Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mesin Induk (Motor Diesel)

Sumber: http://pendidikan.abi-blog.com/
Gambar 1 Mesin Penggerak Utama

1. Pengertian Mesin Induk (Motor Diesel) Penggerak Utama (Main


Engine)
Mesin diesel adalah jenis motor pembakaran dalam dengan
karakteristik utama yang berbeda dari motor bakar yang lain yaitu
terletak pada metode pembakaran bahan bakarnya.
Menurut Jusak Johan Handoyo, (2015: 34) dalam buku Mesin diesel
penggerak utama kapal. menyatakan bahwa Mesin diesel adalah satu
pesawat yang mengubah energi potensial panas langsung menjadi energi
mekanik, atau disebut juga combustion engine system.
Torak (piston) yang bergerak secara translasi/bolak-balik didalam
silinder mengkompresikan udara sehingga menaikan temperatur dan
tekanan, kemudian bahan bakar dikabutkan kedalam ruang bakar,
karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi menyebabkan bahan
bakar yang dikabutkan oleh nozzel akan terbakar dengan sendirinya

7
8

(compression ignition engines) dan terjadilah proses ekspansi yang


mendorong piston. Tenaga dari piston diteruskan oleh batang piston
menuju poros engkol, gerak translasi dirubah menjadi gerak rotasi oleh
dua poros engkol tersebut. Pembakaran (Combustion Engine) dibagi dua
yaitu:
a. Mesin pembakaran dalam (internal combustion)
Adalah pesawat tenaga, yang pembakaranya dilaksanakan di dalam
pesawat itu sendiri. Contoh : mesin diesel, mesin bensin dan lain lainya.
b. Mesin pembakaran luar (external combustion)
Adalah pesawat tenaga, dimana pembakaranya dilaksanakan di luar
pesawat itu sendiri. Contoh: turbin uap, mesin uap.

2.2 Prinsip Kerja Mesin Induk (Diesel) 4 Tak


1. TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre)
Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau
piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).

2. TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre)


Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau
piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Berikut adalah langkah-langkah prinsip kerja mesin induk 4 tak:
a. Langkah Isap (Intake)
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka
dan katup keluar tertutup, gerakan ini akan memperbesar volume di
dalam silinder, sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang bakar.
b. Langkah Kompresi (compression)
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan
keluar tertutup, mengakibatkan penyempitan volume di dalam ruang
bakar, sehingga terjadi pemampatan udara dan peningkatan suhu
udara yang ada di dalam ruang bakar
9

c. Langkah Usaha (Pembakaran/combustion)


Langkah usaha adalah proses terjadinya pembakaran di dalam
mesin. Pada proses inilah solar dimasukan melalui injektor ke dalam
ruang bakar. Udara akan mengalami peningkatan suhu karena terus di
kompresi, ketika piston mencapai TMA udara tersebut sudah dalam
level suhu tertingginya (melebihi titik bakar solar) saat inilah solar
dikabutkan melalui injector. Hasilnya terjadilah pembakaran yang
menghasilkan daya ekspansi. Daya ekspansi ini akan mendorong
piston untuk bergerak ke bawah sampai ke TMB.
d. Langkah Buang (Exhaust)
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup
dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke
katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang
pembuangan.

2.3 Bagian Utama Mesin Induk (Diesel)


Untuk komponen sendiri memang ada perbedaan antara mesin diesel dan
bensin. Perbedaan ini muncul karena mesin diesel bersifat lebih keras,
sehingga material yang digunakan juga harus disesuaikan. Tapi secara umum
komponen mesin diesel 4 tak hampir sama dengan mesin bensin 4 tak,
komponen-komponen ini tentu memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.

1. Cylinder Block
Blok silinder adalah komponen utama motor diesel baik 2 tak maupun
4 tak. Komponen ini menjadi sebuah komponen primer untuk meletakan
berbagai engine compartement yang mendukung proses kerja mesin.
Bentuk blok silinder tiap mesin pada umumnya sama namun pada
detailnya pasti berbeda. Hal itu dikarenakan pembuatan detail blok silinder
disesuaikan dengan beberapa komponen yang akan menempel pada blok
ini.
10

Umumnya pada sebuah blok mesin memiliki beberapa komponen


antara lain ;
a. Cylinder Liner
Komponen ini akan berfungsi sebagai tempat terjadinya
pembakaran pada mesin diesel, dan pelumasan pada komponen piston.
b. Water jacket
Water jacket adalah sebuah selubung air pendingin yang terletak
didalam blok mesin. Tujuanya agar proses pendinginan mesin
berlangsung maksimal. water jacket berbentuk lubang didalam blok
silinder yang mengelilingi linner.
c. Oil feed lines
Lubang oli pada blok silinder berfungsi untuk menciptakan jalur
oli mesin dari kepala silinder menuju crankcase. Lubang ini akan
mendukung proses sirkulasi oli mesin ke seluruh bagian mesin diesel.

2. Cylinder Head
Unit komponen kedua terletak pada bagian atas mesin. Sama halnya
dengan blok silinder. Ada beberapa komponen yang ada di dalam cylinder
head ini, yaitu terdiri dari:
a. Valve & spring
Komponen ini menjadi pintu yang akan membuka dan menutup
saluran intake serta exhaust pada mesin. Sementara spring akan
menahan katup agar tetap tertutup.
b. Camshaft
Komponen ini juga disebut poros nok, fungsinya untuk mengatur
pembukaan tiap katup melalui sebuah nok.
c. Rocker arm
Komponen ini akan menekan katup saat nok menyentuh bagian
atas rocker arm. Sehingga saluran in/ex dapat terbuka. Umumnya
rocker arm memiliki sistem penyetelan celah katup, baik manual atau
otomatis (Hydrolic Lash Adjuster).
11

3. Piston Dan Connecting Rod


Fungsi piston adalah untuk menerima tekanan hasil pembakaran
campuran gas dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol
(crank shaft) melalui batang piston (connecting rod), sedangkan
Connecting Rod adalah salah satu komponen mesin yang berfungsi untuk
menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima tenaga
dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros
engkol. Secara umum ada tiga bagian inti pada piston yaitu:

a. Ring kompresi
Ring ini bersifat elastis yang fungsinya untuk mencegah terjadinya
kebocoran udara saat langkah kompresi. Cara kerja ring ini yaitu
dengan menutup celah antara dinding piston dan main linner.
b. Ring oli
Ring yang terletak dibawah ring kompresi ini berfungsi untuk
mencegah oli mesin masuk ke dalam ruang bakar. Sehingga
pembakaran solar yang ada di dalam silinder tidak akan tercampur
dengan oli.
c. Pin piston
Sebuah pin yang terletak didalam piston untuk menghubungkan
piston dengan connecting rod. Pin ini berbentuk tabung, ketika
terhubung dengan small end maka akan berfungsi layaknya sebuah
engsel.

4. Crankshaft
Crankshaft atau poros engkol adalah sebuah komponen yang
digunakan untuk mengubah gerak naik turun piston menjadi sebuah
gerakan putar.
12

5. Carter
Carter adalah sebuah bak khusus yang berfungsi untuk menampung
oli mesin pada mesin diesel.

6. Fly Wheel
Flywheel atau biasa disebut roda gila pada awalnya berfungsi untuk
menyeimbangkan putaran mesin. Komponen ini terbuat dari besi padat
yang dapat menyimpan torsi, itulah mengapa komponen ini dapat
menyeimbangkan putaran mesin.

2.4 Sistem Start Pada Mesin Induk (Main Engine)


Sistem stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja.
Sistem starter kapal untuk mesin penggerak kapal dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu secara manual, elektrik dan dengan menggunakan udara
tekan.
Pada saat ini, ada 3 cara sistim starter yang sering di pakai untuk
menghidupkan mesin:

1. Sistem Start Udara Pejalan


Sistem starter udara pejalan mesin utama kapal adalah sistem start
yang sumber penggerak pertama berasal dari tekanan udara yang
dikompresikan dari kompressor udara utama dan ditampung pada botol
angin utama (main air reservoir) yang volumenya cukup untuk
menstart motor sehingga beberapa kali tanpa menambah pemompaan.
Tekanan kerja untuk udara start ini dimulai dari tekanan 25-30 bar.
Instalasi dengan sebuah motor penggerak harus dapat di start sebanyak
12 kali berturut-turut bergantian untuk putaran maju dan putaran mundur
tanpa menambah pemompaan lagi.
Adapun komponen pendukung utama dalam sistem starter kapal
adalah:
13

a. Kompressor
Merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan udara yang
akan dikompresi ke dalam tabung udara start, dimana digerakkan
oleh motor listrik yang berasal dari generator.

b. Separator
Berfungsi untuk memisahkan kandungan air yang turut serta
dalam udara/udara lembab (air humidity) kompresi yang diakibatkan
oleh pengembunan sebelum masuk ke tabung botol angin. Sehingga
separator disediakan steam trap guna menampung air tersebut untuk
selanjutnya dibuang ke bilga.

c. Air reservoir tank


Berfungsi sebagai penampung udara yang dikompresi dari
kompressor dengan tekanan 30 bar sehingga dilengkapi indikator
tekanan (pressure indicator), Pada tabung udara terdiri dari badan
tabung, drain valve dan kepala tabung. Pada kepala tabung
terdapat main stop valve, safety valve dan auxiliary valve.

1) Safety valve berguna sebagai pengaman jika terjadi tekanan yang


melebihi tekanan yang disyaratkan oleh tabung, maka valve akan
otomatis membuka.
2) Main stop valve berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan
dari botol angin (air reservoir) menuju ke starting valve yang
ada pada cylinder head.
3) Auxiliary valve dapat digunakan sebagai sistem udara kontrol.
Sistem udara kontrol biasanya mempunyai tekanan sekitar 6 bar,
sehingga diperlukan air reducer.
14

Sumber: https://manualservicengine.blogspot.com/
Gambar 2 Main Air Reservoir

d. Reducing valve
Reducing valve adalah katup yang berfungsi untuk mereduksi
takanan keluaran dari main air reservoir sebesar 30 bar menjadi 7
bar guna keperluan membuka katup air starting.

e. Main Starting valve


Main starting valve berfungsi sebagai katup penyalur atau
katup utama untuk pembagi ke masing-masing cylinder head dan
penyalur udara untuk proses awal start pada mesin induk yang
berada di atas kapal.

f. Distributor valve
Berfungsi sebagai pembagi udara bertekanan pada katup udara
start (air starting valve) yang bekerja, menggunakan plunger.
Distributor valve digerakkan oleh tekanan udara dari main air
15

reservoir, setelah mesin hidup dan angin di tutup, shaft


distributornya tetap berputar ikut dengan mesin melalui gear
timming.
Didalam disrtributor valve ini terdapat piston dan silinder yang
bergerak membuka atau menutup yang kerapatannya ditentukan oleh
bocor tidaknya udara antara cylinder seat dan needle spindle piston
serta kondisi spring yang ada.

Sumber: https://www.emaritim.com/
Gambar 3 Distributor Valve

g. Air Starting valve


Air starting valve adalah salah satu komponen pendukung dari
instalasi udara start yang berfungsi sebagai tempat penyaluran
udara bertekanan tinggi yang masuk ke dalam silinder untuk menekan
piston dari Titik Mati Atas (TMA) ke Tititk Mati Bawah (TMB)
sehingga motor diesel dapat menghasilkan pembakaran sendiri dan
starting air merupakan salah satu bagian terpenting dari sistem
start awal untuk mesin diesel di atas kapal. Air starting valve
16

terdiri dari katup utama, piston, bushing dan spring yang merupakan
komponen utama dari starting valve. Katup utama akan membuka
jika udara kontrol menekan piston sehingga valve terbuka dan udara
bertekanan 30 bar masuk ke ruang bakar menekan piston dari
Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Hal
tersebut akan berlangsung berurutan sesuai dengan urutan
pembakaran (firing order) sampai terjadi pembakaran di ruang
bakar ke setiap masing-masing silinder. Setelah terjadi
pembakaran di ruang bakar maka starting air control valve akan
berhenti bekerja dan masing-masing starting valve tiap-tiap silinder
akan menutup. Udara bertekanan tidak akan langsung masuk ke
ruang bakar sebelum katup utama air starting terbuka, katup utama
akan terbuka jika udara kontrol menekan piston air starting

Sumber: https://maritime.org/
Gambar 4 Air Starting Valve
17

2. Sistem Start Dengan Motor Listrik


adalah sebuah rangkaian mekatronika yang berfungsi memutar
poros engkol menggunakan energi listrik saat akan menyalakan mesin.
Sistem starter motor listrik sendiri meliputi:

a. Baterai (accu)
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik
dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel
(dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi.
Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di
dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi
tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik
menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari
elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga dari motor starter yang
akan menggerakan fly wheel
b. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan atau
menghubungkan komponen- komponen dalam sistem starter dan
komponen kelistrikan lainnya.
c. Relay
Relay berfungsi sebagai pengendali atau pengontrol arus listrik
yang berguna untuk memutuskan atau menghubungkan negatif
baterai body/chasis.
d. Dynamo Motor
Dynamo motor berfungsi sebagai pengubah energi listrik menjadi
tenaga mekanik. Sistem ini sangat jarang sekali digunakan untuk
menghidupkan mesin induk yang bertenaga besar, akan tetapi
dynamo motor banyak digunakan untuk menghidupkan mesin bantu
yang ada di atas kapal menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan
18

oleh generator (Aux Engine).


Ada beberapa komponen penting dalam dynamo motor:

Sumber: https://upload.wikimedia.org/
Gambar 5 Electric Starter

1) Pinion gear
berfungsi untuk menghubungkan putaran dari motor starter ke fly
wheel agar dapat memutarkan poros engkol supaya mesin hidup.
2) Komutator
berfungsi sebagai penghubung arus listrik dari field coil menuju
armature coil melalui brush.
3) Saklar Magnet
Saklar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan
pinion gear ke roda penerus dan dari roda penerus, sekaligus
mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter
melalui terminal utama.
19

4) Field coil
terbuat dari tembaga yang dililitkan pada pole core motor starter.
Field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
5) Armature
berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam
bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar. Pada
armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan
brush.
6) Drive lever Dan Plunger
berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan
dengan fly wheel dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan
fly wheel. Plunger berfungsi untuk mendorong pinion gear dan
mengikat drive lever.
7) Brush
Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak dan berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke
masa melalui komutator.

e. Sistem kerja dari sistem starter elektrik adalah sebagai berikut:


1) Kunci kontak putar pada posisi on maka arus listrik mengalir
dari baterai/aki menuju ke Relay.
2) Setelah itu arus listrik dari Relay menuju ke Motor starter,
arus listrik yang sampai ke motor starter paling tidak 10 volt jika
kurang dari itu motor startertidak dapat hidup.
3) Kemudian motor starter menggerakan flywheel/roda gila sehingga
mesin dapat hidup.

3. Sistem Start Engkol (Tenaga Manusia)


Sistem start engkol adalah sistem yang di lakukan dengan cara
memutar poros engkol menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).
20

2.5 Sistem Udara Pejalan Pada Mesin Induk (Main Engine)


Udara pejalan adalah udara yang diperlukan untuk start
(menghidupkannya) mesin utama dan mesin bantu yang diperoleh dengan
mengompresi udara pada atmosfer yang di kompresikan antara tekanan 25 -
30 bar pada bejana udara. Mesin induk di atas kapal, baik mesin diesel 4 tak
maupun 2 tak digunakan udara untuk start engine, udara ini diproduksi dari
air compressor dan ditampung di bejana udara (air reservoir).
Sistem start dibagi menjadi 2 kategori, Yaitu:

a. Direct
Direct yaitu starting dilakukan dengan perlakukan langsung terhadap
ruang bakar /piston dengan mensuplai tekanan udara ke ruang bakar
sehingga piston akan bergerak.
b. Indirect
Indirect yaitu starting engine yang dilakukan dengan perlakuan
terhadap crank shaftnya atau fly wheelnya yaitu dengan memutar fly
wheel menggunakan motor.

2.6 Prinsip Kerja Sistem Udara Pejalan Pada Mesin Induk (Motor Diesel)
Untuk start Mesin utama menggunakan udara bertekanan dari tabung
udara tekan, yang kemudian dimasukkan ke silinder dalam rangkaian yang
sesuai untuk arah yang dibutuhkan atau disyaratkan. Udara bertekanan yang
di hasilkan oleh kompresor selanjutnya ditampung dalam tabung bertekanan
yang dibatasi pada tekanan kerja 30 bar. Sebelum menuju ke main air
recervoir, udara tersebut terlebih dahulu melewati separator guna
memisahkan air dan minyak lumas yang turut dalam udara yang disebabkan
proses pengembunan sehingga hanya udara kering saja yang masuk ke
tabung. Konsumsi udara dari main air recervoir digunakan sebagai
pengontrol udara, untuk proses sealing air untuk exhaust valve yang
dilakukan dengan memberikan tekanan udara ke dalam ruang bakar melalui
katup buang (exhaust valve) dibuka secara hidrolis dan ditutup dengan
21

pneumatic spring dengan cara memberikan tekanan pada katup spindle untuk
memutar. Sedangkan untuk proses start, udara bertekanan sebesar 7 bar
dimasukkan atau disalurkan melalui pipa ke starting air distributor,
kemudian oleh distributor regulator dilakukan penyuplaian udara bertekanan
secara cepat sesuai dengan firing order 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4 . Udara di suplai
melalui starting air valve menuju silinder.
Adapun penjelasan yang singkat dari prinsip kerja udara pejalan untuk
start engine baik pada saat kapal berangkat ataupun saat olah gerak
dilaksanakan sebagai berikut :

1. Udara dari bejana udara minimal 20 kg/cm2 (20 bar) karena bila tekanan
udara dibawahnya, maka udara tersebut tidak mampu menekan piston.
2. Katup tekan di bejana udara dibuka penuh, maka udara akan keluar ke
main starting valve. Setelah udara tersebut direduksi tekanannya hingga ±
10 bar, dan 30 bar menuju ke kepala silinder.
3. Bila handle start ditekan ke bawah, maka udara keluar dari sistem
sebagian masuk dulu ke distributor valve dan sebagian lagi ke cylinder
head air starting valve. Udara start ini diatur oleh distributor valve
dengan tekanan 10 bar mana yang bekerja pada proses ekspansi (hanya
ada 1 silinder yang bekerja) melalui plunyer yang dihubungkan dengan
firing ordernya.
4. Distributor valve mengatur plunger yang bekerja dan udara ini langsung
menggerakkan piston melalui air starting valve di cylinder head. Udara
ini diperoleh dari bejana udara. Jadi udara tersebut melaksanakan kerja
parallel, disamping mengatur ke distributor valve sekaligus untuk udara
pejalan mendorong piston kebawah pada tekanan minimal 7 bar sesuai
tekanan dalam botol angin.
5. Udara pejalan dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air
compressor menuju ke starting air receiver dan dari starting air receiver
menuju ke air starting valve. Setelah air starting valve terbuka maka
udara bertekanan tinggi akan langsung masuk dan mendorong piston dari
22

posisi TMA ke TMB, hal ini berlangsung terus menerus sehingga mesin
dapat, setelah mesin hidup katup air starting akan otomatis tertutup.
Kesimpulan :
1. Untuk membuka air starting valve menggunakan udara reduksi yang
mengatur distributor valve.
2. Setelah air starting valve terbuka, maka udara start dengan tekanan
sesuai pada tekanan kerja dibotol angina masuk silinder motor melalui
air starting valve yang terbuka untuk mendorong piston kebawah
(TMB), sehingga mesin dapat dijalankan. (ON).
23

Sumber: http://enginestartingardiansyahab.blogspot.com/
Gambar 6 Engine Starting System

Anda mungkin juga menyukai