Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI PENGALAMAN BIMBINGAN KONSELING

DI SMA NEGERI 2 PAINAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling

OLEH:
GINA MOLINA (17065007)

DOSEN PEMBIMBING : Dra. Khairani,M.Pd, Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
judul “Analisis Layanan Bk Dan Peran Personil Sekolah Dalam Pelaksanaan Layanan
Bk  Di Sma Negeri 2 Painan” laporan ini disusun sebagai tugas
matakuliah umum bimbingan dan konseling.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, sehingga laporan observasi ini bisa selesai tepat pada waktunya.Laporan
observasi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan-kesalahan,
terutama dalam segi penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan
observasi ini.

Semoga, laporan observasi ini memberi banyak pengetahuan dan gambaran


mengenai pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dan bisa bermanfaat bagi
semua pihak.

Padang, 5 mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..................................................................................2

BAB II HASIL OBSERVASI

1. Profil Mahasiswa.....................................................................................3
2. Profil Sekolah..........................................................................................3
3. Hasil observasi .......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN TEORI

1. Peran Kepala Sekolah.............................................................................7


2. Peran Wakil Kepala Sekolah...................................................................7
3. Peran Guru Walikelas.............................................................................8
4. Peran Guru Mata Pelajaran.....................................................................8
5. Peran Guru Bk......................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12

DAFTAR RUJUKAN.........................................................................................13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling adalah suatu hal yang sangat erat hubungannya dengan
pendidikan. Pendidikan yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam
rangka merubah individu menjadi ke arah yang lebih baik, yang semula tidak tahu
menjadi tahu dan yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, upaya ini pada akhirnya
akan membentuk individu yang mandiri.

Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu
dilaksanakan di dalam program pendidikan.Kebutuhan pelaksanaan bimbingan
dan konseling berlatar belakang beberapa aspek, yaitu aspek psikologis,
sosiologis, kultural, dan paedagogis.

Sebagai bagian integral dari proses pendidikan, bimbingan dan konseling


(BK) memiliki fungsi dan peranan strategis. Melalui layanan BK para siswa
diharapkan mampu mengenal dirinya, mengenal lingkungannya dan mempu
merencanakan masa depannya.Dalam pelaksanaannya keberhasilan layanan BK
sangat ditentukan oleh kerjasama yang harmonis diantara seluruh personil
sekolah, baik kepala sekolah, wali kelas, maupun guru bidang studi, bahkan siswa
itu sendiri.Selain itu, untuk mampu mewujudkan layanan bimbingan dan
konseling kepada semua siswa program layanan dan bimbingan di sekolah perlu
dikelola dengan baik.

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling pada tiap satuan pendidikan


tentulah tidak sama. Karena mereka (para guru) mengahadapi siswa yang tidak
sama pula. Setiap daerah dengan kondisi sosial yang berbeda juga akan
mempengaruhi bagaimana suatu program bimbingan dan konseling dikelola.
Maka dari itu pengelolaan bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan agar
tujuan pemberian layanan dan bimbingan itu sendiri dapat berjalan dengan efektif
dan efisien. Dalam laporan ini, dipaparkan instrumen dan program layanan

1
bimbingan dan konseling sebagai salah satu bentuk nyata pelaksanaan layanan BK
di tingkat satuan pendidikan

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana bentuk peran personil sekolah dalam kegiatan Bimbingan dan


konseling ?
2. Apa saja bentuk masalah yang sering terjadi disekolah yang diselesaikan
di sekolah ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian ini bertujuan


untuk :

1. Mengetahui bagaimana bentuk peran personil sekolah dalam kegiatan


bimbingan dan konseling
2. Mengetahui bagaimana bentuk upaya guru bk dalam menyelesaikan
masalah siswa disekolah.

D. MANFAATPENELITIAN

Mahasiswa menjadi tahu dan paham bagaimana bentuk layanan bimbingan


dan konseling.Sehingga akan sadar bagaimana pentingnya layanan Bimbingan dan
Konseling dalam dunia pendidikan.Setelah tahu dan paham bagaimana bentuk
layanan bimbingan dan konseling diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu
yang sudah didapatkan dalam dunia kerja nanti, yaitu saat menjadi guru kelak.
Serta diharapkan mahasiswa mampu menganalisis kekurangan penerapan
bimbingan dan konseling di sekolah dan mampu memberi solusi terbaik dalam
implementasi di dunia kerja nanti dengan mempertahankan yang sudah baik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROFIL MAHASISWA
Nama : Gina Molina
Nim/BP : 17065007/2017
No. Absen : 12
Jurusan : Teknik Elektronika

B. PROFIL SEKOLAH
Nama sekolah : SMAN 2 Painan
Alamat sekolah : Jln. Perintis Kemerdekaan Painan Timur
Tahun tamat disekolah : 2017
Guru Bimbingan dan Konseling :
1. Rudi Asman,S.PdI
2. Hilfa Afriani
3. Lina Khilda, S.Pd
Pernah menerima layanan BK : PERNAH

C. HASIL OBSERVASI
Selama bersekolah, jika ditanya apakah saya pernah mendapatkan pelayanan
BK, maka jawabannya adalah PERNAH.
SMAN 2 Painan merupakan salah satu sekolah faovorit di Pesisir Selatan,
yang menjadi sekolah pilihan banyak siswa tamatan SMP/MTs untuk melanjutkan
study nya, serta menjadi sekolah yang dipercaya oleh para orang tua untuk ilmu
anaknya.
SMAN 2 Painan juga merupakan salah satu sekolah penghasil lulusan
SNMPTN serta SBMPTN yang banyak di Pesisir Selatan, hal itu tidak luput dari
kerja keras seluruh personil sekolah hingga dari dalam diri siswa itu sendiri.
Mulai dari kepala sekolah hingga guru BK turut andil dalam proses siswa nya saat

3
memasuki perguruan tinggi. Itu yang lain merupakan bentuk layanan BK yang
diterima oleh siswa.
Tidak hanya itu, beberapa layanan BK dapat dirasakan saya rasakan selama
disana. Berikut beberapa peran dari para personil sekolah dalam penerapan BK
yang saya rasakan, sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah sudah pasti menjadi
orang yang paling disegani dan dihormati di sekolah.Sewaktu saya
bersekolah di SMAN 2 Painan, beberapa bentuk pelayanan BK dapat kami
rasakan selaku siswa disana.
Selama tiga tahun bersekolah disana, dengan kepala sekolah yang
sama hingga kami meninggalkan sekolah. Hal yang paling kami ingat
adalah, jiwa bersahabat beliau dengan para siswa. Hampir setiap hari
dipagi hari, beliau berdiri di depan halaman sekolah mengawasi aktifitas
pagi siswa, memperhatikan siapa saja yang terlambat.
Kepala sekolah juga menjadi orang kedua siswa di sekolah,
terbukti dengan kebiasaan para siswa yang selalu bersalaman dengan
beliau setiap pagi nya saat memasuki halaman sekolah.Menurut saya itu
sudah menjadi salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh kepala
sekolah selain beberapa fasilitas yang beliau berikan.

2. Wakil Kepala sekolah


Wakil kepala sekolah mempunyai tugas untuk membantu kepala
sekolah.Salah satu bentuk layanan yang kami rasakan sebagai siswa disana
adalah saat kami akan memasuki perguruan tinggi. Saat itu, wakil kepala
sekolah mengumpulkan siswa siswa kelas XII berkumpul disore hari guna
untuk merekap data data siswa dan jurusan apa yang akan kami pilih untuk
memasuki perguruan tinggi nanti. Serta memberikan pengarahan apakah
jurusan tersebut cocok untuk siswa atau tidak.

4
Lain dari itu, tentunya masih ada bentuk penerapan BK yang
dilakukan oleh wakil kepala sekolah.Seperti mendata juga siswa yang
sering terlambat sekolah, cabut, absen.Tentunya dengan bantuan guru BK.

3. Guru Walikelas
Selama sekolah disana guru walikelas merupakan tempat aduan
pertama bagi para siswasaat menghadapi beberapa masalah di sekolah.
Seperti guru walikelas menjadi orang pertama yang mengetahui apa yang
saja yang terjadi pada siswa nya, seperti kenapa siswanya sering terlambat,
kenapa sering tidak masuk sekolah, serta alasan kenapa siswa tersebut
malas dalam belajar. Guru walikelas menjadi guru yang berusaha
memperbaiki kesalahan yang dialami oleh para siswa apabila menghadapi
beberapa masalah dengan guru lain.
Tak ayal, guru walikelas juga menjadi tempat pertama bagi siswa
untuk berbagi cerita seputar sekolah maupun diluar sekolah.Saya pun
pernah mendapatkan guru walikelas yang sangat dekat dengan siswa nya,
yang tak lupa bertanya keadaan siswa nya serta sangat peduli jika salah
satu dari siswanya jika terkena masalah.

4. Guru Mata Pelajaran


Jika ditanya apakah ada bentuk pelayanan BK yang saya rasakan
selain pembekalan ilmu yang diberikan, maka jawaban nya ialah ada.
Beberapa guru mata pelajaran tentunya ada yang dekat dengan anak didik
nya, salah satunya guru matematika saya sewaktu kelas X,XI. Beliau
menjadi guru yang turut mengambil bagian dari permasalahan yang anak
didiknya rasakan.Beliau turut membantu masalah para siswa saat salah
satu anak didiknya mengalami masalah.
Menjadi seorang guru yang tak lupa menegur anak didik yang
kurang memperhatikan saat belajar, menegur muridnya yang tidak
mengumpulkan tugas sudah menjadi bentuk layanan BK.Namun tak

5
jarang, beberapa guru mata pelajaran hanya bertugas menyampaikan
materi saja.

5. Guru BK
Guru BK, yang saya ingat selama bersekolah disana guru BK
menjadi tempat berkumpul nya siswa siswa bermasalah yang mempunyai
kasus tiada henti. Menjadi tempat keluar masuknya siswa siswa IPS dan
IPA yang masalah nya tak pernah berubah yaitu cabut, panjat pagar,
samapi berkelahi. Menjadi tempat bertemu nya para orang tua siswa
dengan guru BK untuk menceritakan bagaimana permasalahan anaknya.
Guru BK juga menjadi tempat kami bertanya seputar jurusan
jurusan apa saja yang bagus untuk kami ambil dengan nilai nilai yang
kami miliki dan mengalih tangankan tugas tersebut kepada wakil kepala
sekolah untuk langkah selanjutnya.

Itulah beberapa bentuk realisasi dari para personil di sekolah dalam


penerapan BK diSMAN 2 Painan yang saya rasakan saat bersekolah
disana.

6
BAB III
PEMBAHASAN TEORI

1. Peran Kepala Sekolah


Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala
sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :
a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung
di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan
konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan
dinamis.
b. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan
efisien.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan
bimbingan dan konseling.
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
e. Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat
mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai
kegiatan pengembangan profesi.
f. Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan
kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

2. Peran Wakil Kepala Sekolah


Menurut Prayitno(2004) Sebagai pembantu Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala
sekolah dalam hal:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kepada semua personil sekolah

7
b. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah sekolah terutama dalam
pelaksanaan layanan bimbungan dan konseling
c. Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa,
bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang pendidikan
bimbingan dan konseling.

3. Peran Guru Walikelas


Menurut Bouty(2014) Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, Wali Kelas berperan :
a. Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
b. Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk
mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling;
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling,
seperti konferensi kasus; dan
e. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor

4. Guru Mata Pelajaran


Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru
mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada siswa
b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa
yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta
pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

8
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor
d. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu
siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan
pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan
perbaikan, program pengayaan).
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan
pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,
seperti konferensi kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya.

5. Guru BK
Koordinator bimbingan dan konseling bertugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam:
1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
segenap warga sekolah (peserta didik, guru dan personil sekolah
lainnya), orangtua peserta didik dan masyarakat.
2. Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program
satuan layanan dan kegiatan pendukung, program mingguan,
bulanan, semesteran dan tahunan).
3. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.
4. Mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling.
5. Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan
konseling.

9
6. Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
7. Memberikan tindak lanjut terhadap analisis penilaian bimbingan dan
konseling.
b. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah dan mengusahakan bagi
terpenuhinya tenaga, prasarana, sarana alat serta perlengkapan
pelayanan bimbingan dan konseling.

Berikut akan dijelaskan peranan pengawas Bimbingan dan Konseling


antara lain:

1. Penyusunan Program Pengawasan Bimbingan dan Konseling


a. Setiap pengawas baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib
menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan terdiri atas:
1) Program pengawasan tahunan
2) Program pengawasan semester
3) Rencana kepengawasan akademik (RKA)
b. Program pengawasan tahunan pengawas disusun oleh kelompok pengawas
di kabupaten/kota melalui diskusi terprogram. Kegiatan penyusunan
program tahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1 (satu) minggu.
c. Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional
kegiatan yang dilakukan oleh setiap pengawas pada setiap sekolah tempat
guru binaannya berada. Program tersebut disusun sebagai penjabaran atas
program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota. Kegiatan
penyusunan program semester oleh setiap pengawas ini diperkirakan
berlangsung selama 1 (satu) minggu.
d. Rencana Kepengawasan Bimbingan dan Konseling (RKBK) merupakan
penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai
dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan
supervisi. Penyusunan RKBK ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu.
e. Program tahunan, program semester, dan RKBK sekurang-kurangnya
memuat aspek/masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja

10
(teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian
dan instrumen penilaian.
2. Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian
a. Kegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputi pembinaan dan
pemantauan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan
kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan guru
binaanya,
b. Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja guru dalam merencanakan,
melaksanakan dan menilai proses pembimbingan.
c. Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan
jadwal yang tercantum dalam RKBK yang telah disusun.

3.Menyusun Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan

a. Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari
seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian
tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah
dilaksanakan pada setiap sekolah binaan,
b. Penyusunan laporan oleh pengawas merupakan upaya untuk
mengkomunikasikan hasil kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah
direncanakan,
c. Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap
pengawas sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan,
pemantauan atau penilaian.

11
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya bimbingan dan konseling di SMAN 2 Painan telah berjalan


sebagaimana bentuk layanan bimbingan dan konseling yang semestinya meskipun
banyak yang belum maksimal. Perbandingan jumlah guru BK dengan jumlah
siswa masih kurang, tetapi hal tersebut bisa ditangani dengan terbentuknya
kerjasama antara guru BK dengan perangkat sekolah lainnya bahkan mengikut
sertakan peran orang tua

Dan juga peran personil di sekolah seperti guru matapelajaran, juga sudah ikut
andil dalam membantu pelaksanaan bentuk layanan BK disekolah, meskipun tak
sedikit pula guru matapelajaran yang beranggapan bahwa tugas nya hanya sebagai
seorang pengajar saja.

B. SARAN

Dan sebaiknya guru mata pelajaran lebih menyadari bahwa ketika siswa
mengalami masalah hal tersebut bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru
BK, setidaknya guru mapel ikut berkontribusi ketika siswa tersebut sedang
mengalami masalah.

12
DAFTAR RUJUKAN

Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta :


Depdiknas

Prayitno .2003.Layanan BK Kelompok (Dasar dan Profil).Padang:Ghalia.

Bouty,Ronal.2004.Analisis Peran Guru Bimibingan dan Konseling dalam


menangani Masalah Rendahnya Prestasi Belajar Siswa kelas VII di

SMPN 7 Kota Gorontalo[Thesis]

http://novierista93.blogspot.com/2017/07/peranan-personil-sekolah-
dalam.html

http://getriwulandari.blogspot.com/2016/04/peran-dan-tanggung-jawab-
personil.html

13

Anda mungkin juga menyukai