Disusun Oleh
KELOMPOK 3 :
1 A1
D III KEPERAWATAN SEMRANG
2017/2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ciri – ciri
Kepribadian Sehat”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Rr. Sri Endang Puji Astuti, SKM.,Ns.M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah
Psikologi.
2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I. PENDAHULUAN 4
1. 1 Latar Belakang Masalah 4
1. 2 Rumusan Masalah 4
1. 3 Tujuan Penulisan 4
1. 4 Manfaat Penulisan 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas
dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud
dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang
memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam
menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan
kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar Sehat bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik
seluruh badan serta bagian-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi badan atau
tubuh. Tapi sekarang seiring kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan
dengan badan, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara
normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami
gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat.
Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik
jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang
berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4
komponen dasar yang membentuk ‘positif health’, yaitu:
1. Sehat Jasmani
2. Sehat Mental
3. Sehat Spiritual
4. Kesejahteraan sosial
1. 2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa definisi Kepribadian Sehat?
1.2.2. Apa saja Ciri – ciri Kepribadian Sehat?
1.2.3. Faktor apa saja yang mempengaruhi Kepribadian Sehat?
1.2.4. Apa Tujuan Ciri – ciri Kepribadian Sehat?
1.2.5. Apa Penyebab Ciri – Ciri Kepribadian Sehat?
1. 1 Tujuan Penulisan
1.3.1. Mengetahui definisi Kepribadian Sehat.
1.3.2. Memahami apa saja Ciri – ciri Kepribadian Sehat.
1.3.3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi Kepribadian Sehat.
1.3.4. Menjelaskan tujuan Ciri – ciri Kepribadian Sehat.
4
1.3.5. Mengetahui Penyebab Ciri – ciri kKepribadian Sehat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
NIM : P1337420117039
6
a. Seseorang mampu mempersepsi dirinya, orang lain dan berbagai peristiwa
yang terjadi di lingkungannya secara objektif
b. Terbuka terhadap semua pengalaman, karena tidak mengancam konsep
dirinya
c. Mampu menggunakan semua pengalaman
d. Mampu mengembangkan diri ke arah aktualisasi diri (fully functioning
person).
Bagian dari medan fenomenal yang terdiferensiasikan dan terdiri dari
pola-pola pengamatan dan penilaian sadar atas diri sendiri.
Berkembang dari interaksi dengan lingkungan
Individu berperilaku dengan cara yang selaras/ konsisten dengan self
Pengalaman yang tidak selaras dengan self dianggap sebagai ancaman
Self mungkin berubah sebagai hasil dari maturation dan proses belajar
7
Conditional positive regard (bersyarat) . Conditional positive regard atau
penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji,
menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat,yaitu sejauh anak itu
berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orangtua.
Unconditional positive regard (tak bersyarat). Unconditional positive
regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.
8
pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya
pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa
tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan
menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh
dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
Ciri-ciri Actualized People :
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
Berfokus pada masalah.
Kebutuhan akan privasi dan independensi
Berfungsi secara otonom
Apresiasi yang senantiasa segar
9
Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup
hidup di masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang
manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan saling tidak merusak atau
menyingkirkan. Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian
sehat memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam
masyarakat.
Mampu mencintai dan dicintai
Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan
tersebut.
Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat.
Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
Memiliki watak sosial yang produktif
2.1.4. Teori Kepribadian Sehat Menurut Allport
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap
manusia.
“Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis
dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang
unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah
melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori
yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport :Menurut Allport,
faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut
prinsip otonomi fungsional.
10
kanak yang depresi. Motif –motif dan konflik tidak sadar adalah sentral dalam
tingkah laku sekarang. Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan
dan keinginan. Individu bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau tahu
kenyataan.
Dalam aliran psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis
yang berbeda, yaitu :
Id. Merupakan bagian paling primitif dalam kepribadian dan dari sinilah nanti
Ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan
menghindari yang tidak menyenangkan.
Sifatnya mekanis
11
Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif
dan dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboratorium.
Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak
berbahaya.
Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar
orang.
12
Kemudian psikologi humanistic memberikan pandanganya sendiri bahwa
kepribadian yang sehat adalah optimistic, menjadi lebih baik dan berharap pada
individu. Setiap manusia mampu untuk menjadi yang lebih baik. Setiap individu
dapat mengatasi masalah atau kejadian buruk dalam masa lalunya.
13
banyak para ahli yang melakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode
tertentu. Dalam kaitan ini, Pervin (1970) mengemukakan penelitian-penelitian tersebut.
a. Metode Sejarah (Riwayat) Keluarga
Galton (1870) telah mencoba meneliti kegeniusan yang dikaitkan dengan sejarah
keluarga.Temuan penelitiannya manunjukkan bahwa kegeniusan itu berkaitan erat
dengan keluarga.Temuan ini bukti yang mendukung teori hereditas tentang
kegeniusan individu.
b. Metode Selektivitas Keturunan
Tryon (1940) menggunakan pendekatan ini dengan memilih tikus-tikus yang
pintar, cerdas “bright”, dengan yang bodoh “dull”.Ketika tikus-tikus dari kedua
kelompok tersebut dikawinkan, ternyata keturunannya mempunyai tingkat
kecerdasan yang berdistribusi normal.
c. Penelitian terhadap Anak Kembar
Newman, Freeman, dan Halzinger (1937) telah meneliti kontribusi hereditas yang
sama terhadap tinggi dan berat badan, kecerdasan dan kepribadian. Mereka
menempatkan 19 pasangan kembar identik dalam pemeliharaan yang terpisah, 50
pasangan kembar identik dalam pemeliharaan yang sama, dan 50 pasangan kembar
“fraternal” dalam pemeliharaan yang sama juga. Hasilnya menunjukkan bahwa
kembar identik yang dipelihara terpisah memiliki kesamaan satu sama lainnya dalam
tinggi dan berat badan, serta kecerdasannya. Demikian juga kembar identik yang
dipelihara bersama-sama, ternyata lebih mempunyai kesamaan dari pada kembar
“faternal”
d. Keragaman Konstitusi (Postur) Tubuh
Hippocrates menyakini bahwa temperamen manusia dapat dijelaskan bardasarkan
cairan-cairan tubuhnya.Kretsvhmer telah mengklasifikasikan postur tubuh individu
pada tiga tipe utama, dan satu tipe campuran.Pengklasifikasian ini didasarkan pada
penelitiannya terhadap 260 orang yang dirawatnya. Berikut ini adalah tipe
pengklasifian tubuh menurut Kretschmer.
Tipe Piknis (Stenis): pendek, gemuk, perut besar, dada dan bahunya bulat.
Tipe Asthenis (Leptoshom): tinggi dan ramping, perut kecil, dan bahu sempit.
Tipe Atletis: postur tubuhnya harmonis (tegap, bahu lebar, perut kuat, otot kuat).
Tipe Displastis: tipe penyimpangan dari tiga bentuk di atas.
Tipe-tipe ini berkaitan dengan: (1) gangguan mental, seperti tipe piknis
berhubungan dengan manik depresif, dan asthenis. (2) karaktritis individu yang normal,
seperti tipe piknis mempunyai sifat-sifat bersahabat dan tenang, sedangkan asthenis
bersifat serius, tenang dan senang menyendiri.
Faktor Lingkungan
14
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya keluarga,
kebudayaan, dan sekolah.
a. Keluarga
Keluarga dipandang sebagai penentu utama dalam pembentukan
kepribadian anak. Alasannya adalah (1) Keluarga merupakan kelompok sosial
pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, (2) Anak banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga, dan (3) Para anggota keluarga merupakan
“significant people” bagi pembentukan kepribadian anak.
Baldwin dkk.(1945), telah melakukan penelitian tentang pengaruh pola
asuh orang tua terhadap kepribadian anak.Pola asuh orang tua itu ternyata ada
yang demokratis dan juga authoritarian.Orang tua yang demokratis ditandai
dengan prilaku (1) menciptakan iklim kebebasan, (2) bersikap respek terhadap
anak, (3) objektif, dan (4) mengambil keputusan secara rasional.Anak yang
dikembangkan dalam iklim demokratis cenderung memiliki ciri-ciri kepribadian:
labih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri, dan lebih konstruktif
dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam iklim authoritarian.
b. Kebudayaan
Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi (mengatur)
kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak disadari.
Kebudayaan mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang
telah dibuat orang lain untuk kita.
Sehubungan dengan pentingnya kebudayaan sebagai faktor penentu
kepribadian, muncul pertanyaan: Bagaimana tipe dasar kepribadian masyarakat
itu terjadi? Dalam hal ini Linton (1945) mengemukakan tiga prinsip untuk
menjawab pertanyaan tersebut.Tiga prinsip tersebut adalah (1) pengalaman
kehidupan dalam awal keluarga, (2) pola asuh orang tua terhadap anak, dan (3)
pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.
c. Sekolah
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian anak. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi di antaranya sebagai berikut:
Iklim emosional kelas.
Sikap dan prilaku guru.
Disiplin.
Prestasi belajar.
Penerimaan teman sebaya.
Dari beberapa uraian di atas muncul tiga aliran utama yang saling bertentangan
mengenai fenomena tentang faktor kepribadian, yaitu :
a. Aliran Nativisme
15
Aliran ini dipelopori oleh Schoupenhouer yang berpendapat bahwa faktor
pembawaan itu lebih kuat dari pada faktor yang datang dari luar. Aliran ini
didukung oleh aliran Naturalisme yang ditokohi oleh J.J. Rousseau yang
berpendapat bahwa: segala yang suci dari tangan tuhan, rusak di tangan manusia.
Anak manusia itu sejak lahir, ada di dalam keadaan yang suci, tetapi karena
dididik oleh manusia, malah menjadi rusak. Ia bahkan kenal dengan segala
macam kejahatan, penyelewengan, korupsi, mencuri, dan sebagainya.
b. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh jhon locke, dengan tabula rasanya. Aliran
Empieisme berpendapat bahwa anak sejak lahir, masih bersih seperti tabula rasa,
dan baru akan berisi bila ia menerima sesuatu dari luar, lewat alat inderanya.
Karena itu pengaruh dari luarlah yang lebih kuat daripada pembawaan manusia.
Aliran ini diperkuat oleh J.F. Herbart dengan teori psikologi asosiasinya,
yang berpendapat bahwa jiwa manusia sejak dilahirkan itu masih kosong. Baru
akan berisi apabila alat indranya telah dapat menangkap sesuatu, yaitu jiwa. Di
dalam kesadaran ini, hasil tangkapan itu tadi meninggalkan bekas. Bekas ini
disebut tanggapan. Makin lama alat indera yang dapat menangkap rangsangan
dari luar ini makin banyak dan semuanya itu meninggalkan tanggapan. Di dalam
tanggapan ini saling tarik menarik dan tolak menolak. Yang bertarik menarik
adalah tanggapan yang sejenis, sedangakan tolak menolak adalah tanggapan yang
tidak sejenis.
c. Aliran Convergensi
Aliran ini dipelopori oleh itu W. Stern, mengajukan teorinya, yang
terkenal dengan teori perpaduan, atau teori convergensi, yang berpendapat bahwa
kekuatan itu sebenarnya berpadu menjadi satu. Keduanya saling memberikan
pengaruh. Bakat yang ada pada anak, ada kemungkinan tidak akan berkembang
kalau tidak dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada disekitar lingkunganya.
Demikian pula pengaruh dari lingkungan juga tidak akan berfaedah apabila tidak
ada yang menanggapi di dalam jiwa manusia.
16
NIM : P1337420117040
2. 1 Penyebab Gangguan Kepribadian
Beberapa faktor yang diduga dapat memicu atau meningkatkan risiko terjadinya
kondisi ini, di antaranya:
a. Adanya kelainan pada struktur atau komposisi kimia di dalam otak.
b. Adanya riwayat gangguan kepribadian atau penyakit mental dalam keluarga.
c. Menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang kacau.
d. Perasaan sering diabaikan sejak masa kanak-kanak.
e. Mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik verbal maupun fisik.
f. Tingkat pendidikan yang rendah.
g. Hidup di tengah-tengah keluarga berekonomi sulit.
Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa gangguan kepribadian disebabkan
oleh kombinasi dari situasi-situasi di lingkungan dengan faktor keturunan. Gen yang
diwariskan dari orang tua sangat berpengaruh pada gangguan kepribadian, sedangkan
lingkungan berpotensi memicu perkembangan gangguan tersebut.
NIM : P1337420117040
17
kurangnya minat dalam hubungan sosial atau pribadi. Seseorang dengan
gangguan tersebut mungkin lebih suka menyendiri, dan mereka mungkin bahkan
tidak memiliki kemampuan untuk merasakan kesenangan dalam sebagian besar
kegiatan. Sederhananya, mereka bersikap dingin dan acuh tak acuh terhadap
lingkungan sekitar.
2.5.5. Kaku dan perfeksionis
Memiliki teman yang menyukai segala keteraturan adalah hal yang baik.
Namun, jika mereka merasa kesal atau marah ketika ada ketidakteraturan atau
sesuatu yang rusak, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan obsesif-kompulsif,
atau lebih dikenal dengan nama OCD (obsessive-compulsive disorder). Obsesif-
kompulsif adalah gejala gangguan kepribadian yang mencakup perfeksionisme
ekstrim, mengakibatkan disfungsi dan kesusahan; keinginan untuk mengontrol
orang lain; pengabaian teman dan kegiatan yang menyenangkan karena komitmen
untuk bekerja atau proyek; dan tidak fleksibel tentang etika atau nilai-nilai.
2.5.6. Cenderung ingin menjadi pusat perhatian
Seseorang yang kerap mencari perhatian dengan drama yang dibuatnya,
bisa jadi merupakan tanda seseorang tersebut memiliki gangguan kepribadian.
Tanda-tanda lainnya adalah, seseorang memiliki emosional yang berlebihan,
bersikap dramatis, atau provokatif hanya untuk mendapatkan perhatian; berbicara
secara dramatis dengan pendapat yang kuat; mudah dipengaruhi oleh orang lain;
dangkal, cepat berubah emosi; merasa sangat akrab dan dekat dengan teman-
teman daripada kenyataannya; dan perhatian yang berlebihan dengan penampilan
fisik.
2.5.7. Selalu tampak kesal dan kewalahan
Biasanya, setiap orang dengan gangguan kepribadian sering mengalami
depresi, paranoid, dan obsesif dari waktu ke waktu. Tentunya, hal tersebut
merupakan hal yang menyebalkan karena menyebabkan penderitaan yang luar
biasa dan dapat membuat terganggunya hubungan sosial seseorang.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Simpulan
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas
dan juga prilaku seseorang.
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan
kondisi tidak sakit.
18
Faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah faktor keturunan
(genetika) dan faktor lingkungan.
3. 2 Saran
Diharapkan dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat mengetahui dan memahami tentang kepribadian sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistia Wati, Novi. 6 September 2017. “7 Tanda Anda Mengidap Gangguan Kepribadian”.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/7-tanda-gangguan-kepribadian/amp/
19
https://syauquljazil.wordpress.com/2012/12/27/erich-from-psikologi-kepribadian/
http://amamdesign.blogspot.co.id/2013/04/psikologi-faktor-yang-mempengaruhi.html
20