DAFTAR ISI
3.1 Pendahuluan 43
3.2. Rangkaian Clipper 44
3.3 Rangkain Clipper dibias dan Clipper Kombinasi 46
3.4 Rangkaian Clamper 48
3.5 Rangkaian Detektor Puncak ke Puncak 51
3.6 Tegangan Multiplier 51
3.7 Permasalahan Dioda Sinyal Kecil 53
Rangkuman 53
Daftar Bacaan 54
Glossary 55
MODUL 4.3
RANGKAIAN DIODA SINYAL KECIL
3.1 Pendahuluan
Selain dioda penyearah yang bekerja pada frekuensi rendah (50Hz-60Hz)
seperti yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya, terdapat pula dioda penyearah
yang dapat bekerja pada frekuensi lebih tinggi dari 60 Hz, tetapi menggunakan sinyal
dengan tegangan rendah dan umum digunakan sebagai rangkaian pembentuk sinyal
dalam sistem komunikasi. Oleh karena itu rangkaian yang menggunakan dioda
tersebut disebut dengan rangkaian dioda sinyal kecil. Diantara dioda yang dapat
digunakan pada rangkaian tersebut adalah 1N914, 1N4148, dan 1N4448 dan terdapat
beberapa tipe lainnya. Bentuk dan simbol skematik ditunjukkan Gambar 3.1. Dengan
prinsip rangkaian dioda pada sinyal kecil, dapat pula digunakan untuk menghasilkan
rangkaian pengganda tegangan dalam sinyal besar menggunakan dioda penyearah
silikon seperti dari jenis 1N4001-1N4007.
A K
RL
Vo Vp [3-1]
Rs RL
Jika tahanan beban RL jauh lebih besar dari tahanan seri Rs, maka tegangan keluaran
memenuhi
Gambar 3.2b merupakan bentuk sinyal keluaran dengan bagian atas level 0V
terpotong. Rangkaian ini disebut pembatas positif (positive limiter) sebab tegangan
keluaran dibatasi maksimum nol volt untuk kondisi ideal. Namun jika berdasarkan
pendekatan kedua, pemotongan tidak sempurna pada 0 volt sebab masih ada
tegangan 0,7 V di atas 0 volt untuk dioda silikon dan 0,3V untuk dioda germanium.
Tegangan tersebut disebabkan oleh potensial barier sebagaimana Gambar 3.2c,
sehingga keluarannya adalah Vo= Vk - Vp.
Untuk kondisi sebaliknya, jika dioda dibalik letaknya seperti Gambar 3.3a,
akan dihasilkan suatu rangkaian clipper negatif. Pada rangkaian ini dioda sinyal kecil
dipasang paralel dengan rangkaian dimana bagian anoda dioda di ground dan bagian
katoda di kutub positif. Sinyal masukan dan keluaran diperlihatkan pada Gambar
3.3b. Tegangan negatif dari sinyal masukan Gambar 3.3b) akan terpotong menurut
Gambar 3.3c). Jika jenis dioda adalah dari bahan silikon, maka pada pendekatan
kedua terdapat sinyal ke arah negatif sebesar 0,7 volt seperti pada Gambar 3.3d).
𝑉 = 𝑉 [3-3]
Jika tahanan beban RL jauh lebih besar dari tahanan seri Rs, maka tegangan keluaran
memenuhi
Vo= Vp [3-4]
rangkaian menjadi pembagi tegangan. Dengan ketentuan jika resistor beban jauh
lebih besar dari resistor seri (RL >> Rs), maka hampir seluruh tegangan masukan
muncul pada keluaran. Dengan pendekatan kedua untuk dioda silikon pada saat
konduksi tegangan keluaran besarnya dibatasi pada +V+0.7V, sehingga tegangan
keluarannya Vo= (+V+0,7V) - Vp. Untuk menghasilkan bentuk sinyal keluaran yang
sebaliknya, maka dioda dan tegangan dc dibalik posisinya dan menghasilkan sinyal
keluaran sebagaimana Gambar 3.5 Bagian yang terbuang dibatasi oleh –V– 0,7V di
bawah 0 V, dan keluarannya memenuhi Vo = Vp-V-0,7V.
Vi Vo
+Vp Rs
V+0.7 V
t AC RL t
0 0
V
-Vp -V p
a) b)
Contoh 3.1:
Berdasarkan Gambar 3.5 jika sinyal input 4 volt Vpp, frekuensi 400 Hz, catu
pembias 0.5 volt, berapakah tegangan puncak output-nya?
Jawab:
Rangkaian ini termasuk clipper negatif sehingga output akan menampilkan sinyal
ke arah positif sebesar 2 volt Vp, dan kearah negatif 0,7 volt dan 1 volt. Nilai
akhirnya adalah 2 volt – (0,7+0.5)V = 0.8 volt arah positif.
Positif clamper mendorong sinyal ke atas, sehingga puncak negatif jatuh pada
level 0 V. Jadi bentuk sinyal asli tetap dipertahankan, yang terjadi hanya pergeseran
sinyal secara vertikal dan disebut positif clamper. Berdasarkan rangkaian Gambar
3.7a menunjukkan rangkaian clamper positif terdiri dari sumber sinyal seri dengan
kondensator dan paralel dengan dioda sinyal kecil dan resistor beban. Kutub positif
kapasitor dihubungkan dengan katoda dioda dan anoda dioda-nya di ground.
Untuk membuat rangkaian negatif clamper, maka dioda dan kapasitor pada
gambar sebelumnya dibalik polaritasnya dan dirangkai menurut dengan Gambar 3.8.
Pada kondisi tersebut polaritas kapasitor terbalik, sehingga sinyal di clamp kearah
negatif artinya sinyal digeser ke arah negatif dan disebut negatif clamper. Pada
setengah siklus positif dioda menghantar, sehingga kapasitor terisi dengan tegangan
mundur sebesar –Vp. Ketika setengah siklus negatif dioda off, sehingga arus hanya
melalui RL dan C yang menambah tegangan –Vp dan menyebabkan sinyal digeser ke
arah dc negatif menjadi 2Vp. Pada pendekatan kedua akibat tegangan ambang dioda
silikon, maka tegangan dc negatif dikurangi sebesar 0,7 volt.
Bagaimanakah sinyal keluaran jika menggunakan dioda sinyal kecil dari dioda germanium
untuk pendekatan pertama dan pendekatan kedua? Mungkinkah rangkaian clamper dibias
untuk mengubah tingkat referensi? Silahkan diskusikan jawaban anda dalam kelompok!
Contoh 3.2:
Jika tegangan sekunder transformator 6 volt akan dinaikkan tegangan keluaran
akhirnya menjadi lima kali lipat, berapakah peranti kapasitor dan dioda yang
diperlukan, dan berapakah nilai tegangan output-nya?
Jawab:
Untuk menaikkan tegangan 5 kali lipat, maka diperlukan 5 buah kondensator dan
lima buah dioda, dengan keluaran dc 30 volt.
Rangkuman
Dioda sinyal kecil merupakan dioda yang beroperasi pada sinyal tegangan
rendah dengan frekuensi di atas frekuensi PLN (>50 Hz) diantara tipenya 1N4148,
1N914, dan 1N448. Rangkaian dioda sinyal kecil meliputi rangkaian clipper,
clamper, dan detektor. Clipper membentuk sinyal yang dapat memotong sinyal
negatif atau positif dari sinyal ac. Clamper rangkaian yang dapat menggeser sinyal ac
ke tegangan searah tanpa mengubah bentuk sinyal ac-nya. Dengan menerapkan
konsep clamper dan detektor puncak kepuncak, dapat dibuat rangkaian untuk
menghasilkan pengganda tegangan keluaran menggunakan dioda penyearah silikon
diantaranya tegangan doubler (dua kali tegangan puncak masukan), tripler (tiga kali
tegangan masukan) dan multiplier lainnya.
Daftar Bacaan
Chandra, F. Dan Deni Arifianto, 2010. Jago Elektronika; Rangkaian Sistem
Otomatis. Kawan Pustaka. Jakarta.
Malvino, A.P., 2003, Prinsip-Prinsip Elektronika, terjemah Alb Joko Santoso, Buku
Satu, Salemba Teknika, Jakarta. Atau dapat diakses pada:
http://www.malvino.com.
Miller, Rex & Mark R. Miller, 2007. Electricity and Electronics for HVAC, Mc
Graw Hill, USA.
Patrick, Dale R. & Stephen W. Fardo, 2008. Electricity and Electronics
Fundamentals. 2nd Edition. The Fairmont Press, USA.
Rahmad, M., 2010, Penuntun Elektronika Dasar 1, Lab. Pend. Fisika FKIP UNRI,
Pekanbaru.
Ralph, J.S., 1992, Rangkaian Peranti dan Sistem, terjemah Adhi Susanto, Jilid 1,
Edisi ke empat, Erlangga, Jakarta.
Sinclair, Ian R. and John Dunton. 2007. Practical Electronics Handbook. Sixth
edition. Newnes Elsevier, Great Britain. www. elsevier.com.
Wasito, S., 2004, Vademekum Elektronika, Edisi kedua, Gramedia, Jakarta.
Wikipedia. 2012a. Diode. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Diode.
Wikipedia, 2012b. Pin Diode. http://en.wikipedia.org/wiki/PIN_diode.
Glossary
Indeks Istilah Deskripsi
C Clipper Rangkaian yang menggerakkan/memotong salah satu
bagian positif atau negatif dari sebuah bentuk sinyal
masukan ac.
C Clipper positif Rangkaian yang memotong bagian positif sinyal
masukan ac, sehingga keluarannya merupakan sinyal
dc negatif berfluktuasi.
C Clippernegatif Rangkaian yang memotong bagian negatif sinyal
masukan ac, sehingga keluarannya merupakan sinyal
dc positif berfluktuasi.
C Clamper Rangkaian yang menggunakan sebuah dioda dengan
kapasitor sedemikian sehingga mampu menggeser
sinyal masukan ac ke arah dc positif atau dc negatif.
C Clamper positif Rangkaian yang menggeser sinyal masukan ac ke
arah dc positif dengan tidak merubah bentuk sinyal
masukan.
C Clamper negatif Rangkaian yang menggeser sinyal masukan ac ke
arah dc negatif dengan tidak merubah bentuk sinyal
masukan.
D Detektor Puncak Penyearah ½ gelombang menggunakan dioda sinyal
kecil dengan filter masukan kondensator yang
menghasilkan keluaran dc mendekati tegangan
puncak masukan.
D Detektor puncak Rangkaian yang menggunakan sebuah dioda sinyal
ke puncak kecil dan beroperasi pada frekuensi lebih besar dari
50 Hz yang merupakan kombinasi rangkaian clamper
dan detektor puncak
M Multiplier Catu daya yang dihasilkan oleh rangkaian yang
menggunakan dioda penyearah yang beroperasi pada
frekuensi rendah untuk menghasilkan pelipatan
tegangan dc seperti doubler, tripler, quadrupler.
©MRD