Oleh :
Kelompok 4
1. Ardany Wahyu S (4214100051)
2. Linggar Palang Aras RFC (4214100055)
3. Sulfia Anizar A S (4214100059)
4. Dwiky Bayu H (4214100061)
5. Raka Sukma P (4214100063)
6. Gria Madya S (4215106008)
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.........................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.16
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.4 Tujuan dan Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan mengerti definisi dari jangkar beserta sistem
kerjanya
Penulis memakai kajian literature dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku,melainkan dari media lain
seperti website dan media massa yang diambil dari internet.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai ataupun
danau sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus ataupun
gelombang. Jangkar dihubungkan dengan rantai yang terbuat dari besi ke kapal dan
dengan tali pada kapal kecil (perahu). Jangkar didesain sedemikian sehingga dapat
tersangkut di dasar perairan. Jangkar biasanya dibuat dari bahan besi cor.
Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistem jangkar lengkap dengan
perlengkapan mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga ditambah dengan
tali tambat lain (mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak berubah posisinya.
Jangkar dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan turun dan naik diatur
dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor windlass) yang dipasang diatas forecastle
deck.
Jangkar yang diturunkan kedasar laut menggigit dasar laut seperti ditunjukkan dalam
gambar berikut. Penting sekali bahwa jangkar beserta rantainya cukup berat untuk bisa
tertancap di dasar laut dan tidak akan terlepas dari dasar laut kecuali ditarik ke atas
kapal.
5
Macam- macam segel pada rantai jangkar (Anchor Chain)
1. Segel D / SHACKLE
6
2.2 PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN JANGKAR DAN RANTAI JANGKAR
KAPAL
Menurut BKI edisi 2014 vol II, section 18 jenis jangkar yang digunakan adalah
stockless. Ukuran jangkar, rantai jangkar dan tali tambat didapat dari tabel 18.2 dengan
menggunakan angka petunjuk Z (Equipment Number) :
Equipment Number (Z)= 2/3 + 2. B.H + A/10
Dimana :
H: Tinggi freeboard (tinggi kapal tidak tercelup air) yang diukur dari garis
muat sampai puncak teratas rumah geladak (m)
A: Luas proyeksi lambung kapal bangunan atas rumah geladak diatas garis
muat musim panas dalam batas L (m2)
Didapatkan :
= 17572 ton
= 18.277 m
= 977.800 m2
7
8
Dari perhitungan diatas, maka direncanakan kapal menggunakan peralatan Jangkar,
Rantai Jangkar dan Tali Tambat sebagai berikut :
d) Tali tarik :
Panjang minimal : 220 m
Beban putus : 940 kN
e) Tali Tambat :
Jumlah : 5 buah
Panjang minimal
@ : 190 m
Beban putus : 335 kN
Penurunan Jangkar dimulai ketika kapal sudah berada dalam griving dock, kapal
dalam keadaan mati (listrik dan segala aktivitasnya) . tahap penurunnya adalah sbb :
6) Ketika jangkar sudah menyentuh dasar dari griving dock maka segel (shackle)
yang terletak paling dekat dengan dasar dilepas.
9
B) Proses Penarikan Jangkar
1) Gunakan tambang kapal yang sesuai untuk memancing rantai kapal yang
kemudian ditembuskan/ dimasukkan ke dalam bak rantai (anchor chain)
melalui lubang hawse pipe.
2) Mengikat ujung rantai pada dasar bak rantai dengan menggunakan kabel baja.
3) Setelah terpasang maka dilakukan reparasi windlass untuk langkah selanjutnya
menarik rantai menuju bak rantai.
4) Ketika mesin windlass selesai diperbaiki, maka masukkan gigi pada windlass.
5) Penarikan jangkar dapat dilakukan, usahakan penarikan jangkar dengan
seksama agar tidak terjadi kesalahan teknis dalam penarikan jangkar itu
sendiri.
6) Sisakan space antara 2 meter sampai 3 meter rantai menggantung di mulut
hawse pipe yang dipergunakan untuk pemasangan jangkar.
7) Jangkar dipasang, teknisnya adalah :
- pemasangan jangkar berada pada sisi dock (jangkar sudah pada posisi)
- ketika jangkar sudah terpasang dengan bak rantai, maka proses penarikan
dapat dibantu menggunakan mesin bantu crane untuk mengangkat
jangkar.
- bentuk rantai ini seperti mengendur, dimaksudkan agar penarikan jangkar
dengan bantuan crane lebih mudah, juga digunakan untuk menghindari
adanya benturan antara jangkar dengan lambung kapal.
- tarik secara bersamaan antara windlass dengan crane agar tidak terjadi
tahanan.
- Ketika jangkar sudah terletak pada tempatnya, maka direm menggunakan
chain stopper untuk menahan berat jangkar.
- proses penarikan jangkar selesai dilakukan
10
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kerusakan Jangkar
Diantaranya seperti :
3. Karena pengaruh korosi yang dapat mengkikis permukaan anchor chain yang
semakin lama semakin bersifat merusak
1. Pencucian rantai jangkar baik dengan air tawar maupun air laut.
Bagian rantai yang akan diukur dipilih secara random atau acak berdasarkan tingkat
pengkaratan (korosif) rantai, sebab diameter rantai akan berkurang karena berkarat. Cara
yang paling baik adalah memilih mata rantai (ordinary link) yang memiliki tingkat korosif
yang paling tinggi atau memilih mata rantai yang diameternya dianggap lebih kecil dari yang
lain. Gunakan alat ukur jangka sorong atau dapat juga menggunakan micrometer.
Semua bagian rantai berdasarkan class GL setiap panjang 1 segel rantai 15 fattom yaitu 25 m
yang juga digunakan oleh BKI dan berdasarkan class LR setiap panjang 1 segel rantai 15
fattom adalah 27,45 m baik rantai jangkar yang kanan maupun kiri harus diukur semua. Cara
pengukuran diameter rantai yaitu sebagai berikut :
11
Gambar 5. Pengukuran Gambar 6 . Pengukuran
secara melintang secara membujur
Ukuran diameter rantai yang didapat dari hasil pengukuran dibandingkan dengan ukuran
diameter rantain yang masih orisinil atau ukuran mula-mula dari rantai saat kapal baru dibuat,
bila terjadi pengurangan diameter sebesar 12% atau lebih maka rantai jangkar harus diganti
dengan yang baru.
Berdasarkan klasifikasi (Bureau Veritas). Formula yang dipakai untuk menghitung nilai
minimum diameter rantai adalah :
D = 0,88 D original
Contoh :
D = 0,88 x 17,5 mm
= 15,4 mm
Sehingga bila hasil pengkuran diameter rantai jangkar menghasilkan nilai 15,4 mm atau lebih
kecil dari 15,4 mm maka rantai jangkar harus diganti dengan yang baru dengan diameter
sebesar 17,5 mm. Dalam satu rangkaian rantai, rantai memiliki rangkaian ; 1 kanter + 1
endlink + 1 largelink + beberapa ordinary link + 1 largelink + 1 endlink. Pemeliharaan juga
dilakukan terhadap kenter shackle dan swivel jangkar, untuk swivel jangkar apabila bagian
yang berputas mengalami keausan, dan diameter poros atau lubang porosnya maka
direkomendasikan untuk diganti
12
Berat Jangkar diukur dengan timbangan atau crane scale apabila hasil pengukuran pada
berat jangkar yang diakukan kurang dari 10% atau lebih maka jangkar tidak harus
diganti dengan yang baru. Namun bisa diberi lapisan atau ditambal dengan besi cor
hingga beratnya mencukupi seperti berat jangkar sesuai spesifikasinya. Hal ini dapat
terjadi karena gerusan air laut dan korosi sehingga jangkar mengalami penurunan
berat.Contoh :
Jadi jika hasil pengukuran jangkar seperti pada contoh diatas atau berkurang 10% maka
jangkar wajib diganti
2.5.1 Identifikasi dan verifikasi anchor dan chain pada pembangunan kapal baru :
Bertujuan untuk mengetahui kelengkapan data spek maker sertifikat pengujian serta
disesuaikan dengan kesamaan visual check di lapangan.
13
2.5.2 Perawatan jangkar dan rantai jangkar
Metode perawatan :
Cara manual : meghilangkan kotoran dan karat yang menempel pada jangkar dan rantai
jangkar dengan menggunakan palu dan sikat kawat. Pengecatan jangkar hanya
menggunakan kuas dan dengan cara mencelupkan rantai jangkar kedalam wadah berisi
cat.
Sandblasting : cara menghilangkan kotoran dan karat yang menempel pada jangkar dan
rantainya menggunakan metode sand blasting yaitu dengan menyemprotkan pasir
bertekanan tinggi dan pengecatan menggunakan spray.
Proses Perawatan :
Sebelum pengecatan rantai dibilas dengan air tawar untuk menghilangkan sisa-sisa
garam.
Setelah kering, dilakukan pengecatan terhadap rantai dengan cat khusus (bitumastic
paint)
Penarikan jangkar dilakukan oleh windlass. Sehingga penentuan kecepatan penarikan yang
terhadap jangkar dapat ditentukan dari kecepatan Tarik windlass yang terpasang.
Berdasarkan peraturan BKI Volume III Section 14 Part D Windlasses Ch. 4.1.1
diterangkan bahwa :
Berdasarkan grade dari rantai jangkar dan anchor depth, windlasses harus dapat memenuhi
gaya Tarik nominal Z pada kecepatan paling lambat 0,15 m/z
14
h = anchor depth [mm]
Selain itu, pada peraturan BKI Volume III Section 14 Part D Windlasses Ch. 4.1.1
diterangkan bahwa :
Namun pada windlass yang di operasikan secara manual, dapat dilakukan penarikan
dengan memastikan bahwa jangkar ditarik pada kecepatan rata-rata 0,033 m/s dengan
besarnya gaya Tarik sesuai Ch. 4.1.1
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kapal sebagai salah satu alat transportasi mempunyai beberapa fasilitas. Fasilitas
yang tidak bisa dilupakan adalah fasilitas keamanan dan keselamatan kapal. Fasilitas ini
harus mendapat perhatian lebih karena menyangkut dengan manusia, kapal, bisnis,
ekonomi.
Salah satu fasilitas keamanan dan keselamatan kapal adalah jangkar. Perencanaannya
harus dilakukan secara matang ketika kapal berlabuh atau berlayar. Jangkar digunakan
saat kapal berlabuh dengan fungsi menahan kapal dari berbagai guncangan yang
membuat kapal tidak stabil (oleng). Selain mengandalkan alat saja, sebelum kapal
berlayar, kapal harus benar-benar dipastikan keselamatannya. Hal ini untuk
mengantisipasi adanya kerusakan yang tidak terdeteksi yang berpotensi membuat kapal
bermasalah. jangkar pun harus sesuai standar yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang seperti kelas di Indonesia yaitu BKI (BIRO KLASIFIKASI INDONESIA).
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya tugas ini penulis berharap bahwa materi yang terdapat pada
uraian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna peningkatan kualitas dalam
penulisan laporan ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
BUREAU VERITAS Rules for the Classification of the steel ship Section 4
EQUIPMENT
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangkar
http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/apa-yang-dimaksud-dengan-jangkar-
kapal.html
http://masilh4m.wordpress.com/
http://smithship.blogspot.co.id/2016/10/jangkar-dan-rantai-jangkar.html
17
18