Anda di halaman 1dari 15

42

DAFTAR ISI

MODUL 4.3 RANGKAIAN DIODA SINYAL KECIL

3.1 Pendahuluan 43
3.2. Rangkaian Clipper 44
3.3 Rangkain Clipper dibias dan Clipper Kombinasi 46
3.4 Rangkaian Clamper 48
3.5 Rangkaian Detektor Puncak ke Puncak 51
3.6 Tegangan Multiplier 51
3.7 Permasalahan Dioda Sinyal Kecil 53
Rangkuman  53
Daftar Bacaan  54

Glossary 55

M. Rahmad Elektronika Dasar


43

MODUL 4.3
RANGKAIAN DIODA SINYAL KECIL

3.1 Pendahuluan
Selain dioda penyearah yang bekerja pada frekuensi rendah (50Hz-60Hz)
seperti yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya, terdapat pula dioda penyearah
yang dapat bekerja pada frekuensi lebih tinggi dari 60 Hz, tetapi menggunakan sinyal
dengan tegangan rendah dan umum digunakan sebagai rangkaian pembentuk sinyal
dalam sistem komunikasi. Oleh karena itu rangkaian yang menggunakan dioda
tersebut disebut dengan rangkaian dioda sinyal kecil. Diantara dioda yang dapat
digunakan pada rangkaian tersebut adalah 1N914, 1N4148, dan 1N4448 dan terdapat
beberapa tipe lainnya. Bentuk dan simbol skematik ditunjukkan Gambar 3.1. Dengan
prinsip rangkaian dioda pada sinyal kecil, dapat pula digunakan untuk menghasilkan
rangkaian pengganda tegangan dalam sinyal besar menggunakan dioda penyearah
silikon seperti dari jenis 1N4001-1N4007.

A K

Gambar 3.1 Bentuk dan simbol dioda 1N4148

Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari materi ini, yaitu melalui


pemberian permasalahan tentang rangkaian dioda sinyal kecil dan aplikasinya
dengan penerapan pembelajaran berdasarkan masalah, anda diarapkan mampu
menganalisis dan menerapkan rangkaian yang meliputi rangkaian clipper, clamper,
detektor puncak-kepuncak dan rangkaian multiplier untuk digunakan dalam

M. Rahmad Elektronika Dasar


44

kehidupan manusia. Indikator pencapaian kompetensi setelah anda mempelajari


materi ini, yaitu mampu:
1. Menyebutkan penggunaan dioda dengan sinyal kecil.
2. Menjelaskan rangkaian clipper.
3. Menentukan keluaran rangkaian clipper dibias.
4. Mendeskripsikan bentuk gelombang pada rangkaian clipper.
5. Menjelaskan rangkaian clamper.
6. Menentukan keluaran rangkaian clamper.
7. Mendeskripsikan bentuk gelombang pada rangkaian clamper.
8. Menyebutkan aplikasi rangkaian detektor.
9. Menentukan keluaran rangkaian multiplier.

3.2. Rangkaian Clipper


Rangkaian clipper atau pemotong adalah rangkaian yang menggerakkan salah
satu bagian positif atau negatif dari sebuah bentuk gelombang. Rangkaian ini
digunakan dalam pembentukan sinyal, proteksi rangkaian, dan dalam komunikasi.
Gambar 3.2a adalah rangkaian yang membuang/memotong semua bagian positif
sinyal masukan, sehingga menghasilkan sinyal keluaran hanya pada siklus setengah
negatif dan rangkaian ini disebut rangkaian clipper positif. Rangkaian ini terdiri dari
sumber sinyal seri dengan resistor RS dan keduanya dipasang paralel dengan dioda
sinyal kecil dan resistor beban RL. Dioda sinyal kecil dipasang dengan bagian katoda
ke ground dan anoda ke kutub positif.

Selama setengah siklus positif tegangan input, dioda menghantar. Dengan


pendekatan pertama (dioda ideal), dimana dioda bias maju sehingga menjadi saklar
tertutup (on) artinya dioda menjadi penghantar sempurna sehingga tegangan nol pada
tahanan beban RL. Selama setengah siklus negatif dioda dibias balik (off) karena
menjadi saklar terbuka, sehingga muncul tegangan pada RL yang bernilai negatif dan
akan menghasilkan rangkaian pembagi tegangan yang keluarannya adalah:

RL
Vo   Vp [3-1]
Rs  RL

M. Rahmad Elektronika Dasar


45

Jika tahanan beban RL jauh lebih besar dari tahanan seri Rs, maka tegangan keluaran
memenuhi

Vo= -Vp [3-2]

Gambar 3.2 Rangkaian Clipper positif

Gambar 3.2b merupakan bentuk sinyal keluaran dengan bagian atas level 0V
terpotong. Rangkaian ini disebut pembatas positif (positive limiter) sebab tegangan
keluaran dibatasi maksimum nol volt untuk kondisi ideal. Namun jika berdasarkan
pendekatan kedua, pemotongan tidak sempurna pada 0 volt sebab masih ada
tegangan 0,7 V di atas 0 volt untuk dioda silikon dan 0,3V untuk dioda germanium.
Tegangan tersebut disebabkan oleh potensial barier sebagaimana Gambar 3.2c,
sehingga keluarannya adalah Vo= Vk - Vp.

Untuk kondisi sebaliknya, jika dioda dibalik letaknya seperti Gambar 3.3a,
akan dihasilkan suatu rangkaian clipper negatif. Pada rangkaian ini dioda sinyal kecil
dipasang paralel dengan rangkaian dimana bagian anoda dioda di ground dan bagian
katoda di kutub positif. Sinyal masukan dan keluaran diperlihatkan pada Gambar
3.3b. Tegangan negatif dari sinyal masukan Gambar 3.3b) akan terpotong menurut
Gambar 3.3c). Jika jenis dioda adalah dari bahan silikon, maka pada pendekatan
kedua terdapat sinyal ke arah negatif sebesar 0,7 volt seperti pada Gambar 3.3d).

Gambar 3.3a Rangkaian Clipper negatif

M. Rahmad Elektronika Dasar


46

Gambar 3.3b Rangkaian Clipper negatif

Tegangan keluaran untuk clipper negatif memenuhi

𝑉 = 𝑉 [3-3]

Jika tahanan beban RL jauh lebih besar dari tahanan seri Rs, maka tegangan keluaran
memenuhi

Vo= Vp [3-4]

Berdasarkan uraian rangkaian clipper, bagaimanakah jika menggunakan dioda


sinyal kecil dari bahan germanium untuk tinjauan aproksimasi pertama dan kedua?
Diskusikan apakah terdapat rangkaian bentuk lain untuk menghasilkan rangkaian
clipper ini?

3.3 Rangkain Clipper dibias dan Clipper Kombinasi


Beberapa aplikasi dasar rangkaian clipper, mungkin seseorang memerlukan
level atau referensi pemotongan yang tidak nol. Untuk mendapatkan kondisi tersebut
dilakukan pembiasan pada rangkaian clipper, dan disebut biased clipper seperti
ditunjukkan oleh Gambar 3.4. Pemberian bias berarti penerapan sebuah tegangan
eksternal kerangkaian untuk mengubah tingkat referensi sinyal pada rangkaian.
Gambar 3.4 menunjukkan rangkaian clipper positif dibias. Adanya sumber tegangan
dc seri dengan dioda akan mengubah tingkat clipping. Agar dioda konduksi,
tegangan masukan harus lebih besar dari +V. Saat Vin lebih besar dari +V dioda
berlaku sebagai saklar tertutup dan tegangan keluaran tetap +V selama tegangan
masukan melebihi +V. Ketika tegangan masukan kurang dari +V dioda terbuka dan

M. Rahmad Elektronika Dasar


47

rangkaian menjadi pembagi tegangan. Dengan ketentuan jika resistor beban jauh
lebih besar dari resistor seri (RL >> Rs), maka hampir seluruh tegangan masukan
muncul pada keluaran. Dengan pendekatan kedua untuk dioda silikon pada saat
konduksi tegangan keluaran besarnya dibatasi pada +V+0.7V, sehingga tegangan
keluarannya Vo= (+V+0,7V) - Vp. Untuk menghasilkan bentuk sinyal keluaran yang
sebaliknya, maka dioda dan tegangan dc dibalik posisinya dan menghasilkan sinyal
keluaran sebagaimana Gambar 3.5 Bagian yang terbuang dibatasi oleh –V– 0,7V di
bawah 0 V, dan keluarannya memenuhi Vo = Vp-V-0,7V.

Vi Vo
+Vp Rs
V+0.7 V
t AC RL t
0 0
V

-Vp -V p

a) b)

Gambar 3.4 Rangkaian Clipper positif dibias

Gambar 3.5 Rangkaian Clipper negatif dibias

Jika kedua rangkaian clipper dibias dikombinasikan akan diperoleh rangkaian


seperti Gambar 3.6 yang menghasilkan clipper kombinasi. Dioda D1 akan memotong
bagian positif di atas tingkat bias positif dan dioda D2 akan memotong bagian negatif
di bawah tingkat bias. Bentuk sinyal keluarannya adalah sinyal persegi seperti
Gambar 3.6. Bagaimanakah sinyal keluaran tanpa menggunakan bias sumber dc?
Jika dioda menggunakan bahan silikon, akan memberikan batasan pada 0,7 V, jadi
dengan menyusun rangkaian dioda seperti Gambar 3.6, dapat dihasilkan pembatasan
sesuai jenis dioda yang digunakan. Bagaimanakah sinyalnya jika menggunakan
dioda sinyal kecil dari bahan germanium?

M. Rahmad Elektronika Dasar


48

Gambar 3.6 Clipper kombinasi

Rangkain clipper berguna bagi pembentukan gelombang, sedangkan rangkaian


clipper kombinasi dapat digunakan sebagai pelindung masukan terhadap kelebihan
tegangan pada rangkaian sensitif. Bagaimanakah clipper dibias dan clipper
kombinasi menggunakan aproksimasi pertama? Diskusikan apa yang terjadi jika
dioda kombinasi dipasang secara seri tanpa bias dan dengan menggunakan catu
pembias pada rangkaian clipper kombinasi!

Contoh 3.1:
Berdasarkan Gambar 3.5 jika sinyal input 4 volt Vpp, frekuensi 400 Hz, catu
pembias 0.5 volt, berapakah tegangan puncak output-nya?

Jawab:
Rangkaian ini termasuk clipper negatif sehingga output akan menampilkan sinyal
ke arah positif sebesar 2 volt Vp, dan kearah negatif 0,7 volt dan 1 volt. Nilai
akhirnya adalah 2 volt – (0,7+0.5)V = 0.8 volt arah positif.

3.4 Rangkaian Clamper


Rangkaian Clamper adalah rangkaian yang menambah tegangan dc ke sinyal
keluaran. Perbedaan dengan rangkaian clipper yaitu bagian Rs diganti dengan sebuah
kapasitor. Rangkaian clamper dikelompokkan atas dua jenis yaitu positif clamper
dan negatif clamper.

Positif clamper mendorong sinyal ke atas, sehingga puncak negatif jatuh pada
level 0 V. Jadi bentuk sinyal asli tetap dipertahankan, yang terjadi hanya pergeseran
sinyal secara vertikal dan disebut positif clamper. Berdasarkan rangkaian Gambar
3.7a menunjukkan rangkaian clamper positif terdiri dari sumber sinyal seri dengan
kondensator dan paralel dengan dioda sinyal kecil dan resistor beban. Kutub positif
kapasitor dihubungkan dengan katoda dioda dan anoda dioda-nya di ground.

M. Rahmad Elektronika Dasar


49

Rangkaian ini mempunyai sinyal masukan dengan sinyal keluaran pendekatan


pertama dan sinyal keluaran pendekatan kedua yang diperlihatkan pada Gambar
3.7b. Ketika sebuah sinyal sinussoidal diberikan pada masukan, maka setengah siklus
negatif pertama tegangan masukan menyebabkan dioda konduksi (on). Pada puncak
sinyal negatif, kapasitor dimuati sampai penuh dengan tegangan Vp. Pada siklus
positif menyebabkan dioda off karena dalam kondisi rangkaian terbuka dan berada
pada tegangan 0 V untuk dioda ideal dan dengan pendekatan kedua untuk dioda
silikon puncak negatifnya sedikit di bawah 0 V yaitu 0,7 V. Konstanta waktu RLC
dibuat jauh lebih besar daripada perioda T dari sinyal masukan, agar kapasitor
hampir tetap terisi penuh selama waktu dioda off. Artinya kapasitor berlaku seperti
sebuah baterai dengan tegangan Vp yang merupakan tegangan dc yang ditambahkan
pada sinyal.

Gambar 3.7a Rangkaian clamper positif

Gambar 3.7b Sinyal input dan output clamper positif

Untuk membuat rangkaian negatif clamper, maka dioda dan kapasitor pada
gambar sebelumnya dibalik polaritasnya dan dirangkai menurut dengan Gambar 3.8.
Pada kondisi tersebut polaritas kapasitor terbalik, sehingga sinyal di clamp kearah
negatif artinya sinyal digeser ke arah negatif dan disebut negatif clamper. Pada
setengah siklus positif dioda menghantar, sehingga kapasitor terisi dengan tegangan
mundur sebesar –Vp. Ketika setengah siklus negatif dioda off, sehingga arus hanya

M. Rahmad Elektronika Dasar


50

melalui RL dan C yang menambah tegangan –Vp dan menyebabkan sinyal digeser ke
arah dc negatif menjadi 2Vp. Pada pendekatan kedua akibat tegangan ambang dioda
silikon, maka tegangan dc negatif dikurangi sebesar 0,7 volt.

Gambar 3.8 Clamper negatif

Rangkaian clamper pada umumnya diaplikasikan pada rangkaian radar, komunikasi,


dan sistem penerima televisi untuk mengubah tingkat referensi sinyal video. Tabel 3.1
menunjukkan beberapa karakteristik rangkaian clipper dan clamper.

Tabel 3.1 Karakteristik clipper dan clamper


Jenis Nilai Output (V)
No Sinyal Input Sinyal Output
Rangkaian Ideal (Aproks 1) Aproksimasi 2
1 Clipper Vpp Sinyal dc negatif ½ -Vp -Vp+Vknee
Positif gelombang
2 Clipper Vpp Sinyal dc positif ½ +Vp +Vp-Vknee
Negatif gelombang
3 Clipper Vpp Sinyal dc positif ½ +Vp-Vbias +Vp-(Vknee+Vbias)
Negatif gelombang dengan
dibias drop tegangan
sebesar tegangan
bias
4 Clamper Vpp Sinyal ac bergeser +2Vp +2Vp- Vknee
Positif ke dc positif
5 Clamper Vpp Sinyal ac bergeser -2Vp -2Vp+Vknee
Negatif ke dc negatif

Bagaimanakah sinyal keluaran jika menggunakan dioda sinyal kecil dari dioda germanium
untuk pendekatan pertama dan pendekatan kedua? Mungkinkah rangkaian clamper dibias
untuk mengubah tingkat referensi? Silahkan diskusikan jawaban anda dalam kelompok!

M. Rahmad Elektronika Dasar


51

3.5 Rangkaian Detektor Puncak ke Puncak


Sebuah penyearah gelombang dengan filter masukan kapasitor akan
menghasilkan tegangan keluaran dc yang nilainya mendekati sama dengan tegangan
puncak sinyal masukan. Jika rangkaian tersebut menggunakan sebuah dioda sinyal
kecil yang dapat beroperasi pada frekuensi tinggi (lebih dari 50 Hz) disebut suatu
detektor puncak. Sinyal keluaran detektor puncak berguna dalam sistem pengukuran,
pengolah sinyal dan komunikasi.

Gambar 3.9 Detektor puncak ke puncak

Bagaimanakah pengaruh nilai kondensator terhadap sinyal keluaran detektor


puncak kepuncak? Bagaimana pula sinyal keluaran jika menggunakan pendekatan
kedua? Diskusikan bersama dalam kelompok anda tekait rangkaian detektor tersebut!

3.6 Tegangan Multiplier


Multiplier merupakan rangkaian yang melipat gandakan keluaran dc dari sinyal
dc yang rendah. Rangkaian ini dapat dirancang dengan memodifikasi rangkaian
clamper, sehingga dapat dihasilkan keluaran dc yang lebih besar dari tegangan
puncak input-nya, dalam hal ini menggunakan dioda penyearah silikon biasa dengan
sinyal frekuensi rendah (50 Hz). Gambar rangkaiannya ditunjukkan pada Gambar
3.10. Rangkaian tersebut akan menghasilkan tegangan keluaran doubler atau dua kali
lebih tinggi dari tegangan masukannya. Rangkaiannya mengacu kepada rangkaian
detektor puncak, tetapi masukan dari sinyal PLN dengan frekuensi 50 Hz melalui
transformaor step down sebagai pentransfer tegangan ac-nya. Tegangan keluaran
yang dihasilkan adalah tegangan dc yang nilainya dua kali tegangan puncak ac pada
sekunder transformator.

M. Rahmad Elektronika Dasar


52

Gambar 3.11 adalah gambar rangkaian untuk tegangan tripler. Artinya


rangkaian ini menghasilkan tegangan keluaran dc tiga kali dari tegangan puncak ac
sekunder. Bagaimanakah rangkaiannya jika anda memerlukan keluaran 4 atau 5 kali
dari tegangan puncak masukan? Adakah pengaruh jumlah dioda yang digunakan jika
menggunakan aproksimasi kedua? Silahkan diskusikan bersama dalam kelompok!

Gambar 3.10 Tegangan doubler

Gambar 3.11 Tegangan Tripler

Contoh 3.2:
Jika tegangan sekunder transformator 6 volt akan dinaikkan tegangan keluaran
akhirnya menjadi lima kali lipat, berapakah peranti kapasitor dan dioda yang
diperlukan, dan berapakah nilai tegangan output-nya?

Jawab:
Untuk menaikkan tegangan 5 kali lipat, maka diperlukan 5 buah kondensator dan
lima buah dioda, dengan keluaran dc  30 volt.

Bagaimanakah desain rangkaian dalam contoh soal 3.2? Mungkinkan menghasilkan


keluaran dc yang lebih besar dari sumber PLN menggunakan rangkaian multiplier,
silahkan dianalisis!

M. Rahmad Elektronika Dasar


53

3.7 Permasalahan Dioda Sinyal Kecil


Berdasarkan perkuliahan sebelumnya telah dirancang penyearah yang
beroperasi dengan frekuensi rendah (50 Hz). Dalam sistem komunikasi atau
rangkaian digital, ada saatnya diperlukan rangkaian dioda sinyal kecil jenis
penyearah yang mampu bekerja pada tegangan kecil dengan frekuensi tinggi. Telah
diproduksi beberapa jenis dioda penyearah yang mampu beropersi pada frekuensi
diatas 50 Hz, diantaranya tipe 1N4148 sebagaimana yang telah diuraikan diawal
modul ini. Si Rahel bersama tiga rekannya yaitu Haikal, Ani, dan Rio tertarik
merancang jenis rangkaian tersebut untuk dijadikan bahan seminar mata kuliah.
Jenis rangkaian dioda sinyal kecil yang akan dirancang yaitu: Rahel akan
merancang rangkaian jenis pertama yang dapat memotong tegangan tertentu dengan
frekuensi 1000 Hz (mempunyai keluaran: pertama output Vp = +5 volt, yang kedua
output-nya Vp = –3 volt, dan ketiga input 6 volt (Vpp) dibias 1 volt. Haikal akan
merancang rangkaian jenis kedua yang dapat menggeser sinyal masukan ac menjadi
dc dengan output = +3 volt (Vp), dan output = - 6 volt (Vp), bentuk sinyal output
serupa dengan sinyal input.
Selanjutnya Ani akan merancang jenis ketiga yaitu rangkaian dioda sinyal kecil
yang menghasilkan rangkaian dasar detektor puncak ke puncak dengan output 3 volt
dan 5 volt. Sedangkan Rio tertarik menerapkan rangkaian dioda sinyal kecil untuk
merancang rangkaian multiplier yang keluaran dc-nya dapat dinaikkan/
dilipatgandakan tanpa sumber baterai, tetapi hanya dari sumber tegangan PLN
melalui transformator stepdown. Rio akan membuat jenis rangkaian yang mampu
menaikkan tegangan puncak ac 12 volt yang menghasilkan tegangan keluaran dc: 24
volt, 36 volt dan 48 volt.
Rahel dan ketiga rekannya perlu bantuan untuk menyelesaikan masalah
tersebut, sehingga mereka nantinya mampu memahami prinsip dan membuat
rangkaiannya untuk dijadikan bahan seminar mata kuliah mereka.

Rangkuman 
Dioda sinyal kecil merupakan dioda yang beroperasi pada sinyal tegangan
rendah dengan frekuensi di atas frekuensi PLN (>50 Hz) diantara tipenya 1N4148,
1N914, dan 1N448. Rangkaian dioda sinyal kecil meliputi rangkaian clipper,

M. Rahmad Elektronika Dasar


54

clamper, dan detektor. Clipper membentuk sinyal yang dapat memotong sinyal
negatif atau positif dari sinyal ac. Clamper rangkaian yang dapat menggeser sinyal ac
ke tegangan searah tanpa mengubah bentuk sinyal ac-nya. Dengan menerapkan
konsep clamper dan detektor puncak kepuncak, dapat dibuat rangkaian untuk
menghasilkan pengganda tegangan keluaran menggunakan dioda penyearah silikon
diantaranya tegangan doubler (dua kali tegangan puncak masukan), tripler (tiga kali
tegangan masukan) dan multiplier lainnya.

Daftar Bacaan 
Chandra, F. Dan Deni Arifianto, 2010. Jago Elektronika; Rangkaian Sistem
Otomatis. Kawan Pustaka. Jakarta.
Malvino, A.P., 2003, Prinsip-Prinsip Elektronika, terjemah Alb Joko Santoso, Buku
Satu, Salemba Teknika, Jakarta. Atau dapat diakses pada:
http://www.malvino.com.
Miller, Rex & Mark R. Miller, 2007. Electricity and Electronics for HVAC, Mc
Graw Hill, USA.
Patrick, Dale R. & Stephen W. Fardo, 2008. Electricity and Electronics
Fundamentals. 2nd Edition. The Fairmont Press, USA.
Rahmad, M., 2010, Penuntun Elektronika Dasar 1, Lab. Pend. Fisika FKIP UNRI,
Pekanbaru.
Ralph, J.S., 1992, Rangkaian Peranti dan Sistem, terjemah Adhi Susanto, Jilid 1,
Edisi ke empat, Erlangga, Jakarta.
Sinclair, Ian R. and John Dunton. 2007. Practical Electronics Handbook. Sixth
edition. Newnes Elsevier, Great Britain. www. elsevier.com.
Wasito, S., 2004, Vademekum Elektronika, Edisi kedua, Gramedia, Jakarta.
Wikipedia. 2012a. Diode. Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Diode.
Wikipedia, 2012b. Pin Diode. http://en.wikipedia.org/wiki/PIN_diode.

M. Rahmad Elektronika Dasar


55

Glossary
Indeks Istilah Deskripsi
C Clipper Rangkaian yang menggerakkan/memotong salah satu
bagian positif atau negatif dari sebuah bentuk sinyal
masukan ac.
C Clipper positif Rangkaian yang memotong bagian positif sinyal
masukan ac, sehingga keluarannya merupakan sinyal
dc negatif berfluktuasi.
C Clippernegatif Rangkaian yang memotong bagian negatif sinyal
masukan ac, sehingga keluarannya merupakan sinyal
dc positif berfluktuasi.
C Clamper Rangkaian yang menggunakan sebuah dioda dengan
kapasitor sedemikian sehingga mampu menggeser
sinyal masukan ac ke arah dc positif atau dc negatif.
C Clamper positif Rangkaian yang menggeser sinyal masukan ac ke
arah dc positif dengan tidak merubah bentuk sinyal
masukan.
C Clamper negatif Rangkaian yang menggeser sinyal masukan ac ke
arah dc negatif dengan tidak merubah bentuk sinyal
masukan.
D Detektor Puncak Penyearah ½ gelombang menggunakan dioda sinyal
kecil dengan filter masukan kondensator yang
menghasilkan keluaran dc mendekati tegangan
puncak masukan.
D Detektor puncak Rangkaian yang menggunakan sebuah dioda sinyal
ke puncak kecil dan beroperasi pada frekuensi lebih besar dari
50 Hz yang merupakan kombinasi rangkaian clamper
dan detektor puncak
M Multiplier Catu daya yang dihasilkan oleh rangkaian yang
menggunakan dioda penyearah yang beroperasi pada
frekuensi rendah untuk menghasilkan pelipatan
tegangan dc seperti doubler, tripler, quadrupler.

©MRD

M. Rahmad Elektronika Dasar

Anda mungkin juga menyukai