Oleh :
Ning Farid Mujanah (932128113)
Kelas - A
A. Latar Belakang
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal
yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-
kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
yang didapat di sekolah dan di luar sekolah ia memiliki sejumlah pengetahuan, kecakapan,
minat-minat, dan sikap-sikap. Dengan pengalaman-pengalaman itu ia secara
berkesinambungan dibentuk menjadi seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan
menjadi seorang pribadi tertentu di masa mendatang.
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak
mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan
oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian
yang baik atau yang salah. Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan
organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktifitas yang berkesinambungan. Ia
berusaha untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan jasmaninya dan juga semua dorongan yang
memberi peluang kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya.
Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang
sehat mentalnya adalah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara
harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini hendak membahas tentang :
1. Apa definisi dari penyesuaian diri?
2. Apa saja aspek dari penyesuaian diri?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penyesuaian diri?
4. Bagaimana penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa?
5. Apa saja faktor penghambat penyesuaian diri pada siswa?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Mengetahui definisi dari penyesuaian diri.
2. Mengetahui aspek dari penyesuaian diri.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penyesuaian diri.
4. Mengetahui penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa.
5. Mengetahui faktor penghambat penyesuaian diri pada siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
PETA KONSEP
4. Penanganan Konselor Terhadap Masalah Penyesuaian Diri Siswa
Salah satu penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa yaitu
dengan menggunakan konseling Gestalt. Dalam pandangan Gestalt tentang hakikat manusia
bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk memikul tanggung jawab yang hidup sebagai
pribadi yang terpadu, selaras, dan tidak terpecah belah secara keseluruhan.
Menurut Corey ( 2010:121), dalam terapi Gestalt konflik tentang urusan- urusan yang
tidak terselesaikan mencakup perasaan- persaan yang tidak terungkapkan seperti dendam,
kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan dan
sebagainya, termasuk masalah afektif. Siswa meninggalkan jam pelajaran B.Inggris
,Matematika dan Akuntansi karena mereka merasa malas mengikuti jam pelajaran B.Inggris,
untuk jam pelajaran Matematika mereka tidak suka dengan cara guru menerangkan dan untuk
mata pelajaran akuntansi mereka merasa terbebani dan malas mengerjakan tugas yang begitu
banyak. Dan saat mereka sulit untuk memahami ke tiga mata pelajaran tersebut , teman-
temannya pun enggan untuk dimintai tolong untk menjelaskan kembali bagian materi yang
kurang dimengerti, mereka merasa diabaikan oleh teman- temannya yang memiliki
kemampuan menguasai mata pelajaran tersebut. Hal tersebut menjadikan mereka semakin
tidak peduli dengan kegiatan belajar dikelas dan dan memilih untuk meninggalkan kelas
untuk pergi kekantin. Hal tersebut menjadikan mereka merasa di tolak, tidak bisa berbuat
apa-apa , putus asa,pasrah,tidak mau berusaha untuk mengerjakan tugas,sehingga tidak bias
menyesuaikan diri di sekolah. Padahal tuntutan disekolah siswa mampu beradaptasi di
lingkungan sekolah baik di kelas pada saat jam pelajaran atau peraturan- peraturan sekolah
secara umum (Corey,2010 : 126).[12]
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
penyesuaian diri merupakan interaksi yang terjadi secara terus – menerus terhadap
diri sendiri, orang lain, dan seseorang tersebut mampu untuk menyeimbangkan tuntutan dari
dalam dirinya dan tempat seseorang tersebut berinteraksi, sehingga terjadi kesesuaian antara
dirinya dan sekitarnya.
Salah satu penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa yaitu
dengan menggunakan konseling Gestalt. Dalam pandangan Gestalt tentang hakikat manusia
bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk memikul tanggung jawab yang hidup sebagai
pribadi yang terpadu, selaras, dan tidak terpecah belah secara keseluruhan.
faktor-faktor yang menghambat penyesuaian diri pada siswa adalah :
a. Keadaan fisik
b. Perkembangan dan kematangan
c. Keadaan psikologis
d. Keadaan keluarga
e. Tingkat religiusitas dan kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA
Kusdiyati, Sulisworo & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN SEKOLAH
PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2). Bandung :
Universitas Islam Bandung. 2011.
Rahmi, Siti, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP TINGKAT
PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi
Pendidikan & Konseling, 1(1). Kalimantan Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
Ratih Kusumaningsih, Marta & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI
INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi,
2(1). Surabaya : Universitas Surabaya.
Kumalasari, Fani & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja
Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1). Jawa Tengah : Universitas Muria Kudus.2012.
Rosalia Ningru, Putri, PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA, Jurnal Psikologi,
1(1). Samarinda : Universitas Mulawarman. 2013.
Nika Novia R, Lutvia & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP
MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling,
5(1). Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.