Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS DAN SURVEY BK

Laporan Hasil Survey Permasalahan BK di SMKN 1 Batanghari

DISUSUN OLEH :

Nama : RISKA FITRI


Nim : A1E118021
Kelas : R-002

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs. Akmal Sutja, M.Pd


Dr. Siti Amanah, M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah kepada setiap umat-Nya. Sehingga, dengan rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan laporan ini.
Sholawat beserta salam tidak bosan-bisannya penulis kirimkan kepada junjungan umat islam
yakni nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah kea lam yang
berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menemukan banyak kesulitan dan rintangan yang dilalui
dan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini disebabkan oleh keterbatasan yang ada dalam
diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT memberikan
limpahan rahmat-Nya kepada mereka.

Tenam, 02 November 2020

Penulis
A. Profil Sekolah SMKN 1 Batanghari

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 batanghari beralamatkan di Jalan Jendral


Sudirman, KM 4 Muara Bulian, Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten
Batanghari, Provinsi Jambi, 36611.
Kepala Sekolah : Zesra, S.Pd.,M.Pd
Jumlah Guru : 49 Orang Guru
Jumlah Siswa :
- Laki-laki : 368 Orang
- Perempuan : 517 Orang

Jumlah Ruang Kelas : 26 Ruangan

Akreditas : A

❖ Sejarah Umum SMK Negeri 1 Batanghari


SMK Negeri 1 Batanghari didirkan pada tahun 1981 dengan SMEA Yayasan Kasih
Ibu (YKI) Muara Bulian, yang kemudian beralih nama menjadi SMEA Negeri Muara
Bulian pada tahun 1992 da kemudian pada tahun 1997 berubah menjadi SMK Negeri
Muara Bulian. Kemudian pada tahun 2002 berubah menjadi SMK Negeri 1 Batanghari
sampai sekarang ini.
SMK Negeri 1 Batanghari dan kelompok program keahlian yaitu kelompok bisnis
dan manajemen dengan 3 program keahlian yaitu Akuntansi, Sekretaris, dan Penjualan.
Sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok keahlian yaitu Multimedia dan
Tehnik Komputer jaringan.

❖ Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.

❖ Visi dan Misi SMK Negeri 1 Batanghari


a. Visi SMK Negeri 1 Batanghari
Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan unggulan dalam pengembangan sumber
daya manusia di bidang bisnis dan manajemen dan teknologi informasi dan komunikasi.
b. Misi SMK Negeri 1 Batanghari
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu untuk menghasilkan
tenaga kerja terdidik dan terlatih di bidang bisnis dan manajemen dan teknologi
informasi dan komunikasi yang memiliki sikap profesional serta tanggap terhadap
perubahan pasar global untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja dan mampu mandiri.

❖ Tujuan SMK Negeri 1 Batanghari


1. Menyiapkan peserta didik menjadi insan kamil sebagai warga negara yang
bertanggung, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengerahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik untuk berkarir atau untuk melanjutkan
yang lebih tinggi.
3. Menyiapkan perserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri dan
atau mengisi lowongan pekerjaan di dunia usaha/industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah.
4. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi dan beradaptasi di lingkungan kerja dengan mengembangkan sikap
profesional.
Dengan mengacu pada Visi dan Misi maupun tujuan tersebut SMK Negeri 1
Batanghari berusaha dengan baik untuk mencapai hasil yang maksimal. Disamping itu
sarana dan prasarana juga sangat mendukung untuk pelaksanaan dan persiapan fungsi
dan manajemen di SMK Negeri 1 Batanghari. Adapun ruang - ruangnya terdiri dari 14
ruang teori, 5 ruang labor, 1 ruang BK, 1 ruang UKS, 1 lokal OSIS, ruang komputer 2
lokal, 1 ruang Kepsek, 1 lokal ruang Wakasek, 1 ruang TU, 1 ruang Aula, 2 WC ruang
guru, 8 ruang WC murid.

❖ Sarana Dan Prasarana


Guna menunjang sarana dan prasarana , SMKN 1 Batanghari kini telah dilengkapi
dengan banyak fasilitas, yaitu :
1. Lab. Tehnik Komputer dan Jaringan
2. Lab. Komputer
3. Lab. Multimedia
4. Lab. ADM. Perkantoran
5. Lab. Penjualan
6. Lab. Akuntansi
7. Lab. Mengetik
8. Lab. ICT
9. Lab. Bahasa
10. Perpustakaan
11. Ruang Bimbingan Konseling
12. Ruang Tata Usaha
13. Ruang Kepala Sekolah
14. Ruang Guru
15. Ruang Penjaga Sekolah
16. Ruang UKS
17. Ruang Aula
18. Mushola

❖ Struktur Organisasi
Dalam mempermudah dari pelaksanaan tugas masing - masing kelompok kerja
yaitu dengan melakukan beberapa pembagian tugas. Disamping itu juga untuk
mempermudah pimpinan dalam mengadakan tugas pengawasan.
Organisasi merupakan alat dan wadah tempat pimpinan melakukan kegiatan -
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui pembagian tugas dan pada
prinsipnya tugas - tugas yang diberikan akan lebih efisien jika dalam mengerjakan
pekerjaan dilakukan secara terspesialisasi, agar tugas yang besar - besar akan terepecah
menjadi bagian - bagian kecil yang disebut struktur organisasi.
Sama hal nya yang terjadi di SMK Negeri 1 Batanghari khususnya bagian tata
usahanya, untuk mengetahui arus tanggung jawab dari masing - masing bagian, kepala
SMK Negeri 1 Batanghari membuat struktur organisasi agar masing - masing
pegawainya dapat melaksanakan pekerjaan yang sudah ditentukan masing - masing
sesuai dengan struktur organisasi agar tidak terjadi pelemparan tanggung jawab dan
bisa berkoordinasi dengan baik.
Sesuai dengan kondisi jumlah pegawainya struktur organisasi tata usaha SMK
Negeri 1 Batanghari menggunakan bentuk organisasi lini / garis (line organization)
karena pada jenis organisasi ini kekuasaan dan tanggung jawab dilakukan secara
vertikal yaitu langsung dari seorang atasan kepada bawahannya dan perintah - perintah
hanya diberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab kepada atasan
bersangkutan.

B. Profil Guru Bimbingan dan Konseling di SMKN 1 Batanghari

Nama : Haryanti, S.Pd

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling (PNS)

Jenjang Pendidikan : S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi

Akta 4.

Riwayat pengajaran : Tahun 2006-2015 di SMAN 8 Tanjung Jabung Timur

Tahun 2015-Sekarang di SMKN 1 Batanghari

C. Permasalahan yang ditemukan saat survey dan wawancara Bersama guru


Bimbingan dan Konseling di SMKN 1 Batanghari
Survey dan wawancara yang saya lakukan di SMKN 1 pada tanggal 2
November 2020 bersama salah satu guru BK di SMK tersebut yang bernama Ibu
Haryanti, dalam wawancara tersebut ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan guna
untuk mendapatkan data mengenai permasalahan peserta didik yang ada di SMKN 1
Batanghari.
Menurut penjelasan dari guru BK di sekolah tersebut di sekolah ini siswa sangat
membutuhkan layanan BK, dan BK sangat penting keberadaannya bagi Sekolah dan
sangat di butuhkan sekali. Minat siswa ke ruangan BK sangat tinggi di sekolah ini dan
siswa sangat antusias untuk datang ke ruangan BK, bahkan ruangan BK tidak pernah
kosong. Siswa selalu berbondong-bondong untuk datang ke ruang BK, ada yang untuk
sekedar berkunjung dan ada yang karena mengalami permasalahan yang ingin
permasalahannya terselesaikan karena siswa merasa BK mempunyai pengaruh besar
bagi diri siswa dan memberi penguatan kepada siswa dalam menghadapi
permasalahannya.
Bagi guru BK di SMKN 1 ini ada prinsip yang harus kita pegang sebagai guru
BK yaitu, yang pertama seseorang nyaman dengan kita, yang kedua kita harus bisa
menampung keluh kesahnya, dan yang ketiga kita harus mencari benang merah atau
bisa mengidentifikasi permasalahannya agar kita bisa menyelesaikan permasalahan
seseorang tersebut dengan baik. Agar orang tersebut merasa bahwa kita memang tenaga
pendidik yang profesional. Dalam melaksanan tugas sebagai guru BK ibu Haryanti
menggunakan BK pola 17+.
Setelah melakukan wawancara Bersama guru BK di SMKN 1 ini saya
menemukan permasalahan pada siswa yang ada di SMKN 1 ini yang mana
permasalahan ini di selesaikan oleh guru BK. Diantaranya adalah permasalahan
kehadiran dimana siswa SMK 1 ini sering tidak hadir, bolos atau terlambat datang ke
sekolah. Karena hal ini guru banyak yang mengeluh karena siswa yang masuk dalam
kategori tersebut tidak mendengarkan guru yang menegurnya. Melihat hal ini guru BK
memeriksa buku siswa yang sering telat datang dan siswa yang sering alfa atau yang
bolos, dan guru BK pun mengambil tindakan.
Dalam mengatasi permasalahan ini guru BK menggunakan cara yang yaitu
mengobservasi siswa yang bermasalah tersebut, kemudian mulai merangkul siswa yang
bermasalah untuk mengatasi permasalahannya. Disini guru BK menggunakan Layanan
Konseling individual yaitu mencari tahu terlebih dahulu apa penyebab siswa tersebut
sering tidak hadir, bolos ataupun terlambat. Setelah mendapatkan jawaban dari siswa
tersebut kemudian guru BK memberikan alternatif solusi kepada siswa tersebut dan
membuat siswa tersebut mengambil keputusan sendiri. Selain itu permasalahan
kehadiran ini juga di bawa ke konferensi kasus oleh guru BK karena hal ini harus di
tanggulangi Bersama dengan pihak sekolah.
Permasalahan yang juga saya temui yaitu anak broken home, dimana di sekolah
ini terdapat anak yang mengalami broken home, yang terjadi akibat perpisahan orang
tua, ada yang hanya tinggal Bersama ibu, ada yang tinggal hanya Bersama ayahnya dan
bahkan ada yang tinggal Bersama nenek karena kedua orang tua nya memilih jalan
masing-masing, tidak jarang anak broken home ini memiliki semangat belajar yang
rendah. Permasalahan ini diketahui oleh guru BK karena ada siswa yang mendatangi
ruangan BK dan menceritakan permasalahannya yaitu dia tidak mempunyai ayah dan
hanya tinggal Bersama ibunya, ia merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua
karena ibunya sibuk bekerja untuk mencari nafkah sedangkan ayahnya pergi
meninggalkan mereka dan itu membuat siswa tersebut tidak bersemangat untuk sekolah
dan selalu tampak lesu serta tidak ada motivasi untuk belajar.
Dalam mengatasi permasalahan siswa yang broken home ini, guru BK di
SMKN 1 ini menggunalan layanan konseling individual dimana siswa yang
bermasalahan ini mendapat penguatan dan bisa membuat siswa tersebut termotivasi
untuk sekolah dan belajar agar tidak berhenti di tengah jalan Pendidikan siswa tersebut.
Selain itu guru BK juga memberikan layana Informasi terkait Permasalahan tersebut
agar siswa yang mengalami permasalahn yang sama bisa mengatasi permasalahannya.
Selain itu permasalahan-permasalahan lain yang juga terjadi pada siswa d
SMKN 1 ini yaitu konflik antar siswa seperti teman sebangku yang tidak saling
berteguran, kehilangan barang/uang yang pernah terjadi di sekolah ini. Untuk
mengatasi masalah ini guru BK memberikan layanan informasi, dan layanan konseling
individual serta layanan mediasi terhadap siswa yang mengalami konflik.
Menurut guru BK di SMKN 1 ini tidak ada masalah yang paling berat di alami
oleh siswa di sekolah ini, hanya saja untuk yang kehilangan barang/uang itu guru BK
tidak bisa langsung menyelesaikannya karena dalam hal ini kita tidak tahu siapa
pelakunya dan tidak bisa sembarang menuduh orang karena takut terjadi pencemaran
nama baik seseorang. Disini guru BK harus ekstra dalam menangani permasalahan ini
karena permasalahan ini bisa berakibat fatal. Jika siswa tidak terima dengan kejadian
tersebut siswa bisa saja membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum dan guru BK
disini harus bisa menanggulangi permasalahan tersebut supaya tidak lebih jauh
perginya permasalahan tersebut.
Kendala yang ditemukan guru BK yaitu tidak terletak pada permasalahan siswa,
melainkan kendala yang ditemukan yaitu jumlah siswa/rasio siswa terlalu besar
sedangkan guru BK di SMKN 1 ini hanya 2 orang. Jumlah guru BK dan siswanya tidak
sebanding karena seharusnya guru 1 guru BK menampung 150 tetapi di SMKN 1
Batanghari ini jumlah siswa lebih kurang 900 siswa dan guru BK hanya 2 orang.
Sehingga membuat guru BK menjadi kewalahan dalam menjalankan tugas untuk
menyelesaikan permasalahan siswa karena jumlah siswa yang terlalu besar dan minat
siswa yang tinggi terhadap BK.
Selanjutnya permasalahan yang sampai ke alih tangan kasus tidak terdapat di
SMKN 1 ini karena permasalahan yang terjadi di SMKN 1 ini permasalahan yang masih
bisa di selesaikan oleh pihak sekolah dan guru BK. Tidak pernah terjadi permasalahan
yang sampai ke aloh tangan kasus seperti kriminal, narkoba dan lain sebagainya. Jadi
permasalahan yang terjadi di SMKN 1 ini merupakan permasalahan yang umum terjadi
dan tidak membutuhkan alih tangan kasus.
D. Cara penanggulangan masalah yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan
Konseling dan Sekolah
a. Penanggulangan masalah yang dilakukan oleh sekolah
Berdasarkan permasalahan yang di paparkan sebelumnya yaitu masalah
kehadiran, anak broken home, konflik antar siswa dan kehilangan barang/uang
pihak sekolah mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menghukum siswa
yang terlambat, memanggil orang tua siswa yang sering alfa dan menghukum atau
skor siswa yang bolos. Untuk anak yang broken home sekolah lebih kepada guru
mata pelajaran yaitu terkadang memberi nasihat agar semangat belajar, untuk
konflik antar siswa biasanya guru mata pelajaran menyuruh untuk saling
bermaafakan dan untuk permasalahan kehilangan barang/uang biasanya siswa yang
dicurigai di panggil dan di interogasi.
Pihak sekolah dalam menyelesaikan permasalahan biasanya cenderung dengan
hukuman atau sanksi dan nasehat yang lebih tepatnya menyuruh dengan segera
perubahan harus terjadi, sehingga terkakang siswa enggan untuk berubah dan
merasa di paksa.

b. Penanggulangan masalah yang dilakukan oleh guru BK


Permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya yaitu masalah kehadiran, anak
broken home, konflik antar siswa dan kehilangan barang/uang. Gutu BK mengatasi
permasalahan tersebut yaitu dengan memberikan layanan-layanan BK dan
pendekatan-pendekatan kepada siswa yang mengalami permasalahan tersebut.
Seperti masalah kehadiran guru BK memberikan layanan informasi, layanan
konseling individual, konferensi kasus untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan tersebut. Untuk masalah anak broken home guru BK memberikan
layanan konseling individual yaitu penguatan untuk anak tersebut. Untuk
permasalahan konflik antar siswa guru BK memberikan layanan mediasi untuk
menyelesaikan permasalahan kedua siswa tersebut agar bisa Kembali baik seperti
semula. Untuk permasalahan kehilangan barang/uang guru BK memberikan
layanan konseling individual kepada siswa yang bersangkutan dan siswa yang
bermasalah atau yang menjadi titik sasaran tuduhan atau pelaku dengan cara yang
tidak membuat siswa tersinggung atau marah. Supaya mendapat pengakuan dari
siswa tersebut dan permasalahan bisa di selesaikan.
E. Penanggulangan Permasalahan yang di berikan oleh Peneliti untuk
Menyelesaikan Permasalahan yang di alami peserta didik di SMKN 1 Batanghari.
Menurut pendapat saya penanggulangan masalah yang dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan siswa SMKN 1 Batanghari ini lebih kurang sama seperti
yang di berikan oleh guru Bimbingan dan Konseling di SMKN 1 Batanghari ini.

Penanggulangan masalah yang bisa saya diberikan di antaranya :

1. sa ditambahkan untuk di bagian konflik antar siswa dan kehilangan barang/uang itu
bisa di berikan layanan informasi juga mengenai pentingnya menjaga persahabatan
dan hindari kebiasaan buruk seperti Panjang tangan agar siswa bisa mengambil
pelajaran dalam informasi tersebut.
2. Kemudian pada anak yang broken home bisa diadakan bimbingan kelompok atau
konseling kelompok dengan siswa yang mengalami hal yang sama supaya bisa
mencari solusi sendiri untuk mengatasi permasalahannya.
3. Dan untuk kehadiran juga sama bisa ditambahkan kayanan Bimbingan kelompok
atau Konseling kelompok dengan mengumpulkan siswa yang mengalami
permasalahan yang sama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut agar
permasalahan tersebut tidak lagi terjadi.

F. Kesimpulan
Dari hasil survey yang saya lakukan di SMKN 1 Batanghari diperoleh data
dimana pelaksaan BK di sekolah ini cukup baik. Guru BK di sekolah ini lulusan sari S1
Bimbingan dan Konseling. Penyusunan program BK seperti RPL, Program harian,
mingguan, bulanan, tahunan disusun berdasarkan BK Pola 17+.
Peranan BK di sekolah ini tampak menonjol karena peserta didik di sekolah ini
besar minatnya terhadap BK. Kasus-kasus yang ditemukan dalam permasalahan BK di
sekolah ini adalah Kehadiran, Anak Broken Home, Masalah ekonomi dan Tugas. Tidak
terdapat permasalahan menyimpang ataupun kriminal di sekolah ini yang memerlukan
laih tangan kasus, rata-rata semua kasus dapat di tangani sendiri oleh guru BK.

G. Saran
Dalam bagian ini, ada beberapa saran yang ingin penulis kemukakan
sehubungan permasalahan di atas antara lain :
a. Diharapkan pelayanan BK di SMKN 1 ini tetap di pertahankan dan ditingkatkan
b. Kepada guru BK SMNK 1 Batanghari agar bisa memberikan layanan BK yang
sesuai dengan Kebutuhan Peserta didik
c. Kepada guru BK agar selalu menyesuaikan pembuatan program BK dengan POP
BK.

H. Dokumentasi

• Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPL BK)

• Manajemen BK SMKN 1 Batanghari


• Foto Bersama Guru BK SMKN 1 Batanghari

Anda mungkin juga menyukai