Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

CIRI – CIRI KEPRIBADIAN SEHAT

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi

Disusun Oleh

KELOMPOK 3 :

1. RAYA TRI SAPUTRI ( P1337420117040 )


2. IGUSTIN PRAMUNDARI U.D. ( P1337420117016)
3. PUTRI WULANDARI ( P1337420117039 )

1 A1
D III KEPERAWATAN SEMRANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ciri – ciri
Kepribadian Sehat”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Rr. Sri Endang Puji Astuti, SKM.,Ns.M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah
Psikologi.
2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.

Semarang, 31 Oktober 2017

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I. PENDAHULUAN 4
1. 1 Latar Belakang Masalah 4
1. 2 Rumusan Masalah 4
1. 3 Tujuan Penulisan 4
1. 4 Manfaat Penulisan 5

BAB II. PEMBAHASAN 6


2. 1 Teori Kepribadian Sehat Menurut Para Ahli 6
2. 2 Aliran Kepribadian Sehat 10
2. 3 Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian 13
2. 4 Penyebab Gangguan Kepribadian 17
2. 5 7 Tanda Mengidap Gangguan Kepribadian 17
BAB III. PENUTUP 19
3. 1 Simpulan 19
3. 2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas
dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud
dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang
memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam
menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan
kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar Sehat bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik
seluruh badan serta bagian-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi badan atau
tubuh. Tapi sekarang seiring kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan
dengan badan, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara
normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami
gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat.
Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik
jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang
berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4
komponen dasar yang membentuk ‘positif health’, yaitu:
1. Sehat Jasmani
2. Sehat Mental
3. Sehat Spiritual
4. Kesejahteraan sosial

1. 2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa definisi Kepribadian Sehat?
1.2.2. Apa saja Ciri – ciri Kepribadian Sehat?
1.2.3. Faktor apa saja yang mempengaruhi Kepribadian Sehat?
1.2.4. Apa Tujuan Ciri – ciri Kepribadian Sehat?
1.2.5. Apa Penyebab Ciri – Ciri Kepribadian Sehat?

1. 1 Tujuan Penulisan
1.3.1. Mengetahui definisi Kepribadian Sehat.
1.3.2. Memahami apa saja Ciri – ciri Kepribadian Sehat.
1.3.3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi Kepribadian Sehat.
1.3.4. Menjelaskan tujuan Ciri – ciri Kepribadian Sehat.

4
1.3.5. Mengetahui Penyebab Ciri – ciri kKepribadian Sehat.

1.4 Manfaat Penulisan

Menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam tentang Ciri-Ciri Kepribadian


dalam bidang keperawatan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Nama : Putri Wulandari

NIM : P1337420117039

2. 1 Teori Kepribadian Sehat Menurut Para Ahli


2.1.1. Kepribadian Sehat Menurut Carl Rogger 
Menurut Rogers orang yang memiliki kepribadian sehat adalah orang yang
dapat mengaktualisasikan diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi
dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang di ajukan oleh aliran freudian,
misalnya toilet training, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.
Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau
memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa
sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya.
Menurut roger manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh masa
kanak-kanak, tetapi menurutnya masa sekarang dan bagaimana kita
memandangnya bagi kepribadian yang sehat jauh lebih penting daripada masa
lampau.Tetapi beliau mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa
lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang yang dapat
mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis.Sebagai makhluk hidup manusia
merupakan organisme, yaitu makhluk fisik (physical creature) dengan semua
fungsi-fungsinya, baik secara fisik maupun psikis.Organisme ini juga merupakan
locus (tempat) semua pengalaman, dan pengalaman ini merupakan persepsi
seorang tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri sendiri dan juga di
dunia luar.
Struktur Kepribadian
Self atau self concept adalah konsep menyeluruh yang ajeg dan
terorganisir tersusun mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan
membedakan aku dari yang bukan aku.Self concept menggambarkan konsepsi
orang mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari
dirinya, pandangan diri dalam berbagai perannya dalam kehidupan dan dalam
kaitannya dengan hubungan interpersonal.           
Bila seseorang, antara “self concept”nya dengan organisme mengalami
keterpaduan, maka hubungan itu disebut kongruen (cocok) tapi bila sebaliknya
maka disebut Inkongruen (tidak cocok) yang bisa menyebabkan orang mengalami
sakit mental, seperti merasa terancam, cemas, defensive dan berpikir kaku serta
picik. Sedangkan ciri-ciri orang yang mengalami sehat secara psikologis
(kongruen), dalam Syamsu dan Juntika (2010:145) disebutkan sebagai berikut :

6
a. Seseorang mampu mempersepsi dirinya, orang lain dan berbagai peristiwa
yang terjadi di lingkungannya secara objektif
b. Terbuka terhadap semua pengalaman, karena tidak mengancam konsep
dirinya
c. Mampu menggunakan semua pengalaman
d. Mampu mengembangkan diri ke arah aktualisasi diri (fully functioning
person).
Bagian dari medan fenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari
pola-pola pengamatan dan penilaian sadar atas diri sendiri.
 Berkembang dari interaksi dengan lingkungan
 Individu berperilaku dengan cara yang selaras/ konsisten dengan self
 Pengalaman yang tidak selaras dengan self dianggap sebagai ancaman
 Self mungkin berubah sebagai hasil dari maturation dan proses belajar

Dinamika KepribadiaMenurut Rogger organisme memiliki satu motivasi


utama yaitu kecenderungan untuk aktualisasi diri dan tujuan utama hidup manusia
adalah untuk menjadi manusia yang bisa mengaktualisasikan diri, dapat diartikan
sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap makhluk hidup yang bertujuan
mengembangkan seluruh potensi-potensinya sebaik mungkin.  Pada dasarnya
manusia memiliki dua kebutuhan utama yaitu kebutuhan untuk penghargaan
positif baik dari orang lain maupun dari diri sendiri.

Manusia adalah makhluk yang bergerak maju kecenderungan dasar


manusia adalah untuk mencapai aktualisasi diri (untuk mewujudkan, memelihara
& meningkatkan pengalaman).

 Kebutuhan yang ada pada manusia untuk mencapai aktualisasi yakni


kebutuhan pemeliharaan (maintenance)  memuaskan kebutuhan dasar.
 Kebutuhan peningkatan diri (enhancement)  menjadi lebih baik,
berkembang, mencapai tujuan.
 Kebutuhan lain yaitu kebutuhan penerimaan positif dari orang lain
(positive regard of others) dan penerimaan positif dari diri sendiri
(selfregard).

Peranan Positive Regard

Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan,


penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain (warmth, liking, respect,
sympathy & acceptance, love & affection). Kebutuhan ini disebut need for
positive regard. Positive regard terbagi menjadi 2 yaitu:

7
 Conditional positive regard (bersyarat) . Conditional positive regard atau
penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji,
menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat,yaitu sejauh anak itu
berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orangtua.
 Unconditional positive regard (tak bersyarat). Unconditional positive
regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.

Untuk mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat


cara untuk mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalam
incongruity maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam. Menjelang
situasi yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satu cara
menghindarinya adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis dengan
menggunakan pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalah
Pengingkaran dan Distorsi perceptual.

Pengingkaran adalah dimana individu memblokir situasi yang mengancam


melaluimenyingkirkan kenangan buruk atau rangsangan yang memancing
kenangan itu munculdari kesadaran (menolak untuk mengingatnya).

Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah situasi sedemikian


rupasehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam.Ketika pertahanan yang
dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancur berkeping-keping disebut
sebagai psikosis.Akibatnya perilaku individu menjadi tidak konsisten, kata-kata
yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinya tidak tertata, tidak mampu
membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadi individu yang tidak punya
arah dan pasif. 

2.1.2. Kepribadian yang Sehat Menurut Abraham Maslow


Menurut Abraham Maslow, kepribadian yang sehat adalah pribadi yang
mampu mengaktualisasikan diri secara penuh.
Menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat
terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara
psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang
mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga
dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi
potensi-potensi yang mereka miliki sertamengetahui dan memahami dunia sekitar
mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi
mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga
menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu
berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang
melainkan berusaha.
Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang
berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri,
tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat

8
pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya
pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa
tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan
menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh
dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik. 
Ciri-ciri Actualized People :
 Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
 Berfokus pada masalah.
 Kebutuhan akan privasi dan independensi
 Berfungsi secara otonom
 Apresiasi yang senantiasa segar

2.1.3. Teori Kepribadian Sehat Erich Fromm


Dalam formulasi proses perkembangan individu, fromm memusatkan pada
kondisi social dan cultural unik yang mempengaruhi proses perkembangan
karakter dan pemuasan kebutuhan dasar serta eksistensi manusia.ini berbeda dari
freud yang menekankan factor biologi. Fromm tertarik pada aspek cultural.fromm
menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang
tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif.
Salah satu ciri pribadi yang sehat menurut Fromm, yaitu adanya
kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial.Masyarakat sangat berperan
penting dalam pembentukan kepribadian.Masyarakat yang menjadikan seseorang
berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat
manusiawi. Ada lima watak sosial dalam masyarakat, yaitu :
 Penerimaan ( receptive )
 Penimbunan ( hoarding )
 Penjualan/pemasaran ( marketing )
 Penghisapan/pemerasan ( exploitative )
 Produktif ( productive )
Dari kelima watak sosial ini yang benar – benar tepat dan sehat hanyalah
watak produktif karena watak produktif didorong oleh cinta dan akal budi dan
dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan pribadi dan masyarakat.

9
Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup
hidup di masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang
manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan saling tidak merusak atau
menyingkirkan. Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian
sehat memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
 Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam
masyarakat.
 Mampu mencintai dan dicintai
 Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan
tersebut.
 Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
 Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
 Memiliki watak sosial yang produktif
2.1.4. Teori Kepribadian Sehat Menurut Allport
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap
manusia.
“Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis
dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang
unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah
melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori
yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport :Menurut Allport,
faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut
prinsip otonomi fungsional.

Nama : Raya Tri Saputri


NIM : P1337420117040
2. 2 Aliran Kepribadian Sehat
2.2.1. Aliran Psikoanalisa
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh sigmun freud
dan para pengikutnya. Pada dasarnya manusia di tentukan oleh energy psikis dan
pengalaman-pengalaman diri. Kepribadian sehat menurut psikoanalisa adalah
Manusia di dorong oleh dorongan seksual agresif. Perkembangan dini penting
karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-

10
kanak yang depresi. Motif –motif dan konflik tidak sadar adalah sentral dalam
tingkah laku sekarang. Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan
dan keinginan. Individu bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau tahu
kenyataan.
Dalam aliran psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis
yang berbeda, yaitu :

 Id. Merupakan bagian paling primitif dalam kepribadian dan dari sinilah nanti
Ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan
menghindari yang tidak menyenangkan.

 Ego. Merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional


berdasarkan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,
yaitu dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang dipuaskan
oleh Id berdasarkan kenyataan.

 Super Ego. Merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang


diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego
merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilaian apakah
sesuatu itu benar atau salah. Karena itu Super Ego berorientasi pada
kesempurnaan.

2.2.2. Aliran Behavioristik


Manusia tidak di anggap memiliki sikap diri sendiri. Kepribadian sehat
aliran behaviorisme :

 Mementingkan faktor lingkungan

 Sifatnya mekanis

 Mementingkan masa lalu

 Menekankan pada faktor bagian

 Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode


obyektif

Teori-teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan


yang merupakan kondisi lingkungan belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua
bentuk tingkah laku manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat
proses penguatan. Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua
asumsi dasar, yaitu:

 Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri.

11
 Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif
dan dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboratorium.

2.2.3. Aliran Humanistik


Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh
sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah
kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang
sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang
dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi
humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force) karena humanistik muncul
sebagai kritik terhadap pandangan tentang manusia yang mekanistik ala
behaviorisme dan pesimistik ala psikoanalisa.
Kepribadian yang sehat menurut humanistic, perilaku yang mengarah pada
aktualisasi diri:

 Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi


sepenuhnya.

 Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak
berbahaya.

 Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang


suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.

 Jujur; menghindari kepura-puraan dalam “bersandiwara”.

 Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar
orang.

 Memikul tanggung jawab.

 Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan.

 Mencoba mengidentifikasi pertahanan diri dan memiliki keberanian untuk


menghentikannya.

 Membedakan aliran psikoanalisa,behavior & humanistic tentang pribadi sehat

Ketiga aliran diatas memiliki perbedaan tentang kepribadian yang sehat


seperti psikoanalisa yang menilai bahwa kepribadian yang sehat berawal ataupun
dipengaruhi semenjak masa kanak-kanak dan berkaitan dengan cara asuh orang
tuanya berpengaruh dengan id,ego,dan superego seseorang. Berbeda lagi halnya
dengan cara pandang behaviorisme yang dimana kepribadian seseorang bisa
dibentuk layaknya seperti mesin dan juga mementingkan factor lingkunganya.

12
Kemudian psikologi humanistic memberikan pandanganya sendiri bahwa
kepribadian yang sehat adalah optimistic, menjadi lebih baik dan berharap pada
individu. Setiap manusia mampu untuk menjadi yang lebih baik. Setiap individu
dapat mengatasi masalah atau kejadian buruk dalam masa lalunya.

Nama : Igustin Pramundari Uut D.


NIM : P1337420117016

2. 3 Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian


Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian, yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan (environment).
Faktor Genetika (Keturunan)
Pada masa konsepsi, seluruh bawaan hereditas individu dibentuk dari 23
kromosom dari ibu, dan 23 kromosom dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat
beribu-ribu gen yang mengandung sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan
potensi-potensi hereditasnya. Dalam hal ini, tidak ada seorang pun yang mampu
menambah atau mengurangi potensi hereditas tersebut.
Pengaruh gen terhadap kepribadian tidak secara langsung adalah (1) kualitas
sistem syaraf, (2) keseimbangan biokoimia tubuh, dan (3) struktur tubuh.
Lebih lanjut dapat dikemukakan, bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan
perkembangan kepribadian adalah (1) sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti
fisik, intelegensi, dan temperamen (2) membatasi perkembangan kepribadian dan
mempengaruhi keunikan kepribadian.
Dalam kaitan ini Cattel dkk., mengemukakan bahwa “kemampuan belajar dan
penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifat-sifat yang inheren dalam organisme individu
itu sendiri”. Misalnya kapasitas fisik (perawakan, energy, kekuatan, dan
kemenarikannya), dan kapasitas intelektual (cerdas, normal, atau terbelakang).
Contohnya : seorang anak laki-laki yang tubuhnya kurus, mungkin akan
mengembangkan “self concept” yang tidak nyaman, jika dia berkembang dalam
kehidupan sosial yang sangat menghargai nilai-nilai keberhasilan atletik, dan
merendahkan keberhasilan dalam bidang lain yang diperolehnya. Sama halnya dengan
wanita yang wajahnya kurang, dia akan merasa rendah diri apabila berada dalam
lingkungan yang sangat menghargai wanita dari segi kecantikan fisiknya. Ilustrasi diatas
menunjukkan, bahwa hereditas sangat mempengaruhi “konsep diri” individu sebagai
dasar sebagai individualitasnya, sehingga tidak ada orang yang mempunyai pola-pola
kepribadian yang sama, meskipun kembar identik.
Menurut C.S. Hall, dimensi-dimensi temperamen : emosionalitas, aktivitas,
agresivitas, dan reaktivitas bersumber dari plasma benih (gen) demikian halnya dengan
intelegensi.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hereditas terhadap kepribadian, telah

13
banyak para ahli yang melakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode
tertentu. Dalam kaitan ini, Pervin (1970) mengemukakan penelitian-penelitian tersebut.
a. Metode Sejarah (Riwayat) Keluarga
Galton (1870) telah mencoba meneliti kegeniusan yang dikaitkan dengan sejarah
keluarga.Temuan penelitiannya manunjukkan bahwa kegeniusan itu berkaitan erat
dengan keluarga.Temuan ini bukti yang mendukung teori hereditas tentang
kegeniusan individu.
b. Metode Selektivitas Keturunan
Tryon (1940) menggunakan pendekatan ini dengan memilih tikus-tikus yang
pintar, cerdas “bright”, dengan yang bodoh “dull”.Ketika tikus-tikus dari kedua
kelompok tersebut dikawinkan, ternyata keturunannya mempunyai tingkat
kecerdasan yang berdistribusi normal.
c. Penelitian terhadap Anak Kembar
Newman, Freeman, dan Halzinger (1937) telah meneliti kontribusi hereditas yang
sama terhadap tinggi dan berat badan, kecerdasan dan kepribadian. Mereka
menempatkan 19 pasangan kembar identik dalam pemeliharaan yang terpisah, 50
pasangan kembar identik dalam pemeliharaan yang sama, dan 50 pasangan kembar
“fraternal” dalam pemeliharaan yang sama juga. Hasilnya menunjukkan bahwa
kembar identik yang dipelihara terpisah memiliki kesamaan satu sama lainnya dalam
tinggi dan berat badan, serta kecerdasannya. Demikian juga kembar identik yang
dipelihara bersama-sama, ternyata lebih mempunyai kesamaan dari pada kembar
“faternal”
d. Keragaman Konstitusi (Postur) Tubuh
Hippocrates menyakini bahwa temperamen manusia dapat dijelaskan bardasarkan
cairan-cairan tubuhnya.Kretsvhmer telah mengklasifikasikan postur tubuh individu
pada tiga tipe utama, dan satu tipe campuran.Pengklasifikasian ini didasarkan pada
penelitiannya terhadap 260 orang yang dirawatnya. Berikut ini adalah tipe
pengklasifian tubuh menurut Kretschmer.
 Tipe Piknis (Stenis): pendek, gemuk, perut besar, dada dan bahunya bulat.
 Tipe Asthenis (Leptoshom): tinggi dan ramping, perut kecil, dan bahu sempit.
 Tipe Atletis: postur tubuhnya harmonis (tegap, bahu lebar, perut kuat, otot kuat).
 Tipe Displastis: tipe penyimpangan dari tiga bentuk di atas.

Tipe-tipe ini berkaitan dengan: (1) gangguan mental, seperti tipe piknis
berhubungan dengan manik depresif, dan asthenis. (2) karaktritis individu yang normal,
seperti tipe piknis mempunyai sifat-sifat bersahabat dan tenang, sedangkan asthenis
bersifat serius, tenang dan senang menyendiri.

Faktor Lingkungan

14
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya keluarga,
kebudayaan, dan sekolah.

a. Keluarga
Keluarga dipandang sebagai penentu utama dalam pembentukan
kepribadian anak. Alasannya adalah (1) Keluarga merupakan kelompok sosial
pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, (2) Anak banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga, dan (3) Para anggota keluarga merupakan
“significant people” bagi pembentukan kepribadian anak.
Baldwin dkk.(1945), telah melakukan penelitian tentang pengaruh pola
asuh orang tua terhadap kepribadian anak.Pola asuh orang tua itu ternyata ada
yang demokratis dan juga authoritarian.Orang tua yang demokratis ditandai
dengan prilaku (1) menciptakan iklim kebebasan, (2) bersikap respek terhadap
anak, (3) objektif, dan (4) mengambil keputusan secara rasional.Anak yang
dikembangkan dalam iklim demokratis cenderung memiliki ciri-ciri kepribadian:
labih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri, dan lebih konstruktif
dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam iklim authoritarian.
b. Kebudayaan
Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi (mengatur)
kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak disadari.
Kebudayaan mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang
telah dibuat orang lain untuk kita.
Sehubungan dengan pentingnya kebudayaan sebagai faktor penentu
kepribadian, muncul pertanyaan: Bagaimana tipe dasar kepribadian masyarakat
itu terjadi? Dalam hal ini Linton (1945) mengemukakan tiga prinsip untuk
menjawab pertanyaan tersebut.Tiga prinsip tersebut adalah (1) pengalaman
kehidupan dalam awal keluarga, (2) pola asuh orang tua terhadap anak, dan (3)
pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.
c. Sekolah
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian anak. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi di antaranya sebagai berikut:
 Iklim emosional kelas.
 Sikap dan prilaku guru.
 Disiplin.
 Prestasi belajar.
 Penerimaan teman sebaya.

Dari beberapa uraian di atas muncul tiga aliran utama yang saling bertentangan
mengenai fenomena tentang faktor kepribadian, yaitu :
a. Aliran Nativisme

15
Aliran ini dipelopori oleh Schoupenhouer yang berpendapat bahwa faktor
pembawaan itu lebih kuat dari pada faktor yang datang dari luar. Aliran ini
didukung oleh aliran Naturalisme yang ditokohi oleh J.J. Rousseau yang
berpendapat bahwa: segala yang suci dari tangan tuhan, rusak di tangan manusia.
Anak manusia itu sejak lahir, ada di dalam keadaan yang suci, tetapi karena
dididik oleh manusia, malah menjadi rusak. Ia bahkan kenal dengan segala
macam kejahatan, penyelewengan, korupsi, mencuri, dan sebagainya.
b. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh jhon locke, dengan tabula rasanya. Aliran
Empieisme berpendapat bahwa anak sejak lahir, masih bersih seperti tabula rasa,
dan baru akan berisi bila ia menerima sesuatu dari luar, lewat alat inderanya.
Karena itu pengaruh dari luarlah yang lebih kuat daripada pembawaan manusia.
Aliran ini diperkuat oleh J.F. Herbart dengan teori psikologi asosiasinya,
yang berpendapat bahwa jiwa manusia sejak dilahirkan itu masih kosong. Baru
akan berisi apabila alat indranya telah dapat menangkap sesuatu, yaitu jiwa. Di
dalam kesadaran ini, hasil tangkapan itu tadi meninggalkan bekas. Bekas ini
disebut tanggapan. Makin lama alat indera yang dapat menangkap rangsangan
dari luar ini makin banyak dan semuanya itu meninggalkan tanggapan. Di dalam
tanggapan ini saling tarik menarik dan tolak menolak. Yang bertarik menarik
adalah tanggapan yang sejenis, sedangakan tolak menolak adalah tanggapan yang
tidak sejenis.
c. Aliran Convergensi
Aliran ini dipelopori oleh itu W. Stern, mengajukan teorinya, yang
terkenal dengan teori perpaduan, atau teori convergensi, yang berpendapat bahwa
kekuatan itu sebenarnya berpadu menjadi satu. Keduanya saling memberikan
pengaruh. Bakat yang ada pada anak, ada kemungkinan tidak akan berkembang
kalau tidak dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada disekitar lingkunganya.
Demikian pula pengaruh dari lingkungan juga tidak akan berfaedah apabila tidak
ada yang menanggapi di dalam jiwa manusia.

Nama : Raya Tri Saputri

16
NIM : P1337420117040
2. 1 Penyebab Gangguan Kepribadian
Beberapa faktor yang diduga dapat memicu atau meningkatkan risiko terjadinya
kondisi ini, di antaranya:
a. Adanya kelainan pada struktur atau komposisi kimia di dalam otak.
b. Adanya riwayat gangguan kepribadian atau penyakit mental dalam keluarga.
c. Menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang kacau.
d. Perasaan sering diabaikan sejak masa kanak-kanak.
e. Mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik verbal maupun fisik.
f. Tingkat pendidikan yang rendah.
g. Hidup di tengah-tengah keluarga berekonomi sulit.
Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa gangguan kepribadian disebabkan
oleh kombinasi dari situasi-situasi di lingkungan dengan faktor keturunan. Gen yang
diwariskan dari orang tua sangat berpengaruh pada gangguan kepribadian, sedangkan
lingkungan berpotensi memicu perkembangan gangguan tersebut.

Nama : Raya Tri Saputri

NIM : P1337420117040

2. 5 7 Tanda Mengidap Gangguan Kepribadian


2.5.1. Kepercayaan diri yang rendah
Orang dengan gangguan kepribadian biasanya memiliki kepercayaan diri
yang rendah. Akibatnya, mereka sering kali mengungkapkan pikiran atau
perasaan mereka melalui amarah. Selain itu, orang dengan kepercayaan diri yang
rendah juga sangat bergantung pada pujian dan persetujuan orang lain untuk
menemukan jati diri mereka.
2.5.2. Cemas berlebihan
Rasa cemas tentu dimiliki oleh setiap orang, namun pada orang yang
memiliki gangguan kepribadian, rasa cemas sangat melelahkan karena disertai
dengan perasaan gugup, tegang, dan panik. Akibatnya, perasaan tersebut
membuatnya lebih sensitif terhadap tindakan orang lain.
2.5.3. Bersikap paranoid
Setiap orang memiliki sikap paranoidnya masing-masing, namun orang
dengan gangguan kepribadian, biasanya cenderung memiliki sikap paranoid yang
berlebihan.
2.5.4. Suka menyendiri
Orang dengan gangguan kepribadian biasanya cenderung menyukai
kesendirian. Salah satu tanda tersebut juga dimiliki oleh penderita gangguan
kepribadian skizofrenia. Menurut Mayo Clinic, skizofrenia ditandai dengan

17
kurangnya minat dalam hubungan sosial atau pribadi. Seseorang dengan
gangguan tersebut mungkin lebih suka menyendiri, dan mereka mungkin bahkan
tidak memiliki kemampuan untuk merasakan kesenangan dalam sebagian besar
kegiatan. Sederhananya, mereka bersikap dingin dan acuh tak acuh terhadap
lingkungan sekitar.
2.5.5. Kaku dan perfeksionis
Memiliki teman yang menyukai segala keteraturan adalah hal yang baik.
Namun, jika mereka merasa kesal atau marah ketika ada ketidakteraturan atau
sesuatu yang rusak, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan obsesif-kompulsif,
atau lebih dikenal dengan nama OCD (obsessive-compulsive disorder). Obsesif-
kompulsif adalah gejala gangguan kepribadian yang mencakup perfeksionisme
ekstrim, mengakibatkan disfungsi dan kesusahan; keinginan untuk mengontrol
orang lain; pengabaian teman dan kegiatan yang menyenangkan karena komitmen
untuk bekerja atau proyek; dan tidak fleksibel tentang etika atau nilai-nilai.
2.5.6. Cenderung ingin menjadi pusat perhatian
Seseorang yang kerap mencari perhatian dengan drama yang dibuatnya,
bisa jadi merupakan tanda seseorang tersebut memiliki gangguan kepribadian.
Tanda-tanda lainnya adalah, seseorang memiliki emosional yang berlebihan,
bersikap dramatis, atau provokatif hanya untuk mendapatkan perhatian; berbicara
secara dramatis dengan pendapat yang kuat; mudah dipengaruhi oleh orang lain;
dangkal, cepat berubah emosi; merasa sangat akrab dan dekat dengan teman-
teman daripada kenyataannya; dan perhatian yang berlebihan dengan penampilan
fisik.
2.5.7. Selalu tampak kesal dan kewalahan
Biasanya, setiap orang dengan gangguan kepribadian sering mengalami
depresi, paranoid, dan obsesif dari waktu ke waktu. Tentunya, hal tersebut
merupakan hal yang menyebalkan karena menyebabkan penderitaan yang luar
biasa dan dapat membuat terganggunya hubungan sosial seseorang.

BAB III
PENUTUP

3. 1 Simpulan
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas
dan juga prilaku seseorang.
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan
kondisi tidak sakit.

18
Faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah faktor keturunan
(genetika) dan faktor lingkungan.
3. 2 Saran
Diharapkan dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat mengetahui dan memahami tentang kepribadian sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Ilham, Deky. “Konsep dan Teori Kepribadian Sehat”. 18 Maret 2016.


https://www.google.co.id/amp/s/ramadhanirhamu.wordpress.com/2016/03/18/konsep-sehat-
teori-kepribadian-sehat/amp/?espv=1

Sulistia Wati, Novi. 6 September 2017. “7 Tanda Anda Mengidap Gangguan Kepribadian”.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/7-tanda-gangguan-kepribadian/amp/

19
https://syauquljazil.wordpress.com/2012/12/27/erich-from-psikologi-kepribadian/
http://amamdesign.blogspot.co.id/2013/04/psikologi-faktor-yang-mempengaruhi.html

20

Anda mungkin juga menyukai