Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENYESUAIAN DIRI

MAKALAH PENYESUAIAN DIRI


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu :
Drs Abdul Kholik M.Psi

Oleh :
Ning Farid Mujanah    (932128113)
Kelas - A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


JURUSAN USHULUDDIN DAN ILMU SOSIAL
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
STAIN KEDIRI
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal
yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-
kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
yang didapat di sekolah dan di luar sekolah ia memiliki sejumlah pengetahuan, kecakapan,
minat-minat, dan sikap-sikap. Dengan pengalaman-pengalaman itu ia secara
berkesinambungan dibentuk menjadi seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan
menjadi seorang pribadi tertentu di masa mendatang.
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak
mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan
oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian
yang baik atau yang salah. Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan
organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan aktifitas yang berkesinambungan. Ia
berusaha untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan jasmaninya dan juga semua dorongan yang
memberi peluang kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya.
Penyesuaian diri adalah suatu proses. Dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang
sehat mentalnya adalah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara
harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini hendak membahas tentang :
1.      Apa definisi dari penyesuaian diri?
2.      Apa saja aspek dari penyesuaian diri?
3.      Apa saja faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penyesuaian diri?
4.       Bagaimana penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa?
5.      Apa saja faktor penghambat penyesuaian diri pada siswa?

C.    Tujuan Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.      Mengetahui definisi dari penyesuaian diri.
2.      Mengetahui aspek dari penyesuaian diri.
3.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh penyesuaian diri.
4.      Mengetahui penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa.
5.      Mengetahui faktor penghambat penyesuaian diri pada siswa.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri berasal dari kata adaptasi dalam biologi yang berarti usahaindividu
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat ia hidup. Dalam psikologiini dikenal
dengan kata adjustment (penyesuaian diri), selama hidupnya manusia selalu dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.[1]
Calhoun dan Acocella (1990: 13) menyatakan penyesuaian diri adalah interaksi
individu yang kontinyu dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan
sekitar tempat individu hidup.[2]
Satmoko (Ghufron dan Risnawita, 2010) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai
interaksi seseorang yang secara kontinyu dengan dirinya sendiri, orang lain, dan dunianya.[3]
Menurut Schneiders (dalam Kusdiyati dkk,2011) penyesuaian diri ( adjustment)
adalah suatu proses dimana individu berusaha keras untuk mengatasi atau menguasai
kebutuhan dalam diri, ketegangan, frustasi, dan konflik, tujuannya untuk mendapatkan
keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dimana dia tinggal dengan tuntutan
di dalam dirinya.[4]
Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan
untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa
mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustrasi-frustrasi secara efisien (Sunarto dan
Hartono, 1994).[5]
Runyon dan Haber (1984:10) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan proses
yang terus berlangsung dalam kehidupan individu situasi dalam kehidupan selalu berubah,
individu mengubah tujuan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.[6]
Runyon dan Haber (1984:10) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan proses
yang terus berlangsung dalam kehidupan individu situasi dalam kehidupan selalu berubah,
individu mengubah tujuan dalam hidupnya seiring dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.[7]
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri
merupakan interaksi yang terjadi secara terus – menerus terhadap diri sendiri, orang lain, dan
seseorang tersebut mampu untuk menyeimbangkan tuntutan dari dalam dirinya dan tempat
seseorang tersebut berinteraksi, sehingga terjadi kesesuaian antara dirinya dan sekitarnya.[8]

2.      Aspek dari Penyesuaian Diri


Runyon & Haber (siswanto, 2007) menyebutkan bahwa penyesuaian diri yang
dilakukan individu memiliki empat aspek sebagai berikut:
         Persepsi terhadap realitas.
         Gambaran diri yang positif.
         Kemampuan mengekspresikan emosi dengan baik.
         Hubungan interpersonal yang baik.[9]
Sementara itu, karakteristik penyesuaian diri yang baik menurut Desmita (2010) dapat
dilihat dari empat aspek kepribadian yang meliputi:
         Kematangan emosional
         Kematangan intelektul
         Kematangan sosial
         Tanggungjawab.[10]
Menurut Alberlt & Emmons dalam Pramadi (1996) ada empat aspek dalam
penyesuaian diri, yaitu:
1)      Aspek self knowledge dan self insight.
2)      Aspek self objectifity dan self acceptance.
3)      Aspek self development dan self control.
4)      Aspek satisfaction.[11]

3.      Faktor yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi oleh Penyesuaian Diri


1.      Faktor yang Mempengaruhi oleh Penyesuaian Diri
Dari sebelas jurnal yang saya pelajari, ditemukan hubungan variabel yang mempengaruhi
penyesuaian diri, antara lain :
Perilaku Kognitif, dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Rahmi dalam jurnal yang
berjudul : PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP TINGKAT
PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MAKASSAR.
Komunikasi Interpersonal, dalam penelitian yang dilakukan oleh Marta Ratih
Kusumaningsih & Olievia Prabandini Mulyana dalam jurnal yang berjudul : HUBUNGAN
ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA
SISWA REMAJA.
Penanganan Konselor, dalam penelitian yang dilakukan oleh Lutvia Nika Novia R &
Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd dalam jurnal yang berjudul : PENANGANAN
KONSELOR TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3
TUBAN.
Dukungan Sosial, dalam penelitian yang dilakukan oleh Sofy Ariany Hasan &
Muryantinah Mulyo Handayani, M.Psych (Ed & Dev) dalam jurnal yang berjudul :
Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Penyesuaian Diri Siswa
Tunarungu di Sekolah Inklusi.
Dukungan Sosial, dalam penelitian yang dilakukan oleh Fani Kumalasari & Latifah Nur
Ahyani dalam jurnal yang berjudul : Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan.
Perceraian Orang Tua, dalam penelitian yang dilakukan oleh Putri Rosalia Ningrum
dalam jurnal yang berjudul : PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI
REMAJA.

2.      Faktor yang Dipengaruhi oleh Penyesuaian Diri


Dari sebelas jurnal yang saya pelajari, ditemukan hubungan variabel yang dipengaruhi
oleh penyesuaian diri, antara lain :
Lingkungan Sekolah, dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulisworo Kusdiyati, Lilim
Halimah & Faissaluddin dalam jurnal yang berjudul : PENYESUAIAN DIRI DI
LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.
Perceraian Orang Tua, dalam penelitian yang dilakukan oleh Putri Rosalia Ningrum
dalam jurnal yang berjudul : PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI
REMAJA.
Prestasi Belajar, dalam penelitian yang dilakukan oleh Laily Safurah & Sri Supriyantini
dalam jurnal yang berjudul : Hubungan Antara Penyesuaian Diri Anak di Sekolah dengan
Prestasi Belajar.

PETA KONSEP

 
4.      Penanganan Konselor Terhadap Masalah Penyesuaian Diri Siswa

Salah satu penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa yaitu
dengan menggunakan konseling Gestalt. Dalam pandangan Gestalt tentang hakikat manusia
bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk memikul tanggung jawab yang hidup sebagai
pribadi yang terpadu, selaras, dan tidak terpecah belah secara keseluruhan.
Menurut Corey ( 2010:121), dalam terapi Gestalt konflik tentang urusan- urusan yang
tidak terselesaikan mencakup perasaan- persaan yang tidak terungkapkan seperti dendam,
kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan dan
sebagainya, termasuk masalah afektif. Siswa meninggalkan jam pelajaran B.Inggris
,Matematika dan Akuntansi karena mereka merasa malas mengikuti jam pelajaran B.Inggris,
untuk jam pelajaran Matematika mereka tidak suka dengan cara guru menerangkan dan untuk
mata pelajaran akuntansi mereka merasa terbebani dan malas mengerjakan tugas yang begitu
banyak. Dan saat mereka sulit untuk memahami ke tiga mata pelajaran tersebut , teman-
temannya pun enggan untuk dimintai tolong untk menjelaskan kembali bagian materi yang
kurang dimengerti, mereka merasa diabaikan oleh teman- temannya yang memiliki
kemampuan menguasai mata pelajaran tersebut. Hal tersebut menjadikan mereka semakin
tidak peduli dengan kegiatan belajar dikelas dan dan memilih untuk meninggalkan kelas
untuk pergi kekantin. Hal tersebut menjadikan mereka merasa di tolak, tidak bisa berbuat
apa-apa , putus asa,pasrah,tidak mau berusaha untuk mengerjakan tugas,sehingga tidak bias
menyesuaikan diri di sekolah. Padahal tuntutan disekolah siswa mampu beradaptasi di
lingkungan sekolah baik di kelas pada saat jam pelajaran atau peraturan- peraturan sekolah
secara umum (Corey,2010 : 126).[12]

5.      Faktor Penghambat Penyesuaian Diri pada Siswa


Menurut Schneiders (dalam Kusdiyati dkk,2011) faktor-faktor yang menghambat
penyesuaian diri adalah:
a.       Keadaan fisik
Kondisi fisik individu merupakan faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, sebab
keadaan sistem-sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi terciptanya penyesuaian diri
yang baik.
b.      Perkembangan dan kematangan
Bentuk-bentuk penyesuaian diri individu berbeda pada setiap tahap perkembangan. Sejalan
dengan perkembangannya, individu meninggalkan tingkah laku infantil dalam merespon.
c.       Keadaan psikologis
Keadaan mental yang sehat merupakan syarat bagi tercapainya penyesuaian diri yang baik,
sehingga dapat dikatakan bahwa adanya frustrasi, kecemasan dan cacat mental akan dapat
melatarbelakangi adanya hambatan dalam penyesuaian diri.
d.      Keadaan keluarga
Keadaan keluarga memegang peranan penting pada individu dalam melakukan penyesuaian
diri. Susunan individu dalam keluarga, banyaknya anggota keluarga, peran sosial individu
serta pola hubungan orang tua dan anak dapat mempengaruhi individu dalam melakukan
penyesuaian diri.
e.       Tingkat religiusitas dan kebudayaan
Religiusitas merupakan faktor yang memberikan suasana psikologis yang dapat digunakan
untuk mengurangi konflik, frustrasi dan ketegangan psikis lain.Kebudayaan pada suatu
masyarakat merupakan suatu faktor yang membentuk watak dan tingkah laku individu untuk
menyesuaikan diri dengan baik atau justru membentuk individu yang sulit menyesuaikan diri.
Sedangkan menurut (Hariyadi dkk, 2003) menjelaskan bahwa pada dasarnya proses
penyesuaian diri siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intenal dan faktor eksternal.
Adapun penjelasan dari kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a).Faktor – faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi proses penyesuaian diri individu adalah :
1). Faktor Motif.
2). Faktor Konsep Diri Siswa
3). Faktor Persepsi Siswa
4). Faktor Sikap Siswa
5). Faktor Intelegensi dan Minat
6). Faktor Kepribadian

b). Faktor Eksternal


Faktor–faktor eksternal yang mempengaruhi proses penyesuaian diri siswa adalah:
1). Faktor Keluarga
2). Kondisi Sekolah
3). Faktor Kelompok Sebaya
4). Prasangka sosial
5). Faktor Hukum dan Norma Sosial
Peneliti setuju dengan pendapat dari Schneiders bahwa faktor- faktor penyebab
masalah penyesuaian diri di sekolah yang dialami oleh siswa yaitu diantaranya adalah
keadaan fisik, perkembangan dan kematangan, keadaan psikologis, keadaan dan tingkat
religiusitas dan kebudayaan. [13]

BAB III
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
penyesuaian diri merupakan interaksi yang terjadi secara terus – menerus terhadap
diri sendiri, orang lain, dan seseorang tersebut mampu untuk menyeimbangkan tuntutan dari
dalam dirinya dan tempat seseorang tersebut berinteraksi, sehingga terjadi kesesuaian antara
dirinya dan sekitarnya.
Salah satu penanganan konselor terhadap masalah penyesuaian diri siswa yaitu
dengan menggunakan konseling Gestalt. Dalam pandangan Gestalt tentang hakikat manusia
bahwa manusia memiliki kesanggupan untuk memikul tanggung jawab yang hidup sebagai
pribadi yang terpadu, selaras, dan tidak terpecah belah secara keseluruhan.
faktor-faktor yang menghambat penyesuaian diri pada siswa adalah :
a.       Keadaan fisik
b.      Perkembangan dan kematangan
c.       Keadaan psikologis
d.      Keadaan keluarga
e.       Tingkat religiusitas dan kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA
Kusdiyati, Sulisworo & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN SEKOLAH
PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2). Bandung :
Universitas Islam Bandung. 2011.
Rahmi, Siti, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP TINGKAT
PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi
Pendidikan & Konseling, 1(1). Kalimantan Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
Ratih Kusumaningsih, Marta & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI
INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi,
2(1). Surabaya : Universitas Surabaya.
Kumalasari, Fani & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Remaja
Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1). Jawa Tengah : Universitas Muria Kudus.2012.
Rosalia Ningru, Putri, PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA, Jurnal Psikologi,
1(1). Samarinda : Universitas Mulawarman. 2013.
Nika Novia R, Lutvia & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP
MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling,
5(1). Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[1] Sulisworo kusdiyati & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN


SEKOLAH PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2),
hal.181. Bandung : Universitas Islam Bandung. 2011.
[2] Siti Rahmi, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII
SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), hal.29. Kalimantan
Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
[3] Marta Ratih Kusumaningsih & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI
PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi, 2(1), hal.2. Surabaya : Universitas Surabaya.
[4] Sulisworo Kusdiyati & Lilim Halimah, Faisaluddin, PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN
SEKOLAH PADA SISWAKELAS XI SMA PASUNDAN 2 BANDUNG, Jurnal Humanitas, 3(2),
hal.181. Bandung : Universitas Islam Bandung. 2011.
[5] Fani Kumalasari & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1), hal.23. Jawa Tengah :
Universitas Muria Kudus.2012.
[6] Putri Rosalia Ningru, PERCERAIAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA,
Jurnal Psikologi, 1(1), hal.4. Samarinda : Universitas Mulawarman. 2013.
[7] Siti Rahmi, PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII
SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), hal.29. Kalimantan
Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
[8] Lutvia Nika Novia R & Elisabeth Christiana, PENANGANAN KONSELOR TERHADAP
MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal Bimbingan Konseling,
5(1), hal.11. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[9] Siti Rahmi,  PENGARUH PENDEKATAN PERILAKU KOGNITIF TERHADAP
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII
SMP NEGERI 29 MAKASSAR, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), hal.29. Kalimantan
Timur : Universitas Borneo Tarakan. 2015.
[10] Marta Ratih Kusumaningsih & Olievia Prabandini Mulyana, HUBUNGAN ANTARA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI
PADA SISWA REMAJA, Jurnal Psikologi, 2(1), hal.2. Surabaya : Universitas Surabaya.
[11] Fani Kumalasari & Latifah Nur Ahyani, Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1), hal.23. Jawa Tengah :
Universitas Muria Kudus.2012.
[12] Lutvia Nika Novia R & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR
TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal
Bimbingan Konseling, 5(1), hal.13-14. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[13] Lutvia Nika Novia R & Elisabeth Christiana, S. Pd., M. Pd, PENANGANAN KONSELOR
TERHADAP MASALAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMA NEGERI 3 TUBAN, Jurnal
Bimbingan Konseling, 5(1), hal.11-12. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai