Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PERAPAT POROS

BALING-BALING SIMPLEX

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Macam-macam sistem perapat poros
baling-baling :

1. Pelumasan Air laut

2. Pelumasan Oli
Sistem Simplex
Sistem perapat dengan menggunakan pelumasan oli yang
dipasang didalam dan diluar poros baling-baling kapal

(stern tube) Terdiri dari 2 seal Kedap Sehingga

mampu memproteksi air laut tidak dapat masuk kedalam


sistem pelumasan di dalam stern tube kapal dan oli pada
stern tube tetap bersirkulasi didalam stern tube tanpa

terkontaminasi dengan air laut.


Bagian Simplex :

Simplex bagian dalam

Simplex bagian luar


Symplex bagian Luar
Prinsip Kerja:
1. Bagian belakang untuk menahan kotoran.
2. Bagian tengah untuk menahan air.
3. Bagian depan untuk menahan olie dari stern tube

Terdiri :
1.Liner
2.Intermediate ring
3.Cover ring
4.Flens Ring
5.Seal air laut
6.Seal oli
7.Bulb Spring/
Garter spring
Symplex bagian dalam
Prinsip Kerja:
Untuk menahan sirkulasi olie di stern tube.
Terdiri :
1.Liner
2.Intermediate ring
3.Cover ring
4.Flens Ring
5.Seal oli
6.Bulb Spring/
Garter spring
Kerusakan dan kebocoran pada simplex :

Karena sistem kerjanya adalah pergesekan


oleh dua komponen yang berbeda, maka akan
timbul suatu keausan. Keausan ini lah yang m
engakibatkan kebocoran pada simplex seal.

1.Seal
2.Liner (sleeve)
Faktor –faktor penyebab Keru
sakan
kekedapan seal:
1. Pelumasan
2. Clearance
3. Over Running hour
Overhaul dan rekondisi
1.SEAL

Apabila tidak membentuk sudut lagi pada bibir seal


dengan demikian tingkat elasitas seal sudah rusak.
Untuk Solusinya ialah dengan mengganti baru Seal
tersebut
2. LINER (SLEEVE)

Cara memperbaiki yakni :


• Rekondisi Liner dibubut/dihaluskan di bengkel apabila
ukuran diameter liner masih dalam batas yang diizinkan
sesuai manual book maker
• Liner dilas pada bagian yang aus/dicor baru sesuai pro
sedur lakukan pembubutan (harus ada persetujan,dariO
wner Surveyor dan Class
• Bila kerusakan sudah terlalu parah dan diameter. liner it
u sendiri sudah dibawah standard maka liner harus dig
anti.
Tabel pembubutan liner yang diizinkan :

X = Pembubutan yg dizinkan
Z = Clearance yg dizinkan
Proses Pemasangan Seal :

Rumah seal pada Flens ring pastikan bersih dari kotoran apabila
terdapat kotoran bersihkan dengan Cairan remover, posisikan S
eal yang telah diperbaiki/diganti dan susun sesuai posisi seal de
ngan benar
Pastikan setiap susunan seal masing-masing sudah terpasang
Garter spring.
Waktu memasangkan liner terhadap seal yang sudah disetel p
ada rumahnya (flens ring) harus diperhatikan, jangan sampai
seal terlipat/terpeluntir waktu pemasangan liner.

Yakni cara yang benar waktu


pemasangan liner terhadap
rumah seal (flens ring) yang ter
pasang adalah meletakan liner
dibawah kemudian rumah seal
diangkat diatasnya.
Proses Pengujian Kekedapan Seal :

Sebelum melakukan pengujian


kekedapan.
Pastikan oil drain plug pada fle
ns ring tidak terbuka
Posisikan tegak lurur Liner yg
telah terpasang dengan seal si
mplex.
Lalu, isi minyak kerosen di oil fil
ling pada flens ring.
Simplex dengan pengisian minyak melalui prop plug:
Cek ada tidaknya rembesan dari dalam
seal simplex, Apa bila tidak ada rembesan
seal kedap, sebaliknya apa bila ada rembe
san pastikan analisa penyebab tdk kedap
pada seal.
Upaya mencegah kerusakan dan kebocoran
kekedapan seal:

1. Dilakukan pengambilan sample minyak pelumas setiap 3 bulan untuk dian


alisa dilaboratorium, tujuannya adalah untuk mengetahui komposisi-komp
osisi apa saja yang terkandung dalam minyak pelumas,
dari kandungan komposisi tersebut dapat dianalisa bagian-bagian kompon
en yang mengalami keausan serta penyebabnya.
2. Melakukan penggantian oli pada stern tube secara berkala sesuai standart
maker
3. Ukur Clearance pada poros dengan seal dan lakukan sesuai petunjuk.
Cek ada tidaknya rembesan dari dalam
seal simplex, Apa bila tidak ada rembesan
seal kedap, sebaliknya apa bila ada rembe
san pastikan analisa penyebab tdk kedap
pada seal.

Anda mungkin juga menyukai