Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

HUKUM OHM

I. PENDAHULUAN
Pada praktikum fisika modul ketujuh ini, mahasiswa akan mempelajari
Hukum Ohm dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami Hukum Ohm,
dapat melakukan simulasi untuk mengukur tegangan dan arus, hubungan
antara tegangan dan arus pada rangkaian, menentukan besar resistansi, dan
menginterpretasikan grafik tegangan dan arus.
Hukum Ohm adalah hukum yang dikemukakan oleh Georg Ohm pada 1827.
Pada eksperimen yang Georg lakukan tahun 1825, Georg menggunakan
lempengan sel galvanic dan thermocouple sebagai sumber tegangan. Ia juga
menggunakan galvanometer untuk mengukur besar arus listrik yang mengalir.
Georg menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir pada sel galvanic, yang
memiliki beda potensial pada kedua titik, akan selalu berbanding lurus dengan
besar emf (atau disebut sebagai tegangan listrik) rangkaian tersebut. Namun,
besar nilai arus listrik tersebut akan berbanding terbalik dengan besar resistansi
pada rangkaian. Berikut adalah persamaan yang dikemukakan oleh Georg
sebagai hasil dari eksperimennya.
∆𝑉
𝐼=
𝑅
Besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian disimbolkan dengan I yang
memiliki satuan ampere. Kemudian ∆𝑉 merupakan simbol dari beda potensial
pada rangkaian, beda potensial memiliki satuan volt. Dan variabel terakhir
adalah variabel R yang menunjukkan besar resistansi, memiliki satuan ohm.
Resistansi adalah sifat berupa penolakan yang dimiliki suatu rangkaian
guna mencegah terjadinya asupan berlebihan. Dalam hal ini, resistansi dalam
rangkaian listrik berguna untuk menahan sejumlah arus listrik yang melalui
lintasan agak tidak terjadi hubungan arus pendek listrik. Besar resistansi total
suatu rangkaian bergantung pada jumlah dan posisinya. Apabila resistor
disusun secara seri, maka total resistansi pada rangkaian merupakan total
penjumlahan seluruh nilai resistor, tapi apabila resistor disusun secara paralel,
maka besar resistansi total rangkaian menjadi
1 1 1 1
𝑅
= 𝑅 + 𝑅 + ⋯ + 𝑅 dengan n sebagai penanda banyak resistor.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1 2 𝑛

Pada rangkaian dengan sumber tegangan listrik dari suatu baterai, tegangan
listrik antar kedua baterai tersebut akan memiliki beda potensial tertentu ketika
saklar dalam keadaan terbuka. Dengan R sebagai besar resistansi total yang
terpasang pada rangkaian, dan r sebagai besar resistansi yang terdapat pada
sel galvanic. Resistansi pada sel tersebut terjadi akibat adanya liquid pada sel
volta. Resistansi yang dihasilkan oleh liquid tersebut akan berbanding terbalik
dengan luas permukaan sel. Dengan demikian, besar arus listrik yang mengalir
pada rangkaian dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝐸
𝐼=
𝑟+𝑅
II. METODE PENELITIAN
Pada praktikum ini, mahasiswa akan menggunakan simulator
online https://phet.colorado.edu/in/simulation/ohms-law. Kemudian, pada bagian
tegangan, variasikan besar tegangan listrik dan selanjutnya mengatur besar nilai
resistansinya. Praktikkan akan mengobservasi besar arus pada rangkaian. Hasil
observasi akan disajikan dalam tabel dan grafik hubungan antara arus listrik dan
tegangannya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah tabel dan grafik sebagai hasil dari observasi praktikum modul
hukum ohm.

No Tegangan (V) Resistansi (R) Kuat Arus Listrik (I)


1 1 70 14.3

2 2 70 28.6
3 3 70 42.9

4 4 70 57.1

5 5 70 71.4
Tabel 7. 1 Hasil pengamatan

Grafik 7. 1 Grafik Hubungan kuat arus istrik dengan besar tegangan

Berdasarkan hasil pengamatan yang tersaji dalam tabel dan grafik, dapat
dilihat bahwa seiring dengan bertambahnya kuat arus listrik, maka semakin
besar pula tegangannya. Hal ini sesuai dengan hukum ohm dimana kuat arus
listrik berbanding lurus tegangan listrik. Lalu, dengan resistansi tetap sebesar
70Ω, kita dapat melihat bahwa terdapat pola peningkatan yang sama untuk
setiap arusnya. Apabila nilai tegangan listrik dinaikan sebesar 1 volt, maka arus
yang mengalir akan meningkat sebesar 14.3mA.
IV. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dijalankan, kesimpulan yang dapat diambil adalah
bahwa besar arus listrik akan berbanding lurus dengan besarnya tegangan, tapi
berbanding terbalik dengan besar resistansi dari resistor pada rangkaian. Hal ini
∆𝑉
menjadi pembuktian hukum ohm dimana 𝐼 = 𝑅 .

DAFTAR PUSTAKA
Millikan, R., & Bishop, E. (1917). Electricity Treated Experimentally for the Use of Schools and
Students (pp. 54-55,63-64,67-70). American Technical Society.

Millikan, R., & Bishop, E. (1917). Elements of electricity (pp. 68-72). American Technical
Society.

Anda mungkin juga menyukai