mempunyai sifat “mau menang sendiri‟ (egois) tidak
mau merubah diri untuk tidak egois. Orang tersebut tidak mampu
merubah dirinya atau merubah konsep dirinya yang negatif.
Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah
dapat menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.
Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan
kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan
sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep
diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri
merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan
tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa
menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Seseorang yang
bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai hak
dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari
kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau
melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit
dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-
masing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan
tekad untuk merubahnya.

2.4 CIRI-CIRI PENGEMBANGAN BERPIKIR POSITIF


Menurut Winda Adelia (2011), berpikir positif adalah pikiran yang
dapat membangun dan dan memperkuat kepribadian karakter. Dengan
berpikir positif, seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih matang dan
menjadi lebih berani dalam menghadapi tantangan. Menurut El-Qudsy
(2010), berpikir positif harus diawali dengan keyakinan diri yang

8
mengartikan bahwa diri sendiri mampu dan bisa. Sementara menurut Sisca
Wardoyo (2010), berpikir positif merupakan suatu kegiatan berpikir,
menduga, dan memiliki harapan yang baik tentang suatu keadaan atau
tentang seseorang. Berpikir positif merupakan sebuah satu kesatuan yang
terdiri dari 3 komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan
pengawasan pikiran. Segala sesuatu yang dilakukan dengan berpikir positif
akan menghasilkan sesuatu yang positif juga (Andinny, 2015). Menurut
Widarso (2002) dalam Kurniawan (2019), beberapa faktor yang
mempengaruhi berpikir positif adalah sebagai berikut.
1. Optimisme
Optimisme adalah ketika seseorang merasa yakin atas apa yang
telah dilakukannya dan selalu melihat sisi gerang dari segala
sesuatu.
2. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan individu untuk mengembangkan
diri dan menciptakan segala sesuatu yang berbeda dari oranglain.
3. Percaya diri
Percaya diri adalah sikap/perasaan yakin atas kemampuan dirinya
sendiri sehingga tidak terlalu cemas dalam melakukan tindakan,
merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang disukai dan mau
bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat serta sopan ketika
berinteraksi dengan orang lain, dan dapat mengenal kelebihan dan
kekurangan.
Berpikir positif adalah cara berpikir yang menekakan pada emosi yang
positif. Berpikir positif akan menjadikan individu lebih optimis dalam
menjalani hidup dan memudahkan individu tersebut untuk beraktivitas
dengan baik. Individu yang berpikir positif cenderung lebih optimis dalam
menjalani hidup. Hal ini terjadi karena kondisi mentalnya yang baik
sehingga berpengaruh dalam segala tindakan yang dilakukan (Kurniawan,
2019).
Pikiran dapat menjadi kekuatan mental apabila hal yang dipikirkan
adalah hal positif, yang tidak dikotori berbagai nafsu dan angan angan

9
negatif. Dr. Maulana Wahiduddin Khan (2005) menjelaskan bahwa
seseorang akan benar benar mampu membentuk kekuatan dari dalam dirinya
apabila ia terbebas dari pikiran dangkal. Setiap pengusaha diharuskan untuk
memiliki pikiran positif untuk dapat melalui semua aktivitas khususnya
untuk meraih impian jangka panjang. Sikap positif yang diimplementasikan
dalam berwirausaha akan menghasilkan daya tahan dan produktivitas yang
baik. Beberapa manfaat dari bersikap positif adalah sebagai berikut.
a) Mampu meningkatkan produktivitas
b) Mampu mengatasi berbagai masalah
c) Meningkatkan kualitas diri
d) Mendorong hubungan yang baik anatar sesama
e) Mampu mengurangi stress, dan
f) Membentuk kepribadian yang menyenangkan
Dalam berwirausaha tak jarang membutuhkan kerja tim yang kompak.
Kerja tim yang baik akan menghasilkan produktivitas yang tinggi karena
setiap orang mampu menyumbang tenaga, pikiran, serta biaya untuk
mewujudkan impian bersama. Tentunya dalam berwirausaha, kita pasti akan
menemui masalah. Masalah akan selalu datang ketika manusia akan
menapaki cita-citanya. Beberapa orang menganggap masalah sebagai
sebuah momok, tetapi beberapa yang lain menganggap masalah yang
mereka temui sebagai sebuah tantangan yang harus diselesaikan untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini, berpikir positif akan
memberi kontribusi yang cukup besar untuk menyelesaikan masalah ketika
meraih cita-cita. Energi positif yang muncul karena pikiran positif yang
dipikirkan seseorang akan membantu mendorong dirinya untuk
meningkatkan kualitas diri dan berusaha untuk meraih kesuksesan. Salah
satu keuntungan akibat berpikir positif adalah antusiasme dari orang yang
berada di sekitar kita. Antusiasme akan bertahan di tempat yang positif,
sehingga apabila seseorang bergaul dalam lingkungan yang memiliki energi
negatif maka akan membuat antusiasme terkikis. Ketika kita melakukan
sesuatu yang baik, hasilnya tidak akan selalu baik secara instan karena
semuanya membutuhkan proses. Disini peran antusiasme berlaku, yaitu jika

10
seseorang berada di lingkungan masyarakat, maka orang sekelilingnya akan
termotivasi untuk memiliki antusiasme yang baik.
Sikap positif akan mendorong hubungan yang lebih baik antarsesama.
Hal ini terjadi karena tidak adanya rasa curiga dan saling menjatuhkan.
Selain itu, sikap positif menghasilkan kepribadian yang menyenangkan,
bersahabat, dan bersahaja. Orang yang senantiasa berpikiran positif akan
memiliki banyak relasi sehingga bagi seorang wirausahawan tentunya akan
sangat membantu untuk memperluas target pasar. Kepribadian yang
menyenangkan akan mampu menghadirkan konsumen dan akan menjadi
loyal terhadap usaha yang dibangun (Haswani, 2015).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah tentang “Kewirausahaan (Pengembangan Diri)” dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengenalan diri merupakan suatu daya upaya seseorang untuk melihat
kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri untuk dapat merespons
dengan tepat tuntutan yang muncul dari dalam maupun luar diri.
Mengenal diri berarti memahami aspek-aspek yang ada pada dirinya,
berupa fisik dan psikis, sosial, dan moral. Setelah seseorang mengetahui
dirinya, maka akan terbentuk sikap dan perilaku dalam menentukan
arah dan prinsip hidup yang diinginkan.
2. Pengembangan diri merupakan suatu upaya seseorang dalam
meningkatkan daya saing hidup. Pengembangan diri akan mengarahkan
manusia untuk menciptakan peradaban. Membentuk konsep diri diawali
oleh sifat pengetahuan manusia dalam kehidupannya. Untuk
mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap
percaya diri. Di sisi lain juga disebutkan “orang yang berilmu laksana
padi semakin berisi semakin merunduk,” hal ini bermaksud orang yang
berilmu dalam melakukan pengembangan diri harus bisa
mengendalikan diri dengan cara merendah diri dan tidak menjadi
sombong.
3. B erpikir positif merupakan suatu kegiatan berpikir, menduga, dan
memiliki harapan yang baik tentang suatu keadaan atau tentang
seseorang. Dengan berpikir positif, seseorang dapat menjadi pribadi
yang lebih matang dan menjadi lebih berani dalam menghadapi
tantangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi berpikir positif yaitu
optimisme, kreativitas, dan percaya diri. Sikap positif akan mendorong
hubungan yang lebih baik antarsesama. Selain itu, sikap positif
menghasilkan kepribadian yang menyenangkan, bersahabat, dan
bersahaja.

12
3.2 SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca. Dengan adanya pembahasan mengenai
Pengembangan Diri ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut
terkait materi “Pengembangan Diri” serta dapat memanfaatkannya
dalam berkewirausahaan dan berkehidupan sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aminullah, Muhammad dan Marzuki Ali. 2020. Konsep Pengembangan


Diri Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Komunikasi Era
4.0. Jurnal Komunike. Vol. 12(1): 1-23.
Andinny, Y. 2015. Pengaruh Konsep Diri dan Berpikir Positif Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa. Jurnal Formatif. Vol. 3(2):
126-135.
Elhami. 2018. Konsep Pengenalan Diri. Diakses pada hari Sabtu tanggal 2
Maret 2022. https://www.researchgate.net/profile/Elihami-
Elihami/publication/323656839_Konsep_Pengenalan_Diri/links/5a
a2558e a6fdcc22e2d2ec31/Konsep-Pengenalan-Diri.pdf.
Haswani, F. 2015. Motivasi Berwirausaha Bagi Mahasiswa. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 21(79): 17-23.
Kurniawan, W. 2019. Relationship Between Think Positive Towards The
Optimism of Psychology Student Learning In Islamic University of
Riau. Jurnal Nathiqiyah. Vol. 2(1): 126-147.
Tirtawinata, Christofora Megawati. 2013. Mengenal dan Menemukan Diri
Melalui Kebersamaan Dengan Orang Lain. Jurnal Humaniora.
Vol. 4(2): 1.309- 1319.

14

Anda mungkin juga menyukai