Anda di halaman 1dari 23

OPEN WATER TEST

ANDI RACHMIANTY AM
OPEN WATER TEST
Pengujian open water propeller digunakan dalam analisis kemampuan
propulsi dan mengestimasi power yang dibutuhkan (ITTC, 2014).

Pengujian Open Water Test dilakukan dengan memutar propeller pada


kecepatan tertentu dengan memvariasikan kecepatan Va, sehingga akan
dapat diukur nilai Speed, Rpm, Thrust dan Torque dari Propeller. Dengan
demikian akan dapat dicari effisiensi propeller (0) dan KT, KQ dari Open
water testnya. (Nalli, 2011).

Disebut kondisi terbuka karena di mana baling-baling tidak terhalang oleh


lambung dan sepenuhnya terkena air di sekitarnya (Mehta, 2017).
KARAKTERISTIK PROPELLER

Koefisien Thrust Efisiensi propeller open water

Koefisien Torsi

Koefisien Advance
DIAGRAM OPEN WATER KT KQ J

Gambar 1. Diagram Open water test KT-KQ-J


PELAKSANAAN OPEN WATER TEST

Open water tes propeller dapat dilakukan di tunnel kavitasi atau


di towing tank. Walaupun prosedur tes yang dilakukan untuk
memperoleh karatersitik open water propeller di tunnel kavitasi
dan towing tank berbeda, karaktersitik yang diperoleh adalah
sama dalam menganalis propulsi dan mengestimasi power yang
dibutuhkan (Nalli,2011).
TUNNEL KAVITASI

Gambar 2. Tipe tunnel kavitasi (tunnel Kavitasi Ata Nutku)


TUNNEL KAVITASI
Model propeller dipasang pada
poros. Nose cap yang streamlined
harus cukup panjang untuk
memastikan bahwa arus masuk
diatas propeller hub sejajar
dengan poros harus dipasang di
bagian upstream model propeller.
Hubungan antara cap dan hub
Gambar 3. Geometri model fairings
harus mulus tanpa gap. Ukuran
dan bentuk nose cap harus
Dimensi tunnel tunnel kavitasi harus dicatat. Panjang mose sebaiknya
termasuk dalam laporan pengujian. kurang dari 1.5D selama aliran
Untuk pengujian pada tunnel kavitasi sejajar dengan sumbu poros.
yang memiliki kavitasi yang seignifikan
harus dihindari dan pengujian open
water harus dilakukan dalam kondisi
atmosfir.
TUNNEL KAVITASI
Prosedur tunnel kavitasi adalah sebagai berikut:
1. Rentang pengukuran harus mencakup rentang operasi
propeller yang diuji sehubungan dengan koefisien advance
(J) sehingga nilai J seharusnya bervariasi dari 0 1.
2. Secara umum tunnel air (V) di jaga konstan sedangkan rate
rotasi propeller ditingkatkan atau sebaliknya.
3. Dalam setiap kecepatan air, nilai rotasi propeller, thurst,
torsi dicatat.
4. Jika terjadi kavitasi pada daun propeller, maka harus di
catat.
5. Koefisien propeller di peroleh untuk menganalisis hasil
pengujian dan diplot seperti pada gambar di bawah ini.
TOWING TANK

Gambar 4. Model persiapan propeller di towing tank


TOWING TANK
Di towing tank model propeller berputar tanpa Bila meteran arus yang digunakan
untuk mengukur kenaikan
terhalang oleh lambung kapal. Rumah poros
kecepatan model propeller,
harusnya tidak terlalu dekat dengan daun perendaman meteran arus harus
propeller. Disarankan Jaraknya tidak kurang sesuai dengan perendaman poros
dari 1.5D 2D, dimana D adalah diameter propeller. Jarak antara propeller
propeller. Poros diatur sejajar dengan dan meteran arus harus diatur
untuk memastikan modelpropeller
permukaan air tenang dan rel kereta uji.
tidak dipengaruhi oleh meteran
arus. Disarankan jarak anatara
Perendaman baling-baling harus diatur meteran arus dan model propeller
kurang dari 10D.
sedemikian rupa sehingga udara yang ditarik
dari permukaan air dapat dihindari saat
kondisi uji. Sebaiknya perendaman poros
propeller minimal 1.5 D dari permukaan air.
TOWING TANK
Prosedur pengetesan open water di towing tank adalah sebagai berikut:

1. Baling-baling bergerak maju melalui air yang tidak terganggu dengan


kecepatan maju (V) yang merupakan kecepatan dari tarikan kereta.nilai
thrust (T) da torsi (Q) diperoleh dari dynamometer dan rate rotasi dari
diperoleh dari tachometer.
2. Biasanya pengukuran diperoleh selama ragkaian berjalan untuk T dan Q
pada variasi nilai J sehingga n tetap konstan dan V bervariasi dari
kecepatan nol (J=0) hingga kecepatan tinggi (J=1)
3. Hasil analisis dan koefisien sama dengan yang diperoleh pada pengujian
di tunnel kavitasi.
INSTRUMENTASI
Pengujian open water propeller memerlukan
dynamometer untuk mengukur thrust, torsi, dan rate of
revolution propeller dengan pengukuran hingga 0.2% dari
kapasitas maksimum dynamometer. Pengukuran pada
pengujian open water meliputi:
1. Thrust.
2. Torsi
3. Rate of revolution
4. Kecepatan
5. temperatur.
INSTRUMENTASI
1. Thrust propeller diukur menggunakan 2. Torsi diukur
dynamometer. Jika propeller bekerja pada menggunakan
nozzle, daya tambahan atau daya tahan nozzle dynamometer. Pada
perlu dipertimbangkan. pengukuran torsi, penting
untuk menjaga kerugian
dari gesekan poros adalah
5. Temperatur air serendah mungkin.
harus diukur setara
dengan poros
propeller dengan 3. Kecepatan putaran
menggunakan propeller harus konstan
termometer. selama pegujian
berlangsung. Kecepatan
putaran yang stabil penting
untuk mencapai hasil yang
4. Kecepatan model propeller harus diukur hingga baik.
0.1% dari kecepatan pengangkutan maksimum atau
hingga 3 mm/detik, tergantung yang mana yang lebih
besar untuk towing tank. Kecepatan pada tunnel
kavitasi diukur hingga 1% dari kecepatan aksial
maksimum tunnel.
PENELITIAN TERKAIT OPEN WATER TEST
DESAIN DAN UJI HIDRODINAMIKA KAPAL SELAM
MINI BERBOBOT 133 TON
Beberapa penelitian dilakukan mengenai propeller kapal yang mana
pengujian propellernya diuji melalui metode open water test. Salah
satu penelitian yaitu, Desain Dan Uji Hidrodinamika Kapal Selam Mini
Berbobot 133 Ton oleh Erwandi dkk, 2012. Penelitian ini tentang
kinerja kapal selam di dalam air, terutama dalam kaitannya dengan
gaya-gaya hidrodinamika saat kapal selam bergerak dan bermanuver .

Kapal selam yang diuji adalah kapal selam mini hasil rancangan UPT
BPPH dan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI-AL dengan bobot
133 ton saat menyelam. Panjang kapal selam mini adalah 22 m. Untuk
mencapai tujuan penelitian dua cara pendekatan ditempuh untuk
mengetahui karakteristik gaya-gaya yang bekerja di kapal selam mini.
Salah satu pengujian yang dilakukan berdasarkan model propeller
yaitu uji propeller open water.
UJI PROPELLER OPEN WATER
Uji propeller open water untuk mengetahui besarnya daya dorong propeller
(thrust), torsi, dan efisiensi propeller. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
karakteristik propeller tanpa badan kapal. Uji ini dilakukan di tangki uji tarik
(towing tank) UPT BPPH. Foto uji propeller open water dapat dilihat pada
gambar 5. Contoh hasil uji propeller open water disajikan pada gambar 6.
Dari gambar 6 terlihat bahwa efisiensi propeller sekitar 0.5 pada advance
speed (J) 0.5. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja propeller tidak sesuai
dengan yang diharapkan.

Gambar 5. Uji Propeller Open Water Gambar 6. Kinerja Propeller di open water
PERANCANGAN PROPELLER

Berdasarkan hasil uji open water maka dilakukan modifikasi dan


desain propeller yang baru. Modifikasi ini dimaksudkan untuk
menambah efisiensi propeller. Potongan-potongan foil pada daun
propeller didesain ulang menggunakan metode panel vortex
lattice dan diperiksa dengan propeller lifting line theory.

Gambar 7. Desain kedua propeller


Gambar 8. (a) Gambar 3D propeller
(b) foto model propeller
PENELITIAN TERKAIT OPEN WATER TEST
EXPERIMENTAL STUDY OF OPEN WATER NON-
SERIES MARINE PROPELLER PERFORMANCE
Penelitian lain yang melakukan pengujian open water propeller adalah
elghorab dkk, 2013 dengan judul penelitian Experimental Study of Open Water
Non-Series Marine Propeller Performance. Elghorab menilai bahwa sulit
mengetahui performance open water untuk non-series propeller tanpa studi
eksperimental untuk mengukur parameter propeller.

Di penelitian ini, pengujian open water untuk


non-series propeller telah dilakukan secara
eksperimental. Aspek geometri propeller telah
diukur untuk rasio area daun 0.3985.
parameter yang diukur selama pengujian
adalah koefisien thrust dan torsi untuk
kecepatan rotasi propeller yang berbedadan
kecepatan aliran air yang berbeda.
Gambar 9. Propeller yang diuji
HASIL EKSPERIMEN
Gambar menunjukkan hasil
pengujian open water. Terlihat
bahwa koefisien thrust
menurun seiring
meningkatnya rasio advance
untuk rentang pengujian J dari
0.09 - 0.24.

Koefisien torsi, digambarkan


sebagai 10KQ, menurun
seiring dengan meningkatnya Gambar 10. Hasil eksperimen open
rasio advance untuk rentang water test propeller
pengujian J dari 0.9 -0.24.
PENELITIAN TERKAIT OPEN WATER TEST
OPEN WATER TEST PROPELLER PERFORMANCE AND
CAVITATION BEHAVIOUR USING PPB AND FRESCO

Penelitian ini melakukan open water test propeler melalui metode numerik seperti yang
dilakukan oleh Gatchell dkk (2011) dengan judul penelitian Open Water Test Propeller
Performance and Cavitation Behaviour using PPB and FreSCo.

Hasil Open water


test dari program
PBB dan Fresco
dapat dilihat pada
kurva di bawah ini.

Gambar 11. Perbandingan diagram open water antara


FresCo+ dan PBB
PENELITIAN TERKAIT OPEN WATER TEST
OPEN WATER TEST PROPELLER PERFORMANCE AND
CAVITATION BEHAVIOUR USING PPB AND FRESCO

Purwana dkk (2014) juga melakukan analisis karakterisik baling-baling


B series di air terbuka melalui metode numerik dengan menggunakan
program Computational Fluid Dynamic (CFD). Dengan bantuan
perangkat lunak yang disimulasikan dihasilkan beberapa parameter
nilai simulasi seperti gaya dorong (N), torsi (Nm), Kt, 10Kq, J dan
baling-baling. Hasil simulasi kemudian divalidasi dengan diagram
karakteristik baling-baling wageningen B.4.55 yang telah dipublikasi,
Hasil simulasi yang telah dilakukan didapatkan nilai hasil simulasi
menunjukkan besarnya nilai Kt , 10Kq , dan pada J 0.7 memiliki nilai
0.179, 0.305 dan 0.654.
KURVA OPEN WATER DARI SIMULASI CFD
DAFTAR PUSTAKA
Adji S.W.,2005. Engine Propeller Matching. Surabaya: Institute Teknologi Sepuluh
Nopember.
Elghorab et al, 2013. Experimental Study of Open Water Non-Series Marine Propeller
Performance. Cairo: Engineering and Technology International Journal of Marine and
Environmental Sciences Vol:7, No:6.
Erwandi dkk, 2012. Desain Dan Uji Hidrodinamika Kapal Selam Mini Berbobot 133 Ton.
Surabaya: UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika.
Gatchel et al, 2011. Open Water Test Propeller Performance and Cavitation Behaviour using
PPB and FreSCo+ . Germany: Second International Symposium on Marine Propulsors
smp11, Hamburg.
ITTC, 2014. Recommended Procedures and Guidelines Open Water Test. Denmark.
Nalli, Manoj. 2011. Ship hydrodinamic lecture notes part 8 propeller test. Diambil dari:
https://www.scribd.com/document/62627646/Ship-Hydrodynamics-Lecture-Notes-Part-8-
Propeller-Tests. (1 Desember 2017).
Mehta, dkk. 2017. Engine propeller Matching B Series Propeller FPP. Diambil dari:
https://docuri.com/download/presentasi-epm-fpppptx_59c1d42af581710b28659ee8_pdf.
(30 November 2017).
Purwana dkk, 2014. Analisa Karakteristik Baling-baling B Series Di Air
Terbuka Dengan CFD. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
(PPNS).

Anda mungkin juga menyukai