DATA PRAKTIKUM
2.
Power
Amplifier
TK2941B
Gambar
Fungsi
Sebagai
tempat
rangkaian W.
Bridge
dengan
variasi
variabel
resistor dan
operational
amplifier.
Mengubah
sinyal input
dengan
amplitudo
rendah
menjadi
output
dengan
amplitudo
yang lebih
tinggi pada
frekuensi
tetap.
3.
Power
Supply 01100
Sebagai
sumber
tenaga atau
tegangan
listrik DC.
4.
Function
Generator
FG601
5.
Multimeter I
Menghasilka
n, atau
membangkit
kan
gelombang
berbentuk
sinus, segi
empat, dan
bentuk
gelombang
pulsa, atau
supply arus
AC.
Dalam
praktikum ini
digunakan
untuk
mengukur
nilai arus
yang
melewati
jembatan
dengan
satuan A,
serta nilai
tegangan
pada
rangkaian
dengan
6.
Multimeter
II
7.
Kabel
supply arus
AC.
Untuk
mengukur
besarnya
hambatan
yang di input
pada
rangkaian,
tepatnya
pada
potensiomet
er
menggunaka
n satuan
ohm ().
Sebagai
penghantar
arus listrik.
R2
10 k
10 k
10 k
1 k
1 k
10 k
Rx
100
1 k
10 k
100
1 k
10 k
100
1 k
10 k
Rs
80.7
962
11890
1185
10990
105680
9.7
83.6
1197
Rs pada Kondisi
Setimbang ()
1160
984
1113
954
100
1 k
10 k
100 k
R1 ()
R2 ()
Rasio
100
1k
10 k
100
1k
1k
10 k
100 k
10 k
100 k
1k
10 k
100 k
10 k
100 k
100
1k
10 k
100
1k
1 : 10
1 : 10
1 : 10
1 : 100
1 : 100
10 : 1
10 : 1
10 : 1
100 : 1
100 : 1
Setimbang (A)
93.1
24.5
2.9
0.2
Rs pada
Kondisi
Setimbang
()
107.2
105
99.4
10
9.8
10080
11400
9420
104000
105000
Arus pada
Kondisi
Setimbang
(A)
14.1
2.7
0.2
1.3
0.1
142
27.7
3
148
27.9
R1
1 k
10 k
100
k
1 k
10 k
100
k
R2
Rs
()
Rx
1 k
1085
1 k
Teganga
n
Keluara
n
Setimba
ng (mV)
2.1
1 k
10030
1 k
2.6
10
1 k
6.5
100
1 k
1 k
0.5
2.5
1 k
10 k
10 k
11500
0
97.1
1161
10 k
9390
1 k
BAB IV
ANALISA DATA
R1/R2
Rs/Rx
0,1
1
516.67
3587.6
9
17692.
31
194.2
464.4
10
1878
IV.1 Perhitungan
IV.1.1
R2
Rx
100
10 k
10 k
1 k
10 k
100
10 k
1 k
1 k
10 k
1 k
10 k
100
1 k
Rs
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 10 k/10
k . 100
= 100
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 10 k/10
k . 1 k
= 1k
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 10 k/10
k . 10 k
= 10k
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 10 k/1
k . 100
= 1k
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 10 k/1
k . 1 k
= 10k
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 10 k/1
k . 10 k
= 100 k
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 1 k/10
k . 100
= 10
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 1 k/10
k . 1 k
10 k
IV.1.2
= 100
Rs =
(R1.Rx)/R2
= 1 k/10
k . 10 k
= 1 k
R1 ()
100
1k
10 k
100
1k
R2 ()
1k
10 k
100 k
10 k
100 k
Rs pada Kondisi
Setimbang ()
Rs = Rx
=1k
Rs = Rx
=1k
Rs = Rx
=1k
Rs = Rx
=1k
Rasio
1 : 10
1 : 10
1 : 10
1 : 100
1 : 100
Rs pada
Kondisi
Setimbang
Rs = 0,1 .
Rx
= 0,1 . 1 k
= 100
Rs = 0,1 .
Rx
= 0,1 . 1 k
= 100
Rs = 0,1 .
Rx
= 0,1 . 1 k
= 100
Rs = 0,01 .
Rx
= 0,01 . 1
k
= 10
Rs = 0,01 .
Arus pada
Kondisi
Setimbang
(A)
14.1
2.7
0.2
1.3
0.1
1k
10 k
100 k
100
1k
10 k
10 k
100 k
IV.1.3
100
1k
10 : 1
10 : 1
10 : 1
100 : 1
100 : 1
Rx
= 0,01 . 1
k
= 10
Rs = 10 . Rx
= 10 . 1 k
= 10 k
Rs = 10 . Rx
= 10 . 1 k
= 10 k
Rs = 10 . Rx
= 10 . 1 k
= 10 k
Rs = 10 . Rx
= 100 . 1
k
= 100k
Rs = 10 . Rx
= 100 . 1
k
= 100k
142
27.7
3
148
27.9
R1
R2
1 k
1 k
10 k
1 k
10 k
1 k
Rs ()
Rx
Rs =
(R1.Rx)/R
2
=1.1k
=1k
Rs =
(R1.Rx)/R
2
= 10 . 1 k
= 10 k
Rs =
(R1.Rx)/R
2
1 k
Teganga
n
Keluara
n
Setimba
ng (mV)
R1/R
2
Rs/Rx
2.1
2.6
10
10
6.5
100
100
1 k
10 k
10 k
10 k
100
k
10 k
= 100 . 1
k
= 100 k
Rs =
(R1.Rx)/R
2
= 0,1 . 1
k
= 100
Rs =
(R1.Rx)/R
2
=1.1k
=1k
Rs =
(R1.Rx)/R
2
= 10 . 1 k
= 10 k
0.5
0,1
0.1
2.5
10
10
IV.2 Pembahasan
1. Pada rangkaian dasar W. Bridge, perbandingan hasil pengamatan
pada saat praktikum dan hasil perhitungan adalah sebagai
berikut:
R1
R2
10 k
10 k
10 k
1 k
1 k
10 k
Rx
100
1 k
10 k
100
1 k
10 k
100
1 k
10 k
Rs
Pengamat
an ()
100
1000
10000
1000
10000
100000
10
100
1000
Rs
Perhitung
an ()
80.7
962
11890
1185
10990
105680
9.7
83.6
1197
R1 ()
R2 ()
100
1k
10 k
100
1k
1k
10 k
100 k
10 k
100 k
1k
10 k
100 k
10 k
100 k
100
1k
10 k
100
1k
1
1
1
1
k
k
k
k
Rs
Perhitungan
()
1000
1000
1000
1000
Rx
()
Rasio
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 : 10
1 : 10
1 : 10
1 : 100
1 : 100
10 : 1
10 : 1
10 : 1
100 : 1
100 : 1
k
k
k
k
k
k
k
k
k
k
Rs
Pengamatan
()
1160
984
1113
954
Rs
Perhitung
an
100
10
10000
100000
Rs
Pengamat
an ()
107.2
105
99.4
10
9.8
10080
11400
9420
104000
105000
R1
1 k
10
k
100
k
1 k
10
k
100
k
R2
1
k
1
k
1
k
10
k
10
k
10
k
Rs
Perhit
ungan
()
Rs
Penga
matan
()
Rx
Tegangan
Keluaran
Setimban
g (mV)
R1/R
2
2.1
2.6
10
6.5
100
0.5
0,1
1085
1000
1003
0
1150
00
1000
0
1000
00
97.1
100
1161
1000
2.5
9390
1000
0
10
1
k
Rs/R
x
Perhi
tung
an
1.08
5
10.0
3
115
0.09
7
1.16
1
9.39
Rs/Rx
Penga
matan
1
10
100
0.1
1
10
5. Untuk percobaan praktikum pertama dimana nilai R1,R2 dan Rx yang selalu bervariasi,
maka nilai Rs juga semakin bervariasi. Nilai R1 dan Rx yang semakin besar akan
meningkatkan nilai Rsnya. Namun berlaku sebaliknya, untuk R2 yang semakin besar akan
mengurangi nilai Rsnya.
6. Untuk percobaan praktikum kedua dan ketiga dimana nilai Rx yang selalu konstan, maka
nilai Rs hanya dipengaruhi oleh R1 dan R2 saja. Dapat dilihat pada kesimpulan ke-3
bahwa nilai R1 yang semakin besar akan meningkatkan nilai Rsnya, namun apabila nilai
R2 yang semakin besar maka nilai Rs akan menurun.
7. Untuk percobaan praktikum ketiga dimana nilai Tegangan Keluaran Setimbang (mV)
yang selalu bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh nilai R1 dan R2nya. Dapat dilihat bahwa
apabila nilai R1 yang semakin besar akan meningkatkan nilai Tegangan Keluaran
Setimbangnya. Namun, jika nilai R2 yang semakin besar akan menurunkan nilai
Tegangan Keluaran Setimbangnya.