Disusun Oleh:
Santika Dwi Putri
(A1E118035)
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “ANALISIS
PEMBERIAN LAYANAN ORIENTASI DALAM MENUMBUHKAN HUBUNGAN
SOSIAL SISWA DIKELAS VIIA SMPN 26 KERINCI”
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Saw besrta
keluarganya, para sahabatnya dan kita sebagai umatnya yang mengharapkan syafa’at di
yaumul qiamah.
Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah
METODOLOGI PENELITIAN, dalam penyusunan proposal ini banyak pihak yang ikut
terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses yang peneliti
jalani. Oleh karenanya, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Siti Amanah, S.Pd.,M.Pd dan Ibu Dr. Nizlel Huda, M.Kes selaku dosen
pembimbing yang memberikan saran dan petunjuk kepada penulis untuk
menyelesaikan proposal ini.
2. Orang tua atas seluruh doa, dukungan, dan kasih sayang yang di berikan kepada
penulis selama ini.
3. Seluruh teman kelas R-002 atas semangat, pengalaman dan kebersamaan yang di
berikan kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang penulis
lakukan selama proses pembuatan tugas Ujian Akhir Semester ini. Oleh karena itu,
penulis minta maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan, penulis juga sadar bahwa
penelitian ini jauh dari kata sempurna.
i
DAFTAR ISI
2.4.HIPOTESIS ........................................................................................................... 13
ii
3.4 Prosedur penelitian ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu menjadi bagian
dari lingkungannya yang tentunya saling membutuhkan satu sama lain.
Dilingkungan maupun individu berada ia akan berhadapan dengan kebutuhan,
harapan dan tuntuan dari lingkungan yang harus dipenuhinya. Kemampuan
individu menghadapi tuntutan terdapat keseimbangan antara pemenuhan
kebutuhan dengan tuntutan lingkungan. Yang nantinya akan tercipta keselarasan
dan kenyataan( realita).
1
kebahagiaan siswa karena mereka akan merasa terisolir jika masih menyimpan
rasa takut atau ketidakmampuan untuk memulai komunikasi.
Perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi hubungan sosial
siswa, zaman yang semakin canggih dengan perkembangannya seperti dalam
berkomunikasi melalui media sosial
Didalam bimbingan dan konseling pola 17 plus ada 10 layanan dan layanan
orientasi termasuk satu dari layanan tersebut. Layanan orientasi ini
memungkinkan siswa memahami hal baru termasuk hubungan sosial disekolah
yang baru dimasukinya.
2
3. Adanya sebagian siswa yang merasa malu untuk berteman dengan
lawan jenisnya.
Melihat dari manfaat dan dampak dari layanan yang ada di BK dapat
memperbaik hubungan dan membuat siswa saling mengenal satu sama lain. Hal
yang paling saya takutkan adalah Timbulnya gangguan mental jika ada siswa
yang merasa terisolir. Itulah mengapa layanan orientasi perlu dilakukan untuk
menumbuhkan hubungan sosial siswa.
3
b. Untuk mengetahui hubungan sosial seperti apa yang terjadi sebelum
dilaksanakannya layanan orientasi oleh guru BK.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritis
2.1. HUBUNGAN SOSIAL
2.1.1 Pengertian hubungan sosial
Berbicara tentang hubungan sosial tentu tidak lepas dari hubungan
dengan lingkungan sekitar, sosialisasi saling bantu satu sama lain, dimana
dituliskan didalam buku bahwa hubungan sosial ini sangat penting untuk
dimiliki siswa, agar ia dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekitarnya baik itu sekolah, masyarakat ataupun keluarga. Banyak para guru
yang merasa terhambat jika seorang siswanya sulit untuk berinteraksi dengan
temannya dan bahkan malu saat guru menanyakan sesuatu.
Sebagai guru pembimbing sudah menjadi tugas kita untuk memantau siswa
kita dan melaksanakan sebagai mana mestinya tugas guru pembimbing yang
punya tanggung jawab terhadap 150 siswanya.
5
Berikut adalah karakteristik hubungan sosial siswa di usia SMP.
• Lingkungan Keluarga
• Lingkungan Sekolah
• Lingkungan Masyarakat
6
baik untuk hubungan sosial siswa, layanan yang dimaksud adalah layanan
orientasi.
7
Layanan orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik atau klien memahami lingkungan seperti
sekolah yang baru dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu.
(Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah)
8
Pelayanan orientasi biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran
baru yang mencakup organisasi sekolah, staf dan guru, kurikulum, program
BK, Program ekstrakulikuler, fasilitas atau sarana pra sarana dan tata tertib
sekolah.
9
2) Murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang
berhasil di sekolah.
Pelaksanaan
Layanan Hubungan
Menumbuhkan
Orientasi Sosial Siswa
Dari konsep diatas dapat kita simpulkan bahwa hubungan sosial penting
adanya untuk membuat siswa tidak merasa terisolir dari teman ataupun merasa
dibedakan dari siswa yang lain, melihat pentingnya hubungan sosial yang perlu
ditumbuhkan, maka peran guru Pembimbing disini benar benar harus ada
dengan betbagai senjata layanan untuk memperbaik hubungan sosial siswa
dengan salah satu layanan yaitu layanan orientasi.
10
2.3 UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
MENUMBUHKAN HUBUNGAN SOSIAL SISWA MELALUI
PEMBERIAN LAYANAN ORIENTASI.
Selain manfaat dan terlaksananya Layanan orientasi dalam menumbuhkan
hubungan sosial siswa, diperlukan sebuah peran penting yang dapat
mempengaruhi berhasilnya tujuan layanan ini, yaitu Peran yang dijalankan oleh
Guru Bimbingan dan Konseling, Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam
membentuk hubungan sosial siswa salah satunya adalah memberikan layanan
yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswanya, setelah di pertimbangkan
dengan layanan yang ada, layanan yang paling cocok dan sesuai dengan
kebutuhan sosial siswa adalah Layanan Orientasi, dimana layanan ini
bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosial atau penyesuaian diri sisiwa
disekolah maupun diluar sekolah, seperti halnya hubungan pertemanan,
hubungan dengan guru, siswa disekolah dan sebagainya,
11
3. Mampu menciptakan suasana hangat, sehingga klien bergairah untuk
mengemukakan dirinya.
4. Menerima klien apa adanya tanpa membeda bedakan.
5. Dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada klien.
6. Dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain terutama dengan
klien.
Dilihat dari penjelasan diatas guru pembibing mempunyai peran besar dan
bukan sembarang guru yang bisa memiliki kriteria sama dengan Guru
Bimbingan dan Konseling, karena setiap guru mempunyai tugasnya masing
masing.
Selain dari faktor guru pembimbing, terdapat juga faktor diluar guru
prmbimbing yang juga dapat mempengaruhi hubungan sosial siswa yaitu:
1. keluarga siswa
2. teman sebaya Siswa
3. Guru Mata pelajaran
4. Manajemen yang terdapat dalam lembaga pendidikan tersebut.
2. Pemberian Layanan
BK, kepada Siswa
yang sulit dalam
membentuk hubungan
sosial siswa
1.Guru BKS
Mencari
Tahu yang sulit
membentuk
hubungan sosial.
3. Pemberian
layanan Orientasi
sebagai penunjang
membentuk
Hubungan Sosial
Siswa
4. Guru BK harus
bisa menjadi teman bagi siswa
dalam menyelesaikan
permasalahan dalam
membentuk Hubungan
Sosialnya.
12
Guru Bimbingan dan Konseling harus mampu memberikan hal tersebut
dengan baik sesusia dengan kebutuhan siswa, Guru Bimbingan dan Konseling
merupakan sahabat dan teman bagi siswa siswi nya.
2.4.HIPOTESIS
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang saya gunakan adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara pundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupundalam peristilahannya. Dalam
penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara
pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan
memahami sikap, pandangan dan perasaan, dan perilaku individu atau
kelompok.
14
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan orang pada latar belakang penelitian.
Menurut Arikunto (2006:145) bahwa subjek penelitian adalah subjek yang
dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara tentang subjek penelitian,
sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat
perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini responden adalah orang
yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat.
15
mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan penelitian adapun
tahap atau prosedurnya :
2. Pelaksanaan Penelitian
16
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah
topik dan judul penelitian disetujui . Pengumpulan data
dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber,
mengobservasi langsung objek penelitian, mengumpulkan
dokumentasi dokumentasi dan literatur-literatur yang
berhubungan erat dengan objek penelitian.
Konsultasi Dengan Pembimbing/pengampu mata kuliah
Pengolahan Data Untuk mengkaji kebenaran informasi
dilakukan pengolahan data dengan cara melengkapi dan
memperjelas data yang telah didapatkan. Data yang telah
didapat tersebut kemudian disusun menjadi sebuah tulisan
sehingga data tersebut mendekati kebenran.
3.Penyusunan Laporan Setelah semua data terkumpul dan
diolah,langkah selanjutnya adalah menyusun laporan penelitian.
a. Wawancara
Menurut sugiyono (2010:194) “wawancara digunakan sebagi
teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
peneliti ingin mengetahui hal hal responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil.”
Jadi dari pengertian menurut Sugiyono dapat disimpulkan bahwa
teknik wawancara merupakan suatu cara pengumpulan pengumpulan data
yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
17
Wawancara digunakan dengan sejumlah pertanyaan secara lisan
kepada subjek penelitian dan kepada informan pendukung penelitian.
Untuk melakukan wawancara peneliti menyiapkan instrument wawancara.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mencari data tentang pemberian
layanan orientasi dalam menumbuhkan hubungan sosial siswa di kelas VII
A SMPN 26 Kerinci.
b. Observasi
c. Dokumentasi
18
Diperoleh darii pihak terkait, seperti kepala sekolah untuk
memperoleh data tentang sejarah dan perkembangan sekolah, tata usaha
untuk memperoleh data data sarana dan prasarana sekolah,keadaan siswa
dan guru serta masalah masalah yang berhubungan dengan administrasi
sekolah yaitu berupa arsip arsip dan tabel tabel yang di dapat dari kantor
Tata Usaha SMPN 26 Kerinci.
19
3.8. Penyusunan Satuan
Penyusunan satuan adalah sepotong informasi terkecil yang
mengandung makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari
bagian yang lain, artinya satuan ini harus dapat ditafsirkan tanpa
informasi tambahan selain pengertian umum dalam konteks latar
penelitain (Moleong, 2006 : 252).
20
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujianto, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h. 237
Ahmadi, Psikologi Sosial (Edisi Revisi), Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991,
Rineka Cipta
Rineka Cipta
Prayitno dan Erman Amti. 2010. Dasar dasar Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
21
2004.
Alfabeta
Alfabeta
22