“PENYESUAIAN DIRI”
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
ucapkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta berkah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Kesehatan Jiwa” yang diberikan
pada semester 5. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang berkaitan dengan Intelegensi
dan telah kami susun dengan maksimal serta mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Raudatussalamah,S.Psi.M.A. selaku dosen
pengampu mata kuliah “Kesehatan Jiwa” yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca khususnya bagi mahasiswa jurusan Psikologi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari penyesuaian diri.
2. Mengetahui bagaimana proses penyesuaian diri.
3. Mengetahui teori penyesuaian diri.
4. Mengetahui aspek dari penyesuaian diri.
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri.
6. Mengetahui karkteristik penyesuaian diri.
7. Mengetahui bentuk penyesuaian diri.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mappiare (1982) penyesuaian diri merupakan suatu usaha yang dilakukan agar
dapat diterima oleh kelompok dengan jalan mengikuti kemauan kelompoknya. seorang
individu dalam melakukan penyesuaian diri lebih banyak mengabaikan kepentingan pribadi
demi kepentingan kelompok agar tidak dikucilkan oleh kelompoknya.
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa penyesuaian diri adalah kemampuan
individu untuk bereaksi terhadap adanya tuntutan yang dibebankan kepadanya, mampu
mempelajari tindakan atau sikap yang baru untuk menghadapi situasi baru yang memerlukan
adanya respon-respon mental, mampu menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi, konflik serta menghasilkan kualitas keselarasan dari dalam diri individu
dengan tuntutan lingkungan sehingga individu mendapatkan ketentraman secara internal
dalam hubungannya dengandunia sekitarnya.
2.2 Teori Penyesuaian Diri
1) Teori Carl Rogers Tentang Self
Teori self menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menyelidiki gejala-gejala
dan membuat konsepsi dari hasil penyelidikan mengenai tingkah laku itu. Jadi, di
dalam menunjukkan self sebagai proses, itu yang di maksud tidak lain dari pada nama
bagi sekelompok proses. Istilah self di dalam psikologi mempunyai dua arti yaitu:
a) Sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri, yaitu self di sini sebagai
objek,karena pengertian itu menunjukkan sikap, perasaan, pengamatan dan
penelitianseseorang terhadap dirinya sediri sebagai objek.
b) Suatu keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan
penyesuaian diri,yaitu self di sini sebagai apa yang dipikirkan orang tentang
dirinya. Pengertian self juga sebagai proses, dalam hal ini self itu adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari proses-proses aktif seperti berfikir, mengingat dan
mengamati.
2) Pokok-pokok Teori Rogers Konsepsi-konsepsi pokok dalam teori Rogers adalah:
a) Self yaitu bagian badan phenomenal yang terdiri dari pola-pola pengamatan dan
penilaian sadar dari pada “I” atau “Me”.
b) Organisme yaitu mempunyai satu motif dasar yaitu:
mengaktualisasikan,mempertahankan dan mengembangkan diri.
c) Self mempunyai bermacam-macam sifat
1. Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungannya.
2. Self mungkin menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya
dalam.
3. cara (bentuk) yang tidak wajar.
4. Self mengejar menginginkan consistency (Keutuhan/kesatuan, keselarasan)
5. Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.
6. Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan struktur self diamati sebagai
ancaman.
7. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan dan belajar
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk bereaksi terhadap tuntutan
yang dibebankan kepadanya, kemampuan mempelajari tindakan atau sikap
yang baru untuk menghadapi situasi baru yang memerlukan adanya respon
respon mental, kemampuan menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustrasi, konflik, serta menghasilkan kualitas keselarasan dari
dalam diri individu dengan tuntutan lingkungan sehingga individu
mendapatkan ketentraman secara internal dalam hubungannya dengan dunia
sekitarnya, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
3.2 Pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
Ermayanti, S., & Abdullah, S.M. (2007). Hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosisal
dengan penyesuain diri pada masa pensiun. Jurnal InSight, 5(2), 4-5.
Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian
diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1), 19-28.
Lubis, M. U. (2009). Penyesuaian Diri orang tua yang memiliki anak autis. Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara USU Repository, 1-170.