OLEH:
GINA MOLINA (17065007)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, sehingga laporan observasi ini bisa selesai tepat pada waktunya.Laporan
observasi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan-kesalahan,
terutama dalam segi penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan
observasi ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..................................................................................2
1. Profil Mahasiswa.....................................................................................3
2. Profil Sekolah..........................................................................................3
3. Hasil observasi .......................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
DAFTAR RUJUKAN.........................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling adalah suatu hal yang sangat erat hubungannya dengan
pendidikan. Pendidikan yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam
rangka merubah individu menjadi ke arah yang lebih baik, yang semula tidak tahu
menjadi tahu dan yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, upaya ini pada akhirnya
akan membentuk individu yang mandiri.
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu
dilaksanakan di dalam program pendidikan.Kebutuhan pelaksanaan bimbingan
dan konseling berlatar belakang beberapa aspek, yaitu aspek psikologis,
sosiologis, kultural, dan paedagogis.
1
bimbingan dan konseling sebagai salah satu bentuk nyata pelaksanaan layanan BK
di tingkat satuan pendidikan
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut :
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAATPENELITIAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFIL MAHASISWA
Nama : Gina Molina
Nim/BP : 17065007/2017
No. Absen : 12
Jurusan : Teknik Elektronika
B. PROFIL SEKOLAH
Nama sekolah : SMAN 2 Painan
Alamat sekolah : Jln. Perintis Kemerdekaan Painan Timur
Tahun tamat disekolah : 2017
Guru Bimbingan dan Konseling :
1. Rudi Asman,S.PdI
2. Hilfa Afriani
3. Lina Khilda, S.Pd
Pernah menerima layanan BK : PERNAH
C. HASIL OBSERVASI
Selama bersekolah, jika ditanya apakah saya pernah mendapatkan pelayanan
BK, maka jawabannya adalah PERNAH.
SMAN 2 Painan merupakan salah satu sekolah faovorit di Pesisir Selatan,
yang menjadi sekolah pilihan banyak siswa tamatan SMP/MTs untuk melanjutkan
study nya, serta menjadi sekolah yang dipercaya oleh para orang tua untuk ilmu
anaknya.
SMAN 2 Painan juga merupakan salah satu sekolah penghasil lulusan
SNMPTN serta SBMPTN yang banyak di Pesisir Selatan, hal itu tidak luput dari
kerja keras seluruh personil sekolah hingga dari dalam diri siswa itu sendiri.
Mulai dari kepala sekolah hingga guru BK turut andil dalam proses siswa nya saat
3
memasuki perguruan tinggi. Itu yang lain merupakan bentuk layanan BK yang
diterima oleh siswa.
Tidak hanya itu, beberapa layanan BK dapat dirasakan saya rasakan selama
disana. Berikut beberapa peran dari para personil sekolah dalam penerapan BK
yang saya rasakan, sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah sudah pasti menjadi
orang yang paling disegani dan dihormati di sekolah.Sewaktu saya
bersekolah di SMAN 2 Painan, beberapa bentuk pelayanan BK dapat kami
rasakan selaku siswa disana.
Selama tiga tahun bersekolah disana, dengan kepala sekolah yang
sama hingga kami meninggalkan sekolah. Hal yang paling kami ingat
adalah, jiwa bersahabat beliau dengan para siswa. Hampir setiap hari
dipagi hari, beliau berdiri di depan halaman sekolah mengawasi aktifitas
pagi siswa, memperhatikan siapa saja yang terlambat.
Kepala sekolah juga menjadi orang kedua siswa di sekolah,
terbukti dengan kebiasaan para siswa yang selalu bersalaman dengan
beliau setiap pagi nya saat memasuki halaman sekolah.Menurut saya itu
sudah menjadi salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh kepala
sekolah selain beberapa fasilitas yang beliau berikan.
4
Lain dari itu, tentunya masih ada bentuk penerapan BK yang
dilakukan oleh wakil kepala sekolah.Seperti mendata juga siswa yang
sering terlambat sekolah, cabut, absen.Tentunya dengan bantuan guru BK.
3. Guru Walikelas
Selama sekolah disana guru walikelas merupakan tempat aduan
pertama bagi para siswasaat menghadapi beberapa masalah di sekolah.
Seperti guru walikelas menjadi orang pertama yang mengetahui apa yang
saja yang terjadi pada siswa nya, seperti kenapa siswanya sering terlambat,
kenapa sering tidak masuk sekolah, serta alasan kenapa siswa tersebut
malas dalam belajar. Guru walikelas menjadi guru yang berusaha
memperbaiki kesalahan yang dialami oleh para siswa apabila menghadapi
beberapa masalah dengan guru lain.
Tak ayal, guru walikelas juga menjadi tempat pertama bagi siswa
untuk berbagi cerita seputar sekolah maupun diluar sekolah.Saya pun
pernah mendapatkan guru walikelas yang sangat dekat dengan siswa nya,
yang tak lupa bertanya keadaan siswa nya serta sangat peduli jika salah
satu dari siswanya jika terkena masalah.
5
jarang, beberapa guru mata pelajaran hanya bertugas menyampaikan
materi saja.
5. Guru BK
Guru BK, yang saya ingat selama bersekolah disana guru BK
menjadi tempat berkumpul nya siswa siswa bermasalah yang mempunyai
kasus tiada henti. Menjadi tempat keluar masuknya siswa siswa IPS dan
IPA yang masalah nya tak pernah berubah yaitu cabut, panjat pagar,
samapi berkelahi. Menjadi tempat bertemu nya para orang tua siswa
dengan guru BK untuk menceritakan bagaimana permasalahan anaknya.
Guru BK juga menjadi tempat kami bertanya seputar jurusan
jurusan apa saja yang bagus untuk kami ambil dengan nilai nilai yang
kami miliki dan mengalih tangankan tugas tersebut kepada wakil kepala
sekolah untuk langkah selanjutnya.
6
BAB III
PEMBAHASAN TEORI
7
b. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah sekolah terutama dalam
pelaksanaan layanan bimbungan dan konseling
c. Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa,
bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang pendidikan
bimbingan dan konseling.
8
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor
d. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu
siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan
pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan
perbaikan, program pengayaan).
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan
pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa,
seperti konferensi kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak
lanjutnya.
5. Guru BK
Koordinator bimbingan dan konseling bertugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam:
1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
segenap warga sekolah (peserta didik, guru dan personil sekolah
lainnya), orangtua peserta didik dan masyarakat.
2. Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program
satuan layanan dan kegiatan pendukung, program mingguan,
bulanan, semesteran dan tahunan).
3. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.
4. Mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling.
5. Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan
konseling.
9
6. Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
7. Memberikan tindak lanjut terhadap analisis penilaian bimbingan dan
konseling.
b. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah dan mengusahakan bagi
terpenuhinya tenaga, prasarana, sarana alat serta perlengkapan
pelayanan bimbingan dan konseling.
10
(teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian
dan instrumen penilaian.
2. Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan dan Penilaian
a. Kegiatan supervisi bimbingan dan konseling meliputi pembinaan dan
pemantauan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan
kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan guru
binaanya,
b. Melaksanakan penilaian adalah menilai kinerja guru dalam merencanakan,
melaksanakan dan menilai proses pembimbingan.
c. Kegiatan ini dilakukan di sekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan
jadwal yang tercantum dalam RKBK yang telah disusun.
a. Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari
seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian
tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah yang telah
dilaksanakan pada setiap sekolah binaan,
b. Penyusunan laporan oleh pengawas merupakan upaya untuk
mengkomunikasikan hasil kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah
direncanakan,
c. Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap
pengawas sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan,
pemantauan atau penilaian.
11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dan juga peran personil di sekolah seperti guru matapelajaran, juga sudah ikut
andil dalam membantu pelaksanaan bentuk layanan BK disekolah, meskipun tak
sedikit pula guru matapelajaran yang beranggapan bahwa tugas nya hanya sebagai
seorang pengajar saja.
B. SARAN
Dan sebaiknya guru mata pelajaran lebih menyadari bahwa ketika siswa
mengalami masalah hal tersebut bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru
BK, setidaknya guru mapel ikut berkontribusi ketika siswa tersebut sedang
mengalami masalah.
12
DAFTAR RUJUKAN
http://novierista93.blogspot.com/2017/07/peranan-personil-sekolah-
dalam.html
http://getriwulandari.blogspot.com/2016/04/peran-dan-tanggung-jawab-
personil.html
13