DISUSUN OLEH:
Kelas/Semester : R-002/5
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS JAMBI
2020
LAPORAN WAWANCARA DENGAN GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING SMP N 33 KABUPATEN TEB0
Akreditasi :B
Alamat : Jln. Pintas Tuo, Kec. Muara Tabir. Kab. Tebo.Provinsi Jambi
SMPN 33 kabupaten Tebo berdiri pada tanggal 10 Juni 2005 dengan SK izin operasional
420.2/373/DIKBUD/2017. SMP ini merupakan SMP satu-satunya yang terletak di desa Pintas
Tuo dan SMP kedua yang ada di kecamatan Muara Tabir. SMP ini tergolong masi muda yaitu
baru di SK izin operasional pada tahun 2017. Sekolah yang berdiri pada lahan seluas 1.2 hektare
ini terletak di jalan Pintas Betung, Pintas Tuo, Lokasi yang strategis. Dimana, dekat dengan pusat
pemerintahan dan central desa yaitu kantor camat dan pasar.
SMPN 33 Tebo saat ini memiliki siswa sebanyak 140 siswa yang terdiri dari 72 laki laki dan
69 siswa perempuan dengan 6 rombongan belajar. Dengan jumlah guru sebanyak 13 dengan
presentase 53.85 diantaranya merupakan PNS. SMPN 33 memiliki fasilitas belajar diantaranya 1
perpustakaan, 1 laboratorium dan 7 ruang kelas.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, SMPN 33 memiliki visi misi yaitu :
MISI :
Adapun misi SMP Negeri 33 Kabupaten Tebo yang dirumuskan berdasarkan visi diatas adalah
5. Menanamkan sikap saling menghormati terhadap guru, teman dan orang lain.
Dalam mewujudkan itu semua, SMPN 33 Kabupaten Tebo tidak terlepas dari Guru Mata
Pelajaran, Perangkat sekolah dan tek terkecuali guru BK. Guru BK memiliki andil dalam
membantu mewujudkan tujuan pendidikan maupun visi misi yang akan dijalankan. Adapun visi
dan misi Bimbingan dan Konseling di SMPN 33 Kabupaten Tebo adalah sebagai berikut :
VISI :
“ Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal dengan hakekat kemanusiaan
sebagai hamba Tuhan YME, sebagai makhluk individu, dan makhluk sosial dalam berhubungan
dengan manusia da alam semesta “
MISI :
Menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat menjalani kehidupannya
sehari-hari sebagai siswa secara efektif,kreatif dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup
untuk masa depan karir dalam :
Informan atau narasumber yang saya wawancara bernama Ipung Priyan, biasa di panggil
pak Ipung. Beliau merupakan satu-satunya dan yang pertama menjadi guru BK di SMPN 33
Kabupaten Tebo. Pak Ipung lulusan Universitas Ahmad Dahlan dengan Program Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2018. Beliau sudah mengajar sebagai guru BK kurang
lebih 2 tahun, terhitung setelah ia lulus.
Sebelum pak Ipung menjadi guru BK di SMPN 33, SMP tersebut belum memiliki guru
BK. Stigma siswa siswi yang buruk akan BK,juga tingkat pengetahuan yang minim serta
motivasi yang rendah terhadap Bimbingan dan Konseling merupakan tantangan tersendiri
bagi beliau.
Sarana menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang dapat dipakai,
propaganda capai maksud atau tujuan, alat media, syarat, upaya dan sebagainya. Pengertian
sarana tersebut juga ditunjang oleh pendapat dari Winarno Surakhmad, beliau mengemukakan
bahwa sarana adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang dapat menunjang terlaksananya suatu kegiatan.
a. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain
yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
b. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang ruang, dan instalasi daya
dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
b. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta
didik.
2.1. Instrumen 1 -
konseling set/ruang
2.2. Buku sumber 1 -
set/ruang
2.3. Media 1 Menunjang
pengembangan set/ruang pengembangan kognisi,
kepribadian emosi, dan motivasi
peserta didik.
3. Perlengkapan lain
1.3.2.1 Sarana
a) Sekolah yang hanya memiliki 1 meja dan 2 kursi dalam ruangan BK. Dan tidak
dilengkapi dengan media pengembangan, buku sunber, perabot dan isntrumen
Konseling.
Media pengembang,buku sumber dan instrument konseling adalah elemen yang
harus ada karena menunjang jalannya penerapan BK di sekolah dan sesuai dengn
kriteria yang ada.
b) Belum memiliki infocus yang memadai.
Infocus merupakan salah satu alat yang sangat membantu jalannya suatu layanan
klasikal dimana dapat mempermudah pemberian suatu layanan melalui video,
namun infocus yang ada belum memadai. Sehingga,tidak akan efektif jika dipakai
dan malah menggagu fokus siswa.
c) Buku agenda yang disiapkan hanya untuk siswa yang perah melakukam konseling
1.3.2.2 Prasarana
a) Ruangan BK yang sempit.
Ruangan BK yang sesuai dengan peraturan mentri pendidikan adalah minimal
mempunyai luas 9 m2, namun di SMPN 33 ruang BK nya hanya memiliki luas
kurang lebih 5 m2. Tentu ini akan mempengaruhi implementasi BK di sekolah
tersebut. Dimana ruangan tersebut hanya dapat di gunakan untuk layanan
konseling individu saja.
b) Ruangan BK yang tidak memberikan kenyamanan pada siswa
Karena ruangan BK yang sangat sempit, maka mempengaruhi kenyamanan siswa
yaitu ketika melakukan konseling individu misalnya akan merasa tidak leluasa,
terlebih ruangan tersebt tidak memiliki jendela dan kipas.
1.5 Rujukan
a) Guru mengusulkan kepada kepala sekolah untuk menyediakan
ruang,instrument dan peralatan lainnya yang sesuai dengan standar dan
kriteria yang ada agar siswa dapat dengan nyaman saat menerima layanan
Bimbingan dan Konseling seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007. Karen selain
untuk memenuhi kriteria dan standar,juga sarana dan prasarana adalah faktor
penentun keberhasilan layanan BK di sekolah.
b) Guru BK mengkonfirmasi, mengkomunikasikan, dan mengkoordinasikan hal-
hal yang diperlukan untuk keefektivan pelayanan bimbingan konseling.
c) Guru BK sebaiknya membangun mitra dengan sesama guru BK yang lain agar
dapat saling menopang dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling,
serta untuk meningkatkan keprofesionalan/mengupgrade ilmu yang ada.
d) Guru BK harus tetap menjalankan tugas sebagai guru pembimbing meskipun
adanya keterbatasan sarana dan prasarana bimbingan dan konseling. Seperti
diatur dalam “ Kompetensi profesional dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2008 mencakup seorang guru BK yang menguasai
konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi kebutuhan, dan masalah
konseli; menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling;
merancang program bimbingan dan konseling; mengimplementasikan program
bimbingan dan konseling yang komprehensif; menilai proses dan hasil
kegiatan bimbingan dan konseling; memiliki kesadaran dan komitment
terhadap etika professional; menguasai skonsep dan praksis penelitian dalam
bimbingan dan konseling”
e) Guru BK harus lebih kreatif untuk mempublikasikan pelayanan bimbingan
konseling.
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Garfindo
Kusworowaty, Tyas.( 2013). Kreativitas Guru dalam Mengatasi Keterbatasan Sarana dan
Prasarana. FKIP UST .
Dewa Ketut dan Desak P.E. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
2008. h. 79-91
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Permendiknas%20No%2024%20Tahun%202007(1).pdf
1) Dokumentasi
a) Wawancara Bersama Kepala Sekolah
b) Wawancara bersama guru BK
2. Program tahunan,semesteran,bulanan dan mingguan
Bidang
Bimbingan Fungsi Sasa Wak
No Jenis Kegiatan/Layanan Tujuan
BK ran tu
P S B K
A. PERSIAPAN
Tercapainya
Pembagian tugas guru
efektivitas layanan
1 bimbingan dan Juli
bimbingan dan
konseling/konselor
konseling
Layanan bimbingan
Menyusun program dan konseling lebih
3 Juli
bimbingan dan terarah dan tetap
konseling sasaran
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
5 yang menunjang Juli
Pengadaan sarana / keberhasilan layanan
prasarana BK BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli
dapat menjadi
Berpikir dan bersikap Pemaha individu yang memiliki
V Juli
positif man kemampuan berpikir
dan dapat bersikap
positif
Peserta didik/konseli
dapat memahami
pengertian motivasi
Pemaha
Motivasi Belajar V belajar dan Juli
man
mengetahui cara
meningkatkan
motivasi belajar
Peserta didik/konseli
dapat menerapkan
Pemaha
Komunikasi Efektif V komunikasi efektif
man
dalam kehidupan
sehari-hari Agst
Peserta didik/konseli
mampu memahami
Pemaha dan menganalis nilai-
Nilai-nilai kehidupan V
man nilai kehidupan untuk
berinteraksi di
lingkungan sosial Agst
Peserta didik/konseli
dapat memahami dan
menemukan unsur-
unsur konsep diri serta
Pemaha
Konsep diri remaja V memahami dan
man
menerima kelebihan
dan kekurangan
secara wajar dan Sept
penuh rasa syukur .
Peserta didik/konseli
mampu mengenal ciri-
ciri perkembangan
remaja, dapat
Psikologi remaja dan V Pemaha
memahami tugas
permasalahannya V man
perkembangan,
mengatasi masalah
yang dihadapi dalam
perkembangan Oktb
Peserta didik/konseli
mampu mengenal
tipe-tipe kepribadian
Pemaha manusia, mengenal
Kepribadian Manusia V
man kepribadian yang
dimiliki serta dapat
tumbuh menjadi Oktb
pribadi yang matang .
Peserta didik/konseli
dapat memahami ciri-
ciri pribadi yang
memiliki rasa percaya
Membangun Rasa Pemaha
V diri serta dapat
Percaya Diri man
meningkatkan percaya
diri dengan baik untuk
mencapai tujuan Nov
hidupnya b.
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya polah
Pentingnya menjaga Pemaha hidup bersih dan sehat
V serta dapat melakukan
kesehatan tubuh man
kebiasaan hidup
bersih dan sehat Nov
sehari-hari yang dapat b.
mempengaruhi
kesehatan
Peserta didik/konseli
mampu memiliki
perasaan positif untuk
Pemaha membangun pribadi Des
Kepribadian Manusia V
man yang berkarakter yang b.
akan berkontribusi
pada peningkatan
mutu karakter bangsa
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
dapat menjadi
Kebiasaan mencontek Pemaha
V individu yang memiliki Agt
dan akibatnya man
sikap yang tidak
mencontek
Peserta didik/konseli
mampu mengatur
Jadwal kegiatan sehari- Pemaha
V jadwal kegiatan Sept
hari man
sehari-hari dengan
baik
c. Papan Bimbingan
Pemaha
Juli
Tips dan Trik Sukses man
–
dalam Pengembangan V V V V dan Peserta didik/konseli
Des
diri pencega memperoleh informasi
b
han melalui media tulis
Juli
Pemaha Peserta didik/konseli –
e. Leafleat V V V V
man memperoleh informasi Des
melalui media cetak b
2 LAYANAN RESPONSIF
Terbantunya peserta
Juli
didik dalam mengatasi
Pengent –
1. Konseling Individual hambatan/memecahk
asan Des
an masalah yang
b
dialaminya
Terbantunya Juli
Pengent memecahkan masalah –
2. Konseling Kelompok
asan peserta didik melalui Des
kelompok b
Pemaha
Juli
man Terbantunya
–
3. Konsultasi dan memberikan informasi
Des
pengent yang dibutuhkan oleh
b
asan peserta didik
Diperolehnya Juli
Pengent kesepakatan bersama –
4. Konferensi Kasus
asan mengenai masalah Des
peserta didik b
Terentaskannya
masalah konseli yang Juli
Pengent terkait dengan pihak –
5. Advokasi
asan lain agar hak-hak Des
konseli tetap b
terlindungi
Terselenggaranya Juli
Pengent layanan Bimbingan –
6. Konseling elektronik
asan dan Konseling yang Des
lebih efektif b
Pemaha
Juli
man Tertampungnya
–
7. Kotak masalah dan masalah peserta
Des
pengent didik/konseli yang
b
asan introvert
3 Pemaha Terentaskannya
PEMINATAN DAN
man masalah konseli yang
PERENC. INDIVIDUAL dan terkait dengan
pengent pemilihan jurusan dan
asan rencana karir masa
depan
4 DUKUNGAN SISTEM
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik
di lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program
kinerja kepada kepala
bimbingan dan
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
program layanan
d. Membuat evaluasi
bimbingan dan
konseling
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian menyontek
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor penyebab dan akibat menyontek
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara penanggulangan menyontek
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang menyontek, Penyebab dan Solusinya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Muara Tabir, November 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK
NIP .