Anda di halaman 1dari 9

BAB III PRINSIP KERJA DAN KOMPONEN UTAMA MESIN DIESEL

3.1 Pengenalan Mesin Diesel Mesin Diesel pertama kali diciptakan oleh seorang yang berkebangsaan Jerman yang bernama Rudolf Diesel pada tahun 1890. Mesin ini disebut juga dengan Mesin Penyalaan Kompresi (Compresion Ignition Engine), karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang telah bertekanan dan bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi. Karena pembakaran terjadi dalam mesin itu sendiri maka mesin diesel digolongkan pada Internal Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam). Jelasnya mesin diesel adalah mesin yang menghasilkan tenaga dengan membakar minyak dalam udara yang telah dimampatkan dengan tekanan tinggi oleh piston torak yang bergerak kearah kepala silinder. Lain halnya dengan motor bensin, bahan bakar dan udara yang melalui karburator ke dalam ruang bakar dimana proses pembakarannya dengan loncatan bunga api listrik. Pada PLTD Lueng Bata, mesin pembangkit yang digunakan adalah mesin diesel yang disebut juga mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) dimana proses pembakaran terjadi dalam mesin itu sendiri (Silinder Head), gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. 3.2 Prinsip Kerja Mesin Diesel

Berdasarkan prinsip kerjanya, mesin diesel dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Mesin Diesel 2 Langkah Untuk melakukan sekali kerja mekanik (proses pembakaran) dibutuhkan 2 kali langkah piston (turun naik) atau sekali putaran poros engkol.

2. Mesin Diesel 4 Langkah Untuk melakukan sekali kerja mekanik (proses pembakaran) dibutuhkan 4 kali langkah piston (turun naik) atau 2 kali putaran poros engkol. PLTD Lueng Bata menggunakan mesin diesel 4 langkah dengan jumlah katup hisap dan katup buang masing-masing dua buah. Pada mesin diesel 4 langkah proses terjadinya kerja berdasarkan langkah-langkah berikut yaitu: Langkah Hisap Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), pada saat itu katup hisap dalam keadaan terbuka, sedangkan katup buang dalam keadaan tertutup. Udara dihisap ke dalam silinder melalui katup hisap, dengan demikian silinder (Ruang Bakar) dipenuhi udara sampai saat piston bergerak pada posisi TMB. Langkah Kompresi Setelah piston mencapai TMB, katup pemasukan tertutup dan piston yang didorong ke atas oleh engkol dan batang engkol menekan udara dalam silinder dan menaikan suhunya.

Langkah Daya Sebelum piston/torak mencapai TMA, maka bahan bakar dalam bentuk semprotan kabut halus dimasukan ke dalam ruang bakar yang berisi udara panas. Bahan bakar menyala dan gas panas mendorong piston turun dan melakukan langkah kerja. Langkah Buang Sebelu piston mencapai TMB, katup buang mulai terbuka dan gas hasil pembakaran yang panas dan masih bertekanan tinggi didorong oleh piston ke TMA lalu keluar melalui saluran buang.

Pada mesin 2 langkah , langkah kerja yang dilakukan adalah langkah kompresi dan ekspansi. Sedangkan langkah hisap dan buang dilakukan oleh pompa atau penghembus udara yang terpisah. Kejadian kompresi, pembakaran dan ekspansi tidak berbeda dengan kejadian pada mesin 4 langkah. Pengeluaran gas sisa dan pengisian silinder dengan udara segar dilakukan sebagai berikut: apabila piston telah menjalani 80 sampai 85 persen dari langkah ekspansi, katup buang (e,e) terbuka, gas buang dilepaskan dan mulai lari dari silinder dan tekanan dalam silinder mulai turun. Piston meneruskan gerak menuju TMB dan akhirnya membuka lubang (s,s) yaitu lubang tempat udara yang agak ditekan sehingga udara mulai masuk silinder. Udara ini tekanannya agak lebih tinggi dari pada gas panas di dalam silinder, sehingga mendorongnya ke luar melalui katub buang ke udara luar. Operasi ini disebut membilas dan lubang tempat udara masuk disebut lubang bilas, serta udara yang masuk disebut udara bilas. Kira-kira saat piston pada langkah naik menutup lubang (s,s), maka katup buang juga ditutup dan langkah kompresi dimulai. 3.3 A. Komponen Utama Mesin Diesel Merupakan kerangka dasar mesin dan terdapat beberapa silinder pada mesin, biasanya terbuat dari besi tuang ataupun paduan alumunium.

Blok Mesin (Engine Frame)

B.

Kepala Silinder (Cylinder Head) Berfungsi sebagai penutup ujung silinder, juga sebagai tempat dudukan katup atau klep. Juga berfungsi untuk membendung hasil kompresi dari piston sehingga terjadi pembakaran.

C.

Torak (Piston) Komponen ini untuk mengkompresikan udara didalam silinder dan menerima tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran, perlengkapan lain dari piston adalah: 1. Cincin Kompresi: Berfungsi merapatkan piston dengan dinding silinder. 2. Cincin Minyak: Berfungsi menyalurkan minyak pelumas kedalam piston dan dinding yang bergesekan serta menyerap kembali minyak oli ke bawah (samp tank). 3. Pena Torak: Berfungsi menghubungkan piston dengan ujung batang piston. 4. Cincin Kursi: Berfungsi sebagai pengikat piston dan pena torak sehingga tidak terlepas saat berputar.

5. Batang Piston (Connecting Rod): Menghubungkan piston dengan poros engkol, berfungsi sebagai alat Bantu untuk mengubah gerak translasi yang terjadi di piston menjadi gerak rotasi. 6. Poros Engkol (Crankshaff): Merupakan bagian utama mesin yang berputar. Perubahan gerak translasi di piston yang diubah kegerakan rotasi yang terjadi di poros engkol dan menjaga pergerakan piston dalam langkah-langkah selanjutnya. D. Roda Penerus (Damper) Roda penerus dibuat dari baja tuang dengan mutu tinggi dan diikat pada ujung poros engkol. Roda penerus membantu menstart mesin dan juga berfungsi membuat putaran poros engkol kira-kira seragam, atau juga berfungsi sebagai peredam getaran. E. Bantalan Utama (Main Bearing) Berfungsi sebagai penyokong putaran poros engkol F. Silinder Proses pembakaran terjadi pada komponen ini, dimana pergerakan piston turun naik untuk menjaga tegak lurusnya gerakan piston. G. Katup Masuk (Inlet Valve) Komponen ini berfungsi sebagai pengatur masuknya udara kedalam silinder, katupnya digerakan oleh poros hubung. H. Katup Buang (Exhaust Valve) Katup yang berfungsi sebagai pengatur pembuangan gas bekas hasil pembakaran yang tidak terpakai lagi.

I.

Per Katup (Spring Valve) Berfungsi untuk mengembalikan keposisi awal, menutup kembali setiap katup.

J.

Cranter Witht Berfungsi sebagai penyeimbang putaran poros engkol.

K.

Batang Penekan (Push Rod) Lengan gagang untuk menekan atau membuka katup.

L.

Poros Nok (Cam Shaft) Berfungsi sebagai pengatur membuka atau menutupnya katup masuk dan katup buang, juga mengatur proses penginjeksian bahan bakar melalui pompa injeksi.

M.

Pengabut Bahan Bakar (Fuel Injector) Berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut kedalam ruang pembakaran untuk proses pembakaran atau pengabutan bahan bakar.

N.

Pompa Injeksi (Injection Pump) Befungsi untuk memompa bahan bakar bertekanan.

O.

Governour Mengatur putaran mesin supaya konstant meskipun bebannya berubah-ubah.

P.

Pompa Pompa yang digunakan disini ada beberapa jenis antara lain: 1. Lubrication Oil Pump Pompa yang memompakan minyak pelumas keseluruh bahan yang memerlukan pelumasan. Pompa yang digunakan adalah dari jenis rotasi. 2. Jacket Water Pump Pompa yang digunakan untuk mensirkulasikan air yang berfungsi sebagai pendingin mesin. 3. Kompresor Kompresor yang digunakan disini adalah kompresor torak. Hasil udara yang bertekanan ini disimpan dalam tabungangin yang sewaktu-waktu diperlukan untuk menyalakan silinder. 4. Radiator Berfungsi sebagai alat pendingin air, oli dan udara yang keluar dari mesin sebelum masuk kedalam silinder. 5. Oli Separator Berfungsi sebagai pembesih oli yang berada dalam sump tank, sedangkan filter berfungsi sebagai penyaring oli sebelum masuk ke mesin.

Jenis-jenis minyak pelumas yang digunakan pada mesin pembangkit adalah: Minyak Pelumas Mesin SULZER adalah SHELL GADINIA 40. Minyak Pelumas Mesin SWD adalah MEDITRAN 30. Minyak Pelumas Mesin WARTSILA adalah ESSO 40.

Bagian-bagian utama sistem pelumasan adalah: 1. Lubricating Oil Pump 2. Electromotor 3. Oil Tank 4. Filter 5. Separator 6. Thermo Start 7. Oil Heater Bagian-bagian umum yang harus dilumasi adalah: 1. Poros Engkol (Crank Shuft) 2. Pena Torak (Pin Piston) 3. Torak (Piston) 4. Kepala Silinder (Cylinder Head) 5. Poros Nok (Cam Shaft) 6. Batang Piston (Connecting Rod) 7. Katup Masuk (Inlet Valve) 8. Katup Buang (Exhaust Valve) 9. Batang Penekan (Push Rod)

Anda mungkin juga menyukai