Disusun oleh:
Nim : 18722010112
MANADO 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunianya yang tiada tara kepada kita semua terutama
yang berguna bagi semua mahasiswa,karena dapat mengetahui banyak hal tentang
panti Asuhan Assalam dan dapat lebih dekat dengan anak-anak dan lebih
mengenal sifat anak-anak yang ada dipanti. Program pelaksanaan Pratikum ini
sangat berguna bagi kami mahasiswa untuk membina pengetahuan antara disiplin
serta wawasan yang saya miliki. Sehingga pada laporan Pratikum ini masih
banyak kekurangan, baik itu dalam penyajian materi maupun penggunaan bahasa.
Untuk itu saa mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini agar tidak terulang lagi dalam tugas berikutnya. Akhir
kata saya mengucapkan banyak terima kasih jika ada salah kata saya mohon
MANADO,
Jumat 30-Juli-2021
Wanda Kagiling
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
BAB V PENUTUP.................................................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................................................
5. 2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
DOKUMENTASI...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dan remaja di sekolah. Perilaku bullying dapat berupa ancaman fisik atau
melakukan agresi baik fisik, verbal atau psikologis kepada orang lain dengan
problem yang dampaknya harus ditanggung oleh semua pihak. Baik itu
Pada sisi lain bullying merupakan pola berulang dari tingkah laku agresif
terhadap orang lain yang memiliki status kekuatan yang lebih lemah. Pada
konformitas. Faktor penyebab yang tidak muncul adalah pola asuh yang
permisif dan bullying oleh teman ternyata tidak mendorong terjadinya tidak
mendorong terjadinya pada siswa. Hanya saja, ketika dimasukkan hasil olahan
1
tambahan dari motivasi melakukan bullying, tampak bahwa balas dendam
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Panca (2011) dapat diketahui bahwa ada
denag analisa sebesar 0,667 atau sebesar 66,7% sedangkan sisanya sekitar
penelitian ini seperti variabel sikap yaitu sikap diam yang dilatar belakangi
maka tidak akan menyelesaikan masalah, kondisi fisik berfisik besar dan kuat
perkataan seseorang kepada orang lain yang dapat menimbulkan rasa takut,
sakit dan tertekan baik secara fisik maupun mental yang telah direncanakan
oleh pihak yang lebih kuat dan berkuasa terhadap pihak yang dianggap lebih
mental si junior. Tetapi, bullying biasanya terjadi atas dasar (balas dendam) si
senior karena mereka juga pernah menjadi korban bullying senior sebelum
mereka. Akibat dari perilaku tersebut banyak siswa yang merasa terkucil,
2
1.2 Tujuan Pratikum
bahwa kondisi sejahtera akan mudah dicapai dengan sendiriNya sehingga di sini
3
BAB II
LANDASAN TEORI
kegiatan.
nyata atau tindakan konkrit yang berada didalam masyarakat untuk melaksanakan
Jadi, intervensi merupakan tahap yang sangat penting dari pekerjaan sosial.
kerjasama dari berbagai pihak baik itu masyarakat setempat, maupun berbagai
4
Salah satu tujuan pekerja sosial adalah suatu proses dalam memberikan
melalui identifikasi masalah dan pemecahan masalah sosial yang diakibatkan oleh
lingkungan sosialnya serta untuk mencegah konflik yang mungkin timbul serta
keselurahan dari hal-hal tersebut harus mampu diperankan oleh seorang pekerja
sosial.
kegiatan yang dapat dilakukan dalam melakukan peran mediator, meliputi kontrak
5
sosial harus siap menerima keluhan dan kemungkinan hambatan-hambatan yang
pengurus pondok pesantren dan menggosipi orang lain. Dan beberapa korban
bullying memiliki karakter yang berbeda dengan yang lainnya, seperti selalu
kurang.
santrinya, yaitu santri dapat langsung menginap di asrama pondok yang telah
pesantren ini menjadi hal yang menarik diteliti karena pondok pesantren
sebagai tempat pendidikan agama namun demikian bullying menjadi hal yang
biasa yang sering dilakukan para santri senior kepada santri yoniornya. Pelaku
bullying biasanya memiliki karakter merasa paling hebat dan overactive. Bagi
seseorang yang tak kuat lagi menagani bullying, mereka akan mengalami
6
keterlaluan ia langsung memanggil teman-temanya yang berda di uar pondok
pesantren.
ruangan mengaji, asrama putri dan beberapa guru serta kyai. Tetapi pesantren
para atau kegiatan pesantren terdapat beberapa hal yang menjadi hal yang
bentuk dengan sendirinya sehingga keberadaan kyai tidak diangkat dan tidak
paling benar dan paling jujur. Beberapa fakto tersebut secara langsung
7
terjadi di lingkungan pondok pesantren menjadi fenomena yang menarik
agama, bullying masih sering terjadi baik berupa fisik maupun non fisik.
BAB III
TINJAUAN PRATIKUM
Drs.H.Syaiful Hamit,MA yang pada waktu itu bertugas di manado sebagai kantor
wilayah IX Direktur Jenderal Pajak. Ide ini muncul setelah melihat kondisi Panti
Asuhan yang ada jumlahnya dibanding dengan perkiraan jumlah anak yang
diharapkan bisa dan mau serta iklas mengabdikan diri dalam kepanitiaan
pembangunan. Namun belum ditetapkan secara finish. Selain itu, dalam konsultasi
8
Drs.H.Syaiful Hamid,MA menyampaikan gagasan untuk dapat menghimpun dana
Oleh karena itu, keadaan pada masa itu keadaan pada masa itu masih sibuk
lebih banyak.
Selain itu pula,turut hadir dalam peresmian Bapak Drs. H. Syaiful Hamid,MA
yang pada saat itu telah pindah sebagai Kepala Karwil Ditjen Pajak di pekanbaru,
juga hadir T. I. Panglima Polim dari Irian Jaya. Pengurus panti secara resmi
dilakukan pula pada hari Nomor:02/188 dan dinyatakan sebagai awal kegiatan
VISI:
MISI:
9
- Mengasuh, mendidik anak beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
masyarakat.
BAB IV
HARI/TANGGAL/JA
M ACTIVITY DAY
& pulang 16.00 sore music (gitar), dan (disore hari) membantu menyapu
Jumat 02 juni 2021 Hari kedua (dipagi hari) melakukan olahraga seperti
10
Senin/05 juli 2021 Hari ketiga (dipagi hari) mengajarkan anak-anak
Datang jam 08.00 pagi membaca, menulis abjad, serta mengajarkan mereka
& pulang jam 16.00 buka laptop, dan (disore hari) menyiram bunga,
sore menyapu.
Datang jam 08.00 & yang SMA belajar laptop, mengajarkan huruf abjad
halaman (menyapu).
panti asuhan. Keseuaian intervensi sosial yang kami amati selama dipanti asuhan
memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif yang kami dapatkan adalah
mereka sangat senang dengan kehadiran kami mahasiswa STIKS Manado karna
dengan adanya kedatangan kami, bisa membantu anak-anak untuk rajin belajar
yang kami dapatkan dimana sopan santun dari anak-anak masih kurang, dan juga
11
tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan. Dan selama pelaksanaan praktik
membimbing anak-anak agar bisa lebih sopan kepada yang lebih tua,
kebersihan lingkungan. Dari hal-hal yang baik yang kami ajarkan kepada anak-
anak, sehingga mereka semua mampu melakukannya selama kami pratik dipanti.
Kami sebagai mahasiswa merasa senang karna kami mampu merubah sikap dan
tingkah laku dari anak-anak walaupun waktunya tidak lama tapi bagi kami itu
satu anak panti sebagai klien. Tugasnya yakni meawancarai klien untuk
mengetahui latar belakang latar belakang kehidupan, kesan dan kendala apa saja
yang dihadapi semasa hidup sebelum dan sesudah masuk di panti asuhan.
Adapun satu anak panti berinisial F.P berumur 9 tahun sebelum masuk di
panti F.P tinggal di Sanger hanya bersama ibu kandungnya, karna F.P adalah
seorang anak yatim (kehilangan seorang ayah pada umur 5 tahun). Kehidupan F.P
ini sangat memprihatinkan karna kesehariannya itu hanya berdiam diri didalam
kamarnya saja, sebab F.P merasa malu karna di jauhi dan dibully karna F.P
belajar F.P tidak merespon apa yang diajar, F.P juga selalu di bully karna setiap
mau tidur F.P selalu bangun dengan air liur yang banyak di pipi sehingga teman-
12
Meskipun F.P sudah berdiam diri dikamar namun teman-temannya tidak
berhenti untuk mengejek F.P. Namun F.P adalah anak yang baik dia tidak
membalas satupun atas perlakuan teman-temannya, dia hanya berdiam dan hanya
Kemudian saat diwawancarai awalnya F.P hanya diam saja karna faktor
lingkungan sehingga sampai mau bertemu dengan orang baru F.P merasa malu
serta takut. Namun karna saya bisa dekat F.P mulai terbuka dengan saya. Keadaan
F.P saat pertama datang di panti di sambut oleh teman-temannya dengan baik
namun setelah berapa bulan mereka mulai menjauh serta membully F.P sehingga
kepada kami bahwa ada satu adik disitu yang memang harus perlu diajarkan, ada
tiga orang di antara kami termasuk saya salah satunya kasih belajar, karna paa saat
itu F.P sudah umur 9 tahun masih tidak bisa membaca dan menghitung. Mungkin
karna faktor dia yang selalu berdiam diri di dalam kamar sehingga apa yang kami
ajarkan tidak mampu dia mengerti. Namun sebagai peniliti saya tidak pantang
menyerah berapa kali bertemu dengan dia selalu saya berusaha agar F.P bisa
seperti teman-temannya, sampai saya kasih kertas yang ada huruf dan angka
permasalahan diatas saya memberikan motivasi agar anak ini tidak berfikir negatif
dengan keadaan yang sekarang dia alami, sehingga saya menjelaskan bahwa hidup
kita masih panjang dan terus melakukan hal yang baik dan semangat terus untuk
13
belajar sehingga boleh bisa sama dengan teman-temannya. Sedikit pemahaman
yang saya kasih namun itu bisa membantu si anak agar tetap semangat dalam
belajar dan tetap berbuat baik terhadap sesama dan anak itu juga berkata dia mau
berusaha belajar agar sama seperti teman-temanya. Dan setelah itu anak ini
langsung semangat belajar, dan semoga saya berharap anak ini bisa memulai
hidupnya yang baru sehingga bisa menjadi orang sukses dan menjadi kebanggaan
semua orang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut:
dilakukannya sendiri.
14
2. Pelaksanaan kegiatan (activity daily) memberikan anak-anak
sering belajar.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pratik yang ada, maka sebagai upaya memajukan lembaga
(Panti Asuhan Asslam) dan membentuk anak asuh berakhlak yang baik maka dari
itu perlu adanya sosok pengasuh yang mampu menerapkan pola asuh yang baik
dan benar untuk kemajuan akhlak dan masa depan yang terjamin bagi anak-anak
yang yatim-piatu. Dan dalam rangka mempersonalkan pola asuh, kita hendaknya
tidak lebih dari anak-anak normal lainnya. Justru sebaliknya pola pengasuhan
yang diterapkan di panti asuhan lebih terstruktur dan terorganisasi dan menjadikan
anak-anak asuh menjadi lebih disiplin dan lebih teratur dalam melaksanakan
aktifitas kesehariannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
concern for both families and schools. Social Psychology of Education, 7(1) 35-
54.
Assegaf, A.R. (2004) Pendidikan Tanpa Kekerasan. Tipologi kondisi, Kasus dan
16
Berzonsky, D.M. (2001). Moral Development. Child development. USA: The
MacMillan Psychology Reference Series. Burns, D.D. (2010). Konsep Diri, Teori
Calhoun, J.F., and Acocella, J.R. (2004). Psikologi Tentang Penyesuaian dan
Semarang.
Chaplin, J.P. (2010) Kamus Psikologi. (penerjemah : Kartono). Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Prasekolah Hingga SMU (penerjemah; Santi Indira Astuti) Jakarta : Serambi ilmu
Semesta.
Jakarta: Depdikbud.
DOKUMENTASI
17
18
19
20
21
22
23
24