Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

STUDI KASUS DAN SURVEY BIMBINGAN DAN KONSELING

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. Akmal Sutja, M.Pd.

Siti Amanah, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

Elaeisna Nozalia (A1E118065)

R-002/5

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
LAPORAN WAWANCARA DENGAN GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING SMP 17 KOTA JAMBI

Wawancara ini dilaksanakan pada :

Hari dan Tanggal : Senin, 02 November 2020

Pukul : 09.00 WIB s.d. selesai

Tempat : SMP 17 Kota Jambi

Informasi Umum Sekolah :

Kepala Sekolah : Bambang Hermanto S.Pd., M.Pd.

Akreditasi :A

Kurikulum : Kurikulum 2013

Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim, Kec. Telanai Pura

1.1 Profil dan Latar Belakang Sekolah


SMP NEGERI 17 Kota Jambi merupakan sekolah menengah pertama negeri yang
melayani pengajaran jenjang pendidikan SMP di Kota Jambi. Adapun pelajaran yang
diberikan meliputi semua mata pelajaran wajib sesuai kurikulum yang berlaku. Sekolah
ini termasuk peminat siswa terbanyak yang ada di Kota Jambi. Untuk alamat SMP 17
Kota Jambi terletak di Jl. Arif Rahman Hakim, Kec. Telanai Pura di samping SMA 5
Kota Jambi. Dulu SMP 17 Kota Jambi adalah bagian dari SMP 7 Kota Jambi tapi
karena sudah terlalu banyak siswa di sekolah tersebut dibuatlah SMP 17 Kota Jambi
tetapi untuk tahunnya, penulis tidak mendapat informasi tahun berdiri dan lain-lainnya
di karenakan keterbatasan informasi yang di dapatkan dari guru di sekolah tersebut.
1.2 Informan atau Narasumber di Sekolah
Nama : Susilawati S.Pd
Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 23 Juli 1979
Pendidikan Terakhir : S1 Bimbingan dan Konseling
Alamat : Telanai Pura, Kota Jambi
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling

Informan atau narasumber yang saya wawancarai bernama Susilawati S.Pd. yang
biasa di panggil dengan Bu Susi. Ia merupakan salah satu guru Bimbingan dan
Konseling SMP 17 Kota Jambi yang sejak tahun 2010. Bu Susi merupakan blesteran
Jambi dan Jawa tetapi lahir di Jambi, dan untuk pendidikannya dulu pernah bersekolah
di Muara Bungo karena mengikuti pamannya dan kembali lagi bersekolah di Jambi.
Pendidikan terakhir Bu Susi ialah murni S1 Bimbingan dan Konseling tahun 2007.

Bu Susi memiliki 2 orang anak yang pertama laki-laki dan anak keduanya
perempuan. Bu Susi mengatakan menjadi guru Bk di sekolah tidak hanya membimbing
siswanya tetapi juga harus memberikan pengertian serta perhatian bagi setiap siswa.

1.3 Permasalahan yang Di Survey


Setelah melakukan proses wawancara dengan guru bk di SMP 17 Kota Jambi,
permasalahan yang sering timbul adalah mayoritas siswa yang mengalami broken home
sehingga siswa tersebut memerlukan perhatian lebih. Informasi lainnya yang penulis
dapatkan yaitu guru bk menyebutkan beberapa masalah terberat yang pernah di alami di
smp 27 kota jambi tetapi tidak lupa guru bk tersebut tidak memberikan data yang
mendetail dikarenakan tetap menjaga kode etik bk yaitu asas kerahasiaan.
Dalam wawancara tersebut terdapat informasi mengenai manajemen Bk di smp 17
kota jambi, layanan bk serta program-program bk yang telah di jalankan di smp
tersebut, kendala-kendala yang di alami oleh guru Bk maupun siswa dalam menjalani
kegiatan layanan bk Di sekolah.
Manajemen bk di smp 17 kota jambi seperti melakukan kerja sama dengan guru
mata pelajaran, wali kelas bahkan dengan orang tua Siswa pun terjalin dengan baik.
Saat sebelum pandemi layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan baik tetapi
saat pandemi ini kurang baik alasannya karena ekonomi orang tua siswa di Smp 17
Kota Jambi banyak yang menengah kebawah kemudian untuk fasilitas pembelajaran
selama pandemi pun masih banyak kendalanya sehingga contoh saja siswa yang tidak
mengerjakan tugas ataupun lama mengumpulkan tugas tetap diberi kesempatan untuk
mengumpulkan tugas tersebut dengan cepat menghubungi orang tua siswa karena guru
bk pun harus mempunyai data setiap siswa binaan. Masalah lainnya juga terdapat pada
layanan Bimbingan dan Konseling yang diceritakan oleh guru bk tersebut bahwa
layanan konseling kelompok tidak terlaksanakan karena dari siswa nya sendiri sulit
untuk mengemukakan permasalahnnya, ada juga yang masih malu-malu, masih tertutup
sehingga konseling kelompok tersebut tidak berjalan dengan efektif di karenakan siswa
nya yang tidak aktif saat pelaksaan berlangsung. Menurut informasi yang penulis
dapatkan maka dapat di simpulkan bahwa manajemen Bimbingan dan Konseling di
Smp 17 Kota Jambi berjalan dengan baik. Selain manajemen Bk di sekolah tersebut,
juga terdapat rancangan Pelaksanaan layanan (RPL) yang telah dibuat sedemikian rupa
dengan baik oleh guru bk di smp 17 kota jambi.
Berikut permasalahan yang sering terjadi di SMP 17 Kota Jambi :
 Mayoritas anak Broken Home.
 Sering terlambat mengumpulkan tugas.
 Bolos sekolah.
 Berbohong saat akan mengerjakan tugas daring ternyata bermain game.
 Mencontek.

Adapun Prosedural Smp 17 Kota Jambi yaitu :

1.3.1 Menentukan masalah


Dalam menentukan masalah, guru bk biasmya mengidentifikasi siswa
tersebut dengan melakukan observasi atau mendapatkan data menggunakan alat
ungkap masalah, kemudian sosiometri dan sosiogram untuk melihat bagaimana
pergaulan amtar siswa yang terjalin di smp 17 kota jambi.
1.3.2 Pengumpulan data
Adapun data yang dicari oleh guru bk berupa segala bentuk data maupun
informasi.
1.3.3 Analisis data
Setelah mendapatkan Dan mengumpulkan data yang di perlukan, guru bk
Menganalisis data tersebut untuk melihat hasil yang di inginkan.
1.3.4 Diagnosis
Adapun yang di maksud diagnosis yaitu usaha guru bk melihat faktor
penyebab dan latar belakang masalah yang di alami oleh siswa.
1.3.5. Pragnosis
Setelah melihat faktor penyebab masalah, guru bk menetapkan langka-
langkah yang harus di ambil Untuk membantu siswa tersebut Agar mendapatkan
kesimpulan awal terhadap suatu kasus siswa.
1.3.6. Terapi
Terapi dilakukan untuk membantu siswa yang bermasalah. Dalam
penerapan terapi di Smp 17 kota jambi, guru bk akan melaksanakan tugasnya
dengan melakukan bimbingan klasikal seperti layanan konseling individu. Jika
terdapat siswa yang bermasalah maka guru bk akan memanggil siswa tersebut satu-
persatu ke ruangan bk atau ruangan yang hanya ada guru bk dan siswa tersebut.
Tetapi ada juga siswa yang suka rela mendatangi guru bk untuk menceritakan
permasalahannya namun tidak banyak yang datang secara suka rela di smp 17 kota
jambi.
1.3.7. Evaluasi atau follow up
Evaluasi di lakukan untuk Melihat apakah upaya pemberian bantuan
tersebut berjalan dengan lancar atau tidak seperti langkah yang di ambil oleh guru
bk untuk membantu sisea yang bermaasalah di SMP 17 Kota Jambi.

Selanjutnya kendala-kendala Guru Bk dan siswa di SMP 17 Kota Jambi


sebagai berikut :

a. Kendala yang di alami oleh Guru Bk di SMP 17 Kota Jambi


Guru Bk di SMP 17 Kota Jambi ada 5 guru Bk dan sesuai dan tercapai
dengan yang ditentukan bahwa 1 guru Bk memegang 150 siswa dan waka
kurikulum juga guru Bk dan ada jam khusus jadi tinggal menambah kurangnya
jam saja. Dan semua guru Bk tidak mengampu mata pelajaran lain karena bukan
ranahnya jadi memang mengambil Bk murni. Ada 6 kegiatan pendukung seperti
kunjungan rumah memiliki kendala di dana untuk transport tetapi dari sekolah
tidak diberi dana tersebut padahal sudah mengajukan dari awal, tetapi untuk
kunjungan rumah itu sendiri tetapi diadakan dengan keikhlasan guru Bk sendiri,
begitu juga dengan yang lainnya karena kepala sekolahnya pun baru diganti jadi
cukup sulit. Dan untuk kendala layanan memang dari siswa itu sendiri. Jadi dari
guru Bk pun hanya terkendala saat mengarahkan siswa. untuk orang tua siswa
pun kooperatif dan mau bekerja sama dengan respon yang baik.
b. Kendala siswa SMP 17 Kota Jambi
Saat guru Bk mengadakan layana Bk di sekolah berjalan dengan lancar
tetapi di SMP 17 Kota Jambi belum melaksanakan layanan konseling kelompok
karena siswa kurang begitu aktif untuk hal-hal yang inging dikemukakannya,
kurangnya keberanian atau masih malu-malu untuk mengemukakan
pendapatnya. Untuk konseling individu dari guru Bk harus bisa memancing
mereka agar dapat mengemukakan permsalahannya. Sebagai guru Bk ada
beberapa siswa yang mengunjungi secara sukarela.

1.4. Penyelesaian Masalah dari Guru Bk di Sekolah


1.4.1. Permasalah yang telah di rangkum
Adanya guru Bk di sekolah sebagai fasilitator untuk membantu siswa
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memberikan layanan-layanan Bk.
Salah satu layanannya yang sering dilakukan seperti layanan klasikal mengenai
materi pembelajaran mereka dan sesuai dengan jenjangnya, kemudian bimbingan
karir yang sesuai dengan jenjangnya juga, konseling individu, layanan informasi,
bimbingan kelompok juga cukup berjalan. Untuk mengambil data siswa Guru
Bk/Informan hanya banyak mengerjakan sosiometri dan sosiogram dan untuk Aum
Ptsdl hanya dilihat dari leger nilai saja dan observasi dari siswa itu sendiri, seperti
niali mid karena untuk mengolah hasil Aum Ptsdl itu tidak efektif dan lama apalagi
mengampu 7 kelas.
1.4.2. Mayoritas Siswa adalah anak yang Broken Home
Beberapa siswa yang merupakan anak Broken Home pastinya memiliki
perhatian khusus karena perilaku mereka berbeda-beda. Ada siswa yang di cap nakal
oleh guru di sekolah, ada siswa yang tertutup hingga tidak mau menceritakan
permasalahannya, ada pula siswa yang merasa baik-baik saja. Tetapi peran guru Bk
sangat penting karena bisa menjadi teman curhat ataupun teman bercerita bagi siswa
di sekolah. Hal ini pun kembali lagi bagaiman cara guru Bk agar bisa mengayomi,
member perhatian lebih untuk siswa yang ada di sekolah. Dengan begitu guru Bk
melakukan konseling Individual untuk membantu permasalahan yang di hadapi
siswa atau siswa sendiri yang suka rela datang menemui guru Bk.

1.5 Penyelesaian Masalah dari Penulis (Berdasarkan Referensi)


Dalam menyelesaikan permasalahan siswa di sekolah memang ada
baiknya menggunakan teknik-teknik konseling seperti layanan klasikal, dan
melakukan pendekatan dengan siswa. Sebagian (besar) siswa lebih sering
membicarakan masalah-masalah serius mereka dengan teman sebaya, dibandingkan
dengan orang tua dan guru pembimbing. Masalah yang sangat seriuspun (misalnya,
hubungan seksual, kehamilan di luar nikah, dan keinginan melakukan aborsi) mereka
bicarakan dengan teman sebaya, bukan dengan orang tua atau guru mereka. Sekolah
juga merupakan lembaga peralihan yang mempersiapkan remaja untuk berpindah
dari kehidupan keluarga yang tunduk kepada bimbingan dan perlindungan dengan
kekuasaan orang tua, menuju kepada kehidupan masyarakat yang berdiri sendiri,
yang penuh dengan berbagai macam persaingan (Tohirin, 2009).

1.5.1. Mayoritas Siswa adalah Anak Broken Home


Selama ini kita mengasumsikan bahwa yang bertugas untuk membantu
mengatasi masalah remaja di sekolah adalah guru (BK). Di sisi lain, teman sebaya (peer
counseling) juga dapat dijadikan sebagai konselor sebaya. Peran mereka dapat membantu
mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi temannya. Tujuan utama konseling adalah
memperbaiki sikap, persepsi, cara berfikir, keyakinan, serta pandangan konseli yang
irrasional dan illogis menjadi rasional dan logis agar konseli dapat mengembangkan diri,
meningkatkan aktualisasi dirinya seoptimal mungkin melalui perilaku kognitif dan afektif
yang positif”. Kemudian ditambahkan lagi bahwa konseling juga bertujuan untuk
menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti: benci,
rasa takut, rasa bersalah, rasa cemas, sebagai konsekuensi dari cara berfikir dan sistem
keyakinan yang keliru.
Tetapi konselor sebaya harus terlebih dahulu dibekali berbagai keterampilan
komunikasi dasar seperti: keterampilan mendengar aktif, keterampilan melakukan
empati, dan keterampilan memecahkan masalah (problem solving) (Hunainah, 2012).
Konseling sebaya (peer counseling) ini dipandang cukup efektif jika diberikan oleh
teman sebayanya sendiri. Para remaja ada kecenderungan untuk memiliki personal fable.
Yaitu keyakinan bahwa hanya dia yang mengalami pengalaman unik, bukan orang
dewasa lain. Oleh karena itu, penguatan melalui konseling sebaya (peer counseling)
dipandang efektif untuk dilakukan (Suraneta, 2013).
Lampiran Dokumentasi :

Deskripsi :

Penulis(sebelah kiri) Elaeisna Nozalia


REFERENSI

Indonesian Journal of Islamic Psychology Volume 1. Number 2, December 2019. p-ISSN 2685-
1482, e-ISSN 2714-7576
website: http://e-journal.iainsalatiga.ac.id/index.php/ijip/indexhttp://e-journal.iainsalatiga.ac.id/
index.php/ijip/index

Anda mungkin juga menyukai