oleh :
MARDIYANSYAH
D331 14 007
JURUSAN PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
SISTEM
1. Definisi Sistem
2. Elemen Sistem
PROPULSI
SISTEM PROPULSI
ELEKTRIK
SISTEM PROPULSI ELEKTRIK
SEJARAH PERKEMBANGAN PROPULSI
MACAM MACAM SISTEM PROPULSI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Propeller adalah salah satu tipe propulsor yang paling banyak digunakan pada
kapal. Banyak sekali pengembangan-pengembangan dan penelitian mengenai propeller.
Yang awalnya hanya berupa fix pitch propeller yaitu propeller dengan derajat pitch yang
sudah paten/tidak bisa dirubah hingga dikembangkan sampai mampu dirubah dengan
sistem hidrolik. Ada juga tetap dengan menggunakan fix pitch propeller namun dapat
diarahkan seperti kipas angin di rumah yang bergerak mengarahkan anginnya ke kanan dan
ke kiri, bahkan mampu berputar hingga 360 o, dengan kata lain tidak membutuhkan lagi
daun kemudi untuk manuver kapal.
Pada zaman sekarang ini masih kurangnya suatu sistem propulsi listrik yang
dioperasikan di kapal, walaupun sebenarnya Sistem Propulsi Elektrik mempunyai efisiensi
energi yang tinggi dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga air, tenaga
gelombang, tenaga surya dan lain sebagainya. Bukan hanya itu Sistem propulsi elektrik
juga tidak terlalu memcemari laut karena dalam operasionalnya yang tidak menggunakan
diesel. Sehingga pada kesempatan kali ini, saya akan membuat makalah tentang Sistem
Propulsi Elektrik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa lain dalam hal mengenai
tentang Propulsi lebih dalam terkhusus Sistem Propulsi Elektrik Penulis juga merasa tidak
pernah luput dari kesalahan, karena manusia adalah tempatnya salah dan kebenaran
hanyalah milik Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM
1. Definisi Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya
seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak
bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum,
sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara
sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara
umum, yaitu :
Menurut Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, System yang artinya
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama.
Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan atau
saling terikat satu sama lain yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
2. Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,
proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem
yang lain berbeda.
Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan
atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem
(lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan
sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan
kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian
pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah
sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai
contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi
keterbatasan dana.
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
PROPULSI
Propulsi dari bahasa Latin Pro yang berarti maju dan Peller yang berarti
menggerakkan.
Sistem Propulsi adalah sistem yang menggerakkan benda ke depan, mempunyai gaya
dorong atau Thrust ( Hukum III Newton: aksi-reaksi).
Definisi dari Propulsi Definisi menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa
Indonesia definisi dari Propulsi adalah pro.pul.si yakni Nomina (kata benda) Istilah fisika :
(1) perbuatan atau cara mendorong; (2) pendorong; penggerak
SISTEM PROPULSI
Sistem Propulsi adalah rangkaian sistem pada kapal yang digunakan untuk
menggerakkan suatu kapal. Dalam operasinya di laut, suatu kapal harus memiliki
kemampuan untuk mempertahankan kecepatan dinas (Vs) seperti yang direncanakan. Hal
ini mempunyai arti bahwa, kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi
(penggerak) yang dapat mengatasi keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang
terjadi agar memenuhi standar kecepatan dinasnya. Secara umum, Sistem Propulsi Kapal
terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, antara lain : (a) Motor Penggerak Utama (main
engine); (b) Sistem Transmisi; dan (c) Alat Gerak (propulsor). Ketiga komponen utama ini
merupakan suatu kesatuan yang didalam proses perencanaannya tidak dapat ditinjau secara
terpisah.
ELEKTRIK
Definisi dari Elektrik menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi
dari Elektrik adalah listrik. Definisi Kata Elektrik elek.trik Nomina (kata benda) listrik
Itulah definisi dari Elektrik. Kesimpulannya kata elektrik berarti hal-hal yang mempunyai
sifat kelistrikan. Jangan tanya sifat kelistrikan, karena akan dijawab sederhana dengan
membayangkan saja sesuatu yang bisa nyetrum.
Pada tahun 1839, Smith melengkapi kapal buatannya yang berbobot 237 ton,
dengan Archimedes screw props, yang mana hasilnya sukses luar biasa dan hal ini
kemudian menggeser aplikasi dari Paddle propulsion systems ke Screw propulsion system.
Perkembangan dari steam engines (1840-1850) telah memberikan kontribusi untuk
penggunaan screw propellers secara efektif. Di tahun 1845, kapal Great Britain adalah
kapal dengan screw propeller pertama yang melintasi lautan Atlantic. Selanjutnya, pada
tahun 1880, Thornycroft telah merancang propellers yang bentuknya sama dengan
propellers saat ini.
Selanjutnya mulai tahun 1880 hingga 1970, bentuk dasar dari propeller tidak
banyak mengalami perubahan. Baru kemudian di era 1970 hingga 1990 an, dimana terjadi
kondisi Fuel crisis dan pertimbangan-pertimbangan terhadap environmental effects
(misalnya ; low noise, vibrations dan emissions) telah memberikan impact pada rancangan
bentuk propeller dan stern configurations, yang mana juga membawa pada perkembangan
mengenai unconventional propellers.
D
u
cte
Propeller
Baling-baling Ducted terdiri dari dua komponen, yaitu :
Contra-rotating propellers
Baling-baling jenis ini mempunyai dua-coaxial propellers yang dipasang dalam
satu sumbu poros, secara tersusun satu didepan yang lainnya dan berputar saling
berlawanan arah. Baling-baling ini memiliki keuntungan hidrodinamis terhadap
permasalahan penyelamatan energi rotasional slip stream yang mungkin akan hilang
bilamana menggunakan sistem single screw propeller yang konventional. Energi yang
dapat diselamatkan sekitar 15% dari dayanya.
Baling-baling jenis ini biasanya
diaplikasikan pada small outboard units yang
beroperasi pada putaran 1500 sampai dengan
2000 RPM. Untuk aplikasi pada kapalkapal yang
berukuran relatif besar terdapat permasalahan
teknis yang terkait dengan sistem perporosan
yang relatif mempunyai ukuran lebih panjang.
Overlapping Propellers
Konsep dari baling-baling ini adalah dua propeller
tidak dipasang/diikat secara coaxially, tapi masing-masing
propeller memiliki sumbu poros pada sistem perporosan yang
terpisah. Sistem ini dalam prakteknya, adalah sangat jarang
diaplikasikan.
Meskipun efisiensi propulsi dari sistem ini adalah
lebih tinggi dari single screw propeller, namun sistem ini
sangat berpengaruh terhadap besarnya tingkat getaran dan
kavitasi yang ditimbulkan
Cycloidal Propellers
Sistem Cycloidal Propellers adalah juga dikenal dengan sebutan baling-baling
poros vertikal meliputi satu set verically mounted vanes, enam atau delapan dalam jumlah,
berputar pada suatu cakram horisontal.
Azimuth
System
Podded
Propulsion
Jenis propulsion system ini memiliki tingkat olah-gerak kapal dan efisiensi yang
tinggi, demikian juga dengan tingkat noise dan cavitation yang relatif
rendah. Saat ini pengguna
kapal-kapal
cruise
terbanyak
dari sistem
liner. Pengenalan
teknologi
aplikasi
Pod
motor
penggerak.
Tentu
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://makalah-update.blogspot.co.id/2012/11/makalah-sistem-informasi-manajemen.html
http://sahirulalam.blogspot.co.id/2012/06/elektro-elektrik-dan-elektronika.html
Manetsch dan Park(1979) dikutip dalam Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem:
Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid Satu. IPB Press, Bogor.
Dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang saya akses online di www.kbbi.web.id :
Secara umum, Sistem Propulsi Kapal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama,
antara lain : (a) Motor Penggerak Utama (main engine); (b) Sistem Transmisi;
dan (c) Alat Gerak (propulsor). Ketiga komponen utama ini merupakan
suatu kesatuan yang didalam proses perencanaannya tidak dapat ditinjau
secara terpisah. Kesalahan didalam perancangan, akan membawa
konsekuensi yang sangat besar terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut ;
1. Tidak tercapainya kecepatan dinas kapal yang direncanakan.
2. Fuel oil consumption yang tidak efisien.
3. Turunnya nilai ekonomis dari kapal tersebut.
4. Pengaruh pada tingkat vibrasi yang terjadi pada badan kapal, dsb.
Konfigurasi dari ketiga komponen utama sistem propulsi ini sangat dipengaruhi
oleh rancangan fungsi kapal itu sendiri, serta bagaimana misi yang harus
dijalankan dalam operasionalnya di laut. Sebagai contoh, kapal ikan
(Trawlers/fishing vessels) pada umumnya memiliki 3 (tiga) pola operasional di
laut, yaitu : (a) Pencarian ikan; Kapal ikan sedang mencari posisi
gerombolan ikan yang ada di lingkungan sekitarnya/terdekat, biasanya
kapal beroperasi dengan kecepatan servis berkisar 8 12 knots, (b)
Pengejaran ikan; Kapal ikan bergerak lebih cepat menuju titik posisi fishing
Setelah faktor penentu sudah diketahui, maka perancangan sistem propulsi
dapat dimulai dari elemen-elemen penting yang ada pada sistem propulsi,
diantaranya yaitu :
1. Motor penggerak utama (Main Engine)
2. Sistem Transmisi
3. Propulsor (Alat Gerak Kapal)
2.4.1.
2.4.2.
Sistem transmisi
Sistem transmisi berfungsi untuk konversi dari mesin menjadi torsi dan
kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi
ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih
bertenaga, atau sebaliknya. Tentu yang perlu diperhatikan adalah dalam kerja
penggerak kapal ini tidak terlalu besar kehilangan daya yang terjadi.
2.4.3.
Propulsor
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan propulsor (alat
gerak), diataranya yaitu :
1. Tipe, jenis, misi, dan kondisi operasional kapal.
2. Spesifikasi propeller baik diameter propeller, jumlah
daun, pitch, dan efisiensi dari propeller tersebut
Dalam menentukan sistem penggerak utama tersebut seorang marine
engineer harus memertimbangkan berbagai kombinasi dari permesinan.
Perancangan sistem propulsi yang sering di jumpai pada kapal cepat adalah
dengan memberikan sudut ke bawah pada propeller, selain untuk memberikan
jarak antara propeller dan lambung kapal hal ini juga bertujuan untuk
memberikan daya angkat yang lebih kepada kapal agar tahanan atau badan
kapal yang tercelup air menjadi berkurang sehingga pada kecepatan tinggi
akan menaikan kecepatan dari kapal tersebut. Namun penerapan sudut ini
harus memperhatikan aturan instalasi mesin induk.
(a)
SEJARAH
PROPULSORS
Awal
sejarah
PERKEMBANGAN
perkembangan
piranti
saluran
Syiracuse
irigasi
di
pertanian
Screw
Pumps.
bentuk
dari
Archimedean
Screw
yang
Pump
adalah
seperti
Gambar 1.1 Archimedean Screw
Pump
yang
dengan arah yang berlawanan). Pada tahun 1839, pak Smith melengkapi kapalnya
yang berbobot 237 ton, dengan Archimedes screw props, yang mana hasilnya
sukses luar biasa dan hal ini kemudian menggeser aplikasi dari Paddle
propulsion systems ke
Screw
system.
propulsion
1880,
Thornycroft
telah
merancang
saat
P a g e | 24
Selanjutnya mulai tahun 1880 hingga 1970, bentuk dasar dari propeller tidak
banyak mengalami perubahan. Baru kemudian di era 1970 hingga 1990an,
dimana terjadi kondisi Fuel crisis dan pertimbangan-pertimbangan terhadap
environmental effects (misalnya ; low noise, vibrations dan emissions)
telah
memberikan
impact
|PENGENALAN