Kelompok 6:
Dengan mengucap terima kasih dan rasa syukur kehadirat Allah swt. Yang
telah melimpahkan taufiq dan hidayah Nya sehingga kami telah dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah “BK Pribadi Sosial Teori Dan Praktikum”.
Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bu Vesti Dwi
Cahya Ningrum selaku dosen mata kuliah BK Pribadi Sosial Teori Dan Praktikum
dan juga kepada rekan rekan yang telah membantu sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis masih merasa sangat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari bapak dosen dan para rekan-rekan sekalian agar kami dalam
menyelesaikan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi bagi sekalian pembaca.
Aamiin...
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
A. Interaksi Sosial.............................................................................................................6
Definisi Interaksi Sosial.....................................................................................................6
B. Penyesuaian Diri...........................................................................................................6
1. Pengertian Penyesuaian Diri.........................................................................................6
2.Aspek-aspek penyesuaian diri........................................................................................7
3.Proses Penyesuaian Diri.................................................................................................8
4.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri......................................................9
C. Mengendalikan Emosi Saat Patah Hati.......................................................................10
Pengertian Emosi............................................................................................................10
F. Mengatasi Patah Hati.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Interaksi Sosial
B. Penyesuaian Diri
Masa remaja sering dipandang sebagai masa yang relatif sulit dalam
perkembangannya anak menuju kedewasaan, yang ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan segi fisik, psikis dan sosial. Remaja sebagai pribadi
memiliki ciri-ciri sendiri baik dalam berpikir atau bertingkah laku yang masih
mendahulukan perasaan daripada logikanya.
Dijelaskan oleh Kartono (2001) bahwa remaja akhir usia antara 18-21
tahun. Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal
dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan
keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan
hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola
yang jelas yang baru ditemukannya. Akan tetapi dalam kenyataan, masih ada
remaja yang belum stbail dalam emosinya, yaitu dalam masalah berpacaran.
Ada remaja yang memiliki regulasi emosi rendah pasca putus pacaran.
Menurut Brenner dan Salovey (1997) mengatakan bahwa wanita lebih
sering berusaha mencari dukungan sosial untuk menghadapi distress
sedangkan pria lebih memilih melakukan aktivitas fisik untuk mengurangi
distress. Searah pendapat tersebut dapat ditemui pada semua subjek
perempuan pasca putus cinta akan mencari dukungan sosial agar subjek tidak
mengalami putus cinta. Respon emosi lainnya ditujukan untuk melupakan
pacar dengan menceriterakan kepada sahabat, bermain bersama teman atau
atau sms-an dengan teman-temannya. Tindakan keempat subjek tersebut
dilakukan sampai subjek tidak merasakan kesedihan lagi. Bagi subjek laki-laki
pasca putus cinta lebih memilih melakukan aktivitas fisik dilakukan oleh
subjek keenam dan ketujuh, yaitu subjek melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan seperti bermain dengan teman-temannya atau melakukan kegiatan
olahraga. Orang yang memiliki kepribadian dengan ciri-ciri sensitif, moody,
suka gelisah, sering merasa cemas, panik, harga diri negatif, kurang dapat
mengontrol diri dan tidak memiliki kemampuan coping yang efektif terhadap
stres akan menunjukkan tingkat regulasi emosi yang negatif (Cohen & Armeli
dalam Coon, 2005).
Pengertian Emosi
Pengendalian diri ketika patah hati pada siswa Pengendalian diri ketika
patah hati pada siswa usia remaja adalah kemampuan individu yang
mengendalikan sakit emosionalnya atau penderitaan mendalam yang
dirasakannya setelah kehilangan orang yang dicintai, karena putus
berperan/cintanya ditolak, dan perilaku ini dikehendaki untuk mengingkatkan
hasil dan tujuan tertentu. Dalam mengelola kekecewaan terhadap putusnya
hubungan akrab dengan lawan jenis/dalam berpacaran, hal ini dapat diukur
melalui indicatorindikator yang menyadari perasaan, menerima kekecewaan,
dapat mengambil keputusan dan mengarahkan diri menjadi seorang mandiri.
Rusbult dan Zembrodt mengidentifikasikan empat pola tanggapan yang
disimpulkan berdasarkan lukisan pengalaman beberapa orang tentang
hubungan percintaan pada siswa usia remaja
a. Pembicaraan: orang akan mengutarakan masalah-masalahnya, mencoba
mencari jalan ke luarnya, meminta bantuan konselor, mencoba mengubah
dirinya sendiri atau pasangannya, atau melakukan tindakan-tindakan lain
yang dapat membantu memperbaiki hubungan mereka.
b. Kesetiaan : orang akan memberikan tanggapan pasif, seperti menunggu,
berharap atau berdoa agar segalanya pulih kembali seiring dengan
berlalunya waktu.
c. Penolakan : orang yang akan menunjukan reaksi, seeprti mengurangi
waktu untuk bersama-sama, menghindar, memberikan perlakuan buruk
pada pasanganya atau “membiarkan segalanya hancur”.
d. Pergi : orang akan mengakhiri atau menolak hubungan itu dengan
meninggalkannya. Jadi kesimpulan yang didapat ialah pengendalian diri
ketika patah hati adalah kemampuan remaja dalam mengatasi perasaan
kekecewaan karena putusnya hubungan berpacaran. Hal ini dapat diukur
melalui indikator : kontrol pikiran (cognitive control), kontrol perasaan
(behavioral control), kontrol keputusan (decisional control), kontrol
perilaku (behavioral control).
Cara terampuh untuk mengatasi patah hati adalah dengan move on jangan
berlarut-larut dalam kesedihan karena itu tidak akan membuat kita menjadi
berkembang justru itu akan menghancurkan segalanya. Berikut adalah
beberapa tips agar cepat move on;
1. Berhenti menyalahkan diri sendiri
Ketika kamu mengalami patah hati, perasaan bersalah kerap kali
muncul. Namun, menyalahkan diri sendiri karena suatu hal yang sudah
lama lewat akan membuat kamu merasa lebih terpuruk. Karena itu,
berhenti menyalahkan dirimu dan buatlah diri sendiri mendapatkan
perlakuan yang baik. cobalah untuk menerima bahwa semua hal tidak
selalu bisa berada dalam kendali dan keinginanmu.
2. Selalu percaya bahwa masa depan akan lebih baik
Ketika kamu merasa sedih, seringnya pikiran akan penuh oleh
prasangka negatif. Sayangnya, hal ini justru akan membuatmu merasa
jauh lebih terluka. cobalah isi pikiran dengan hal yang positif. Selalu
percaya bahwa dirimu mempunyai banyak kelebihan yang bisa
membuat masa depan menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya membuat
kamu merasa jauh lebih tenang, berpikir positif juga punya segudang
manfaat lain untuk kesehatan mental.
3. Lakukan kegiatan yang bermanfaat
Dari pada menghabiskan waktu untuk terus menyesali semua hal yang
sudah berlalu, lebih baik kamu mulai menyibukkan diri dengan
berbagai aktivitas yang menyenangkan. Lakukan apa yang menjadi
hobimu untuk bangkit kembali dan melupakan rasa sedih yang
mungkin saja masih terus menggelayut. Cobalah memasak makanan
favorit atau membuat kue, pergi memancing atau berolahraga,
menghabiskan waktu bersama teman dekat, membeli benda yang kamu
inginkan, atau sekadar membaca buku..
4. Jangan lupa buat diri sendiri bahagia
Pasti terasa sangat lelah buat kamu yang selalu berusaha untuk
membahagiakan orang lain tanpa tahu bahwa diri sendiri juga
memerlukan hal tersebut. Jadi, tetap sediakan waktu untuk me time dan
melakukan banyak hal yang bisa membuat dirimu merasa bahagia.
Tidak hanya itu, membuat diri sendiri merasa bahagia juga bisa
memberikan sudut pandang baru tentang hidup. Bukan tidak mungkin
kamu bisa menjadikan hal ini salah satu motivasi untuk selalu optimis
dalam menghadapi hari.
5. Bercerita pada teman atau keluarga
Hal paling mudah lain yang bisa membantu membuat kamu
segera move on adalah bercerita pada teman atau keluarga.Tanpa kamu
sadari, berbagi dengan orang lain bisa membuat kamu merasa sedikit
lega, seperti melepas beban berat sedikit demi sedikit. Selain itu, kamu
juga bisa meminta saran apa yang sebaiknya kamu lakukan. Jangan
lupa, menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga saat kamu
sedang patah hati juga bisa menjadi cara terbaik buat kamu mendapat
dukungan moral. Kamu pun tidak akan merasa sendirian dan kesepian.
6. Jalin relasi yang baru
keluar rumah untuk sekadar mencari udara segar dan suasana baru bisa
membantu. Selain itu, pergi keluar rumah juga menjadi waktu terbaik
untuk menjalin relasi baru. Misalnya, kamu pergi berbelanja ke mal,
ikut kegiatan secara sukarela, atau pergi berolahraga pada sentra
kebugaran.
7. Biarkan diri bersedih
Wajar adanya jika kamu merasa sedih dan kecewa, terlebih setelah
mengalami patah hati. Bahkan, tidak ada yang salah dengan menangis
saat merasa patah hati untuk membuat perasaan menjadi lega. Selain
itu, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat menangis Meski begitu,
jangan sampai sedih berkepanjangan, ya. Kamu harus pandai
mengelola hati dan perasaan sehingga tidak sedih terus-menerus.
8. Jangan takut untuk kembali jatuh cinta
Kamu mungkin sering mendengar kalau tips move on paling ampuh
adalah jatuh cinta lagi. Artinya, kamu harus bisa membuka diri untuk
menerima kehadiran orang lain dalam hidup. Namun, tidak perlu
terburu-buru, nikmati saja prosesnya sambil kamu mengobati hati.
Pastikan saja kamu sudah siap untuk menjalin hubungan lagi.
9. Hindari mengontak mantan
Terakhir, jangan pernah kamu mengontak mantan untuk alasan apapun.
Sebab, kamu justru akan lebih sulit untuk move on jika terus
berhubungan dengan mantan kekasih. Meski terasa rindu, sebaiknya
kamu menahan untuk mengontaknya. Tak hanya itu, hindari pula
mengirimi pesan yang berisi bagaimana rasa sakit yang kamu alami,
terlebih meminta mantan kekasih untuk kembali.
DAFTAR PUSTAKA