PENYESUAIAN DIRI
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah
Di susun oleh :
BASARIA SINAGA
193020216024
Segala puji hanya milik Tuhan semesta alam, Berkat limpahan karuniaNya penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Mata Kuliah BK
Pribadi Sosial.
“Penyesuaian Diri ” adalah tema tugas yang saya pilih dalam mata kuliah BK Pribadi
Sosial. Kami menyusun makalah ini sebagai bahan rujukan untuk pembaca. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah BK Pribadi
Sosial.Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, dapat membantu pembaca
dalammemahami materi yang akan kami bahas.
Namun demikian, kami meyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saan dari pembaca agar makalahini menjadi lebih
baik lagi kedepannya. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan...........................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4
2.1.Pengertian Penyesuaian diri....................................................................4
2.2.Aspek-Aspek Penyesuaian diri...............................................................4
2.3.Pembentukan Penyesuaian diri................................................................5
2.4.Pengaruh penyesuaian diri.....................................................................6
2.5.Sudut Pandang Penyesuaian diri..............................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................8
3.1.Kesimpulan.............................................................................................8
3.2.Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Individu merupakan bagian dari realitas. Realitas mengajukan tuntutan, pembatasan,
aturan dan norma-norma, sehingga individu harus belajar untuk menghadapi dan
mengaturnya guna memperoleh penyesuaian yang efektif. Sikap dan cara individu bereaksi
terhadap manusia dan lingkungan sosial yang membentuk realitas, juga merupakan aspek
yang besar pengaruhnya terhadap proses penyesuaian diri untuk kebahagiaan dan
kesejahteraan jiwa. Sikap yang sehat dan kontak yang baik terhadap realitas diperlukan
untuk penyesuaian yang sehat.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan berhadapan dengan berbagai bentuk
penyesuaian, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit, yang di dalamnya
terdapat suatu pola yang terdiri atas beberapa unsur tertentu yang dapat dilihat dengan
jelas. Sebagai contoh seorang anak yang mendambakan kasih sayang ibunya yang
disibukkan oleh tugas-tugas lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut
dapat menjadikan anak merasa frustasi dan akan berusaha sendiri untuk menemukan cara
mengurangi ketegangan yang dialaminya. Begitu pula yang terjadi pada orang dewasa
yang frustasi, akan mencari beberapa bentuk kegiatan atau ekspresi untuk memenuhi
keinginannya atau mereduksi ketegangannya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam situasi frustasi adalah apabila motivasi individu tidak
mencapai pemuasan atau ekspresi yang wajar. Keadaan tersebut akan memunculkan
perilaku menyimpang atau abnormal.
baik positif atau negatif yang sesuai dengan usaha penyesuaian diri tersebut. Pengaruh
penyesuaian diri seorang individu terbagi menjadi dua yakni akibat positif dan akibat
negative. Akibat yang positif terjadi apabila individu telah berhasil menyesuaikan diri
individu berada. Kelompok ini bisa berupa dilingkungan rumah, sekolah atau di dunia
kerja.
juga ditandai dengan suatu keadaan dimana individu memiliki suatu kedudukan atau
pekerjaan yang diakui oleh masyarakat.
4) Perasaan puas karena telah melakukan sesuatu.
Individu dalam keadaan ini memiliki suatu perasaan yang puas akan sesuatu
yang telah dilakukannya. Rasa puas tidak menjadikannya kehilangan tujuan yang
ingin dicapai.
Adapun pengaruh negatif terjadi apabila individu tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan lingkungan dimana individu berada. Hal ini ditandai dengan beberapa ciri – ciri
sebagai berikut :
Individu pada keadaan ini tidak memiliki suatu pekerjaan dan kedudukan
apapun. Dalam hal ini individu dapat dikatakan sebagai orang yang menganggur
peraturan maupun norma yang berlaku di masyarakat. Individu tidak lagi mentaati
segala tata cara yang berlaku dalam kehidupan sehingga mereka akan melakukan
3) Mengalami kesepian
Individu pada keadaan ini mengalami suatu kehampaan karena tidak adanya suatu
hubungan yang hangat dengan orang lain. Individu dijauhi oleh lingkungan karena
dianggap tidak berhasil memenuhi tuntutan yang diminta oleh lingkungannya
dalam adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyesuaian diri ialah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar
terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap
lingkungan. Ada istilah “menyesuaikan diri terhadap diri sendiri” yang jika dipahami
istilah ini mudah untuk dikerjakan. Padahal banyak individu yang tidak mampu
menyesuaikan dirinya dengan diri sendiri, akibatnya tampak dirinya dalam keadaan
gelisah dan konflik batin.
Kegagalan dalam penyesuaian diri dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor
pengalaman terdahulu yang pernah dialami oleh individu. Jika individu di masa lalunya
banyak mengalami kegagalan, rintangan, frustasi, dan konflik yang pernah dialaminya
dulu dapat menyebabkan kegagalan dalam proses penyesuaian diri diwaktu dewasa.
Demikian pula sebaliknya, jika individu banyak mendapatkan keberhasilan dan
kebahagiaan dalam hidupnya dimasa kanak-kanak dalam proses penyesuaian dirinya,
maka ia akan memandang positif (self concept)-nya dan optimis terhadap segala masalah
baru yang dihadapinya. Rasa optimis dan positif itu akan mendorong individu utuk
berbuat lebih teliti dan bertanggungjawab sehingga kemungkinan berhasil dalam
mencapai kesehatan atau kesejahteraan jiwa.
3.2 Saran
Pemakalah menyadari bahwa penjelasan di atas masih terdapat kekurangan, baik dari
segi isi maupun dari segi penulisan. Maka dari itu, diharapkan kepada pembaca kritik dan
saran sebagai masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Pengampu mata kuliah yang
telah memberikan arahan dan masukan terhadap pembahasan makalah di atas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J. P. Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1999
Corey, Gerald, Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi, terj. E. Koeswara, Bandung:
Refika Aditama, 2005