Anda di halaman 1dari 46

TRANSFORMASI LAPLACE

Fungsi Langkah
dan Teorema Perubahan Kedua
Unit Step Function (Heaviside Function) and Second Shifting Theorem (t-Shifting)

Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA


FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Fungsi Langkah (Heaviside Function) (𝑢 𝑡 − 𝑎 )


bernilai 0 saat 𝑡 < 𝑎, memiliki nilai 1 saat 𝑡 = 𝑎 (dimana
dapat dibiarkan tak terdefinisi) dan bernilai 1 saat 𝑡 > 𝑎.
Dapat dirumuskan dalam Persamaan (1) sebagai berikut:

0 Jika 𝑡 < 𝑎
u t  a   
1 Jika 𝑡 > 𝑎

Dimana: 𝑎 ≥ 0
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Grafik berikut menunjukkan permasalahan khusus


dimana Fungsi Langkah 𝑢 𝑡 , bernilai 1 saat 𝑡 = 0.
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Grafik berikut merupakan permasalahan umum


dalam Fungsi Langkah 𝑢 𝑡 − 𝑎 untuk 𝑎 bernilai positif.
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Transformasi Laplace dari bentuk 𝑢 𝑡 − 𝑎 secara


langsung dapat didefinisikan sebagai berikut:

L u  t  a    e  st u  t  a  dt
0

 e  st
1dt
0
 st
e 
 t a
s
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Oleh karena integrasi dimulai pada saat 𝑡 = 𝑎


(dimana 𝑎 ≥ 0) dan karena 𝑢 𝑡 − 𝑎 bernilai 0 saat 𝑡 < 𝑎,
maka dapat disederhanakan menjadi Persamaan (2)
berikut:
 as
L u  t  a  
e
s

Dimana: 𝑠 > 0
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Fungsi Langkah (Heaviside Function) merupakan


fungsi yang umum digunakan dalam dunia keteknikan yang
dibuat untuk mengukur sebuah aplikasi keteknikan, yang
sering melibatkan fungsi seperti mekanis dan elektrik
dengan kondisi biner (nilai 1 dan 0 atau ‘ON’ dan ‘OFF’).

Dengan mengalikan fungsi 𝑓 𝑡 dengan 𝑢 𝑡 − 𝑎 ,


maka dapat diketahui pola grafik biner yang didapatkan.
Contoh …

Contoh sederhana dari penerapan Fungsi Langkah


pada grafik dalam permasalahan keteknikan tampak pada
grafik berikut. Grafik A merupakan grafik dari fungsi
𝑓 𝑡 = 5sin𝑡.
Contoh …

Grafik (B) menunjukkan bahwa Grafik (A) digeser


antara 𝑡 = 0 dan 𝑡 = 2 (karena 𝑢 𝑡 − 2 = 0 saat 𝑡 < 2) dan
titik mulanya juga digeser pada 𝑡 = 2.
Contoh …

Grafik (C) menunjukkan Grafik (A) yang telah


mengalami pergeseran pada tahap sebelumnya (Grafik
(B)). Pergeseran grafik sebesar 2 satuan ke arah kanan
dengan titik mula pada 𝑡 = 2 dengan bentuk grafik sama
seperti sebelumnya.
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Sehingga, secara umum dapat disimpulkan:

“Jika 𝑓 𝑡 = 0 untuk semua 𝑡 bernilai negatif, maka


𝑓 𝑡 − 𝑎 𝑢 𝑡 − 𝑎 dengan 𝑎 > 0 merupakan fungsi 𝑓 𝑡 yang
digeser ke arah kanan sejauh nilai dari 𝑎”
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Grafik-grafik berikut juga menunjukkan contoh


aplikasi penggunaan Fungsi Langkah pada bentuk grafik
yang umum dalam aplikasi keteknikan.
FUNGSI LANGKAH
(Heaviside Function)

Grafik berikut merupakan grafik dari gelombang


sinusoidal tegangan listrik yang dihilangkan nilai
negatifnya.
TEOREMA PERUBAHAN KEDUA
2nd Shifting Theorem

Teorema pertama (s-shifting) yang dibahas


sebelumnya (kuliah ke-1&2) berfokus pada transformasi
dari 𝐹 𝑠 = 𝐿 𝑓 𝑡 dan 𝐹 𝑠 − 𝑎 = 𝐿 𝑒 𝑎𝑡 𝑓 𝑡 . Pada
Teorema Kedua (t-shifting) ini, pembahasan akan
difokuskan pada fungsi 𝑓 𝑡 dan 𝑓 𝑡 − 𝑎 . Fungsi Langkah
(heaviside function) pada bahasan sebelumnya merupakan
sebuah metode dan teorema yang akan dibutuhkan guna
diaplikasikan dengan fungsi-fungsi lain secara bersamaan.
Teorema 1: t-Shifting

“Jika 𝑓 𝑡 memiliki transformasi 𝐹 𝑠 , maka shifted


function-nya menjadi:
 0 Jika 𝑡 < 𝑎
f t   f t  a  u t  a   
(3)  f  t  a  Jika 𝑡 > 𝑎
memiliki bentuk transformasi 𝑒 −𝑎𝑠 𝐹 𝑠 . Dengan demikian,
jika 𝐿 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝑠 , maka:
(4)  
L f  t  a  u  t  a   e  as F  s 
Atau jika diinverskan pada kedua sisinya, akan menjadi:

(4*)
 
f  t  a  u  t  a   L1 e  as F  s 
Teorema 1: t-Shifting

Secara praktis, jika kita memiliki fungsi dalam


bentuk 𝐹 𝑠 , kita dapat memperoleh bentuk transformasi
yang sesuai dengan Persamaan (3) pada Teorema 1
dengan mengalikan 𝐹 𝑠 dengan 𝑒 −𝑎𝑠 . Pada grafik yang
dicontohkan pada pembahasan Fungsi Langkah
sebelumnya kita punya bentuk 𝐹 𝑠 dari fungsi 5sin𝑡.
Teorema 1: t-Shifting

Bentuk 𝐹 𝑠 dari fungsi 5sin𝑡 adalah 𝐹 𝑠 =


5 𝑠 2 + 1 . Maka shifted function-nya menjadi:
5sin  t  2  u  t  2 
Seperti yang tampak pada grafik paling kanan, dan
memiliki transformasi sebagai berikut:
 
e 2 s F  s   5e 2 s / s 2  1
Pembuktian !!!

Pada sisi kanan dari Persamaan (4) Teorema 1, kita


gunakan definisi dari Transformasi Laplace dengan
menuliskan 𝜏 menggantikan 𝑡 (guna selanjutnya
mendapatkan 𝑡 yang tersisa). Dengan memasukkan 𝑒 −𝑎𝑠
kedalam integral, kita dapatkan:
 
e  as
F s  e  as
e
 st
f   d   e  s   a 
f   d
0 0
Pembuktian !!!

Dengan mensubtitusikan 𝜏 + 𝑎 = 𝑡, maka 𝜏 = 𝑡 − 𝑎


dan 𝑑𝜏 = 𝑑𝑡 ke dalam integral, maka didapatkan:

e  as
F s   e s   a 
f   d
0


e  as
F s   e  st
f  t  a  dt
a
Pembuktian !!!

Guna mengubah sisi kanan ke dalam bentuk


Transformasi Laplace, kita harus mencari nilai integralnya
dari batas 0 hingga ∞, bukan dari batas 𝑎 hingga ∞,
dengan cara mengalikan hasil integral dengan 𝑢 𝑡 − 𝑎 .
Sehingga untuk 𝑡 dari batas 0 hingga 𝑎, nilai intergralnya
bernilai 0. Sehingga dapat ditulis dengan 𝑓 seperti pada
Persamaan (3) menjadi:

 
e  as F  s    e  st f  t  a  u  t  a  dt   e  st f  t  dt
0 0
Pembuktian !!!

 
e  as F  s    e  st f  t  a  u  t  a  dt   e  st f  t  dt
0 0
Integral tersebut merupakan sisi kiri dari Persamaan
(4) Teorema (1) dan bentuk Transformasi Laplace dari
𝑓 𝑡 dari Persamaan (3) Teorema (1).
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Soal:
Gunakan tahapan Fungsi Langkah dan carilah
Transformasi Laplace dari fungsi berikut.

 2 Jika 0 < 𝑡 < 1


1
 2 Jika 1 < 𝑡 < 1 𝜋
f t    t 2
 2
1
cos t Jika 𝑡 > 2 𝜋
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
Tahap 1: Mengubah dalam bentuk Fungsi Langkah
1 2  1   1 
f  t   2 1  u  t  1   t  u  t  1  u  t       cos t  u  t   
2   2   2 
Karena:
• 2 1−𝑢 𝑡−1 bernilai 𝑓 𝑡 untuk 0 < 𝑡 < 1
1 2 1
• 2
𝑡 𝑢 𝑡−1 −𝑢 𝑡 − 2𝜋 bernilai 𝑓 𝑡 untuk 1 < 𝑡 <
1
2
𝜋
1 1
• cos𝑡 𝑢 𝑡 − 𝜋 bernilai 𝑓 𝑡 untuk 𝑡 > 𝜋
2 2
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
Tahap 1: Mengubah dalam bentuk Fungsi Langkah
1 2  1   1 
f  t   2 1  u  t  1   t  u  t  1  u  t       cos t  u  t   
2   2   2 

 2 Jika 0 < 𝑡 < 1


1
 2 Jika 1 < 𝑡 < 1 𝜋
f t    t 2
 2 1
cos t Jika 𝑡 > 𝜋
2
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
Tahap 2: Guna mengaplikasikan Teorema 1, tulislah setiap
bentuk dari 𝑓 𝑡 menjadi bentuk 𝑓 𝑡 − 𝑎 𝑢 𝑡 − 𝑎 .

f  t   2 1  u  t  1  f  t   2 1  u  t  1 

Penerapan Teorema 1:

  
L 2 1  u  t  1   2 1  e s
/ s
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
1
Jawab: f  t   t 2u  t  1
1 2 2
 1 
f  t   t  u  t  1  u  t     1 2  1 
2   2  f t   t u  t   
2  2 

Penerapan Teorema 1:
1 2  1 1 
L  t u  t  1   L   t  1   t  1   u  t  1 
2

2  2 2 
1  1 1 1 
L  t 2u  t  1    3  2   e  s
2  s s 2s 
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
Penerapan Teorema 1:

 1 2  1   1  1    1   2   1  
2

L  t u  t     L   t      t      u  t    
 2  2  
 2  2  2  2  8   2  
 1 2  1   1   2   s /2
L  t u  t      3  2  e
 2  2    s 2s 8s 
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
 1   1 
f  t    cos t  u  t    f  t    cos t  u  t   
 2   2 

Penerapan Teorema 1:
  1     1    1 
L  cos t  u  t      L   sin  t     u  t    
  2     2    2 
  1  1  s /2
L  cos t  u  t      2 e
  2  s  1
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
Sehingga, jika digabungkan menjadi:
2 2 s  1 1 1  s  1   2   s /2 1  s /2
L f    e   3  2  e  3  2  e  2 e
s s s s 2s   s 2s 8s  s 1
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Jawab:
Sehingga, grafik 𝑓 𝑡 sebagaimana berikut:
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Pembuktian !!!
1 2   1 1 1  s
L  t u  t  1    3  2   e
2  s s 2s 
Oleh karena mengkonversi bentuk 𝑓 𝑡 menjadi 𝑓 𝑡 − 𝑎
cukup sulit, maka dapat diganti dengan persamaan:
L  f  t  u  t  a   e  as L  f  t  a 
(4**)
Persamaan (4**) mengikuti Persamaan (4) pada
Teorema 1 dengan menuliskan 𝑓 𝑡 − 𝑎 = 𝑔 𝑡 , sehingga
𝑓 𝑡 = 𝑔 𝑡 + 𝑎 dan untuk selanjutnya menuliskan 𝑓 untuk
𝑔.
Contoh Soal 1
Aplikasi Teorema 1:
Penggunaan Fungsi Langkah
Pembuktian !!!
Sehingga:
1 2  s  1 2 s  1 2 1  s  1 1 1 
L  t u  t  1   e L   t  1   e L  t  t    e  3  2  
2  2  2 2 s s 2s 

Langkah yang sama juga dilakukan pada .


Untuk , dengan menggunakan Persamaan (4**),
didapatkan:
  1    s /2   1    s /2 1
L cos tu  t      e L cos  t      e L  sin t   e  s /2

  2    2  s2  1
Contoh Soal 2
Aplikasi Teorema s dan t-Shifting
Transformasi Balik
Soal:
Carilah transformasi balik 𝑓 𝑡 dari hasil
Transformasi Laplace berikut:

e s e 2 s e 3s
F s  2  2 
s   s  2
2 2
s
Contoh Soal 2
Aplikasi Teorema s dan t-Shifting
Transformasi Balik
Solusi:
Tanpa memperhatikan tiga bentuk eksponensial
pada penyebut fungsi 𝐹 𝑠 , didapatkan invers yaitu: (1)
1
sin𝜋𝑡 𝜋; (2) sin𝜋𝑡 𝜋; dan (3) 𝑡𝑒−2𝑡 ; sebab 𝑠2 memiliki
1
invers 𝑡, sehingga 𝑠+2 2
memiliki invers 𝑡𝑒−2𝑡 dengan
menggunakan Teorema Perubahan Pertama (s-Shifting).
Berdasarkan Teorema Perubahan Kedua (t-Shifting),
didapatkan:

sin   t  1  u  t  1  sin   t  2   u  t  2    t  3 e2t 3u  t  3


1 1
f t  
 
Contoh Soal 2
Aplikasi Teorema s dan t-Shifting
Transformasi Balik
Solusi:

sin   t  1  u  t  1  sin   t  2   u  t  2    t  3 e 2 t 3u  t  3


1 1
f t  
 
Contoh Soal 2
Aplikasi Teorema s dan t-Shifting
Transformasi Balik
Solusi:

sin   t  1  u  t  1  sin   t  2   u  t  2    t  3 e2t 3u  t  3


1 1
f t  
 
Sehingga nilai dari 𝑓 𝑡 menjadi:
• 𝑓 𝑡 = 0 Jika 0 < 𝑡 < 1;
− sin𝜋𝑡
• 𝑓 𝑡 = Jika 1 < 𝑡 < 2;
𝜋
• 𝑓 𝑡 = 0 Jika 2 < 𝑡 < 3;
• 𝑓 𝑡 = 𝑡 − 3 𝑒−2 𝑡−3
Jika 𝑡 > 3.
Contoh Soal 2
Aplikasi Teorema s dan t-Shifting
Transformasi Balik
Solusi:
Sehingga, grafik 𝑓 𝑡 sebagaimana berikut:
Contoh Soal 3
Respon Rangkaian Elektronik
pada Gelombang Persegi Tunggal
Soal:
Carilah nilai arus 𝑖 𝑡 pada rangakaian RC (Resistor-
Capasitor) seperti yang terlihat pada gambar, jika diberikan
gelombang persegi panjang tunggal (Single Rectangular
Wave) dengan tegangan 𝑉0 . Rangkaian diasumsikan diam
sebelum gelombang diberikan.
Contoh Soal 3
Respon Rangkaian Elektronik
pada Gelombang Persegi Tunggal
Solusi:
Input adalah 𝑉0 𝑢 𝑡 − 𝑎 − 𝑢 𝑡 − 𝑏 . Sehingga
rangkaiandimodelkan dengan persamaan integral-
diferensial berikut:

q t  1
t
Ri  t    Ri  t    i   d  v  t   V0 u  t  a   u  t  b  
C C0
Contoh Soal 3
Respon Rangkaian Elektronik
pada Gelombang Persegi Tunggal
Solusi:
Dengan menggunakan Teorema 3 pada Kuliah Ke-2
dan Persamaan (1) pada Kuliah ini, didapatkan persamaan
subsider berikut:
I s V0  as bs
RI  s    e  e 
sC s
Persamaan tersebut kemudian dipecahkan secara aljabar
guna memperoleh 𝐼 𝑠 , didapatkan:

I s  F s e  as
e  bs

Contoh Soal 3
Respon Rangkaian Elektronik
pada Gelombang Persegi Tunggal
Solusi: I s  F s e   as
e  bs

V0 IR V0  t /  RC 
Dimana: F  s   dan L F   e
1

s  1/  RC  R

Sehingga dengan Teorema 1 dihasilkan solusi


i  t   L1  I 
berikut:

  
i  t   L1 e  as F  s   L1 e  bs F  s  
V0   t  a  /  RC 
i  t   e u  t  a   e  t b  /  RC u  t  b  
R
Contoh Soal 3
Respon Rangkaian Elektronik
pada Gelombang Persegi Tunggal
Solusi:
Sehingga nilai 𝑖 𝑡 sebagai berikut:

 0 Jika 𝑡 < 𝑎;

i t    K1e  t /  RC  Jika 𝑎 < 𝑡 < 𝑏;

 K1  K 2  e  t /  RC 
Jika 𝑎 > 𝑏.

V0 e a /  RC  V0 eb /  RC 
Dimana: K1  dan K1 
R R
Contoh Soal 3
Respon Rangkaian Elektronik
pada Gelombang Persegi Tunggal
Solusi:
Sehingga, grafik 𝑖 𝑡 sebagaimana berikut:
Tugas 3

Gambarlah grafik dari fungsi yang diberikan berikut ini yang


diasumsikan bernilai 0 pada semua nilai di luar interval
yang diberikan. Tulis menggunakan Fungsi Langkah dan
carilah transformasinya!

f t   t  2 Jika 𝑡 > 2.

f t   e t 𝜋
Jika 0 < 𝑡 < 2.
Tugas 3

Carilah dan gambarkan grafik 𝑓 𝑡 , jika diketahui sebagai


berikut:
3 s
e
L f   4 Jika 𝑡 > 2.
s
Tugas 3

Dengan menggunakan Transformasi Laplace, carilah nilai


dari arus 𝑖 𝑡 pada rangkaian berikut. Dimana 𝑅 = 10𝛺 dan
𝐶 = 10−2 𝐹 dan arus pada 𝑡 = 0 diasumsikan nol.

v0 Jika 𝑡 < 2;


v  100  t  2  Jika 𝑡 > 2.

Anda mungkin juga menyukai