Di dusun oleh :
Alhamdulillahi Robbil ‘alamin Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema
“KONSEP KEPRIBADIAN YANG SEHAT” Makalah Ini merupakan tugas mata kuliah
“KESEHATAN MENTAL” Dengan dosen pengampuh “Bpk.Aep Saepulloh
SH.I.,M.pd.”. Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu
nya. Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu k
ami membutuhkan kritik dan saran yang sifat nya membangun, dan pada intinya memper
baiki kekurangan-kekurangan yang dibahas dalam makalah ini, sehingga dimasa yang ak
an datang akan lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pe
mbaca dan semua pihak.
Penyusun
2
Daftar isi
Kata Pengantar..................................................................................................... I
Daftar isi................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kepribadian yang Sehat............................................................................... 5
B. Pandangan terhadap kepribadian yang sehat………………………………………. 5
C. Ciri-ciri kepribadian yang sehat dalam kehidupan sehari-hari………………………9
Kesimpulan................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Karena perbedaan itulah seti
ap kepribadian manusia terbilang unik. Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian di
gunakan untuk menggambarkan identitas diri, jati diri seseorang, seperti “Saya seorang y
ang terbuka” atau “Saya seorang yang pendiam”, kesan umum sesorang tentang diri anda
atau orang lain, seperti “Dia agresif” atau “Dia jujur” dan fungsi-fungsi kepribadian yang
sehat atau bermasalah, seprti “Dia baik” atau “Dia pendendam” (Syamsu & Juntika, 201
1).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik seluruh badan serta bagi
an-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi badan atau tubuh. Tapi sekarang seir
ing kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan badan, tetapi juga segal
a sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan
di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tida
k sehat.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki konsekuensi untuk terus-menerus melakukan i
nteraksi dengan individu atau kelompok sosial lain di sekitarnya. Interaksi dengan indivi
du lain disebut dengan hubungan interpersonal (interpersonal relationship). Dalam suatu
relationship, individu tidaklah lepas dari harapan (expectancy) tertentu yang dipengaruhi
oleh pengalaman-pengalamannya. Salah satu karakteristik individu dengan mental yang s
ehat adalah memiliki hubungan interpersonal yang sehat pula.
Pokok bahasan kali ini akan membahas bagaimana cara kita memahami berbagai makna
dari hubungan antar individu (models of interpersonal relationship), serta mengajak kita
untuk mencermati berbagai makna dan implementasi dari hubungan antar individu sehar
i-hari. Harapannya, dengan memahami berbagai model relationship dan makna yang terk
andung di dalamnya, kita mampu membangun relationship yang sehat dan membantu ind
ividu lain menyelesaikan konflik interpersonalnya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kepribadian Sehat adalah keadaan individu yang mengarah pada perkembangan yang ade
kuat dan kemampuan mental yang memiliki kesesuaian fungsi, sehingga individu mampu
mengembangkan kemampuan-kemampuan mentalnya secara lebih baik. Sedangkan menu
rut Hahn dan Payne (2003), Kepribadian Sehat (psychological wellness) merupakan kead
aan individu yang mengarah pada perkembangan yang adekuat dan kemampuan mental y
ang memiliki kesesuaian fungsi, sehingga individu mampu mengembangkan kemampua
n-kemampuan mentalnya secara lebih baik.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Dewi sadiah (2010), Seseorang denga
n kepribadian sehat dapat memberikan kebahagiaan sebagaimana yang diharapkannya me
lalui kebiasaan (pembiasaan) dengan norma lingkungan dan hati nuraninya, bertujuan me
mbangun karakter siswaatau seseorang menjadi mandiri, harmonis, bahagia, sholeh, jujur,
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
1. Psikoanalisis
Menurut Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis, kepribadian yang sehat tercapai ketika tig
a komponen utama kepribadian: Id, Ego, dan Superego berada dalam keseimbangan yang
optimal.
1. Id
Merupakan bagian paling primitif dari kepribadian, yang berisi dorongan dan insting b
awaan seperti seks, agresi, dan kebutuhan untuk makan dan tidur.
5
Id beroperasi pada prinsip kesenangan, dan hanya ingin memuaskan kebutuhannya tan
pa memikirkan konsekuensi.
2. Ego:
Ego beroperasi pada prinsip kenyataan, dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan Id
dengan cara yang aman dan realistis.
3. Superego:
Berisi aturan dan moral yang diinternalisasi dari orang tua dan masyarakat.
Superego bertindak sebagai hati nurani, dan berusaha untuk mengontrol perilaku Ego
dan Id agar sesuai dengan norma sosial.
a) Menerima diri sendiri: Menerima diri apa adanya, dengan segala kelebihan dan kek
urangan.
6
b) Spontanitas: Mampu hidup di saat ini dan menikmati momen-momen kecil dalam h
idup.
c) Kreativitas: Mampu menghasilkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru unt
uk menyelesaikan masalah.
e) Otonomi: Mampu membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihann
ya.
f) Kebutuhan akan makna: Memiliki tujuan hidup yang jelas dan bermakna.
g) Hubungan yang positif: Mampu membangun dan memelihara hubungan yang sehat
dengan orang lain.
i) Pendekatan ilmiah terhadap hidup: Mampu berpikir kritis dan logis dalam menyele
saikan masalah.
Konsep psikologi kognitif Jean Piaget berfokus pada perkembangan kognitif individu. M
enurut Piaget, kepribadian yang sehat ditandai dengan:
Mampu belajar dari pengalaman dan mengubah cara berpikir dan berperilaku.
7
Mampu berpikir kritis dan mengevaluasi informasi dengan objektif.
Mampu membangun dan memelihara hubungan yang positif dengan orang lain.
Mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Teori Bandura berbeda dari teori behavioristik tradisional dalam beberapa hal:
1) Menekankan peran observasi dan modeling: Bandura percaya bahwa individu belaj
ar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui mengamati bagai
mana orang lain berperilaku.
2) Menekankan peran efikasi diri: Bandura percaya bahwa keyakinan individu tentang
kemampuannya sendiri memainkan peran penting dalam menentukan perilakunya.
3) Menekankan peran agen dan self-efficacy: Bandura percaya bahwa individu tidak h
anya pasif dalam belajar, tetapi mereka juga memiliki peran aktif dalam membentu
k lingkungan dan perilakunya.
Kesimpulan:
8
Teori behavioristik Albert Bandura menawarkan perspektif yang lebih komprehensif tent
ang kepribadian yang sehat dibandingkan dengan teori behavioristik tradisional. Dengan
fokus pada belajar sosial, efikasi diri, agen, dan self-efficacy, teori ini memberikan pandu
an yang lebih komprehensif untuk mengembangkan kepribadian yang adaptif, memiliki k
eterampilan sosial yang efektif, mampu mengendalikan diri, dan memiliki keyakinan diri
yang tinggi.
1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentan
g kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebag
ainya.
2. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehi
dupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak men
gharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan
yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh
atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustra
si, tetapi dengan sikap optimistik.
4. Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya un
tuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
5. Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu me
ngambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan dir
i dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
6. Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situ
asi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (me
rusak).
7. Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan ke
hidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar pa
9
ksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan keprib
adian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
8. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memili
ki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fle
ksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa ny
aman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan unt
uk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan di
rinya.
9. Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sika
p bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
10. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang ber
akar dari keyakinan agama yang dianutnya.
11. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh fakto
r-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayan
g)
10
KESIMPULAN
Kepribadian Yang Sehat Adalah Bahwa Individu Yang Memiliki Kepribadian Yang
Sehat Cenderung Memiliki Keseimbangan Antara Berbagai Aspek Dari Seperti
Emosi,Pikiran Dan Perilaku.Mereka Mampu Mengelola Stress,Berhubungan Secara
Positif Dengan Orang Lain,Memiliki Kemandirian,Dan Memiliki Rasa Harga Diri Yang
Positif.
Kepribadian Yang Sehat Juga Mencakup Kemampuan Untuk Belajar Dan Tumbuh Dari
Pengalaman,Serta Memiliki Kemampuan Beradaptasi Yang Baik Terhadap Perubahan
Dan Tantangan Dalam Kehidupan
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Freud, S. (1923). The Ego and the Id. London: Hogarth Press.
12