Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PISTON ENGINE

PISTON ENGINE

2 AP

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

1. ALZAKI ARIFKAH
NBPT : 222222

2. ASYIF HABIBI SYUKRI


NBPT : 222224

3. AULIA
NBPT : 222225

4. BUNGA KHAIRIN NAYA DAMANIK


NBPT : 222226

5. DAFFA HERNASFA MATONDANG


NBPT : 222228

6. DAVID ALFINDRA
NBPT : 222229

7. BELLA MUSDALIDAH
NBPT : 222186

AIRFRAME POWER PLANT


SMK PENERBANGAN NUSANTARA KETAPING
2023
PISTON ENGINE

Mesin pesawat pertama adalah piston yang masih digunakan


sampai sekarang. Mesin piston adalah satu-satunya jenis mesin pesawat
hingga 1939 ketika pesawat bertenaga turbin pertama terbang. Mesin
pesawat piston mencapai puncaknya selama Perang Dunia II. Pesawat
dikembangkan untuk perang dengan menambahkan supercharger dan
mampu terbang lebih tinggi dan lebih cepat daripada pesawat dalam
sejarah.
Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan
mesin yang menggunakan piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston
yang bergerak naik turun di hubungkan dengan crankshaft melalui
connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston dapat
bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara
dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber).
Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas
panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun.

Gambar 1. Piston Engine


Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan
propeller sebagai tenaga pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk
penampang dari propeller itu sendiri sama seperti sayap, yaitu juga
berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan
menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke
depan. Pesawat dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan
atau biasa di sebut dengan light aircraft. Pesawat ini mempunyai daya
jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak terlalu tinggi.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama.
Yaitu memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar
dengan udara yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam
ruang bakar cc (combustion chamber).
1. Turbojet Engine
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan
turbin dalam membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya
semburan/pancaran. Yaitu semburan hasil pembakaran di dalam cc
keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu turbin memutar
compressor dan menggerakkan komponen engine lainnya.

Gambar 2. Turbojet Engine

2. Turbofan
Sama dengan turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan
turbojet engine. Perbedaannya adalah pada turbofan engine terdapat
fan di depan compressor. Fan berfungsi untuk menghisap udara masuk
ke dalam compressor.

Gambar 3. Turbofan
3. Turboshaft Engine
Prinsip kerja dari turboshaft engine juga hampir sama
deng an turbojet engine. Engine ini di gunakan pada
helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft yang
terhubung dengan turbin. Shaft ini menghubungkan ke main
rotor atau baling-baling pada helikopter. Rotor pada
helikopter mempunyai penampang berbentuk airfoil.

Gambar 4. Turboshaft Engine

A. PISTON ENGINE
Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan
mesin yang menggunakan piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston
yang bergerak naik turun di hubungkan dengan crankshaft melalui
connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston dapat
bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara
dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber).
Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas
panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun.
Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan
propeller sebagai tenaga pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk
penampang dari propeller itu sendiri sama seperti sayap, yaitu juga
berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan
menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke
depan. Pesawat dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan
atau biasa di sebut dengan light aircraft. Pesawat ini mempunyai daya
jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak terlalu tinggi.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama.
Yaitu memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar
dengan udara yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam
ruang bakar cc (combustion chamber).
1. Ada 2 jenis piston engine dan langkah kerja nya yaitu :
a. Two stroke (2 tak)
b. four stroke (4 tak)

untuk piston 2 stroke hanya membutuhkan satu kali putaran


crankshaft/satu kali langkah lengkap(360 derajat putaran satu
langkah lengkap) sementara untuk 4 stroke membutuhkan 720
derajat langkah lengkap,dan untuk 4 stroke pertama kali di
perkenalkan oleh ilmuwan jerman yaitu OKTO, dengan penforma
engine bagus di lengkapi dengan super charger.

2. Four stroke Engine terdiri dari empat langkah utama, yaitu :


a. Intake stroke
b. Compression stroke
c. Power stroke
d. Exhaust stroke
3. Cara kerja four stroke adalah sebagai berikut:
a. Intake Strok

Merupakan langkah pengisian ,pada langkah ini piston di


dalam cylinder bergerak dari TDC menuju BDC intake valve
akan terbuka pada saat piston hampir mendekat TDC pada saat
langkah pembuangan,tetapi dalam langkah Exhaust
stroke,Exhaust stroke akan tertutup setelah piston melampaui
TDC sebagai awal di mulai nya langkah pengisian ,terjadi
penurunan suhu pada bagian ini dalam cylinder karena masuk
nya F/A mixture yang berpeluang untuk terbakar.
b. Compression Stroke.
Merupakan langkah pemadatan/pemampatan F/A mixture
yang kemudian terbakar dan meledak IGNITION), pembakaran
di lakukan oleh spark plug yang mendapatkan listrik dari high
voltage coil pada saat ini baik intake valve maupun Exhaust
valve sama sama tertutup.

c. Power Stroke
Merupakan langkah usaha terdorong nya piston dari titik
TDC menuju BDC karena ledakan F/A mixture dalam
combustion dengan daya ledak 15ton/30.000 PSI dengan suhu
3000-4000 derajat F, gerakan tersebut akan mendorong
connecting rod dan merubah menjadi gerakan putar pada
crankshaft, putaran tersebut akan di teruskan ke bagian
propeller shaft melalui propeller driven sehingga propeller
berputar, kondisi pada power stroke adalah intake valve open
dan Exhaust valve close.

d. Exhaust Stroke.
Merupakan langkah pembuangan pada saat piston berada
do BDC menuju TDC, gas sisa pembakaran di buang melalui
Exhaust park/Exhaust valve dengan posisi kepala piston intake
valve terbuka dan Exhaust valve tertutup.
B. Komponen Piston Engine
Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian
komponen yang melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan
translasi mapun rotasi dimana gerakan ini timbul dari hasil reaksi
pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor yang
dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.

Adapun bagian komponen utama motor bakar yang dinamis ini antara lain:
1. Silinder
2. Torak
3. Batang Torak ( Connecting Rod )
4. Pena Torak ( Piston Pin )
5. Poros Engkol ( Crank Shaft )
6. Mekanisme Katup
7. Roda Penerus ( Fly Weel )
8. Karburator (motor bensin
9. Pump Injection (pada motor disel)
10. Sistem Pendingin (radiator)
C. CARA KERJA PISTON ENGINE

Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat


dalam silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar
sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja
menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring
piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja
rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil
(seal ring).

Agar menghasilkan tenaga gerak, pada mesin bensin diiakukan tahapan


proses berikut :

1. Pengisapan gas (campuran bensin dan udara) ke dalam silinder ketika


piston bergerak turun.
2. Kompresi di dalam ruang bakar ketika piston bergerak naik. Di akhir
kompresi ini dilakukan penyalaan oleh busi, agar gas terbakar.
3. Kerja yaitu bergeraknya pinton ke bawah karena terdesak oleh gas hasil
pembakaran yang bersuhu dan bertekanan tinggi.
4. Pembuungan, yaitu membuang gas sisa pembakaran ke luar silinder.

Proses pengisapan gas ke dalam silinder. mengkompresikan,


membakarnya, kerja, dan membuang gas bekas pembakaran ke luar
silinder disebut satu siklus.

untuk melaksanakan satu siklus dapat dilakukan dua cara, yaitu:

 satu siklus dilakukan dalam empat langkah torak. Cara ini ada pada
mesin bensin empat langkah (mesin 4 tak)
 satu siklus dilaksanakan dalam dua langkah torak. Cara ini ada
pada motor bensin dua langkah (mesin 2 tak).
 Langkah isap
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka
sehingga gas (campuran bensin dan udara) terisap masuk ke silinder.
Katup isap kemudian tertutup ketika torak mencapai TMB.

 Langkah kompresi
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup
buang tertutup, sehingga gas termampatkan (terkompresikan).
Akibat kompresi ini, suhu dan tekanan gas naik, sehingga akan terbakar.
Sesaat sebelum terak mencapai TMA, busi memberi loncatan bunga api
dan terjadilah pembakaran.

 Langkah kerja
Pada Iangkah ini, torak terdorong dari TMA ke TMB oleh kekuatan
tekanan gas hasil pembakaran. Gerakan torak pada langkah ini disebut
melakukan kerja, yang selanjutnya dijadikan sebagai tenaga gerak dari
mesin.

 Lungkuh buang
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup buang terbuka,
sehingga gas sisa pembakaran terdorong keluar silinder melalui lubang
katup buang dan saluran pembuangan. Setelah torak mencapai TMA.

Dari sini akan dimulai lagi siklus berikutnya yang diawali dengan
pengisapan gas baru.

Gerakan bolak-balik torak diubah oIeh poros engkol menjadi gerak putar.
Dalam satu siklus yang terdiri atas 4 langkah torak (isap, komprcsi, usaha, dan
buang), poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh.
Ketika torak bergerak naik saluran pembilas A tertutup torak dan kompresi
dimuIai. Sementara itu saluran pemasukan C membuka dan gas (campuran udara
dan bensin) masuk ke ruang engkol. Penyalaan dan pembakaran terjadi pada
waktu torak mulai bergerak turun, saluran buang B membuka. Ketika saluran
pembilas A membuka gas baru yang berada di ruang engkol terdesak memasuki
silinder sambil mendesak gas bekas pembakaran keluar siilinder melalui saluran
buang B.

Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari


hasil pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen
pelengkapnya, yaitu :

 Batang penghubung (connecting rod untuk menghubungkan piston


dengan poros engkol.
 Pena torak (piston pin), untuk mengikat piston dengan batang
penghubung melalui lubang bushing

Cincin torak (ring piston), berfungsi membentuk perapat yang kedap


terhadap kebocoran gas antara celah torak dan silinder,sekaligus
mengatur pelumasan torak dan dinding silinder.

Cincin torak terdiri atas cincin kompresi dan cincin pelumas.


Poros engkol (crank shaft), berfungsi mengubah gerak bolak-balik torak
menjadi gerak putar yang selanjutnya digunakan untuk memutarkan roda. Poros
engkol dilengkapi bantalan-bantaIan yang berfungsi menghindari gesekan-
gesekan yang terjadi antara poros.

Engkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya. Bagian poros engkol


yang menumpu torak disisipi bantalan luncur yang disebut metal jalan, sedangkan
bagian poros engkol yang menopang pada blok mesin disisipi bantalan luncur
yang disebut metal duduk.

Roda gila atau roda penerus, berfungsi menerima sebagian tenaga yang
diperoleh dari langkah kerja dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah
lainnya. Di bagian luar roda gila dipasang roda gigi cincin (ring gear),
Roda gigi ini digunakan untuk berkaitan dengan roda gigi pinion pada motor
starter pada saat mesin akan dihidupkan.

Anda mungkin juga menyukai