Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktikum Pengantar Teknik Elektro

Modul 2 – Unit II (Hukum Ohm, Jembatan Weastone, dan Rangkaian Delta-Wye)


Mochammad Dody S / 18524034
Asisten : Lana Bimantara
Tanggal Praktikum : 20 April 2019
18524034@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

I. HASIL DAN ANALISIS bahwa besar arus pada R1 lebih besar dari pada R2 karena
hambatan pada R1 lebih kecil dibandingkan dengan R2.
1. Hukum Ohm

Rangkaian pertama
2. Jembatan Weastone
R= 1 kΩ, V = 6VDC
R4 V0(Volt)
Arus terukur: 5mA
20 Ohm 351,7 mV
Arus hasil perhitngan dengan hukum Ohm: 0,006A
40 Ohm 232,4 mV
Analisis percobaan 1:
60 Ohm 169,9 mV
Hasil percobaan tersebut meghasilkan nilai yang tidak
jauh berbeda. Pada pengukuran menunjukkan 5mA sedangkan 80 Ohm 76,1 mV
pada teori menunjukkan 6mA. Hal ini dapat terjadi karena
adanya nilai toleransi disetiap resistor. 100 Ohm 8,6 mV

Rangkaian kedua 120 Ohm 59,2 mV

R1 = 1 kΩ, R2 = 3,3 kΩ, dan R3 = 2,7 kΩ. Tegangan sumber 140 Ohm 192,7 mV
6VDC.
160 Ohm 251,4 mV
Hasil pengukuran:
Analisis percobaan 3:
Tegangan pada R1=1,33V Arus pada R1=1,7 A
Data diatas disebutkan bahwa pada saat suatu tegangan
Tegangan pada R2=1,33V Arus pada R2=0.5 A V0 bernilai 0 Volt, memperoleh nilai hambatan di R4 sebesar
100Ω. Dengan begitu batas maksimal suatu R4 akan
Tegangan pada R3=4,47V Arus pada R3=2,15 A menghasilkan nilai seimbang pada 100Ω. jika besaran R4 diberi
melebihi 100Ω maka hasil akan mulai tidak seimbang. Dari data
Analisis percobaan 2: diatas nilai menunjukkan bahwa hasil 20Ω-100Ω berturut-turut
menghasilkan nilai semakin kecil. hal ini sama dengan teori
Dari percobaan diatas menghasilkan nilai tegangan dari yang ada. Sedangkan setelah R4 dinaikan lagi memperoleh hasil
R1 & R2 sama dan R3 berbeda. Hal ini terjadi karena R1 dan R2 yaang semakin meningkat hal ini disebabkan suatu R4 melebihi
tersusun paralel. Karena pada teorinya suatu hambatan yang batas maksimalnya sehingga Vo mulai tidak seimbang
tersusun paralel memiliki besaran yang sama. Berbeda halnya
dengan besarnya arus pada R1 dan R2. karena suatu arus yang
disusun secara paralel maka besarnya akan terbagi 2 bergantung
dengan besarnya hambatan. Dari data diatas menyebutkan
3. Resistansi LDR Analisis percobaan ke 5:

kondisi Nilai diukur Pada percobaan kali ini yaitu menghitung rangkaian
delta dan mengubahnya menjadi rangkaian whe. Pada rangkaian
LDR tertutup RPotensiometer = 70 Ω delta menghasilkan nilai resistansi 2,6 kΩ sedangkan nilai
resistansi setelah dikonversi menjadi rangkaian wye berubah
VAB = 0 Jadi,nilai resistansi LDR saat menjadi 2,56 kΩ.
tertutup adalah 4kΩ

LDR terbuka VAB = 3,3 volt


5. Konversi whe-delta
LDR terbuka RPotensiometer = 70 Ω
RAB1 50kΩ
VAB = 0 Jadi,nilai resistansi LDR saat
tertutup adalah 10kΩ RAB2 75kΩ

Analisis hasil ke 4: Gambar untai hasil konversi beserta nilai Rnya

Pada percobaan kali ini terkendala dengan


ketidakbisaannya mendapatkan VAB = 0, hal ini menyebabkan
hasil berbeda jauh dengan teori yang ada. Pada data diatas dari
suatu LDR tertutup menghasilkan nilai Rpotensiometer = 50Ω dan
menghasilkan nilai resistensi sebesar 50Ω. sedangkan LDR
terbuka menghasilkan nilai Rpotensiometer = 2Ω dan menghasilkan
nilai resistensi sebesar 1kΩ. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa perhitungan LDR tertutup seperti teori yang ada yaitu
dengan perhitungan R1xR3=R2xR4 sehingga dapat dipastikan
data tersebut benar. Akan tetapi perhitungan pada LDR terbuka
tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini dapat dikarenakan
LDR tertutupi bayangan kita atau cahaya terhalangi tangan kita Analisis hasil ke 6
saat melakukan pengukuran sehinggga menututupi LDR tidak
Pada percobaan kali ini yaitu menghitung suatu
mendapatkan pecahayaan yang cukup
rangkaian Wye yang kemudian dikonversi menjadi rangkaian
Delta. Pada rangkaian Wye menghasilkan nilai resistansi sebesar
50kΩ dan sedangkan setelah dikonversi berubah menjadi 75kΩ
4. Konvensi Delta-Wye

RAB1 2,6kΩ

RAB2 2,56kΩ

Gambar untai hasil konversi beserta nilai Rnya

Anda mungkin juga menyukai