KESEHATAN MENTAL
DOSEN PENGAMPU :
MATA KULIAH :
Kesehatan Mental
Assalamuallaikum wr. wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas izinnya kami dapat meyusun dan
menyelesaikan tugas makalah psikoterapi yang telah diberikan oleh dosen pengampu kami.
Semoga apa yang kami susun di makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca
dan kami sendiri.
Kami harap apa yang telah teman-teman pahami pada makalah ini dapat teman-teman
bagikan lagi kepada semua orang yang ingin memahami materi ini. Sekali lagi terimakasih
kepada dosen pengampu kami yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun
makalah ini. Kami yakin makalah ini masih penuh dengan kesalahan maka dari itu kepada
pembaca semuanya aya memohon maaf kepada Allah kami mohon ampun.
Wassalamuallaikum wr. wb
Hormat Kami
Kelompok 3
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
I.I Latar Belakang....................................................................................................
I.II Rumusan Masalah..............................................................................................
I.III Tujuan Penelitian..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
II.I Definisi Kepribadian Sehat................................................................................
II.II Teori – Teori Kepribadian Sehat......................................................................
II.III Ciri – Ciri Kepribadian Sehat.........................................................................
II.IV Definisi Konflik Stres.....................................................................................
II.V Bentuk – Bentuk Konflik Stres........................................................................
II.VI Penyebab Terjadinya Konflik Stres................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
KESIMPULAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kepribadian adalah terjemahan dari bahasa Inggris “personality” dan kata “persona”
berasal dari bahasa Yunani yang berarti topeng. • Kepribadian adalah kata yang begitu umum
dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang bisa dinilai dari kemampuannya
memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang dalam berbagai keadaan. Untuk definisi
kepribadian hampir bisa dikatakan tidak ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan
pandangan yang pernah dilontarkan.
Tetapi menurut G.W Allpont pengertian kepribadian adalah “Kepribadian adalah
suatu organisme yang dinamis dalam diri individual sistem psikofisiknya menentukan
karakteristik, tingkah laku serta berpikir seseorang” • Sedangkan A. Moslow berpendapat
bahwa setiap individu mempunai potensi-potensi. Sehingga dapat menampilkan
kemampuankemampuan yang unggul dalam berbagai bidang ( self actualizers).
Kepribadian sehat dan tidak sehat • Kepribadian Sehat Kepribadian sehat merupakan
kemampuan seseorang untuk memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang dalam berbagai
keadaan sehat dan baik.
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu
2. Untuk lebih memahami pengertian mengenai Mata Kuliah Kesehatan Mental dan cara
pencegahannya
3. Untuk memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai Mata Kuliah ini
BAB II
PEMBAHASAN
Fokus utama dari psikologi pertumbuhan adalah mempelajari kodrat manusia dari sisi
yang sehat, bukan yang sakit. Tujuannya adalah membuka potensi manusia agar dapat
mengaktualisasi diri dan bakat-bakatnya supaya menjadi pribadi yang utuh dan sehat. Berikut
ini adalah model-model k epribadian sehat menurut beberapa ahli yang dikutip dari buku
Duane Schultz (1991):
Model Allport : Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang
tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong ke depan oleh
suatu visi dan visi itu mempersatukan kepribadiaannya serta membawanya melewati
tantangan demi tantangan yang terus berubah. Kebahagiaan bukan merupakan tujuan
utama. Kebahagiaan hanyalah merupakan hasil sampingan dari proses mencapai
tujuan. Pribadi ini akan terus berusaha mencari motif-motif dan tujuan baru begitu
tujuan lamanya tercapai. Kriteria kepribadian yang matang adalah: perluasan perasaan
diri, hubungan yang hangat dengan orang lain, keamanan emosional, persepsi yang
realistik, serta memiliki keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas.
Model Rogers : Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu
berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan
emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat
ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan
spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa
bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
Model Fromm: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang
dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Ada empat segi tambahan dari
kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati yang produktif.
Cinta yang produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu pertumbuhan
dan perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang berfokus
pada gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam
potongan-potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan
mengatur dirinya sendiri.
Model Maslow: Sejak lahir manusia didorong untuk memenuhi kebutuhannya yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk memiliki dan
kebutuhan cinta serta penghargaan. Kebutuhan itu harus dipenuhi sebelum muncul
kebutuhan aktualisasi diri. Dan pribadi yang sehat adalah pribadi yang
mengaktualisasi diri yaitu pribadi yang dapat menggunakan bakat, kualitas, dan
kapasitas dirinya secara penuh. Ada sejumlah sifat orang yang mengaktualisasi diri
antara lain: dapat mengamati realitas secara efisien, menerima orang lain dan diri
sendiri, spontan, sederhana, wajar, membutuhkan privasi dan independensi serta
memiliki perhatian terhadap masalah-masalah di luar diri mereka. Para
pengaktualisai diri memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan dan memikul tugas
tanggungjawab atas pekerjaan itu secara kreatif.
Model Jung: pribadi yang sehat adalah pribadi yang terindividuasi, yaitu pribadi yang
menjadi dirinya sendiri. Mereka mampu mengungkapkan dirinya secara utuh.. Ciri-
ciri orang serupa itu adalah adanya penerimaan dan toleransi terhadap kodrat manusia,
dapat menerima apa yang tidak diketahui dan misterius, serta memiliki kepribadian
universal.
Model Frankl: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mengatasi diri, yaitu
memberikan diri sepenuhnya pada suatu tujuan atau seseorang dan terus menerus
mencari bukan diri kita tetapi arti hidup kita. Dalam bukunya ”man’s search for
meaning” Frank menyatakan bahwa dorongan fundamental yang ada dalam diri
manusia adalah kemauan akan arti. Tanpa memperoleh arti dari kehidupan, tidak ada
alasan untuk meneruskan hidup. Sedang arti hidup itu bersifat unik dan khas bagi tiap
individu. Sifat-sifat pribadi yang mengatasi diri antara lain: memiliki orientasi ke
depan, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, mampu memberi dan menerima cinta,
bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri dan bertanggung jawab terhadap
pilihan tersebut.
Model Perls: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang berpijak dengan aman pada
momen kehidupan sekarang. Mereka dikatakan sebagai orang ‘disini dan sekarang’.
Mereka bukan tawanan dari trauma masa lalu atau khayalan masa depan. Ciri-ciri
mereka antara lain: Memiliki kesadaran penuh dan penerimaan penuh terhadap siapa
dan apa mereka, dapat mengungkapkan perasaan secara terbuka, bersedia memikul
tanggungjawab atas kehidupannya sendiri, serta tidak dapat diatur dari luar
Teori Eksistensi-Humanistik
Pembahasan kepribadian sehat adalah fungsi dari individu yang sehat secara
psikologis. Adapun karakteristiknya adalah:
d. Terlibat dalam aktivitas yang bermakna, memiliki perasaan bermakna serta mengalami
pengalaman puncak
e. Mampu membuat perubahan besar dalam hidupnya, sehingga memiliki cara dalam
menginterpretasikan pengalaman, berjuang menuju tujuan baru, dan bertindak dengan bebas.
f. Saya adalah saya, yaitu memiliki nilai dan cara sendiri untuk membangun peristiwa, dan
memahami konsekuensi atau Resiko sehingga dapat mengantisipasi dan mengendalikan
situasi tersebut.
Teori Psikodinamik
4. memiliki hasil yang positif dalam setiap tahap interaksinya dengan lingkungan
sosial
(Erikson).
Ego dari individu yang berkepribadian sehat memiliki kekuatan mengendalikan dan
mengatur id dan superego-nya, sehingga ekspresi primitif id berkurang dan ekspresi yang
sesuai dengan situasi yang muncul tanpa adanya represi dari ego secara berlebihan.
Jung & Adler mengungkapkan bahwa individu yang berkepribadian sehat merupakan
self yang memiliki kekuatan untuk mengarahkan perilaku mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Adler berpendapat bahwa manusia mempunyai kekuatan kreatif untuk
mengontrol kehidupan dirinya, bretanggungjawab mengenai tujuan finalnya, menentukan dan
memperjuangkan tujuan itu.
Setiap keberhasilan dalam tiap tahap psikososial yang diungkap Erikson memberikan
kontribusi pada individu yang sehat kepribadiannya. Misal: bayi akan sangat baik apabila
memiliki kepercayaan dasar, sehingga akan dapat berkegiatan aktif ketika masa sekolah, dan
mampu memahami dirinya ketika remaja.
Teori Trait
Pribadi yang sehat adalah individu yang mampu menemukan potensi positif dalam sifat-
sifat yang dimilikinya serta mengarahkan sifat-sifat yang ada untuk menjadi apa yang
diinginkannya.
Teori Belajar
Kepribadian sehat diartikan sebagai kemampuan individu untuk berperilaku adaptif, yaitu
perilaku individu yang tepat menurut lingkungan dalam proses belajarnya dan menghasilkan
reinforcement. Teori Sosial-kognitif mengungkapkan inidvidu dengan kepribadian sehat
adalah mereka yang memiliki variabel-variabel:
Pembahasan kepribadian sehat adalah fungsi dari individu yang sehat secara psikologis.
Adapun karakteristiknya adalah:
d. Terlibat dalam aktivitas yang bermakna, memiliki perasaan bermakna serta mengalami
pengalaman puncak
e. Mampu membuat perubahan besar dalam hidupnya, sehingga memiliki cara dalam
menginterpretasikan pengalaman, berjuang menuju tujuan baru, dan bertindak dengan bebas.
f. Saya adalah saya, yaitu memiliki nilai dan cara sendiri untuk membangun peristiwa,
dan memahami konsekuensi atau Resiko sehingga dapat mengantisipasi dan mengendalikan
situasi tersebut.
Seseorang dengan kepribadian yang sehat, mau menilai diri sendiri disetiap keadaan.
Dia juga tidak bersikap egois dimana berusaha membela diri untuk terlihat benar dimata
semua orang. Dia akan melihat segala sesuatu dari kacamata yang realistis sehingga
menjadikannya pribadi yang bijak dan dewasa.
Seseorang dengan kepribadian yang sehat mau menerima keadaan diri sendiri apa
adanya dengan legawa tanpa banyak menuntut. Dirinya akan bersikap sewajarnya tanpa
menjalani jalan hidup yang tidak sesuai dengan kehendaknya. Sehingga menjadikannya sosok
yang senantiasa menerima diri sendiri dengan rasa ikhlas dan syukur.
3. Bertanggung jawab
Seseorang dengan kepribadian yang sehat akan bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang menjadi tanggung jawabnya. Dirinya akan bersungguh-sungguh dan amanah memegang
segala tanggung jawab yang dilimpahkan padanya serta tidak berusaha untuk lepas tangan
atau lari darinya.
Tahu bagaimana cara untuk mengarahkan diri sendiri dalam mengambil langkah
terbaik dalam hidupnya, termasuk dalam mengambil keputusan sekalipun. Dirinya tahu apa
yang harus dan tidak untuk dilakukan. Dan dirinya juga tidak akan mencoba untuk melanggar
norma-norma yang ada.
Mampu mengendalikan diri sendiri disetiap siuasi dan kondisi, meski itu genting
sekalipun. Dan juga dirinya tidak mudah terpancing dalam emosi yang negatif serta mampu
menahan diri di setiap keadaan sehingga menjadikannya memiliki kontrol diri yang baik.
Dirinya adalah perencana yang matang. Punya skala prioritas dan pencapaian yang
ingin diraih dan semua itu sudah terstruktur dengan baik karena telah melalui hasil
pertimbangan yang matang tanpa mudah dipengaruhi atau dihasut oleh orang di sekitarnya
karena dirinya yakin dan percaya akan kemampuannya sendiri.
Dirinya juga mau untuk turut serta merasakan emosi yang sedang dialami oleh orang
lain. Tidak berusaha untuk menjadi egois pada diri sendiri sehingga menjadikannya sosok
yang memiliki rasa simpati dan empati karena sikap pedulinya terhadap sesama.
9. Berjiwa sosial
Ciri lain dari mereka yang memiliki kepribadian sehat adalah mau turut serta
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, adanya gerakan hati untuk memberikan yang terbaik
bagi lingkungan dan masyarakat, dan berusaha selalu menjalin komunikasi yang baik pada
siapapun orang yang ditemuinya.
Seseorang dengan kepribadian yang baik dan sehat tentu memiliki pegangan hidup yang
ia percayai dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dirinya menjalani kehidupan dengan
mengacu pada filsafat yang ia percayai tersebut.
Karena punya kendali diri yang baik dan mau menerima diri sendiri tanpa banyak protes
dan menuntut, maka menjadikannya pribadi yang senantiasa menjalani kehidupannya dengan
rasa syukur. Sehingga perasaannya selalu stabil untuk menjadi tenang, damai dan bahagia.
Konflik yang sering terjadi di sekitar kita merupakan sebuah proses dimana nanti
proses tersebut menentukan bagaimana organisasi tersebut dapat bertahan. Namun sering
terdapat pengertian pengertian yang kurang tepat dalam arti konflik dan stress sehingga
terdapat perbedaan ideologi di tiap individu – individu Stress dapat didefenisikan sebagai
sebuah keadaan yang kita alami ketikaada sebuah ketidaksesuain antara tuntutan yang
diterima dan kemampuan untuk mengatasinya. Stress adalah keseimbangan antara bagaimana
kita memandangtuntutan dan bagaimana kita memandang tuntutan-tuntutan dan bagaimana
kita berpikir bahwa kita dapat mengatasi semua tuntutan yang menentukan apakah kitatidak
merasakan stres, merasakan distress atau eutres. Distres adalah suatu keadaan dimana terlalu
sedikit tuntutan yang merangsang anda yang menyebabkan kebosanan dan frustasi.
1. Definisi Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik juga dapat diartikan sebagai
hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki tujuan atau
kepentingan yang berbeda.
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya
keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak
secara berterusan.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau
lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh
perbedaan tujuan.
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang
sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan
adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
2. Definisi Stres
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu
itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Secara lebih khusus, stres dikaitkan
dengan kendala dan tuntutan: Kendala adalah kekuatan yang mencegah individu dari
melakukan apa yang sangat diinginkan sedangkan tuntutan ialah hilangnya sesuatu yang
sangat diinginkan.
Luthans (2006:441) Stres adalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang
menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi.
Stres adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga
perbuatan kurang terkontrol secara sehat, stres bukan hanya masalah kecemasan . Kecemasan
terjadi dalam lingkup emosional dan psikologis. Sementara stres terjadi dalam lingkup
emosional, psikologis dan juga fisik.
Stres bukan hanya ketegangan saraf . Ketegangan saraf mungkin dihasilkan oleh stres,
tetapi keduanya tidak sama dan stres tidak selalu buruk. Walaupun bisanya dibahas dalam
konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan
potensi hasil.
II.V Bentuk-Bentuk Konflik Stres
Secara umum, bentuk konflik sosial terdiri dari 6 bentuk, mulai dari konflik pribadi,
antar kelas, politik, rasial, internasional, serta antar suku bangsa. Nah berikut ini penjelasan
lebih lanjut.
1. Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi dikarenakan ada dua individu yang mana sedang mengalami
sebuah masalah pribadi dan saling tidak ingin menyadari kesalahan masing-masing. Masalah
ini lah yang menjadi dasar dari konflik yang terjadi. Tak jarang, konflik pribadi ini terjadi
diantara dua orang yang baru saja berkenalan, meskipun kebanyakan terjadi pada orang-orang
yang sudah lama berkenalan.Dalam konflik pribadi, biasanya masing-masing orang akan
berusaha untuk mengalahkan lawannya. Contoh nya dalam kehidupan sehari-hari adalah
perselisihan paham, tawuran pelajar, dan lainnya.
Konflik yang mana terjadi antar kelompok ataupun individu yang memiliki masalah
dengan individu lainnya yang berada di kelompok (kelas) lainnya. Yang dimaksud kelas
disini dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang ataupun kelompok di dalam lingkungan
masyarakat secara vertikal (kelas atas atau kelas bawah). Contoh yang sering terjadi misalnya
saja ketika buruh mengadakan unjuk rasa kepada pimpinan perusahaan untuk bisa menaikkan
gaji. Yang mana buruh disini dapat diartikan kelas bawah sedangkan pimpinan perusahaan
merupakan kelas atas.
3. Konflik Politik
Konflik sosial yang mana terjadi pada 2 kelompok atau individu yang satu sama
lainnya memiliki perbedaan serta pandangan berbeda mengenai prinsip dari masalah
ketatanegaraan yang akhirnya berdampak pada perselisihan pandangan. Masalah politik
sendiri memang menjadi masalah yang cukup mudah untuk memicu terjadinya
ketidaknyamanan serta ketidaktenangan di dalam lingkungan masyarakat. Konflik politik ini
bisa mengaitkan beberapa golongan-golongan tertentu dalam masyarakat hingga negara.
Contoh konflik politik misalnya terjadi perselisihan antara partai politik dengan partai politik
lainnya saat merumuskan undang-undang.
4. Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi diantara kelompok ras yang berbeda
dikarenakan adanya kepentingan serta kebudayaan yang bertabrakan satu sama lainnya.
Konflik rasial ini memang sudah berlangsung bahkan masuk ke dalam sejarah kehidupan
manusia. Konflik ini biasanya terjadi dikarenakan salah satu ras yang merasa lebih unggul
dibandingkan dengan ras lainnya. Salah satu contoh yang cukup populer dari konflik rasial ini
adalah yang terjadi di Afrika Selatan, yaitu Politik Apartheid. Konflik ini terjadi pada ras
kulit putih yang merupakan penguasan dengan ras kulit hitam yang menjadi golongan
mayoritas yang ingin dikuasai.
5. Konflik Internasional
Bentuk-bentuk konflik sosial antara agama ini merupakan konflik yang terjadi pada
pemeluk agama satu sama lainnya. Seperti yang anda ketahui sendiri, Indonesia memiliki
beberapa agama yang dianut oleh masyarakat. Sehingga tak heran jika konflik ini dapat
terjadi di Indonesia. Perbedaan agama ini nantinya dapat membawa perbedaan ke dalam
kehidupan sehari harinya. Contohnya saja cara berpakaian, cara bersosialisasi, corak
kesenian, penerapan hukum warisan, dan lainnya.
Menurut Lazarus & Folkman (2013) stres memiliki memiliki tiga bentuk yaitu:
a. Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres
atau disebut juga dengan stressor.
b. Respon, yaitu stres yang merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena
adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara
psikologis, seperti: jantung berdebar, gemetar, pusing, serta respon psikologis seperti: takut,
cemas, sulit berkonsentrasi, dan mudah tersinggung.
c. Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat
mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun afeksi.
II.VI Penyebab Terjadinya Konflik Stres
Penyebab Konflik
Ahli sosiologi di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto menyimpulkan bahwa ada empat
(4) faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Keempat faktor itu adalah perbedaan
antar kebudayaan, perbedaan antar perorangan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial
yang cepat.
Dalam bermasyarakat, individu satu dengan yang lainnya tidak selalu sependapat mengenai
pandangan tertentu. Tentunya hal ini disebabkan setiap individu mempunyai sifat dan
karakter berbeda-beda, sehingga perbedaan inilah yang menjadi faktor terjadinya konflik di
masyarakat.
Perbedaan Kebudayaan
Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam. Perbedaan ini dapat mendorong
terjadinya konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku
dari masing-masing kebudayaan berbeda. Selain itu, konflik yang diawali dari kebudayaan
umumnya dikarenakan tidak ada rasa saling menghormati satu sama lain.
Perbedaan Kepentingan
Kepentingan dapat berarti luas. Perbedaan kepentingan dapat mencakup dari sisi politik,
sosial budaya, ekonomi, keamanan, sumber daya, dan lainnya. Kenapa bisa terjadi? Pasalnya
setiap orang memiliki maksud, tujuan dan kepentingan tertentu dalam suatu hal. Selain itu,
konflik juga dipicu rasa saling tidak mau mengalah satu sama lain. Inilah penyebab terjadinya
konflik di masyarakat.
Kehidupan sosial di masyarakat merupakan hal yang dinamis, artinya selalu mengalami
pembaharuan dan perubahan. kedinamisan yang terlalu cepat dapat memicu terjadinya
disorganisasi serta ketidaksiapan masyarakat dalam menerimanya. Hal ini akan memantik
konflik sosial dilingkungan masyarakat.
Penyebab Stres
Penyebab stres sangat banyak dan ini biasanya dipicu oleh berbagai hal yang terjadi
dalam hidup seseorang, di antaranya adalah:
PENUTUP
KESIMPULAN
Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol
oleh trauma dan konflik masa lalu. Dan pribadi yang sehat adalah pribadi yang
mengaktualisasi diri yaitu pribadi yang dapat menggunakan bakat, kualitas, dan kapasitas
dirinya secara penuh. Ego strength (Freud) Ego dari individu yang berkepribadian sehat
memiliki kekuatan mengendalikan dan mengatur id dan superego-nya, sehingga ekspresi
primitif id berkurang dan ekspresi yang sesuai dengan situasi yang muncul tanpa adanya
represi dari ego secara berlebihan. Pribadi yang sehat adalah individu yang mampu
menemukan potensi positif dalam sifat-sifat yang dimilikinya serta mengarahkan sifat-sifat
yang ada untuk menjadi apa yang diinginkannya.
Berjiwa sosial Ciri lain dari mereka yang memiliki kepribadian sehat adalah mau turut
serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial, adanya gerakan hati untuk memberikan yang
terbaik bagi lingkungan dan masyarakat, dan berusaha selalu menjalin komunikasi yang baik
pada siapapun orang yang ditemuinya. Memiliki pegangan hidup yang ia percaya dan yakini
Seseorang dengan kepribadian yang baik dan sehat tentu memiliki pegangan hidup yang ia
percayai dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun sering terdapat pengertian pengertian yang kurang tepat dalam arti konflik dan
stress sehingga terdapat perbedaan ideologi di tiap individu – individu Stress dapat
didefenisikan sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketikaada sebuah ketidaksesuain antara
tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya. Definisi Stres Stres adalah suatu
kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau
sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya
dipandang tidak pasti dan penting.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Ginan, “Ini 11 Ciri Kepribadian yang Sehat, Sudahkah Kamu Memilikinya?,” IDN
Times, Sep. 19, 2018. https://www.idntimes.com/life/inspiration/dewinner93/11-ciri-
kepribadian-sehat-c1c2/11 (accessed Aug. 26, 2021).
M. Kuliah et al., “Konsep Kepribadian Sehat Menurut Teori Psikodinamik, Teori Trait, Teori
Belajar dan Teori Eksistensi-Humanistik,.” Accessed: Aug. 26, 2021. [Online].
Available: https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-content/uploads/sites/6/2018/03/3.-
Konsep-Kepribadian-Sehat-Menurut-Psikoanalisa-dll.pdf.