Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

WHEATSTONE BRIGDE

I. PENDAHULUAN
Praktikum fisika modul kedelapan ini bertujuan untuk memahami prinsip kerja
wheatstone bridge, dapat Menyusun rangkaian wheatstone bridge, dan menentukan
besar resistansi yang besarnya tidak diketahui ataupun berubah ubah dalam
rangkaian.
Wheatstone bridge adalah jenis metode dalam bidang fisika, khususnya
mengenai listrik, untuk mengukur besar resistansi dalam suatu rangkaian. Dalam
metode ini, hasil perhitungan akan lebih akurat. Hal tersebut disebabkan prinsip kerja
dari wheatstone bridge. Pada rangkaian wheatstone bridge, rangkaian akan diberikan
resistor dengan jumlah yang seimbang sehingga besar beda potensial antar titik
menjadi seimbang. Asal muasal kata bridge adalah karena bentuknya dimana
terdapat galvanometer atau amperemeter diletakan diantara dua percabangan sirkuit
listrik, membentuk seperti jembatan. Sama seperti modul – modul sebelumnya,
hukum ohm memiliki peran cukup penting Apabila kita melihat bentuk rangkaian listrik
pada percobaan, maka akan terlihat empat resistor yang disusun membentuk bangun
datar belah ketupat (rhombus) yang dihubungkan kepada baterai dan saklar , dan
pada bagian tengah dipasangkan sebuah amperemeter. Besar RA dan RB pada
umumnya telah diketahui, sedangkan besar RX yang tidak menetap, berubah
menyesuaikan rangkaian, serta RS yang dapat diubah - ubah untuk bisa mengubah
besar arus listrik yang mengalir sehingga memiliki nilai 0A. Wheatstone bridge
digunakan sebagai alat ukur nilai resistor yang belum diketahui, kalibrator untuk
amperemeter, voltmeter, ataupun galvanometer dan menjadi pelapis ( interface )
antara beberapa transducer pada alat elektronik.
Dalam prinsip kerja wheatstone bridge, terdapat penerapan hokum ohm dan
hokum kirchoff I. kedua hokum ini menjadi dasar persamaan wheatstone bridge,
dimana dinyatakan bahwa besar arus yang mengalir masuk harus sama dengan
besar arus yang mengalir keluar. Dengan demikian, maka tidak terjadi perbedaan
pada besar energi sehingga rangkaian akan dalam kondisi seimbang yang
mengakibatkan besar arus listrik menjadi 0A. Kedua hukum ini digabung dan
dijabarkan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
𝑅𝑎
𝑅𝑥 = 𝑅
𝑅𝑏 𝑠
Huruf R pada persamaan diatas menunjukan variable resistansi rangkaian
dengan satuan ohm (Ω) sedangkan huruf x, a, b, dan s merupakan penanda jenis
resistor.

II. METODE PELAKSANAAN


Praktikum modul wheatstone bridge dilakukan secara virtual menggunakan
simulator dari phet Colorado. Mahasiswa akan menyusun rangkaian listrik seperti
pada gambar yang terdapat pada modul 8. Setelahnya, mahasiswa akan
memasukkan nilai RA,, RB, dan RX serta menggeser nilai Rs hingga mendapat besar
arus 0A. Hasil dari observasi ini akan disajikan dalam bentuk tabel.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan praktikum dilakukan sebanyak lima kali percobaan, dengan nilai RA
dan RB yang sama. Berikut adalah hasil percobaan yang disajikan dalam bentuk
tabel.

No. RA (ohm) RB (ohm) RS (ohm) RX (ohm)


1. 15 30 20 10
2. 15 30 40 20
3. 15 30 60 40
4. 15 30 80 60
5. 15 30 100 80
Tabel 8. 1 Hasil Uji Coba Praktikum Wheatstone Bridge

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, dapat dilihat bahwa pada kondisi RA
dan RB yang konstan, terdapat lima hasil perhitungan RS dan RX dengan pola
meningkat secara bertahap. Apabila diteliti, terdapat perbandingan yang sejajar
antara kondisi RA dan RB, yakni 1 : 2 dengan kondisi RS dan RX yakni 2:1. Hal tersebut
disebabkan prinsip keseimbangan pada rangkaian. Dengan perbandingan yang
sama, maka rangkaian akan menjadi seimbang. Selain itu, pola bertambah pada
besar RS dan RX merupakan keliapat dari kondisi awal. Pada kondisi awal, besar RS
adalah sebesar 20ohm, maka besar RS berikutnya akan bernilai 20 + 20, yakni sama
dengan 40ohm. Sesuai dengan persamaan yang telah ditulis pada bagian
pendahuluan, apabila nilai – nilai tersebut dimasukkan, maka hasil perhitungannya
akan sesuai.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah bahwa pada
wheatstone bridge, jumlah resistor bagian sebelah kiri akan sebanding dengan jumlah
resistor sebelah kanan, begitu pula dengan perbandingan nilai antara resistor sebelah
kiri dengan resistor sebelah kanan.

DAFTAR PUSTAKA

Maulidhatul, D., & Aris, B. (2017). Jembatan Wheatstone (pp. 3 - 11). Jember.
Urone, P. (2012). College physics (pp. 983 - 1002). Openstax.

Anda mungkin juga menyukai