Debi Anggraini
Pendidikan kemampuan penyesuaian diri anak, Universitas Islam
Ogan Komering Ilir
ABSTRAK
Adaptasi sosial atau penyesuaian diri dilakukan guna untuk meningkatkan kualitas
kehidupan sosial pada masing-masing individu. Adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa
Ilmu Informasi dan Perpustakaan di lingkungan kampus tempat terjadinya proses belajar
mengajar serta interaksi dengan individu lain untuk mencapai tujuan hidupnya terdiri
dari berbagai cara. Diketahui bahwa adaptasi sosial mahasiswa Ilmu Informasi dan
Perpustakaan ini memiliki fenomenafenomena kejadian serta latar belakang yang salah
satunya adalah prestise jurusan mereka di mata masyarakat. Fenomena tersebutlah
yang menjadi perhatian peneliti dimana apa benar hal tersebut menjadi alasan bagi
mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan dalam berhubungan sosial dengan keadaan
lingkungan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, lokasi
penelitian ini yaitu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Metode
pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel seanyak
100 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam beradaptasi sosial
atau penyesuaian diri pada mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan tergolong baik
jika dilihat dari perasaan akurat terhadap realitas jurusan, hubungan yang baik
antarpribadi, serta citra diri mahasiswa dalam lingkungan. Sesuai dengan data yang ada
di lapangan bahwa adaptasi mereka tergolong baik jika dihadapkan dengan berbagai
kriteria-kriteria sesuai dengan indikatornya. Mahasiswa Ilmu Informasi dan
Perpustakaan dalam beradaptasi di suatu kegiatan atau organisasi cenderung menyukai
kegiatan atau organisasi dalam lingkup kecil (Himpunan Mahasiswa) di jurusan
dikarenakan berbagai faktor tertentu yang menyebabkan mereka kurang menyukai
kegiatan atau organisasi di luar lingkup jurusan tersebut. Kata Kunci : Adaptasi Sosial,
Penyesuaian Diri, Mahasiswa,
1
PENDAHULUAN
2
seseorang dapat berinteraksi dengan baik. Tanggapan-tanggapan terhadap
orang lain atau lingkungan sosial, pada umumnya dapat dipandang sebagai
cermin apakah seseorang dapat mengadakan penyesuaian diri dengan baik atau
tidak.
3
kost, perubahan gaya hidup, banyak menemui karakteristik teman yang lebih
beragam. Hal itu dapat memunculkan masalah emosional seperti cemas, sedih,
stres dan sebagainya jika mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri secara
emosional.
Menurut Baker, McNeil & Siryk (1985, dalam Waller 2009) mahasiswa
dapat dikatakan berhasil menyesuaikan diri di Perguruan Tinggi, antara lain:
Mahasiswa dapat mencapai performa akademis yang sesuai rata-rata atau
bahkan sangat baik.Mahasiswa memanfaatkan sarana bantuan psikologis dan
konseling yang ada di kampus saat diperlukan.
4
DAFTAR PUSTAKA